Friday, December 20, 2019

Siasat dan Taktik Orang Narsis, Sosiopath dan Psikopath Yang Perlu Kamu Waspadai



Orang dengan gangguan kepribadian narsissistik, sosiopath dan psikopath sering memanipulasi dan memperdaya korbannya tanpa disadari oleh si korban. Kamu mungkin sudah pernah mendengar tentang siasat dan taknik manipulasi mereka, namun kurang begitu paham cara kerjanya. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kamu sendiri pernah jadi korban. Mereka lihai memanipulasi untuk membuatmu jadi ragu tentang kemampuan dan potensimu, kamu juga jadi bertanya-tanya apa pikiranmu waras. Kamu merasa ada yang tidak beres tapi tidak tahu apa persisnya. Artikel ini mengulas berbagai taktik dan siasat manipulasi yang mereka gunakan. Semoga untuk ke depannya kamu bisa lebih waspada.

Satu: mereka pandai berbohong. Mereka terbiasa berbohong namun bersikeras bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya. Meski banyak tanda dan fakta yang menunjukkan bahwa mereka berbohong. Kamu tidak bisa membuat mereka mengakui kebohongan mereka. Bahkan, mereka tegas-tegas mengatakan bahwa bukti-bukti yang kamu sodorkan adalah kebohongan. Mereka sangat pandai meyakinkan orang dengan kebohongannya, sehingga ini membuatmu mulai ragu tentang kebenaran yang tadinya kamu yakini. Mereka pandai mempersuasi dan membuatmu bingung dan kehilangan keseimbangan. Kamu mulai percaya bahwa mereka tulus meski ada tanda-tanda yang menunjukkan sebaliknya.

Dua: mereka merusak reputasimu. Mereka pandai melihat orang-orang mana saja yang bisa mereka jadikan sekutu dan memihak mereka. Mereka menyebarkan rumor untuk merusak reputasi dan nama baikmu. Saat mereka sudah mendapat banyak sekutu, mereka gunakan itu untuk menyerangmu. Mereka bahkan mengatakan bahwa mereka peduli padamu dan mempengaruhi orang lain dengan berkata kelakuanmu menganggu mereka. Taktik ini bisa sangat efektif. Lewat mengarang cerita, mereka mendapatkan sekutu, sambil mereka menutupi kejahatan mereka dan kebenaran yang ada. Mereka mengatakan padamu bahwa orang menganggap ada suatu ketidakberesan pada dirimu, padahal orang tidak punya anggapan seperti itu tentang kamu.

Tiga: mereka mengalihkan kamu dari topik pembicaraan utama. Saat kamu menanyakan sesuatu atau berusaha mencari kejelasan tentang apa yang mereka katakan dan lakukan, jangan heran jika mereka tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Mereka kerap balas mengajukan pertanyaan untuk menangkis, bahkan melontarkan tuduhan terhadapmu. Biasanya reaksi mereka adalah menyangkal pernah mengatakan atau melakukan apa yang kamu nyatakan pernah mereka katakan dan lakukan. Mereka berkata bahwa kamu salah tangkap atau berkhayal.

Empat: mereka mencemooh apa yang kamu pikirkan dan rasakan. Mereka mencemooh dan mengatakan kamu terlalu sensitif dan cara berpikirmu salah. Ini mereka lakukan untuk mengendalikan kamu. Dengan melakukannya, mereka menetralisir semua argumen dan sudut pandang yang kamu lontarkan. Ini membuatmu jadi ragu pada dirimu sendiri dan mempertanyakan kebenaran pandangan-pandangan dan perasaan-perasaanmu. Keyakinan dirimu goyah dan pikiranmu jadi rentan untuk mereka kendalikan.

Lima: mereka balik menyalahkan. Mereka senang menggunakan taktik ini. Jika kamu menangkap mereka senang memutarbalikkan diskusi dan percakapan untuk menyalahkan kamu, mereka tergolong orang-orang yang disebutkan di atas. Mereka tidak mau melihat dan berhenti pada fakta. Jika kamu menyatakan keberatan tentang perasaan yang kamu alami akibat perbuatan dan perkataan mereka, mereka akan memutarbalikkannya sedemikian rupa untuk menyalahkan dan menyudutkan kamu untuk apa yang kamu rasakan. Mereka begitu lihai dalam hal ini sehingga membuatmu merasa bahwa kelakuan dan perkataan mereka disebabkan oleh kesalahanmu sendiri. Mereka bahkan mengatakan akan memperlakukan kamu lebih baik jika kamu mengubah kelakuanmu.

Enam: mereka menyangkal semua kesalahan. Mereka tidak pernah mau mengakui kesalahan mereka dan tidak pernah mau bertanggung jawab untuk semua ketidakberesan yang terjadi. Jika keputusan yang mereka ambil berakibat buruk dan mereka mengalami kegagalan, mereka tak pernah mau bertanggung jawab untuk itu. Jika perkataan dan perbuatan mereka membuatmu terluka, mereka tak pernah mau mengakuinya. Mereka tak pernah mau minta maaf. Ini semakin melukai korban dan membuatnya frustrasi karena ia tak habis pikir apa yang telah dilakukannya, sampai diperlakukan seperti itu.

Tujuh: mereka menggunakan belas kasih sebagai senjata. Saat tersudut, mereka akan memancing rasa belas kasih dan pengertianmu. Mereka menggunakan kata-kata bernada belas kasih sebagai cara melakukan serangan. Mis. “Aku sebenarnya sangat peduli padamu.” “Kok bisa-bisanya kamu berpikir aku sengaja melukaimu?” Secara sepintas terdengar seperti permintaan maaf, tapi sebenarnya ini adalah tuduhan. Ini tidak keluar dari hati yang tulus. Kamu merasa ada sesuatu, tapi tidak tahu apa.

Delapan: mereka menggunakan hal-hal yang kamu anggap penting untuk menyerang kamu. Mereka biasanya pandai melihat hal-hal yang kamu anggap penting dan menjadikan itu target utama serangan. Mis. kamu membanggakan bakatmu, maka mereka akan meremehkan itu dan meragukan manfaatnya. Mereka akan mengatakan itu cuma buang-buang waktu. Mereka akan menghancurkan harga dirimu. Mereka membuatmu merasa dirimu tak layak.

Sembilan: mereka menggunakan penguat positif untuk membuatmu bingung. Mereka mau punya kendali atasmu lewat merendahkan kamu dan mengecilkan nilai dirimu. Mereka tiba-tiba bisa melontarkan pujian, namun ini adalah siasat untuk memposisikan mereka sebagai otoritas. Ini membuatmu berpikir jika pujian mereka bisa dipercaya, maka kritikan mereka juga sama benarnya. Ini membuatmu goyah karena sekarang kamu tidak bisa menuduh mereka selalu mencari-cari kesalahan. Cara membongkar siasat ini adalah, melihat apa yang mereka puji, ini biasanya sesuatu yang bisa menguntungkan mereka.

Sepuluh: mereka kerap melakukan proyeksi. Proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri. Mereka menggunakan proyeksi untuk mengalihkan penyebab kelakuan mereka yang buruk pada orang lain. Jika kamu menuduh mereka berbohong, mereka juga akan menuduh kamu melakukan hal serupa. Maka, sekarang kamu tidak bisa fokus lagi pada kelakuan mereka tapi harus fokus untuk membela diri.

Sebelas: mereka membuatmu lelah. Taktik dan siasat mereka bukan untuk jangka pendek, tapi jangka panjang. Mula-mula mereka lakukan dalam dosis kecil, namun lama-kelamaan jika mereka bisa lolos, mereka makin kerap melakukannya. Bahkan orang paling cerdas dan percaya diri sekalipun bisa lengah, karena ia tidak tahu mulai kapan persisnya taktik mereka ini mulai masuk dan merusak.

Dalam artikel berikutnya, kita akan melihat bagaimana cara menangkal siasat dan taktik mereka. Ini bisa sangat membantumu menjaga diri dari pengaruh mereka yang merusak. Maka, jangan lewatkan...

Alihbahasa: Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: What is Gaslighting and How to Deal With It – Brainy Dose – YouTube Channel