Friday, May 31, 2019

Cara Mengembangkan Kekuatan Mental untuk Bangkit dari Keterpurukan



Ada satu kesamaan yang dapat kita jumpai pada diri banyak orang-orang sukses: mereka semua punya didalam diri mereka apa yang dibutuhkan untuk mengatasi kemunduran. Mereka semua bisa mengatasi set back. Saat mengalami kemunduran, mereka tidak membiarkan dirinya hanyut dan dikuasai oleh kemunduran. Namun mereka segera berusaha bangkit dan maju lagi. Jika saat ini situasi hidupmu sedang buruk, jangan kehilangan harapan. Teruslah usahakan dan pelihara positif thinking. Percayalah bahwa masa yang lebih baik akan datang. Namun jangan hanya berharap dan percaya, melainkan bekerjalah terus dan jangan menyerah. Keadaan yang lebih baik akan datang jika kita sungguh mengharapkannya dan percaya itu akan terjadi. Harapan memiliki daya magnetik untuk menarik apa yang diharapkan. 

Jika kamu terus berusaha dan memelihara positif thingking dalam situasi kehidupan yang negatif, maka keadaan dirimu pelan-pelan berubah menjadi positif. Dengan keadaan internal yang lebih positif, pandanganmu tentang kehidupan juga berubah jadi positif. Dan cara kamu menyikapi situasi hidup yang negatif juga berubah menjadi positif. Kamu pun punya kekuatan untuk bangkit. Saat kamu bangkit, situasi hidupmu pun jadi berubah positif.

Ingatlah bahwa didalam dirimu, didalam diri setiap manusia, tersimpan kekuatan yang luar biasa. Ketika kamu sedang ditimpa kemalangan dan semuanya nampak hancur, ingatlah bahwa ada kekuatan luar biasa tersimpan didalam dirimu. Ini adalah “kekuatan untuk bangkit.” Kekuatan ini selalu ada dan tersimpan didalam dirimu, sepanjang waktu. Kamu punya kekuatan untuk mengubah keadaan dirimu. Dan saat keadaan dirimu berubah, keadaan hidupmu juga berubah.

Mungkin kamu tak selalu bisa mengubah situasi hidupmu. Kematian orang yang dikasihi. Kematian hewan peliharaan yang kamu sayangi. Penyakit yang berujung pada kematian yang kamu derita, atau orang-orang yang kamu kasihi derita. Meski kamu berubah menjadi positif, mereka tidak akan hidup lagi. Penyakit itu tetap tak akan sembuh. “Saat kamu tidak bisa mengubah keadaan, kamu tetap bisa mengubah dirimu [dalam menyikapi keadaan itu],” demikian perkataan seorang psikiater bernama Viktor Frankl. Ia mengalami situasi dan perlakuan sangat buruk di sebuah kamp konsentrasi milik Jerman, Auswitch, dimasa Perang Dunia kedua. Dalam kondisi demikian parah, ia menyimpulkan bahwa seorang manusia masih punya kehendak bebas. Kehendak bebas untuk menentukan sikapnya dalam keadaan seperti itu. Apa saja bisa diambil dari seorang manusia kecuali kehendak bebasnya untuk menentukan sikap. Untuk pilihannya sendiri. Situasi yang buruk di kamp konsentrasi memang tidak berubah, namun sikap Viktor Frankl dalam menghadapinya yang berubah. Situasi kehidupanmu mungkin tak berubah, belum berubah atau memang tak akan pernah berubah, namun dirimu yang berubah dalam menyikapinya. Saat kamu berubah lebih positif dan bangkit, keadaanmu pun jadi lebih baik.

Saat kamu mendapat pengalaman buruk dalam relasi dengan orang lain. Saat kamu mendapat perlakuan buruk. Coba usahakan jangan terlalu cepat menyalahkan orang lain. Mungkin penyebabnya datang dari dirimu. Jika kamu selalu menuding orang lain menjadi penyebabnya, mungkin tanpa sadar kamu selalu menganut mentalitas sebagai “korban” dan membiarkan orang lain menjadi penentu nasibmu. Kamu “memandang” dirimu dari lensa dan kaca mata bagaimana orang lain memandang kamu. Kamu tidak menentukan diri bagaimana kamu memandang dirimu dalam sebuah situasi. Kamu membiarkan orang lain menjadi penentu “siapa dirimu.” Kamu tidak menentukan dirimu sendiri. Padahal kamu punya kehendak bebas untuk menentukan “siapa dirimu.” Kamu bisa menentukan sendiri “siapa dirimu.”

