Tuesday, December 4, 2018
12 Sifat Buruk yang Bisa Menguntungkan Anda
Didalam kancah pergaulan dan kehidupan sosial, kita biasanya fokus pada sifat-sifat buruk (negatif) atau sifat-sifat baik (positif) dari orang lain. Contohnya optimis dan rajin adalah sifat yang baik dan positif, begitu pula sifat pesimis dan malas adalah sifat yang tidak baik. Namun sebenarnya kehidupan dan sifat-sifat baik dan buruk tidaklah murni hitam-putih. Kerap sifat-sifat buruk yang kita lihat pada diri seseorang memiliki sisi sebaliknya yang positif dan baik untuk dimiliki. Sebaiknya jangan terlalu fokus pada sisi buruk seseorang, namun usahakan untuk melihat sisi positif dari sifat-sifat buruk mereka, agar perkembangan Anda tidak dirugikan olehnya. Dengan menganut sikap ini, Anda tetap bisa berkembang di tengah orang-orang yang punya karakter negatif yang jika Anda tidak menyikapinya dengan tepat, ini bisa merugikan perkembangan Anda sendiri.
Simak 12 sifat buruk yang bisa diubah menjadi baik untuk mendorong kemajuan dan perkembangan Anda.
1. Tidak rapi/berantakan/serampangan (messy). Orang kerap mempertalikan sikap ini dengan kemalasan dan kurang produktif. Namun sebenarnya hasil-hasil penelitian menunjukkan sebaliknya. Orang yang ruang kerjanya berantakan sebenarnya sangat kreatif dan senang mengambil resiko. Ini masuk diakal karena kreativitas melibatkan aktivitas otak kanan. Jika Anda orang yang berantakan, jangan menilai negatif pembawaan Anda dan jangan merasa diri Anda buruk di tengah teman-teman yang lebih dominan otak kiri.
2. Mementingkan/memikirkan diri sendiri (selfish). Anda manfaatnya untuk punya sifat agak mementingkan diri sendiri dan belajar untuk berkata tidak. Orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain kerap terkena stres dan merasa hidup mereka diliputi kemarahan dan kepahitan karena merasa hidup ini tidak adil. Ini karena mereka selalu berusaha baik dan mengutamakan kepentingan orang, sedangkan dilain pihak mereka dimanfaatkan dan orang yang mereka dahulukan kepentingannya malah menjatuhkan dan menjelek-jelekkan mereka agar orang tersebut bisa merasa lebih baik tentang diri mereka. Jangan sampai karena Anda ingin dipuji dan dinilai baik, namun malah menjadi korban dari kebaikan Anda sendiri. Sedikit mementingkan diri sendiri bisa meringankan stres Anda, karena Anda jadi lebih punya kesempatan untuk merawat dan mengurus diri sendiri, baik dalam artian mental maupun fisik. Jangan merasa bersalah untuk berkata tidak untuk tidak memenuhi kebutuhan orang lain demi kesejahteraan emosional Anda.
3. Egois (egoistical). Kita melihat orang-orang yang punya sifat seperti ini secara ekstrem. Mereka selalu terpusat pada diri sendiri dan semuanya selalu tentang saya, saya dan saya. Namun ego yang sulit itu baik. Ini artinya mereka punya kepercayaan diri yang kokoh, dan bisa memuaskan diri sendiri, serta puas pada diri sendiri. Anda merasa nyaman dengan diri sendiri dan Anda merasa mampu. Maka jangan takut untuk membiarkan ego Anda bersinar, punya penilaian tinggi pada diri sendiri, sejauh Anda tidak menjadi arogan dan merugikan hak dan perkembangan orang lain.
4. Pemalu (shy). Orang-orang pemalu adalah orang introvert sulit untuk bergaul dengan orang yang baru saja mereka kenal dan masuk kedalam kelompok besar. Meski sebagian besar orang memandang sifat pemalu sebagai kelemahan, mereka juga punya kekuatan. Mereka cenderung lebih reflektif dan observer, dibanding orang-orang outgoing. Mereka kerap juga seorang pendengar yang baik. Maka, banggalah untuk menjadi seorang introvert. Orang introvert banyak dibutuhkan di dunia kerja untuk produktivitas, kreativitas, sifat mereka yang pendiam dan pemikir serta punya kepedulian pada orang lain.