Saat terjadi konflik dalam relasi. Saat terjadi perlakuan buruk dalam relasi, kamu bisa meluangkan waktu untuk bertanya, “Apa yang telah kulakukan yang menyebabkan itu terjadi?” “Bagaimana aku bersikap dan berkelakuan sehingga membuat mereka seperti itu?” Adakan analisa dan pemeriksaan yang jujur dan tajam. Tulis poin-poinnya di atas selembar kertas. Apa yang menurut kamu menjadi penyebabnya, yang datang dari dirimu, bukan dari mereka? Lalu pikirkan cara bagaimana kamu bisa mengubahnya. Jika kamu sudah sebisa mungkin berusaha berubah dan mereka masih tetap sama saja, berarti ini bukan salahmu lagi.

Jika konflik dan perlakuan buruk orang membuatmu terpuruk. Percayalah dan harapkanlah bahwa dirimu bisa berubah dan bangkit. Dengan melakukannya, kamu pun bisa membebaskan potensimu yang selama ini terpendam. Kamu jadi lebih berkembang dan bisa mengembangkan potensimu hingga maksimal. Hidupmu jadi lebih baik dan lebih bahagia.

Kamu perlu belajar dan melatih pikiranmu untuk memilah. Memilah antara: bagaimana pandangan orang tentang dirimu dan bagaimana pandanganmu tentang dirimu sendiri (bagaimana kamu memandang dirimu sendiri). Jika kamu memandang dirimu negatif seperti pandangan negatif orang padamu, kamu pun merasa sengsara. Namun jika kamu memandang dirimu secara positif dan mengharapkan apa yang positif dan terbaik dari dirimu, kamu merasa lebih bahagia dan potensimu lebih mudah berkembang maksimal. Maka pandang dirimu secara positif. Percayalah bahwa kamu punya potensi, kemampuan dan kepandaian. Dan harapkan yang terbaik dari dirimu. Jika kamu mengharapkan apa yang baik tentang dirimu, kemungkinannya akan lebih besar dirimu menjadi seperti apa yang kamu harapkan itu. Kita terus-menerus berkembang dan membentuk diri kita. Kita terus-menerus memperbaharui diri kita. Mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk terus memperbaharui dan mengembangkan dirimu menjadi lebih baik. Mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk membisakan kamu mengembangkan potensimu hingga maksimal.

Seperti yang dikatakan tadi, kamu perlu belajar untuk memilah: pandangan orang tentang dirimu dan pandanganmu tentang dirimu sendiri. Tanyakan dan adakan pemeriksaan:

1. Apa kamu mungkin telah memberi alasan mengapa orang sampai bisa punya pandangan seperti itu tentang kamu? Jawablah dengan jujur. Alasan apa yang mungkin kamu berikan pada mereka. Mungkin selama ini kamu kurang sadar bahwa sikapmu dan kelakuanmu memberi mereka alasan untuk memandangmu seperti itu. Jika sekarang kamu sudah sadar, maka adakan perubahan yang perlu.

2. Coba kamu periksa: bagaimana kamu memandang dirimu sendiri? Coba uraikan bagaimana pandanganmu tentang dirimu sendiri dalam tulisan. Berikan gambaran, tuliskan gambaranmu tentang dirimu sendiri. Sejujur-jujurlah tuliskan itu. Lakukan ini untuk dirimu sendiri. Supaya kamu beroleh kesadaran dan kejelasan dalam bentuk tertulis. Yang bisa kamu baca sendiri.

Orang biasanya cenderung memandang kita seperti bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Jika kamu memandang dirimu tidak berharga dan tidak pantas dihargai, maka orang juga cenderung memandangmu seperti itu. Jika kamu memandang dirimu berharga dan sungguh percaya bahwa dirimu punya potensi yang besar, maka orang cenderung memandang kamu seperti itu juga.

Jika kamu merasa ingin melakukan sesuatu yang besar, meraih prestasi yang besar, namun kamu merasa tidak bisa, maka mungkin penyebabnya bukan karena kamu tidak punya kemampuan, namun karena kamu merasa rendah diri (minder) dan inferior.
Maka, usahakan sebisa mungkin jangan menilai rendah dirimu sendiri dan jangan memandang dirimu kecil. Jangan mengecil-ngecilkan dirimu sendiri, karena kamu memang bukan seperti itu.

Maka, mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk mengubah dirimu dan menumbuhkan dirimu. Biarkan rahmat Tuhan bekerja masuk ke dalam relung batinmu yang terdalam, direlung dimana kamu merasa tidak layak dan inferior. Jika kamu tekun dan berdoa dengan tulus, rahmat Tuhan pasti membantu kamu untuk pelan-pelan mengubah dirimu untuk merasa lebih layak dan berharga.
 

Jika kamu merasa dirimu layak dan berharga, kamu lebih mudah mencapai takaran potensi maksimal yang kamu punya. Kamu juga lebih merasa dan percaya bahwa dirimu mampu untuk bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki situasi hidupmu.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!     

No comments:

Post a Comment