5. Mudah terganggu/teralih fokus (distractable). Orang dengan sifat ini sulit fokus pada tugas-tugas mereka. Tapi ini juga bisa membantu mereka lebih kreatif. Saat Anda tidak fokus Anda lebih bisa memikirkan cakupan informasi lebih luas dan berpikir “outside of the box.” Maka mereka kerap bisa memberi solusi unik untuk suatu masalah. Maka, jangan khawatir jika Anda punya sifat seperti ini. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa Anda punya kecerdasan diatas rata-rata, meski benak Anda yang brilian dan semerawut (tidak tertata) kerap dianggap sifat yang buruk.
6. Sinis (cynical). Orang sinis kerap dipertalikan dengan orang yang senang mengkritik dunia disekeliling mereka. Namun sinisme dalam taraf yang sehat itu baik adanya. Karena ini mencegah Anda tidak terjebak kedalam penipuan yang kerap terjadi di jaman kini. Sejauh Anda sadar dan waspada pada kesinisan Anda, ini malah memberi manfaat besar.
7. Neurotik (neurotic). Nerotisme adalah kecenderungan untuk bereaksi dengan emosi negatif terhadap ancaman, kehilangan dan frustrasi. Jika Anda tipe orang yang sulit merelakan (let go) dan kerap terus memikir-mikirkan hal-hal yang sudah lewat, atau krisis yang mungkin akan Anda alami esok. Namun Anda cenderung tetap bertahan pada sesuatu dan terus bertekun, gigih, dan telaten hingga akhir. Dan seperti Anda ketahui, sifat-sifat ini biasanya ditemukan pada diri orang-orang sukses. Maka mulailah untuk terus melatih dan mengembangkan sifat-sifat ini.
8. Sensitif (sensitive). Orang senstif biasanya sulit menerima kritik, dan mereka kerap terlalu memasukkan kedalam hati. Namun di lain pihak mereka kerap peka pada perasaan orang lain, dan ini tentu saja baik dalam berbagai situasi. Anda punya empati dan bisa menempatkan diri Anda di posisi orang lain. Ini adalah ketrampilan yang baik untuk dimiliki. Rengkuhlah kemampuan Anda untuk sadar dan peka terhadap perasaan orang lain, dan belajar untuk tidak terlalu memasukkan kritik ke dalam hati.
9. Pesimis (pessimist). Tak seorang pun senang berdekatan dengan orang yang negatif. Namun sebenarnya ada sisi positif dari menganut sedikit pesimisme dalam taraf yang sehat. Memikirkan ketidakberesan apa saja yang mungkin terjadi bisa menyiapkan Anda untuk hal-hal tersebut dan menghindarinya. Anda bisa memikirkan apa saja pro kontranya. Sejauh Anda masih realistis, sedikit berpikir negatif bisa sangat bermanfaat.
10. Pemalas (lazy). Kita kerap berpikir para pemalas adalah orang-orang yang tak produktif. Namun sebenarnya banyak penemu dan inovator adalah para pemalas. Anda menghabiskan waktu untuk menemukan cara termudah untuk melakukan sesuatu. Anda biasanya juga cerdik menemukan cara untuk melakukan apa yang Anda senangi dan dibayar untuk itu. Kemalasan Anda bisa bermanfaat untuk Anda, maka gunakan dalam takaran semestinya.
11. Senang menunda-nunda (procrastinating). Jika Anda selalu menunda-nunda dan mengerjakan di menit terakhir, ini artinya Anda seorang prokrastinator. Namun ini tidak selalu buruk. Ini memang cara kerja Anda dan Anda bisa melakukannya dengan baik. Mungkin Anda justru bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dibawah tekanan. Ketika orang terlalu banyak berpikir didalam pekerjaannya, Anda tidak melakukan itu. Saat Anda duduk dan fokus, Anda bisa mengerjakan semuanya tepat waktu.
12. Impulsif (impulsive). Kita tahu banyak orang yang melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. Mereka biasanya pengambil resiko dan mengatakan apa yang mereka pikir tanpa pikir panjang. Juga mengambil keputusan secara gegabah. Sikap impulsif artinya Anda senang mengalami pengalaman-pengalaman baru dan mencari kegiatan. Anda mungkin kerap mengambil keputusan buruk, namun saat Anda mengambil keputusan yang baik, imbalannya luar biasa. Sifat impulsif Anda membuat hidup Anda penuh dengan gairah.
Apa Anda punya sifat-sifat yang disebutkan di atas? Bagaimana Anda menggunakan itu untuk keuntungan Anda dan untuk memajukan serta mengembangkan Anda?
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment