Friday, May 31, 2019

Cara Mengembangkan Kekuatan Mental untuk Bangkit dari Keterpurukan



Ada satu kesamaan yang dapat kita jumpai pada diri banyak orang-orang sukses: mereka semua punya didalam diri mereka apa yang dibutuhkan untuk mengatasi kemunduran. Mereka semua bisa mengatasi set back. Saat mengalami kemunduran, mereka tidak membiarkan dirinya hanyut dan dikuasai oleh kemunduran. Namun mereka segera berusaha bangkit dan maju lagi. Jika saat ini situasi hidupmu sedang buruk, jangan kehilangan harapan. Teruslah usahakan dan pelihara positif thinking. Percayalah bahwa masa yang lebih baik akan datang. Namun jangan hanya berharap dan percaya, melainkan bekerjalah terus dan jangan menyerah. Keadaan yang lebih baik akan datang jika kita sungguh mengharapkannya dan percaya itu akan terjadi. Harapan memiliki daya magnetik untuk menarik apa yang diharapkan. 

Jika kamu terus berusaha dan memelihara positif thingking dalam situasi kehidupan yang negatif, maka keadaan dirimu pelan-pelan berubah menjadi positif. Dengan keadaan internal yang lebih positif, pandanganmu tentang kehidupan juga berubah jadi positif. Dan cara kamu menyikapi situasi hidup yang negatif juga berubah menjadi positif. Kamu pun punya kekuatan untuk bangkit. Saat kamu bangkit, situasi hidupmu pun jadi berubah positif.

Ingatlah bahwa didalam dirimu, didalam diri setiap manusia, tersimpan kekuatan yang luar biasa. Ketika kamu sedang ditimpa kemalangan dan semuanya nampak hancur, ingatlah bahwa ada kekuatan luar biasa tersimpan didalam dirimu. Ini adalah “kekuatan untuk bangkit.” Kekuatan ini selalu ada dan tersimpan didalam dirimu, sepanjang waktu. Kamu punya kekuatan untuk mengubah keadaan dirimu. Dan saat keadaan dirimu berubah, keadaan hidupmu juga berubah.

Mungkin kamu tak selalu bisa mengubah situasi hidupmu. Kematian orang yang dikasihi. Kematian hewan peliharaan yang kamu sayangi. Penyakit yang berujung pada kematian yang kamu derita, atau orang-orang yang kamu kasihi derita. Meski kamu berubah menjadi positif, mereka tidak akan hidup lagi. Penyakit itu tetap tak akan sembuh. “Saat kamu tidak bisa mengubah keadaan, kamu tetap bisa mengubah dirimu [dalam menyikapi keadaan itu],” demikian perkataan seorang psikiater bernama Viktor Frankl. Ia mengalami situasi dan perlakuan sangat buruk di sebuah kamp konsentrasi milik Jerman, Auswitch, dimasa Perang Dunia kedua. Dalam kondisi demikian parah, ia menyimpulkan bahwa seorang manusia masih punya kehendak bebas. Kehendak bebas untuk menentukan sikapnya dalam keadaan seperti itu. Apa saja bisa diambil dari seorang manusia kecuali kehendak bebasnya untuk menentukan sikap. Untuk pilihannya sendiri. Situasi yang buruk di kamp konsentrasi memang tidak berubah, namun sikap Viktor Frankl dalam menghadapinya yang berubah. Situasi kehidupanmu mungkin tak berubah, belum berubah atau memang tak akan pernah berubah, namun dirimu yang berubah dalam menyikapinya. Saat kamu berubah lebih positif dan bangkit, keadaanmu pun jadi lebih baik.

Saat kamu mendapat pengalaman buruk dalam relasi dengan orang lain. Saat kamu mendapat perlakuan buruk. Coba usahakan jangan terlalu cepat menyalahkan orang lain. Mungkin penyebabnya datang dari dirimu. Jika kamu selalu menuding orang lain menjadi penyebabnya, mungkin tanpa sadar kamu selalu menganut mentalitas sebagai “korban” dan membiarkan orang lain menjadi penentu nasibmu. Kamu “memandang” dirimu dari lensa dan kaca mata bagaimana orang lain memandang kamu. Kamu tidak menentukan diri bagaimana kamu memandang dirimu dalam sebuah situasi. Kamu membiarkan orang lain menjadi penentu “siapa dirimu.” Kamu tidak menentukan dirimu sendiri. Padahal kamu punya kehendak bebas untuk menentukan “siapa dirimu.” Kamu bisa menentukan sendiri “siapa dirimu.”

Saat terjadi konflik dalam relasi. Saat terjadi perlakuan buruk dalam relasi, kamu bisa meluangkan waktu untuk bertanya, “Apa yang telah kulakukan yang menyebabkan itu terjadi?” “Bagaimana aku bersikap dan berkelakuan sehingga membuat mereka seperti itu?” Adakan analisa dan pemeriksaan yang jujur dan tajam. Tulis poin-poinnya di atas selembar kertas. Apa yang menurut kamu menjadi penyebabnya, yang datang dari dirimu, bukan dari mereka? Lalu pikirkan cara bagaimana kamu bisa mengubahnya. Jika kamu sudah sebisa mungkin berusaha berubah dan mereka masih tetap sama saja, berarti ini bukan salahmu lagi.

Jika konflik dan perlakuan buruk orang membuatmu terpuruk. Percayalah dan harapkanlah bahwa dirimu bisa berubah dan bangkit. Dengan melakukannya, kamu pun bisa membebaskan potensimu yang selama ini terpendam. Kamu jadi lebih berkembang dan bisa mengembangkan potensimu hingga maksimal. Hidupmu jadi lebih baik dan lebih bahagia.

Kamu perlu belajar dan melatih pikiranmu untuk memilah. Memilah antara: bagaimana pandangan orang tentang dirimu dan bagaimana pandanganmu tentang dirimu sendiri (bagaimana kamu memandang dirimu sendiri). Jika kamu memandang dirimu negatif seperti pandangan negatif orang padamu, kamu pun merasa sengsara. Namun jika kamu memandang dirimu secara positif dan mengharapkan apa yang positif dan terbaik dari dirimu, kamu merasa lebih bahagia dan potensimu lebih mudah berkembang maksimal. Maka pandang dirimu secara positif. Percayalah bahwa kamu punya potensi, kemampuan dan kepandaian. Dan harapkan yang terbaik dari dirimu. Jika kamu mengharapkan apa yang baik tentang dirimu, kemungkinannya akan lebih besar dirimu menjadi seperti apa yang kamu harapkan itu. Kita terus-menerus berkembang dan membentuk diri kita. Kita terus-menerus memperbaharui diri kita. Mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk terus memperbaharui dan mengembangkan dirimu menjadi lebih baik. Mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk membisakan kamu mengembangkan potensimu hingga maksimal.

Seperti yang dikatakan tadi, kamu perlu belajar untuk memilah: pandangan orang tentang dirimu dan pandanganmu tentang dirimu sendiri. Tanyakan dan adakan pemeriksaan:

1. Apa kamu mungkin telah memberi alasan mengapa orang sampai bisa punya pandangan seperti itu tentang kamu? Jawablah dengan jujur. Alasan apa yang mungkin kamu berikan pada mereka. Mungkin selama ini kamu kurang sadar bahwa sikapmu dan kelakuanmu memberi mereka alasan untuk memandangmu seperti itu. Jika sekarang kamu sudah sadar, maka adakan perubahan yang perlu.

2. Coba kamu periksa: bagaimana kamu memandang dirimu sendiri? Coba uraikan bagaimana pandanganmu tentang dirimu sendiri dalam tulisan. Berikan gambaran, tuliskan gambaranmu tentang dirimu sendiri. Sejujur-jujurlah tuliskan itu. Lakukan ini untuk dirimu sendiri. Supaya kamu beroleh kesadaran dan kejelasan dalam bentuk tertulis. Yang bisa kamu baca sendiri.

Orang biasanya cenderung memandang kita seperti bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Jika kamu memandang dirimu tidak berharga dan tidak pantas dihargai, maka orang juga cenderung memandangmu seperti itu. Jika kamu memandang dirimu berharga dan sungguh percaya bahwa dirimu punya potensi yang besar, maka orang cenderung memandang kamu seperti itu juga.

Jika kamu merasa ingin melakukan sesuatu yang besar, meraih prestasi yang besar, namun kamu merasa tidak bisa, maka mungkin penyebabnya bukan karena kamu tidak punya kemampuan, namun karena kamu merasa rendah diri (minder) dan inferior.
Maka, usahakan sebisa mungkin jangan menilai rendah dirimu sendiri dan jangan memandang dirimu kecil. Jangan mengecil-ngecilkan dirimu sendiri, karena kamu memang bukan seperti itu.

Maka, mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk mengubah dirimu dan menumbuhkan dirimu. Biarkan rahmat Tuhan bekerja masuk ke dalam relung batinmu yang terdalam, direlung dimana kamu merasa tidak layak dan inferior. Jika kamu tekun dan berdoa dengan tulus, rahmat Tuhan pasti membantu kamu untuk pelan-pelan mengubah dirimu untuk merasa lebih layak dan berharga.
 

Jika kamu merasa dirimu layak dan berharga, kamu lebih mudah mencapai takaran potensi maksimal yang kamu punya. Kamu juga lebih merasa dan percaya bahwa dirimu mampu untuk bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki situasi hidupmu.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!     

Wednesday, May 29, 2019

Jika Kamu Ingin Potensimu Berkembang Maksimal Berilah Kontribusi bagi Perkembangan Orang Lain: Menganut Mentalitas Pemberi di Jaman Kini



Banyak orang ingin bertumbuh dan berkembang karena mereka ingin sukses. Mereka ingin berkembang demi dirinya sendiri. Demi meraih impian mereka. Demi meraih apa yang mereka inginkan. Tidak ada salahnya dengan ini semua. Namun motivasi yang melandasinya masih diwarnai keegoisan. Ini semua masih tentang diri mereka, dan bukan tentang orang lain. Ini masih tentang “apa yang bisa kuperoleh untuk diriku?” dan bukan “apa yang bisa kuberikan untuk orang lain?” Suatu perubahan hidup yang drastis akan kamu alami, jika kamu mulai menggeser fokus, dari “apa yang bisa kuperoleh bagi diriku?” menjadi “kontribusi apa yang bisa kuberikan untuk orang lain?” Ini membuat kita tidak meraih sukses sebagai suatu hasil prestasi pribadi, namun kita melakukan sesuatu yang signifikan, penting dan bernilai bagi orang lain dan masyarakat. Sukur-sukur juga dalam skala dunia yang lebih luas. 

Perubahan yang paling terjangkau dimulai dengan mengubah diri sendiri. Apa yang telah kamu peroleh bagi perkembangan dirimu, bisa kamu salurkan dan bagikan untuk orang lain. Saat kamu semakin berkembang, kamu juga mulai bisa memberi kontribusi bagi perkembangan orang lain. Ini akan memberimu imbalan dan kepuasan batin terbesar.

Dedikasikan sebagai waktu atau seluruh hidupmu (jika kamu bisa) untuk mengembangkan orang menjadi the best they can be. Kamu memang tidak bisa memberi apa yang tidak kamu miliki, namu saat kamu telah meraih kemajuan dan perkembangan, kamu bisa menyalurkan dan membagikannya pada orang lain. Kamu bisa semakin mengembangkan orang lain saat kamu sendiri juga semakin berkembang.

 

Jadilah bagai sungai, bukan lumbung penyimpanan

Maka, bagaimana kamu bisa memperbesar peluang untuk membantu orang lain dan memberi kontribusi yang signifikan dalam masa hidupmu yang terbatas didunia? Pandanglah dirimu bagai sebuah “sungai” dan bukan “lumbung penyimpanan” Banyak orang ingin berkembang karena ingin memberi nilai tambah pada diri sendiri. Mereka bagai waduk penampung air yang terus-menerus menampung air semakin dan semakin penuh. Namun sebaliknya, sungai selalu mengalir. Jika sungai tidak mengalir, ia menjadi sebuah “kali mati.” Apa pun yang sebuah sungai yang segar dan jernih dapatkan, ia alirkan terus keluar dari dirinya. Begitulah sepantasnya sikap yang kita anut dalam belajar dan bertumbuh. Ini memang menuntut kita punya “mentalitas keberlimpahan – abundance mindset” – keyakinan bahwa kita pasti akan terus menerima. Jika kamu punya dedikasi untuk terus mengembangkan diri, kamu tak akan pernah berkekurangan. Kamu selalu bisa banyak memberi.

 

Pilihan untuk memberi kontribusi 
Memberi waktu, tenaga, keahlian, kepandaian, sumber daya, tanpa mengharapkan balasan. Dengan kata lain kita memberi dengan tulus dan tanpa pamrih, akan membuat dunia ini menjadi sebuah tempat yang lebih layah dihuni. Dunia butuh semakin banyak orang yang mau memberi tanpa pamrih. Namun ini rahasianya: SAAT KAMU SEMAKIN FOKUS UNTUK MEMENUHI KEINGINAN DAN KEBUTUHAN ORANG LAIN, SEMAKIN KEINGINAN DAN KEBUTUHANMU SENDIRI TERPENUHI. Kamu bisa lebih dermawan dan suka memberi kontribusi bagi perkembangan orang lain, meski sekarang ini kamu sudah seperti itu. Namun agar bisa terus melakukannya, kamu sendiri harus terus berkembang.

Silahkan simak beberapa pandangan yang bisa kamu anut untuk menumbuhkan mentalitas pemberi dan kontributor didalam dirimu:

1. Banyak-banyaklah bersyukur. Orang yang tidak banyak bersyukur biasanya juga tidak banyak memberi. Mereka jarang memikirkan orang lain dan lebih sering memikirkan diri sendiri. Fokus perhatian mereka adalah mencari orang-orang yang bisa memberi mereka, menolong mereka, dan melayani mereka. Dan jika orang lain tidak bisa memenuhi harapan mereka, mereka jadi kesal dan tak habis pikir apa sebabnya. Sikap mereka yang egois menghalangi mereka untuk menabur dan sikap yang kurang bersyukur membuat mereka bertanya-tanya mengapa mereka tak kunjung menuai panenan.

Zig Ziglar, seorang pakar terkenal dalam bidang pengembangan diri pernah berkata, “Kamu bisa memperoleh semua yang kamu inginkan dalam hidupmu, jika kamu berusaha menolong orang lain memperoleh apa yang mereka inginkan.”

Kamu pasti sudah banyak menerima bantuan dari orang lain. Banyak orang pasti sudah membantu dan mendukung kamu berkembang. Lalu, bagaimana kamu membalas jasa mereka? Dengan cara bersyukur dan menyalurkan perkembangan dan apa yang kamu peroleh pada orang lain, untuk membantu perkembangan mereka dan memudahkan hidup mereka.

2. Dahulukan dan utamakan orang lain. Kontribusi yang kamu berikan untuk mengembangkan orang lain, akan membuat mereka juga bisa membantu perkembangan orang lain. Ini adalah siklus tak kenal henti yang terus ada lama setelah kamu wafat. Membantung perkembangan orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik tidak saja membuat orang mendapat keuntungan tapi ini juga memudahkan hidup kita dan menempatkan kita pada posisi untuk belajar dari mereka.

Saat orang merasa bahwa niatmu memang tulus untuk membantu mereka dan kamu lebih mengutamakan kepentingan mereka dibanding kepentingan dan kebutuhan pribadimu, mereka mau menjadi partnermu. Ukuran sejatin dari kesuksesan bukanlah berapa orang yang melayani kamu, tapi berapa banyak orang yang kamu layani. Kamu memberi kontribusi bagi perkembangan orang lain karena kamu menghargai mereka dan potensi mereka, bukan supaya mereka pada gilirannya membantu kamu saat kamu sedang butuh bantuan.

3. Jangan biarkan dirimu diperbudak oleh materi. Satu-satunya cara memelihara mentalitas memberi adalah terus memelihara kebiasaan memberi: memberi waktu, tenaga, sumber daya, uang dan apa saja yang bisa kamu beri. Jika kamu ingin menguasai hatimu, jangan membiarkan dirimu diperbudak oleh materi. Para kontributor menggunakan aset yang mereka miliki untuk mengembangkan orang dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk dihuni. Mereka tetap melakukannya dengan seberapa banyak atau sedikitnya yang mereka punya.

4. Jangan membiarkan dirimu dimiliki dan dikuasai orang lain. Kita sulit melakukan tindakan pemberian diri jika kita merasa orang lain mau mengendalikan dan menguasai kita. Maka, jangan memberi dengan perhitungan, karena mungkin kamu akan dikecewakan. Hargai orang dan potensi mereka tanpa pamrih. Kembangkan mereka tanpa pamrih, bukan supaya kamu bisa memetik keuntungan dari mereka. Suatu tindakan pemberian yang tulus dan sejati semestinya membebaskan dirimu sendiri dan orang-orang yang kamu bantu.

5. Definisikan kesuksesan sebagai tindakan “menabur” dan bukan “menuai.” Novelis kenamaan, Robert Louis Stevenson berkata, “Aku mengukur keberhasilan hidupku berdasarkan benih-benih yang kutabur, bukan panenan yang kutuai.” Beginilah sepantasnya kita mengukur kesuksesan hidup kita. Sayangnya, banyak orang menabur sedikit namun mengharapkan panenan besar. Harap disadari bahwa apa yang kamu tabur sekarang, mungkin tidak membuahkan panenan besar dalam waktu singkat. Kamu harus sabar menunggu. Jangan menyerah. Jika kamu mengharapkan hasil yang cepat, kamu biasanya kecewa dengan hasilnya dan tidak bisa terus memberi sambil terus menunggu.

Orang-orang sukses fokus pada menabur dan tahu bahwa saatnya menuai pasti tiba. Jika kamu hidup dengan niat tulus untuk membantu orang lain berkembang, hidupmu tidak akan kosong namun menjalani hidup yang bermakna.

6. Fokus pada pengembangan diri, bukan memuaskan diri. Inilah perbedaan antara pengembangan diri (self development) dan memuaskan diri (self fulfillment):

Memuaskan diri lebih berhubungan dengan bagaimana sesuatu atau seseorang bisa melayani saya.


Pengembangan diri lebih berhubungan dengan bagaimana sesuatu atau seseorang membantu saya untuk bisa melayani dan mengembangkan orang lain.

Memuaskan diri akan menghasilkan perasaan enak dan oke (feeling good).
Mengembangkan diri, perasaan enak dan oke adalah by product.

Lantas, apa bedanya? Perbedaan terletak pada niatnya. Memuaskan diri artinya melakukan apa yang paling kamu senangi, dan mengalami kenikmatan saat melakukannya. Sedangkan pengembangan diri artinya melakukan apa yang menjadi bakat-bakatmu dan apa yang bisa kamu lakukan secara unik dengan kelebihanmu.

Mengejar memuaskan diri mirip seperti mengejar kesenangan dan kebahagiaan. Ini perasaan yang tidak bisa terus-menerus ada dan dipertahankan. Ini sangat bergantung pada situasi, meski ada pandangan yang mendorong kita untuk tetap positif dalam situasi apa pun. Ini juga sangat dipengaruhi oleh suasana hati (mood) seseorang. Namun sebaliknya, kamu selalu bisa berusaha berkembang dalam situasi apa saja, dalam kondisi mood apa saja, dan dalam keadaan finansial apa saja.

7. Teruslah bertumbuh, teruslah memberi. Saat seseorang tidak lagi secara aktif belajar dan bertumbuh, akan tiba saatnya dimana ia tak punya apa-apa lagi untuk diberikan. Jika kamu mau terus memberi kontribusi bagi perkembangan orang lain, kamu juga harus terus tertumbuh. Kadangkala orang berhenti berrkembang karena mereka berpuas diri. Mereka merasa dirinya sudah cukup berkembang. Saat ini terjadi, mereka masuk dalam keadaan plateu bahkan penurunan. Mereka kehilangan semangat inovasi. Visi mereka jadi sempit. Bukannya “bermain untuk menang – playing to win”, mereka “bermain supaya tidak kalah – start playing not to lose.”

Hal lain yang terjadi saat kamu berhenti bertumbuh adalah kamu akan kehilangan passion. Kita semua senang melakukan apa yang menjadi passion kita. Namun agar kita tetap mahir di suatu bidang, kita harus terus mengasah ketrampilan kita. Berhenti bertumbuh mengarah pada berkurangnya gairah dan akhirnya hidup kita tidak bahagia. Maka, teruslah memberi kontribusi pada perkembangan orang lain sampai akhir hidupmu. Teruslah memberi dengan semua apa yang kamu miliki untuk mengembangkan orang lain. Agar bisa melakukannya, kamu harus terus mengembangkan potensimu sampai maksimal, sampai kamu tidak bisa bertumbuh lagi.

Hari dimana kamu berhenti bertumbuh dan belajar adalah hari dimana kamu meninggalkan dunia ini dan berpulang pada Sang Pencipta. Maka teruslah bertumbuh dan belajar sampai akhir hayatmu.

Dialihbahasakan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!

Tuesday, May 28, 2019

12 Hal tentang Kejujuran yang Perlu Kamu Simak



Tidak banyak orang jujur bisa kita temukan di jaman kini, yang sarat dengan persaingan dan orang biasanya ingin cari selamat sendiri. Kejujuran bisa dianggap membawa masalah yang menempatkan diri seseorang pada posisi yang tak menguntungkan. Kamu mungkin beranggapan bahwa jika kamu ingin sukses, maka kejujuran perlu dinomorduakan. Maka, tidak heran jika orang jujur sangat jarang dijumpai. Sebenarnya, kejujuran mengandung pro dan kontra.

Maka, simak 12 hal yang biasanya hanya dipahami oleh orang-orang yang jujur hatinya.

1. Kejujuran itu dihargai, namun tidak selalu secara langsung. Sifat jujur adalah suatu sifat yang sangat dihargai. Namun banyak orang lebih memilih berkata-kata yang enak didengar, daripada bicara apa adanya. Kejujuran dan kebenaran terkadang memang menyakitkan. Namun setelah rasa sakit akibat mendengar kata-kata jujur dan kebenaran dialami, maka orang biasanya mulai bisa menerima kebenaran tersebut. Pernyataan jujur kerap dimaksudkan untuk membuat seseorang bertumbuh. Ini memotivasi orang yang jujur untuk tetap berkata apa adanya.

2. Banyak orang takut menyatakan kejujuran. Banyak orang yang membangun mindset mereka atas dasar keyakinan yang salah. Akibatnya, mereka sulit mendengar kata-kata jujur yang menyatakan kesalahan dan kekurangan mereka. Namun orang yang jujur tetap menyatakan pendapatnya.

3. Kejujuran itu menyegarkan. Orang jujur biasanya meniupkan angin segar. Banyak orang takut mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Ini karena mereka takut dengan respons yang akan mereka peroleh. Namun kerap ini juga karena mereka juga tak sepenuhnya jujur dengan diri sendiri. Sifat jujur kerap menular, membuat orang juga ingin seperti mereka.

4. Kejujuran itu dihargai oleh masyarakat. Masyarakat membutuhkan tokoh masyarkat dan para pemimping yang jujur, di semua sektor. Juga di bidang bisnis dan politik. Orang butuh seorang tokoh yang tulus. Ini memotivasi mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang baik.

5. Kejujuran membangun kepercayaan. Jika kamu merasa bahwa seseorang itu jujur, kamu cenderung untuk percaya pada mereka. Dan relasimu dengannya bisa membuatmu berkembang. Mereka tak punya agenda terselubung. Dalam organisasi dan masyarakat, kejujuran selalu dihargai meski tidak banyak orang berani menerapkannya. Ini karena saat orang-orang itu butuh mendengar kebenaran, mereka akan mendapatkannya dari orang-orang jujur.

6. Kejujuran bisa melukai. Kejujuran terkadang bisa menyakitkan. Mendengar pendapat orang lain yang berbeda, kerap tidak mudah. Kerap kita tidak mau mendengarnya. Orang yang jujur kerap membungkus perkataan mereka agar lebih mudah diterima dan tidak menimbulkan dampak emosional yang terlalu besar. Namun mereka tetap menjaga kebenaran.

7. Kita bisa terlalu jauh dalam mengungkapkan kebenaran. Meski kejujuran memang sifat terpuji, tidak selalu pendapat kita apa adanya perlu diungkapkan. Pendapat perlu diungkapkan secara taktis, sehingga mereka tidak mengubah sifat jujur menjadi ofensif. 

8. Kejujuran artinya kebaikan hati lebih diutamakan ketimbang keramahan. Namun kamu harus tahu kapan waktunya menyampaikan kebenaran yang sulit diterima dan kapan tetam menjaga kesopanan. Perhatikan situasinya, kamu harus tahu waktu dan tempatnya. Nyatakan kebenaran itu sejauh itu memang sungguh-sungguh bermanfaat untuk orang tersebut.

9. Rahasia lambat laun pasti akhirnya ketahuan. Rahasia apa saja lambat laun pasti akhirnya ketahuan. Orang jujur tidak mau membuang-buang banyak energi untuk menutupi sesuatu kebohongan. Untuk menutupi kebohongan itu butuh banyak tenaga. Maka mereka selalu mengungkapkan apa yang sebenarnya.

10. Jujur dengan diri sendiri itulah yang terpenting. Jujur dengan sendiri membawa kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Jujur dengan diri sendiri adalah landasan dari kejujuran pada dunia luar dan orang lain. Kamu harus mengembangkan kejujuran pada diri sendiri, jika kamu ingin berkembang, meski kejujuran itu tidak selalu membuatmu nyaman.

Kejujuran membawa konsekuensi tersendiri, maka kamu harus bijak kapan menyatakan kejujuran pada orang lain pada saat yang tepat, dan kapan menyimpannya untuk saat yang lebih baik. Lebih baik simpa kejujuran itu jika itu belum waktunya kamu ungkapkan kepada seseorang, karena itu tidak membantunya bertumbuh. Namun secara keseluruhan mengungkapkan kejujuran lebih banyak membawa manfaat dibanding kerugian. Kejujuran membangun landasan yang kokoh bagi sebuah relasi, maka pilahlah kejujuran mana yang perlu diungkapkan dan mana yang tidak. Jika kamu cukup menghargai seseorang untuk mengungkapkan kebenaran dan kamu cukup menghargai dirimu sendiri untuk tidak hidup dalam kebohongan, nyatakan kebenaran dan hiduplah dalam kejujuran.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!

Perhatikan 20 Hal yang Berpotensi Merusak Kebahagiaanmu



Mungkin sekarang ini kamu merasa hidupmu kurang bahagia dan kerap diwarnai kesedihan dan emosi negatif. Kamu tak tahu persis apa penyebabnya. Memang, terkadang situasi hidup tidak mudah dijalani dan cukup berat. Kalau sudah begitu, kamu mudah masuk kedalam kesedihan dan negativitas. Kamu sulit tetap positif dalam keadaan seperti ini. Kamu pun jadi depresif. Namun ada kabar baik, kamu bisa mengurangi hal-hal yang merusak kebahagiaan hidupmu. Hidup ini penuh dengan kesempatan dan potensi untuk berkembang. Dengan menyimak info yang diberikan berikut ini, semoga saja kamu jadi dibekali untuk memelihara kebahagiaan dan emosi positif. Hidup adalah berkah, dan kamu cuma hidup sekali, maka jalani itu dengan riang dan sikap positif. Berkembanglah maksimal dan isi benakmu dengan informasi positif yang bisa menambah wawasan dan meningkatkan kualitas hidupmu.

Simak 20 hal yang bisa merusak kebahagiaanmu serta trik sederhana yang bisa membuatmu tersenyum lagi.

1. Kekhawatiran konstan. Kekhawatiran tak akan memberi solusi pada masalah. Sebaliknya, ini membuatmu tak dapat berpikir jernih untuk menemukan solusi. Saat kamu khawatir terus, kamu akan dilanda ketakutan dan depresi. Kamu juga akan berpikir negatif. Kamu merasa masa depanmu suram dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya pasrah dan khawatir terus. Kamu merasa bencana pasti terjadi dan hidupmu akan terlantar kelak. Tenangkan pikiranmu lewat meditasi dan doa. Miliki iman kepercayaan pada Tuhan. Berpikirlah positif dan penuh harapan. Yakinkan dirimu terus-menerus bahwa kamu pasti bisa menghadapi kehidupan yang punya masa depan yang baik. Anutlah optimisme.

2. Ingin semua orang harus mengikuti dan menuruti apa yang kamu mau. Kamu harus sadar bahwa dunia tidak berputar disekitar dirimu. Kamu tidak bisa memaksa orang mengikuti apa maumu dan keinginanmu. Semakin cepat kamu sadar ini, semakin cepat kamu merasa lebih nyaman dan bahagia. Setiap orang punya standar, pandangan dan keyakinan masing-masing yang tidak selalu sejalan denganmu. Jika kamu menghendaki dan menginginkan semua orang berfungsi menurut nilai-nilai dan keyakinanmu, kamu tak akan pernah puas. Ini pasti menyebabkan kamu frustrasi, karena mengendalikan orang lain adalah salah satu hal tersulit. Jangan karena kamu ingin mengendalikan orang, kamu merugikan mereka dan melanggar hal-hak mereka. Agar hidupmu bahagia, kamu perlu menerima orang lain apa adanya serta menerima dan menghargai perbedaan. Juga jangan terlalu memasukkan sikap dan perbuatan orang kedalam hati.

3. Hanya merasa bahagia saat seluruh impianmu terpenuhi. Salah satu kesalahan yang paling banyak dilakukan orang lain adalah mereka menentukan kebahagiaan mereka berdasarkan terpenuhinya harapan mereka. Jika pengharapan mereka tak terpenuhi, mereka jadi kecewa dan sulit bahagia. Punya impian besar memang baik, tapi jangan membiarkan kebahagiaanmu cuma ditentukan oleh terpenuhinya impian tersebut. Syukuri keadaanmu sekarang dan apa yang kamu miliki. Hargai dirimu dan orang-orang yang mengasihi kamu dan memberi kontrimusi pada perkembanganmu. Ini akan memberimu kepuasan batin dan membuat hidupmu lebih bahagia. Lakukan ini sambil terus berusaha meraih keinginanmu, harapanmu dan impianmu di masa depan.

4. Selalu melihat “gelas separuh kosong.” Orang yang selalu melihat “gelas separuh kosong” selalu melihat yang negatif dari kehidupan mereka, dan mengabaikan atau kurang mensyukuri apa yang positif. Hidupmu sulit bahagia jika kamu menganut sikap seperti ini, karena kamu terlalu pesimis dan negatif. Alihkan fokus dari yang negatif pada yang positif dalam hidupmu, lalu hargai dan syukuri itu semua.

5. Kurang menyediakan waktu untuk melakukan hal-hal yang benar. Jangan melupakan atau mengabaikan hal-hal yang sungguh penting dan bermakna dalam hidupmu. Luangkan waktu untuk orang-orang yang kamu kasihi. Luangkan waktu untuk orang-orang yang menghargaimu dan menyayangimu. Berikan prioritas pada mereka. Tentukan prioritas dan adakan manajeman waktu yang baik. Beri prioritas pada hal-hal yang paling memberimu kepuasan batin. Fokuskan waktu dan tenagamu pada hal-hal yang penting, bermakna dan berharga.

6. Belum menemukan panggilan dan tujuan hidupmu. Banyak orang bangun tidur di pagi hari dengan pikiran hanya mau menjalani rutinitas harian sehari-hari. Mereka hanya sekadar menjalaninya. Mereka merasa tidak banyak meraih kemajuan. Parahnya, mereka harus mengerjakan pekerjaan yang tidak mereka sukai. Kamu bisa mulai mengalami kebahagiaan dalam hidupmu saat kamu menemukan panggilan dan tujuan hidupmu, serta mulai menjalaninya. Lakukan apa yang memberimu kepuasan batin. Temukan aspak-aspek dalam pekerjaanmu saat ini yang bisa memberimu kesenangan, yang sejalan dengan panggilan hidupmu.

7. Dependen pada orang lain. Mungkin hidupmu jadi lebih mudah dan nyaman jika kamu bergantung pada orang lain. Tapi jika kamu harus didikte terus oleh orang kepada siapa kamu bergantung, kamu tak sulit bahagia. Menjadi independen tidak saja membuat hidupmu lebih bahagia, namun juga mengembangkan harga dirimu dan kelayakan dirimu (self esteem). Memberimu rasa kebebasan.

8. Kurang sehat. Jiwa yang sehat ada didalam tubuh yang sehat. Menjaga kesehatan membuat pikiranmu lebih positif, kamu pun lebih bugar dan bahagia. Santap makanan sehat, olahraga teratur dan tidur cukup.

9. Memendam kedongkolan dan sakit hati. Kebencian, amarah, sakit hati, dendam adalah penyakit yang paling merusak tubuh dan jiwa. Gantikan ini dengan pengampunan, kasih, syukur dan merelakan. Ampuni dan kasihi orang-orang yang telah melukaimu. Harapkan dengan tulus mereka akan sukses, bahagia dan berkembang maksimal. Jika kamu melakukan ini dengan tulus, ini akan menyehatkan pikiran, hati, jiwa dan fisikmu. Sudah ada segudang hasil penelitian tentang efek positif dari hal-hal ini bagi perkembangan dan kebahagiaanmu. Ini adalah resep ampuh bagi kebahagiaan dan kesehatan.

10. Perfeksionis. Ada tidak jenis perfeksionisme: mengharapkan diri sendiri sempurna, mengharapkan orang lain sempurna, dan berkeyakinan bahwa orang lain mengharapkan mereka sempurna. Ini semua menghalangi kebahagiaanmu. Ini semua hanya akan mengarah pada kekecewaan.

11. Kebosanan. Kebosanan adalah jenis perusak kebahagiaan lainnya. Kebosanan menghilangkan unsur fun dan petualangan dalam kehidupan. Banyak orang sulit menemukan cara untuk menghilangkan kebosanan, padahal ada banyak cara: miliki wawasan terbuka dan lakukan hal-hal yang memberimu rasa fun dan petualangan. Berpikirlah positif maka ini akan membuat perasaanmu senang dan positif. Fokus pada pengembangan potensi, ini akan membuatmu merasa bergairah menjalani kehidupan. Juga niatkan untuk mengembangkan orang lain dan memberi kontribusi pada mereka.

12. Terlalu sibuk. Terlalu banyak hal yang harus dikerjakan dan tak punya waktu untuk diri sendiri juga bisa merusak kebahagiaanmu. Daripada fokus untuk selalu sibuk, fokus untuk lebih efektif.

13. Near success syndrome. Kamu merasa selalu selangkah jauhnya dari kebahagiaan, Kamu merasa ada sesuatu yang bisa membuatmu puas, namun sesuatu itu selalu berada di luar jangkauan. Semakin kamu berpikir dan merasa seperti ini, semakin kamu sulit bahagia.

14. Mengabaikan peluang. Saat kesempatan datang, banyak orang tidak siap menangkapnya. Ini menuntut banyak kerja keras dan keluar dari zona nyaman. Maka, banyak orang akhirnya membiarkan kesempatan itu berlalu. Akibatnya, kamu jadi frustrasi setiap kali menoleh kebelakang karena kamu merasa seandainya dulu kamu bisa menangkap dan memanfaatkan peluang itu, kamu sekarang jauh lebih berkembang. Untuk menghindari ras frustrasi dan penyesalan dikemudian hari, tangkaplah setiap peluang yang muncul. Ambillah resiko dan keluarlah dari zona nyaman, potensimu akan berkembang maksimal dan kamu pun meraih hal-hal yang tak pernah kamu impian kamu bisa meraihnya.

15. Kurang kepercayaan diri. Kurangnya kepercayaan diri juga bisa menghambat kebahagiaan. Banyak orang sulit untuk menaruh kepercayaan pada diri sendiri, pada apa yang sebenarnya bisa mereka raih didalam kehidupan. Jika kamu tidak percaya pada dirimu, kamu sulit meraih potensimu hingga maksimal. Jika kamu tidak memberi kepercayaan pada dirimu sendiri, siapa yang mau, kecuali hanya segelintir orang yang sungguh menerima kamu apa adanya dan percaya pada potensimu.

16. Terlalu memikirkan perkataan orang lain. Jika kamu meletakkan kelayakan diri (self worth) pada perkataan orang, kamu sulit bahagia. Maka, tentukan kelayakan dirimu sendiri. Kelayakan dirimu ada di tanganmu sendiri dan ditangan Tuhan, bukan ditangan orang lain.

17. Kurang membiarkan diri rileks. Terlalu banyak pekerjaan dan stres bisa membuatmu kurang bahagia. Setiap orang butuh istirahat dan waktu santai. Usahakan jangan overwork. Ijinkan dirimu untuk rileks dan menikmati saat-saat santai. Ini akan membuatmu pulih dan merasa lebih bahagia.

18. Kurang sabar. Banyak orang selalu mencari jalan pintas dan kurang sabar menunggu. Usahakan tetap rileks dan positif saat menunggu. Latihlah kesabaran karena ini adalah salah satu guru tertinggi untuk melatih diri. 

19. Merasa diri jadi korban. Banyak orang merasa diri jadi korban dan mencari perhatian dan simpati dari sikap mengasihani diri sendiri. Ini cara hidup yang sangat keliru. Kamu tak akan pernah bahagia dengan merasa diri jadi korban. Usahakan jangan menyalahkan orang lain, namun kamu bertanggung jawab untuk mengusahakan perkembanganmu dan hidup yang bahagia. Nasibmu ada di tanganmu sendiri dan Tuhan.

20. Kamu merasa tidak layak untuk bahagia. Situasi kehidupan dan trauma-trauma masa kecil membuat sebagian orang mengembangkan mentalitas meyakini dirinya tidak layak untuk mengalami kebahagiaan. Mungkin kamu pernah membuat kesalahan di masa lalu yang membuatmu terus memikul rasa bersalah sampai sekarang dan tidak layak bahagia. Kebahagiaan akan kamu alami saat kamu mulai memaafkan dirimu sendiri dan melepaskan/merelakan masa lalu.


Apakah ada poin-poin di atas yang berlaku untukmu. Adakan pemeriksaan batin dan lakukan perubahan-perubahan yang memang perlu agar kamu kembali mengalami kebahagiaan dan kepuasaan batin Ingat, kebahagiaan adalah keadaan kita yang alami sebagai manusia.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Ikuti terus artikel-artikel kami untuk wawasan & pengembangan diri lebih…



Friday, May 24, 2019

Cara Menumbuhkan Harga Diri Positif untuk Mencapai Potensi Maksimal



Sebenarnya apa sih yang membuatmu sulit sukses? Apa yang menghambat? Sebenarnya, semua orang punya benih-benih kesuksesan dalam diri mereka. Mereka harus menyiram dan menumbuhkan benih-benih kesuksesan ini. Jadi mengapa banyak orang sulit berkembang dan memenuhi potensi mereka hingga maksimal? Mungkin mereka malas dan kurang termotivasi untuk bertumbuh. Namun ada penyebab lain yang tak kalah berperan. Ini adalah harga diri yang rendah (low self-esteem). Banyak orang sulit percaya kepada dirinya sendiri. Mereka sulit melihat, menyadari dan percaya bahwa Tuhan telah memberi potensi besar pada mereka. Ada banyak peluang untuk bertumbuh dan maju untuk meraih sukses. Namun mereka merasa dirinya tidak layak dan tidak mampu untuk bertumbuh dan menjadi bahagia. Mereka kurang percaya bahwa mereka bisa belajar dan be the best they can be.

Kekuatan dari Harga Diri yang Positif (the Power of Positive Self Esteem).


Langkah pertama untuk punya harga diri yang baik dan positif adalah menghargai dirimu sendiri dan menyadari nilai kelayakan dirimu. Ini tidak selalu mudah bagi orang yang tumbuh dibesarkan dalam lingkungan yang kurang mendukung pertumbuhan dasar harga diri yang sehat. Pola asuh orangtua dan situasi keluarga dan lingkungan saat kita kecil sangat berpengaruh hingga masa dewasa. Butuh proses cukup lama dan ketekunan untuk menumbuhkan harga diri yang positif, bagi mereka yang tidak mengawali pertumbuhan harga diri yang sehat di lingkungan yang mendukung.

Maka, sebagai langkah awal kamu perlu menyadari dan merasa bahwa dirimu layak (worthed). Kamu bisa mengusahakan waktu dan upaya untuk menumbuhkan perasaan bahwa dirimu layak dan menumbuhkan harga diri yang sehat. Jika kamu merasa dirimu layak dan punya harga diri yang sehat, kamu lebih mudah mengembangkan potensimu hingga maksimal.

Simak poin-poin berikut ini:

Penghayatan akan kelayakan diri dan harga diri (self-esteem) seseorang adalah faktor kunci yang mempengaruhi prilakunya. Zig Ziglar, tokoh terkenal dalam bidang pengembangan diri pernah berkata, “Sulit bagi seseorang untuk terus-menerus berprilaku secara tidak sejalan dengan bagaimana ia memandang dirinya.” Tidak banyak hal positif yang bisa kita lakukan jika kita punya pandangan negatif tentang diri kita sendiri. Lebih jauh, Nathaniel Branden, seorang psikiater dan pakar dalam area self-esteem berkata, “Tak ada faktor yang lebih penting dalam perkembangan psikologis dan motivasi seseorang dibanding penilaian dan penghayatan seseorang tentang dirinya sendiri. Setiap aspek kehidupan seseorang dipengaruhi oleh bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.” Jika kamu memandang dirimu tak layak dan tak berharga, maka kamu tidak memberi nilai tambah pada dirimu sendiri.

Harga diri rendah membatasi pengembangan potensimu. Jika kamu punya potensi 10 tapi penghayatan harga dirimu cuma 5, kamu tak akan berkembang sampai potensimu yang penuh. Kinerjamu tak akan mencerminkan potensimu yang sepenuhnya. Kinerjamu hanya 5 atau bahkan lebih rendah dari itu. Orang tidak akan memberi kinerja lebih baik dibanding citra diri (self image) mereka. Ini seperti yang dikatakan oleh Nathaniel Branden, “Jika kamu merasa tak kapabel – tak memadai untuk menghadapi tantangan, tidak layak dihargai dan dihormati, tidak patut bahagia, dan takut bersikap asertif untuk pikiran, keinginan dan kebutuhanmu – jika kamu kurang mengembangkan dasar kepercayaan diri dan penghormatan pada diri sendiri – maka kekurangan dalam harga diri ini akan tetap membatasi kamu, meski kamu punya potensi besar dan banyak aset.”

Nilai yang kita berikan pada diri sendiri biasanya sangat mempengaruhi bagaimana penilaian orang pada kita. Simak cerita ini: ada seorang pria pergi ke seorang peramal untuk mendengar apa yang dikatakan oleh peramal itu tentang masa depannya. Peramal wanita ini lalu melihat ke dalam bola kristalnya dan berkata, “Hidupmu tidak bahagia dan miskin sampai kamu berusia 45 tahun.” “Lalu setelah itu bagaimana?” Pria itu bertanya dengan penuh harap. Diluar dugaan, peramal ini menjawab, “Lalu kamu mulai terbiasa dengan itu.”

Sayangnya, banyak orang menjalani hidup mereka dengan mindset pria diatas. Mereka hidup menurut apa yang orang lain katakan dan yakini tentang mereka. Jika orang-orang yang penting dan berpengaruh dalam hidup mereka berkata dan meyakini bahwa mereka tidak akan berhasil, maka itulah yang mereka harapkan pada diri sendiri. Baik kiranya jika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang percaya bahwa kamu akan sukses, namun bagaimana jika tidak? Maka, jangan terlalu memusingkan apa yang orang lain katakan dan yakini tentang dirimu. Namun lebih utamakan apa yang kamu yakini tentang dirimu sendiri.

Jika kamu kurang menghargai dirimu sendiri. Jika kamu menilai rendah dirimu sendiri, biasanya dunia juga akan menilaimu seperti itu. Jika kamu mau bertumbuh menjadi the best you can be, menurut potensi maksimal yang kamu punya, kamu harus percaya bahwa kamu bisa! Kamu harus menghargai dirimu sendiri. Kamu harus menilai dirimu layak dan berharga. Kamu harus memberi penilaian yang bagus tentang dirimu sendiri.

Citra diri dan harga diri serta penghayatan akan kelayakan diri sangat penting. Maka, coba simak langkah-langkah untuk membangun harga dirimu, yang diberikan berikut ini:

Langkah-Langkah untuk Membangun Harga Diri yang Sehat:

1. Jagalah self-talk. Entah kamu sadar atau tidak, kamu berbicara pada dirimu sendiri setiap saat. Apa ini mendorong kamu maju? Apa kamu bicara positif tentang diri sendiri? Apa kamu malah mengkritik diri sendiri? Jika self-talkmu positif, kamu akan punya citra diri yang baik dan positif. Jika self- talk kamu negatif, kamu mengecilkan nilai dirimu sendiri dan merendahkan nilai kelayakanmu sendiri. Untuk mengubahnya jadi positif memang butuh waktu dan proses. Namun dengan ketekunan dan usaha terus-menerus, kamu bisa. Ini bisa diubah.

Jika kita mau mengubah hidup kita, terlebih dahulu kita harus mengubah bagaimana kita berpikir tentang diri sendiri. Jika kita mau mengubah bagaimana kita berpikir tentang diri sendiri, kita harus mula-mula mengubah self talk kita tentang diri sendiri. Kamu harus menjadi pendorong untuk diri sendiri. Menjadi penyemangat untuk diri sendiri.

Setiap kali kamu mengerjakan sesuatu, melakukan suatu tugas, menghasilkan sesuatu, beri pujian pada dirimu sendiri. Betapa pun kecilnya sesuatu itu. Setiap kali kamu memilih disiplin dari suatu prilaku kecanduan atau kebiasaan buruk, jangan katakan memang kamu harus melakukannya, tapi katakan betapa ini sangat membantu dirimu sendiri. Setiap kali kamu melakukan kesalahan, jangan terus-terusan menyalahkan diri sendiri tapi katakan pada dirimu bahwa kamu telah membayar harga untuk bertumbuh dan lain kali kamu mau belajar untuk berbuat yang lebih baik. Belajar untuk tidak mengulanginya lagi.

2. Jangan lagi membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain sangat merugikan dirimu sendiri. Kenapa? Biasahanya hanya ada dua kemungkinan: kamu melihat atau merasa bahwa orang lain lebih unggul darimu, jauh diatasmu. Kamu jadi merasa terpuruk, kalah, patah semangat. Atau, kamu melihat atau merasa kamu lebih unggul atau lebih baik dibanding orang lain, dan ini membuatmu jadi sombong. Tak satu pun dari keduanya membuatmu bisa bertumbuh.

Satu-satunya orang yang perlu kamu bandingkan dengan dirimu adalah dirimu sendiri. Jadikan sebagai misi hidupmu, bahwa kamu harus jadi lebih baik dari dulu. Kamu bisa mencapai itu lewat fokus pada apa yang bisa kamu lakukan hari ini untuk memajukan diri dan bertumbuh. Lakukan ini teru setiap hari, dan bandingkan dirimu dengan sebulan yang lalu, beberapa bulan yang lalu, setengah tahun yang lalu dan setahun yang lalu. Apakah kamu puas dengan kemajuan dan pertumbuhan yang kamu capai?

3. Lampaui keyakinan-keyakinan yang membatasi (limiting belief). Sayangnya, banyak orang percaya dan menyakini bahwa diri mereka tidak sanggup meraih sukses dan hal-hal besar. Dan biasanya batasan terbesar dan terkuat seseorang dalam hidupnya adalah batasan-batasan yang ia letakkan pada dirinya sendiri. Jika orang mau mengubah hidupnya, ia harus mengubah keyakinan-keyakinan yang selama ini membatasi.

Jack Canfield, penulis buku “The Chicken Soup” memberi langkah-langkah sederhana untuk mengubah keyakinan yang membatasi (limiting belief) menjadi keyakinan yang memberdayakan (empowering belief).

Langkah 1: kenali, temukan dan sadari keyakinan-keyakinan membatasi yang ingin kamu ubah.
Langkah 2: tentukan dan pahami bagaimana keyakinan ini selama ini telah membatasi dan menghambat kamu.
Langkah 3: putuskan bagaimana kamu mau mau dan ingin menjadi, bertindak atau merasa.
Langkah 4: ciptakan dan tuliskan pernyataan kebalikan dari keyakinan ini, yang menguatkan, menegaskan, meneguhkan atau memberimu ijin untuk menjadi, bertindak atau merasa seperti yang kamu maui dan inginkan itu.

Setelah kamu membuat dan menuliskan pernyataan itu, bacalah berulang-ulang pernyataan kebalikan yang memberdayakan itu, sampai keyakinan yang membatasi itu hilang dan berubah menjadi keyakinan baru ini.

4. Beri nilai tambah dan kembangkan orang lain. Karena orang dengan harga diri yang rendah kerap memandang diri mereka tak memadai dan tak kapable, atau merasa dirinya menjadi korban (yang kerap ini bermula dan berakar karena mereka di masa lalu telah menjadi korban atau dikorbankan demi orang lain) maka fokus mereka biasanya selalu terarah pada diri sendiri. Mereka jadi sangat melindungi sendiri dan egois, karena mereka merasa inilah caranya supaya bisa survive.

Jika ini juga berlaku untukmu, maka untuk memerangi perasaan minder dan harga diri rendah, kamu bisa melayani orang lain, mengembangkan mereka dan memberi nilai tambah pada mereka. Melakukannya, meski dalam takaran kecil, dalam hidup orang lain, akan mengangkat harga dirimu dan juga membuatmu berkembang.

Sulit untuk merasa negatif tentang diri sendiri jika kamu telah melakukan suatu kebaikan untuk orang lain. Selain itu, memberi nilai tambah pada orang lain dan menghargai mereka juga akan membuat mereka menghargai kamu. Ini menciptakan rasa positif yang timbal balik antara kamu dan orang lain.

5. Lakukan apa yang benar, meski ini sulit. Salah satu cara paling ampuh untuk membangun harga diri adalah dengan melakukan apa yang benar. Ini memberi kepuasan. Dan apa yang terjadi jika kamu tidak melakukan apa yang kamu tahu benar? Kamu akan merasa bersalah yang membuatmu tak nyaman. Atau kamu berusaha membohongi diri sendiri untuk meyakinkan dirimu sendiri bahwa perbuatanmu itu tidak salah dan tidak mengakibatkan hal serius. Namun ini tetap melukai penghayatan dirimu sebagai pribadi dan merusak harga dirimu.


Setia pada nilai-nilai yang kamu anggap penting sangat menumbuhkan harga diri. Setiap kali kamu berhasil melakukan dan memilih apa yang benar meski ini sulit, ini membentuk dan membangun karaktermu, dan membuatmu lebih kuat. Semakin sulit tugasnya, semakin ini membangun karaktermu.

Kamu bisa terus melakukannya untuk membuatmu merasa positif tentang diri sendiri. Karakter positif menyebar ke seluruh area kehidupan, membangun kepercayaan dirimu dan membuatmu merasa positif pada semua hal yang kamu lakukan.

6. Rayakan setiap kemenangan-kemenangan kecil. Ini adalah kelanjutan dari poin sebelumnya. Saat kamu melakukan hal yang benar, ini artinya kamu melakukan langkah menuju arah yang benar dan positif. Bagaimana perasaanmu? Kamu senang bukan? Meluangkan waktu untuk merayakan itu baik untukmu. Meski cuma kemenangan-kemenangan kecil, ini baik dan menyemangati kamu. Ini menginspirasi dan mendorong kamu terus maju. Jangan meremehkan efek dan power dari merayakan kemenangan-kemenangan kecil. 

7. Miliki/anutlah visi yang positif untuk hidupmu berdasarkan nilai-nilai yang kamu anut. Kita semua ingin hidup kita bermakna dan berarti. Jika kita merasa diri kita tak berarti, hidup kita rasanya tak bermakna. Jika kamu punya visi positif untuk hidupmu dan take action untuk memenuhi visi itu, kamu akan merasa bahwa dirimu berarti dan hidupmu bermakna. Nilai-nilai apa yang kamu anggap penting dan berharga. Visi positif apa yang kamu punya untuk hidupmu. Jika kamu tak punya visi, hidupmu cenderung apatis. Namun jika kamu menganut dan menerapkan nilai-nilai itu serta berusaha melihat kamu bisa melakukan apa dengan hidupmu, ini bisa menginspirasi kamu untuk take positive action.

8. Emban tanggung jawab untuk hidupmu. Kita cenderung memiliki kehidupan yang kita bisa tolerir. Jika kita membiarkan dan memperbolehkan orang lain tidak menghargai dan menghormati kita, maka itu yang akan kita peroleh dan orang lain cenderung memperlakukan kita begitu. Jika kita mentolerir penganiayaan, kita cenderung dianiaya. Kamu bertanggung jawab untuk menjadikan hidupmu positif. Kamu bertanggung jawab untuk perkembanganmu sendiri. Jangan menuntut orang lain bertanggung jawab untuk perkembanganmu dan memudahkan kamu berkembang. Jangan menuntut orang lain bersikap sedemikian rupa yang mendukung dan memfasilitasi perkembanganmu. Kamu boleh mungkin akan kecewa. Satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk hidupmu dan perkembanganmu adalah dirimu sendiri.

Orang lain juga punya agenda mereka sendiri untuk maju, berkembang dan sukses. Dan bisa terjadi agenda dan ambisi mereka untuk sukses berbenturan menghambat dan merugikan perkembanganmu. Maka, upayakan sendiri perkembanganmu dan menjadikan hidupmu lebih baik. Jika kamu beruntung, akan ada orang-orang yang bersedia mendukung kamu berkembang. Mereka senang melihat kamu berkembang dan sukses. Beri penghargaan tinggi pada mereka dan jangan lupakan jasa mereka. Tidak banyak orang seperti ini dalam hidupmu, maka jangan sia-siakan mereka dan kesempatan yang mereka berikan. Balaslah kebaikan mereka, jika tidak bisa secara langsung, balaslah kebaikan mereka dengan kamu juga berbuat baik pada orang lain dan mendorong perkembangan orang lain.

Jika selama ini kamu mengalami keadaan sulit dan tidak mudah untuk berkembang. Jika selama ini kamu punya harga diri yang rendah dan citra diri yang negatif, saya ingin ingatkan bahwa dirimu layak dan berharga. Kamu layak dan berhak untuk maju, berkembang dan meraih sukses. Kamu bisa mengubah hidupmu. Hidupmu bermakna dan berarti. Apa pun latar belakang sosial dan masa lalumu, kamu bisa memberi kontribusi positif dan berarti bagi orang lain dan dunia. Apa pun trauma yang pernah kamu alami, apa pun kegagalan yang pernah kamu derita, apa pun kesalahan dan dosa yang pernah kamu perbuat, kamu masih dan terus bisa belajar dan bertumbuh.

Kamu punya potensi. Kamu diberi potensi oleh Tuhan. Caramu membalas kebaikan Tuhan adalah dengan mengembangkan potensimu secara maksimal dan menggunakan potensimu demi kebaikan, keuntungan, kemajuan dan perkembangan orang lain. Dan mula-mula, percayalah dan hargai dirimu sendiri. Setiap kali kamu melakukan perbuatan positif, mendapat pikiran dan ide dan inspirasi positif, melakukan pilihan yang baik dan positif, kamu selangkah maju lagi untuk bertumbuh mencapai potensi maksimal.

Jangan biarkan potensimu terbengkalai. Majulah terus dan selalu percayai dan hargai dirimu…

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta
 

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!

Thursday, May 23, 2019

12 Cara Hukum Karma Dapat Mengubah Hidupmu



Kamu tentu pernah mendengar hukum Karma. Orang yang terkena Karma buruk biasanya dihubungkan karena kesalahan dan perbuatan buruk mereka di masa lalu. Sedangkan orang yang punya Karma baik biasanya dianggap telah banyak melakukan kebaikan dan perbuatan amal di masa lalunya. Namun hukum Karma sebenarnya tidak terbatas hanya itu saja. Hukum Karma sangat berhubungan dengan sebab – akibat. Karma yang kamu alami sekarang adalah hasil dari niat-niat dan perbuatan-perbuatan yang pernah kamu lakukan sebelumnya. Mengetahui bagaimana cara hukum Karma bekerja bisa memberi manfaat, karena ini bisa membantu kamu tahu bagaimana cara berelasi dengan orang lain dan menjalani kehidupan.

Jika kamu mau menghasilkan akibat atau efek yang baik, maka kamu harus meniatkan perbuatan baik dan terus menumbuhkan niat-niat baik. Jadikan ini sebagai sebuah gaya hidup, maka kamu akan mengalami kehidupan yang positif, bahagia dan bermakna. Simak 12 cara kerja hukum Karma ini untuk menjadikan hidupmu lebih baik dan positif.

1. Hukum tabur tuai. Seperti seorang petani, kamu akan menuai benih yang kamu tabur. Apa yang kamu lakukan pada orang lain, biasanya akan kembali kepadamu. Lakukan dan perbuatlah pada orang lain, apa yang kamu ingin mereka lakukan dan perbuat kepadamu. Perlakukan orang lain dengan baik, maka mereka juga memperlakukan kamu dengan baik. Hargai dan terimalah mereka apa adanya. Mungkin memang butuh waktu, namun perbuatan, sikap dan pikiran-pikiranmu pada orang lain semuanya akan kembali kepadamu. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Tetaplah berbuat baik dan positif sebisa mungkin dalam situasi apa pun.

2. Hukum penciptaan. Kamu menarik apa adanya dirimu, bukan apa yang kamu inginkan. Hukum ini mengajarkan bahwa kita punya kendali pada hidup kita, lebih dari yang kita tahu. Banyak orang menyalahkan orang lain untuk kejadian-kejadian buruk yang mereka alami, daripada mau bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri dan menentukan nasib mereka sendiri. Tangkaplah peluang yang datang dan gunakan kemampuan dan kembangkan potensimu sebaik-baiknya. Kelilingi dirimu dengan orang-orang positif yang bisa saling dukung dan berkembang.

3. Hukum kerendahan hati. Kerap kita tidak bisa menemukan solusi untuk masalah dan pergumulan kita karena tidak menolaknya dan tidak mau menerimanya. Agar bisa menemukan solusi, kamu mula-mula memang harus menerima dan menghadapi bahwa masalah dan pergumulan itu memang ada, baru kamu mengadakan pengolahan dan mencari solusi. Jangan berusaha terus-terusan mengabaikan masalah, karena ini akan terus ada dan kamu menimbun energi negatif dalam dirimu. Maka, pandanglah semua elemen positif dan negatifnya. Terima realita yang ada sekarang dan dengan melakukannya kamu lebih mudah mengadakan perubahan dan action.

4. Hukum pertumbuhan. Kemana kamu pergi, kesanalah kamu akan tiba. Jika kamu ingin mewujudkan impianmu, kamu harus bertindak dan bergerak ke arah sana. Pikiran-pikiranmu akan berubah menjadi tindakanmu. Dan action-mu akan membentuk duniamu. Agar kamu bisa mengubah duniamu dan bertumbuh, kamu harus terlebih dahulu mengubah pikiran-pikiranmu. Berpikirlah dan bertindaklah positif, maka hasil-hasilnya juga akan positif. Berpikirlah positif, maka perasaanmu jadi positif dan hidupmu dan duniamu juga jadi positif. Situasi negatif tak akan begitu mempengaruhimu jika kamu tetap berpikir positif.

5. Hukum tanggung-jawab. Kamu bertanggung jawab untuk hidupmu sendiri. Bukan orang lain. Kamu mau menjadikannya positif atau negatif, itu tanggung jawabmu sendiri. Realita adalah cerminan dari pikiran-pikiranmu sendiri. Adakan refleksi dan kejarlah kedamaian saat situasi sedang kacau dan bermasalah. Saat ada kejadian buruk, petiklah hikmah dan pelajaran darinya, lalu embanlah tanggung jawab untuk menjadikan keadaan membaik dan positif. Saat kamu mengemban tanggung-jawab untuk hidupmu, kamu jadi lebih punya kendali dengannya. Kamu bertanggung jawab untuk menjadikan hidupmu positif dan menjadikan dirimu berkembang. Kamu bertanggung jawab untuk memberi respons positif saat ada kejadian negatif. Teruslah maju dan berkembang.

6. Hukum koneksi. Semua yang kamu lakukan itu saling berhubungan. Masa lalu, masa kini dan masa depan, semuanya berhubungan. Masa lalu dan masa kini tidak menentukan namun mempengaruhi masa depanmu. Masa depanmu ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kamu buat selama ini. Maka lakukan langkah-langkah dan pilihan-pilihan, keputusan-keputusan yang sejalan dan mengarahkan kamu ke masa depan yang kamu inginkan.

7. Hukum fokus. Kamu tak dapat fokus pada dua pikiran secara berbarengan. Fokuslah untuk pengembangan diri. Fokuslah pada nilai-nilai yang bisa membuat hidupmu baik, positif dan berkualitas. Selalu fokus untuk berpikir positif, maju dan berkembang membuatmu tidak punya waktu untuk fokus pada yang negatif dan keterpurukan. Kamu terlalu menikmati hidupmu dan bergairah untuk berkembang, sehingga kamu jadi lupa pada negativitas. Selalu lihat sisi positif dari situasi. Latihlah mentalmu untuk ini. Bangunlah kebiasaan untuk selalu melihat pelajaran positif dari setiap kejadian dan pengalaman.

8. Hukum memberi dan bersikap ramah. Sikap tidak mementingkan diri sendiri adalah cerminan sejati diri kita. Setiap keyakinan yang kita miliki, selalu tercermin dalam sikap, perkataan dan tindakan. Setiap keyakinan negatif tentang diri sendiri akan akan membuat diri kita bereaksi negatif dan ini tercermin dalam sikap dan perbuatan kita, juga kata-kata. Punya kebiasaan suka menolong dan tidak mementingkan diri sendiri adalah cerminan jadi jiwa yang matang. Karena orang-orang seperti ini tidak mementingkan diri sendiri dan siap memberi dan menolong. Juga memberi nilai tambah pada orang lain. Dan membantu perkembangan orang lain.

9. Hukum hidup dalam kekinian. Kamu tak bisa hidup dalam kekinian jika selalu memikirkan masa lalu dan masa depan. Satu-satunya momen yang ada adalah masa kini. Langkah-langkah yang kamu lakukan sekarang untuk membangun masa depan yang baik lebih penting dibanding kenangan-kenangan buruk tentang masa lalu. Gunakan masa lalu sebagai pembelajaran dan impian masa depan untuk memotivasi kamu maju dan berkembang saat ini.

10. Hukum perubahan. Keadaan dan sejarah yang sama akan selalu terulang kecuali kamu berubah. Kecuali kamu mengubah sikap, pikiran dan tindakan. Maka, ubahlah pikiran dan kebiasaan buruk, juga sikap buruk. Lalu tindaklanjuti dengan action. Jika kamu sadar bahwa hidupmu sedang mengarah ke yang negatif, lakukan perubahan-perubahan positif, niat-niat positif, keputusan-keputusan positif, tindakan-tindakan positif. Perubahan selau dimulai dari dalam diri dan mewujud ke situasi luar. Maka keadaan hidupmu akan membaik dan kamu pun maju dan berkembang.

11. Hukum kesabaran dan imbalan. Sesuatu yang bernilai selalu membutuhkan kesabaran. Kesabaran akan membuahkan imbalan. Berapa pun lamanya, jika kamu menabur benih-benih kerja keras dan ketekunan, kamu terus gigih dan bertekun serta melakukan tindakan-tindakan dan sikap-sikap yang konsisten dengan tujuanmu, kamu pasti akan memetik hasilnya. Memetik imbalan. Fokus pada proses dan lakukan yang terbaik setiap hari. Jangan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain yang kamu anggap lebih berhasil. Jika kamu menyadari kelayakan dirimu dan nilai dirimu yang sejati, kamu sibuk mengembangkan diri dan tidak mau pusing untuk iri dan membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu senang dengan dirimu dan kamu mengasihi dan menerima dirimu apa adanya.

12. Hukum signifikansi dan inspirasi. Salah satu imbalan terbaik yang bisa kamu peroleh adalah saat kamu bisa memberi kontribusi pada dunia. Hidupmu jadi bermakna dan kamu merasa dirimu berguna. Kamu menciptakan perubahan dan perbedaan, kamu menginspirasi orang lain. Hidupmu jadi signifikan dan potensimu berkembang penuh. Pastikan melakukan hal-hal konstruktif, membangun dan bernilai serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ini akan menabur benih-benih kebaikan dalam tatanan masyarakat dan dunia yang lebih luas. Temukan nilai-nilai kehidupan positif dan bisa menginspirasi orang lain. Jalani hidupmu dengan baik, tekuni minat dan passion. Jadilah relawan.


Entah kamu percaya pada hukum Karma atau tidak. Kamu akan melihat bahwa hukum-hukum di atas bekerja dalam kehidupan. Kini terserah bagaimana kamu menyikapi dan menggunakan hukum-hukum di atas demi kemajuan dan perkembanganmu. Demi mengalami kehidupan yang baik, positif dan bahagia. Kamu mungkin tak langsung mengalami efeknya, namun jika kamu tekun dan konsisten, hasil dan imbalan positif pasti kamu petik.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!

Wednesday, May 22, 2019

Cara Mengubah Penderitaan dan Pengalaman Buruk Menjadi Suatu Keuntungan



Hampir semua orang tidak senang dengan penderitaan. Mereka berusaha menghindarinya dengan segala macam cara dan kemampuan mereka. Namun meski dengan semua usaha dan cara itu, kadangkala penderitaan tetap tak terelakkan. Semua orang pasti pernah menderita. Sebagian orang lebih menderita dibanding yang lain. Kita memang tak bisa menghindari penderitaan, namun kita bisa mengubah sikap, mindset dan respons kita terhadapnya. Bagaimana sikap kita terhadap penderitaan dan pengalaman buruk, akan sangat menentukan bagaimana kita melewati itu semua. Jika kita menganut sikap yang tepat, penderitaan dan pengalaman buruk dapat berubah menjadi suatu keuntungan bagi kita.

Dalam bukunya yang berjudul “The 15 Invaluable Laws of Growth: Live Them and Reach Your Potential”, John Maxwell mengajak kita untuk menyikapi penderitaan dan pengalaman buruk sedemikian rupa sehingga ini bisa membantu kita dan tidak membuat kita terus terpuruk. Ia mengajarkan cara untuk menjadikan penderitaan dan pengalaman buruk sebagai batu-batu lompatan untuk meraih sukses. Mungkin tak ada orang yang berkata, “Aku menyukai penderitaan dan pengalaman buruk,” namun banyak orang berkata bahwa perolehan, manfaat dan keuntungan terbesar yang pernah mereka dapatkan berasal dari penderitaan dan pengalaman terburuk yang pernah mereka alami.

Jangan biarkan penderitaan dan kesulitan-kesulitan hidup membuatmu jadi pahit, namun ini semua pantas membuatmu jadi orang yang lebih baik. Jangan ini membuatmu “bitter” namun jadikan ini semua membuatmu “better.” Jangan kamu membiarkan ini membatasi dirimu, namun buatlah ini malah membuatmu bertumbuh. Sayangnya, tidak semua orang bisa meresponi penderitaan, kesulitan dan kesusahan hidup, serta pengalaman buruk dengan baik.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mengubah penderitaan dan pengalaman buruk menjadi suatu keuntungan? Simak advis dan pedoman luar biasa dari John Maxwell berikut ini:

1. Anutlah sikap yang positif terhadap kehidupan. 

Sikap yang kita anut terhadap kehidupan mencerminkan kerangka pikir atau mindset kita: sikap-sikap, nilai-nilai, anggapan-anggapan, pengharapan-pengharapan yang kita miliki terhadap diri sendiri, orang lain dan dunia pada umumnya. Sikap seseorang terhadap kehidupan akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap segala sesuatu. Ini membuat seseorang optimis atau pesimis; periang atau pemurung; mudah percaya atau mudah curiga; bersahabat atau menarik diri; pemberani atau penakut; murah hati atau pelit; mengutamakan orang lain atau egois. Jika kamu menganut sikap yang positif terhadap kehidupan, ini akan memudahkan kamu untuk menjadikan penderitaan dan pengalaman buruk, untuk membuatmu bertumbuh.

Penulis kenamaan dan sekaligus seorang pelopor di bidang terapi keluarga, Virginia Satir, mengatakan, “Kehidupan memang tidak selalu berjalan seperti yang semestinya. Begitulah kehidupan. Caramu untuk coping dan menyikapinya itulah yang menentukan.” Kamu memang tidak selalu bisa mengendalikan apa yang terjadi pada hidupmu, namun kamu selalu bisa mengendalikan bagaimana meresponi dan menyikapinya. Kamu bisa memilih untuk mengatasi penderitaan dan pengalaman buruk, dan tidak membiarkan itu mengecilkan nilai dirimu dan merusak nilai-nilai yang kamu yakini. Kamu selalu bisa menemukan dan belajar sesuatu yang positif dari penderitaan dan pengalaman buruk apa pun yang kamu alami. 

Daripada membiarkan penderitaan dan pengalaman buruk membuatmu marah dan patah semangat, gunakan kreativitasmu dalam memandang dan menemukan makna darinya.

Dengan menganut sikap seperti ini, kehidupan jadi lebih terasa lebih layak dijalani dan menjadi sebuah pengalaman belajar yang tak kenal henti.

2. Rengkuhlah nilai-nilai positif yang terkandung dalam penderitaan dan pengalaman buruk. 

Memang jauh lebih mudah untuk melihat sesuatu yang positif dalam pengalaman buruk, lama setelah itu kejadiannya lewat. Lebih sulit menghadapi penderitaan dan pengalaman buruk dengan mindset tetap positif, saat itu semua sedang terjadi. Namun jika kamu bisa melakukannya, kamu bisa belajar lebih cepat darinya.

Dimana tidak ada kesulitan dan perjuangan, tidak terjadi kemajuan. Mau tak mau, kamu akhirnya harus menghadapi kesulitan, kamu tak punya pilihan disini. Tapi kamu punya pilihan, apakah kamu mau belajar darinya. Setiap penderitaan, pengalaman buruk dan kesusahan menyediakan peluang untuk belajar. Maka, sikapi semua itu sebagai peluang positif.

3. Adakan perubahan-perubahan positif setelah kamu belajar dari pengalaman buruk.
Novelis bernama James Baldwin pernah berkomentar, “Tidak semua hal yang harus dihadapi itu bisa diubah. Namun tak ada yang bisa diubah sampai itu dihadapi.” Kerapkali kita harus menderita dan mengalami kejadian buruk terlebih dulu, sebelum kita mau menghadapi dan mengadakan perubahan-perubahan yang memang perlu kita lakukan. Ini memberi kita kesempatan untuk mengubah arah hidup kita. Sebuah kelokan di jalanan tidak akan berakhir dengan musibah kecuali kamu gagal mengubah arah kemudi.

Banyak orang lebih didorong oleh perasaan agar mau berubah. Mereka tidak “memikirkan” perubahan-perubahan yang harus mereka lakukan, namun mereka “merasa” harus berubah jika tidak mau keadaan menjadi lebih buruk lagi. Inti dari sebuah perubahan teletak pada perasaan.

Saat sebuah pengalaman buruk memicu perasaan negatif yang kuat dalam diri kita, kita entah akan menghadapi perasaan itu dan berusaha berubah, atau kita berusaha lari dan mengabaikan perasaan itu. Ini adalah respons bertempur atau lari (fight or flight response). Maka, kita harus melatih diri kita untuk memperjuangkan dan mengusahakan perubahan-perubahan positif. Dengan cara bagaimana, dengan cara mengingat dan sadar bahwa jika kita tetap memilih untuk tidak berubah, maka ini akan mengarah pada penderitaan lebih besar lagi.

Lain kali kamu menderita dan terkena pengalaman buruk, ingatlah dan sadarlah selalu bahwa ini adalah kesempatan untuk berubah dan bertumbuh. Ini akan ditentukan oleh bagaimana reaksimu terhadap penderitaan dan pengalaman buruk itu, dan perubahan-perubahan yang kamu adakan karenanya. Biarkan perasaan negatif menjadi pendorongmu untuk berubah, lalu pikirkan bagaimana perubahan yang harus kamu adakan, lalu take action wujudkan perubahan itu.

4. Embanlah tanggung-jawab untuk hidupmu. 

Tadi sudah dikatakan bahwa penderitaan serta pengalaman buruk tidak perlu menjadi penentu nilai dirimu. Tidak menentukan siapa dirimu dan mengubah nilai-nilai yang kamu pegang. Namun disisi lain, kamu perlu mengemban tanggung jawab untuk hidupmu dan pilihan-pilihan yang kamu ambil. Seorang psikiater bernama Frederic Flach and psikolog bernama Julius Segal, menyatakan bahwa orang-orang yang terkena pengalaman buuk dan musibah ada sebagian yang menolak untuk memandang diri mereka sebagai “korban” dan mereka memikul tanggung jawab untuk move on melanjutkan hidup mereka.

Mereka tidak berkata, “Apa yang telah menimpaku adalah tragedi yang paling buruk dan aku tak akan pernah bisa bebas dari efeknya.” Namun mereka berkata, “Itu memang kejadian dan pengalaman buruk, tapi ada orang yang nasibnya lebih buruk lagi. Maka aku tidak akan menyerah.” Mereka tidak membiarkan diri mereka hanyut dalam sikap mengasihani diri sendiri. Mereka tidak bertanya, “Kenapa itu terjadi padaku?” – “Why me?” dan untung saja tidak, karena selangkah lebih jauh dari “Kenapa saya?” – “Why me?” adalah “Woe me..” – “Celakalah saya…”

Kamu sulit bertumbuh dalam area apa saja jika kamu tidak mau bertanggung jawab untuk dirimu dan hidupmu. Apa pun yang telah kamu alami, atau sedang kamu alami sekarang, - selalu mengandung peluang untuk pertumbuhan. Memang seringkali sangat sulit untuk melihat peluang ini saat kamu sedang ditengah penderitaan dan pengalaman buruk, namun sebenarnya peluang itu tetap ada. Maka, jangan cuma berusaha melihat peluang itu, namun kejarlah dan usahakan itu.

Nah, sekarang kamu sudah melihat poin-poin advis bagaimana kamu bisa mengubah penderitaan dan pengalaman buruk menjadi keuntungan. Sekarang kita akan merangkum semuanya untuk agar semakin memudahkan kamu maju.

1. Periksalah bagaimana sikapmu terhadap penderitaan dan pengalaman buruk, hingga sekarang ini. Berdasarkan sejarah masa lalumu, manakah pernyataan-pernyataan dibawah ini yang paling mencerminkan sikapmu pada kegagalan, tragedi, musibah, masalah, kesulitan, kesusahan dan tantangan hidup yang telah membuatmu menderita?
- Aku melakukan apa saja dan semua kemungkinan demi menghindari penderitaan, dengan harga berapa saja.
- Aku tahu bahwa penderitaan itu memang tak bisa dihindari, tapi aku berusaha mengabaikannya atau mem-blokirnya dari pikiranku.
- Aku tahu bahwa penderitaan memang dialami oleh semua orang, maka aku hanya memikulnya membiarkannya dan menjalaninya dan merasakannya saat itu terjadi.
- Aku tidak menyukai penderitaan, tapi aku berusaha tetap positif saat itu terjadi.
- Aku mengolah emosi dan penderitaan yang disebabkan oleh pengalaman buruk, dan berusaha menemukan pelajaran dibaliknya.
- Aku mengolah penderitaanku, menemukan pelajaran, dan sebagai hasilnya aku secara proaktif mengadakan perubahan-perubahan.

Sasaranmu adalah bergerak dari posisi di mana kamu ada di atas, menuju ke posisi dimana kamu mengadakan perubahan-perubahan positif.

2. Gunakan penderitaan dan pengalaman buruk untuk memicu dan melatih kreativitasmu. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Definisikah masalahnya.
- Pahami dan mengerti emosi dan perasan yang kamu alami.
- Jabarkan pelajaran yang kamu peroleh dalam kata-kata. Tuliskan bila perlu.
- Kenali dan sadari perubahan-perubahan yang perlu kamu adakan.
- Lakukan brainstorming bagaimana caranya melakukan perubahan-perubahan itu.
- Terimalah masukan-masukan dan saran-saran dari orang lain.
- Terapkan langkah dan arah tindakan.

Jika kamu selalu melakukan hal yang sama, kamu juga akan selalu memperoleh hasil yang sama. Jika kamu ingin hasil yang berbeda dan sampai di tempat yang berbeda, kamu harus menempuh jalan lain dan melakukan hal yang berbeda.

3. Wawasan dan pelajaran apa pun yang kamu peroleh, betapa pun itu berharga, tidak banyak bernilai kecuali itu mengarah pada perubahan-perubahan yang akan kamu adakan, berdasarkan pelajaran-pelajaran yang kamu peroleh.

Luangkan waktu untuk mengingat 5 pengalaman buruk yang pernah kamu alami dalam hidupmu. Tuliskan kelima pengalaman itu, dan pelajaran-pelajaran apa saja yang kamu petik. Lalu adakah evaluasi apakah kamu mau mengadakan perubahan-perubahan berdasarkan pelajaran-pelajaran yang telah kamu peroleh. Lalu adakan penilaian seberapa baik kamu mengimplementasikan dan menerapkan perubahan-perubahan itu kedalam hidupmu.

Dalam setiap pengalaman buruk yang kamu tulis tadi, berilah nilai pada dirimu sendiri, seberapa baik kamu menanganinya dan mengolahnya, A sampai F. Jika nilaimu masih belum A atau B, kamu dapat menggunakan poin-poin di atas untuk memandumu dan meningkatkan dirimu dalam proses pengolahan.

Semoga artikel ini bisa membantumu untuk bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dengan potensi yang berkembang maksimal. Semoga kamu bisa mengalami kehidupan yang lebih layak dijalani. Dan semoga kamu semakin bersemangat untuk menghadapi kehidupan dan menjadi seorang pembelajar seumur hidup.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!

Tuesday, May 21, 2019

5 Keyakinan Negatif yang Perlu Kamu Buang agar Mengalami Kehidupan Sukses, Positif dan Bahagia



Jika hidupmu saat ini penuh dengan negativitas, sebenarnya itu bukan disebabkan oleh nasib buruk atau situasi yang buruk. Namun ini disebabkan oleh keyakinan-keyakinan negatif (negative beliefs). Ini disebabkan oleh mindset negatif. Disebabkan lewat pengondisian. Disebabkan oleh kebiasaan yang terus kamu ulangi, entah kamu sadar atau tidak. Jika kamu ingin hidupmu bebas dari negativitas, ini artinya kamu harus membenahi dan memperbaiki pikiranmu, cara berpikirmu, mindset-mu. Bukan memperbaiki orang lain atau situasi.

Simak 5 keyakinan dan kebiasaan negatif yang perlu kamu buang jika kamu ingin mengalami kehidupan yang sukses dan bahagia.

1. Menyalahkan orang lain. Kamu berkeyakinan bahwa selalu orang lain yang salah. Banyak orang selalu menyalahkan orang lain, kecuali diri mereka sendiri. Mereka menyalahkan orang lain karena hidup mereka tidak seperti harapan mereka. Tidak seperti keinginan mereka. Karena mereka tidak ada di posisi kehidupan yang mereka mau. Selalu salah orang lain. Salah saudara. Salah teman. Salah orangtua. Salah pemerintah. Salah pasangan. Salah atasan. Salah rekan kerja. Selalu orang lain yang salah mengapa hidupmu jadi begini dan jauh dari harapan. Orang mungkin memang telah berbuat salah. Mereka telah menyalahi kamu. Tapi kamu harus memilih, kamu mau sukses dan bahagia, atau kamu mau gagal dan negatif? Kamu mau menjalani kehidupan yang positif atau negatif? Maka, kuncinya adalah merelakan, me-let go kesalahan, perbuatan dan perkataan orang lain. Lalu move on dan mulai menjalani kehidupan yang positif.

Daripada fokus pada kejelekan, keburukan dan kesalahan mereka, lebih baik kamu fokus pada jalan hidupmu sendiri. Kamu fokus untuk menjalani hidupmu secara positif. Kamu mungkin tidak senang pada mereka, namun jangan biarkan itu merusak hidupmu. Jangan biarkan itu merusak masa depanmu. Hidupmu ada di tanganmu sendiri. Jika kamu menginginkan hasil yang positif, hiduplah dengan sikap positif. Jangan membiarkan kejelekan, kesalahan dan kejahatan orang lain membuat hidupmu jadi negatif. Jangan membiarkan itu merusak perkembanganmu. Jangan membiarkan itu membuatmu tidak bisa mencapai potensimu secara maksimal. Kamu bertanggung-jawab untuk hidupmu sendiri. Jangan membiarkan perasaanmu dikendalikan oleh mereka. Daripada fokus pada kejelekan, kesalahan, keburukan dan kejahatan mereka, lebih baik kamu fokus untuk mensyukuri hidupmu, apa yang kamu punya dan kehadiran orang-orang yang kamu sayangi. Hidupmu terlalu berharga untuk dirusak oleh ulah orang lain. Relakan. Let it go. Lalu move on. Kamu tak akan pernah menang lewat menyalahkan orang lain. Namun kamu menang lewat merelakan, let it go, lalu move on membangun dan menjalani hidupmu secara positif. Banyak-banyak mensyukuri hidupmu dan dirimu sendiri.

2. Keyakinan bahwa orang kaya dan sukses itu serakah dan egois. Earl Nightingale pernah berkata, “Definisi sukses adalah saat kamu meraih kualitas hidup yang kamu inginkan.” Ini tidak selalu ditentukan oleh uang dan harta kekayaan. Maka, orang sukses tidak selalu artinya ia serakah. Kamu yang mendefinisikan sendiri apa itu sukses. Kamu sukses jika kamu memberi nilai tambah pada hidup orang lain. Banyak orang-orang kaya dan sukses bisa menjadi seperti itu karena mereka berbuat banyak untuk orang lain. Mereka memberi nilai tambah pada orang lain.

Orang yang tidak mau berusaha untuk memajukan dan mengembangkan diri artinya menyia-nyiakan hidup mereka. Orang yang punya keyakinan bahwa uang itu jahat akan sulit mengalami kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Mereka terkondisi dengan keyakinan ini. Kamu sukses jika kamu menjalani kualitas hidup yang kamu tentukan sendiri sebagai sukses. Kamu sukses jika bisa memberi nilai tambah pada orang lain, meski kamu tidak punya banyak uang. Kamu sukses jika kamu bisa memberi dirimu sendiri dan waktumu demi kebaikan dan keuntungan dan perkembangan orang lain.
   
3. Mempercayai semua yang kamu dengar dan tidak punya pendirian sendiri. Kamu harus punya pendirian yang kamu yakini sebagai benar. Jangan banyak bergosip dan bicara negatif tentang orang lain. Orang yang sungguh sukses dan bahagia memikirkan urusannya sendiri dan jarang bicara negatif tentang orang lain. Mereka tidak percaya begitu saja pada semua yang mereka dengar. Dan mereka tidak mau bergosip.

4. Keyakinan bahwa kamu butuh orang lain agar dirimu bisa merasa utuh. Ini salah satu masalah yang paling banyak dialami oleh manusia. Kebutuhan untuk merasa dirinya dicintai dan disukai oleh orang lain. Kelekatan pada manusia lain. Banyak orang tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali mereka terlibat relasi dengan orang lain. Tidak ada orang yang bisa membuat dirimu merasa utuh, kecuali dirimu sendiri. Meletakkan kebahagiaanmu di tangan orang lain yang kamu tak punya kendali atasnya, itu sangat merugikan dirimu sendiri. Kamu masih tetap bisa mengasihi dan dikasihi orang lain, serta memberi dan menerima penghargaan, namun jangan melekat pada itu. Biarkan orang lain bebas untuk menjadi dirinya sendiri, dan beri dirimu kebebasan untuk menjadi dirimu sendiri.

5. Membiarkan uang mengendalikan hidupmu. Tidak ada salahnya berusaha mengumpulkan banyak uang, sejauh kamu memberi nilai tambah pada orang lain saat melakukannya. Jangan membiarkan dirimu dikendalikan oleh uang. Tapi pikirkan, kenapa kamu ingin mengumpulkan dan mencari uang. Jika alasannya adalah karena kamu ingin meningkatkan taraf hidup keluargamu? Tanyakan lebih jauh, mengapa kamu ingin meningkatkan taraf hidup keluargamu? Agar mereka bahagia? Agar hidup mereka lebih enak? Kenapa kamu butuh itu. Semuanya akan terpulang pada satu jawaban ini: kamu menginginkan semuanya itu agar kamu bisa bahagia.

Kamu ingin kaya dan sukses karena jauh didalam dirimu kamu percaya kamu akan lebih bahagia, dikasihi, dihormati dan dihargai orang, lebih punya penghargaan pada dirimu sendiri, jika kamu memperoleh itu semua.

Dan kamu menghindari mencari kekayaan, karena kamu percaya bahwa uang itu jahat dan sumber dosa, sehingga membuat nilai dirimu berkurang jika kamu mengumpulkan kekayaan. Sehingga itu malah akan mengurangi kebahagiaanmu.

Tanyakan pada orang-orang kaya. Mereka akan mengatakan bukanlah uang yang membuat mereka sukses, namun perjalanan hidup dan tujuan hiduplah yang menjadikan mereka sukses. Jadi, sebenarnya kamu tidak selalu butuh uang agar bisa merasa sukses dan bahagia. Uang hanya sarana pendukung, bukan tujuan.

Kamu bahagia dan sukses jika kamu bisa bersyukur untuk hidupmu dan dirimu serta kehadiran orang-orang yang kamu sayangi. Kamu sukses dan bahagia jika kamu memberi dan menerima kasih dan penghargaan dari mereka.

Lakukan apa yang kamu senangi. Lakukan apa yang bisa memberi nilai tambah pada orang lain. Apa yang sebenarnya kamu cari adalah kasih dan kebahagiaan.

Jadi, buanglah 5 keyakinan negatif yang disebutkan di atas, dan mulailah menjalani hidupmu dengan kasih, kebaikan dan memberi nilai tambah pada orang lain. Kamu layak dan berhak untuk mendapatkan kasih dan mengalami kebahagiaan.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!


 

Monday, May 20, 2019

Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal, Jangan Kamu Menjadi Seperti Mereka by John Maxwell



Jika kamu hari ini merasa nyaman dengan dirimu…dan keadaan dirimu tak berubah dibanding kemarin. Tetap merasa nyaman sama dengan keadaan dirimu yang kemarin-kemarin, maka ini artinya kamu ada dalam masalah. Rahasia keberhasilanmu dalam ditemukan dalam agenda harianmu. Pada bagaimana kamu menjalani hidupmu setiap hari. Pada apa yang yang kamu lakukan setiap hari. Tak seorang pun mengalami peningkatan dan perbaikan dalam hidupnya, pada dirinya, karena faktor kebetulan. Kamu harus memiliki niat untuk apa yang mau kamu lakukan, dan untuk kamu mau menjadi orang seperti apa. Semakin kamu punya alasan yang jelas untuk impianmu. Semakin kamu punya kejelasan alasan mengapa kamu ingin meraih impianmu, semakin besar kemungkinannya kamu berhasil meraih impianmu itu.

Pertanyaan pertama yang perlu kamu ajukan pada dirimu sendiri adalah: apakah impian yang kamu punya itu memang benar-benar impianmu? Ini adalah titik awal untuk memulainya, karena ini bisa menyampaikan sesuatu padamu. Jika impianmu bukan sungguh-sungguh impianmu sendiri, kamu tak akan berhasil meraihnya. Itu tak akan banyak gunanya.

Maka, saya selalu berkata pada banyak orang, “Jika kita mengawali hidup kita untuk mewujudkan impian orang lain, mungkin impian orangtua kita, maka kita akan memasuki usia dewasa tanpa pernah berubah.” Mereka masih menghidupi impian orang lain. Mereka masih menjalani hidupnya menurut impian orang lain. Mereka meletakkan nasib mereka ke tangan orang lain, sehingga mereka tak akan mencapai banyak hal. Tak akan meraih prestasi tinggi. Tak akan memenuhi potensi mereka secara maksimal. Karena mereka tidak menjadi diri sendiri, dan itu bukan impian mereka.

Maka, kita harus betul-betul punya kejelasan tentang ke mana arah hidup kita. Ke mana kita ingin pergi. Ke mana tujuan hidup kita. Namun kita bisa dihambat oleh berbagai macam perasaan. Kabar baiknya adalah kita masih punya harapan, yakni temukan apa yang menjadi kekuatan dan kelebihanmu. Dan jangan pernah berhenti belajar. Entah dari buku-buku atau dari orang lain. Pelajari cara berpikir mereka. Pelajari bagaimana mereka bisa sukses. Pelajari prinsip-prinsipnya. Namun prinsip-prinsip yang bagus namun jika tidak diterapkan, tidak akan banyak gunanya bagi siapa saja.

Kita bertanggung-jawab sepenuhnya bagaimana kita bergerak menjalani hidup kita. Banyak orang tidak bergerak, tapi diam saja. Karena mereka tidak melihat tiga hari, lima hari, satu tahun, dua tahun semenjak sekarang mau apa jadinya hidup mereka.

Ini seperti mengendarai mobil dengan lampu depan menyala di malam hari. Jika kamu terus memarkir mobilmu dan tidak bergerak, kamu tak akan pernah tiba di rumah. Kamu tak akan pernah bisa melihat rumahmu. Maka, gerakkan mobilmu ke arah yang semestinya kamu mau menuju. Daya sorot lampu mobil cuma sampai beberapa meter jauhnya. Banyak orang merasa nyaman dengan hidupnya diam di tempat, dan hanya bisa melihat beberapa meter di depan tanpa pernah bergerak. Kamu tak tahu apa yang ada didepan sana.

Padahal sebenarnya, kamu harus merasa nyaman dengan terus bergerak meski tanpa mengetahui semua jawabannya, tanpa memiliki seluruh kepastian tentang apa yang ada di depan. Satu-satunya cara agar kamu dapat mengetahui semua jawabannya adalah dengan terus bergerak maju. Kamu akan melihatnya secara bertahap saat kamu maju. Kamu tak mungkin mengetahui seluruh jawabannya, semua apa yang ada didepan jika kamu hanya menyalakan lampo sorot depan mobilmu tanpa menjalankannya maju.

Banyak orang gagal karena mereka tidak melakukan apa yang mereka sebenarnya tahu harus dilakukan sekarang. Mereka tidak take action untuk melakukannya. Mereka tidak bergerak untuk melakukannya. Mereka tidak pernah tahu apa yang sebenarnya bisa mereka ketahui jika mereka mau bergerak maju.

Tak peduli seberapa besar potensimu, talentamu…seberapa besar komitmenmu, jika kamu tidak bergerak dibidang yang menjadi kekuatanmu dan keunggulanmu (sweet spot), kamu tak akan berhasil. Jika kamu ingin menjadi orang yang sangat sukses, kamu harus masuk kedalam kelompok 5% teratas. 5% paling top. Apa pun profesimu, kamu harus menjadi 5% paling top. Kamu tak akan bisa masuk kedalam kelompok 5% paling top jika kamu tak berada di bidang yang menjadi kekuatanmu dan keunggulanmu. Kamu tak akan masuk kelompok 5% paling top jika kamu hanya berusaha mengatasi kelemahanmu. Hanya berusaha menguatkan area di mana kamu lemah. Bukan di bidang dimana kamu berbakat dan punya talenta.

Maka, temukan area dimana kamu kuat dan unggul. Dan dengan strategi yang baik dan punya tim yang baik, kamu akan masuk kedalam kelompok 5% paling top.  Dan saat kamu masuk ke dalam 5% paling top ini, performamu akan bagus sekali. Apa pun profesimu. Kamu hanya bisa masuk kedalam 5% paling top diarea sweet spot-mu.

Jika kamu ingin hidupmu mengalami transformasi, kamu harus meniatkan itu dengan sungguh-sungguh. Sederhana saja. Banyak orang tidak menjalani hidup mereka secara maksimal, namun mereka hanya menerima hidup mereka begitu saja. Dan jika kamu hanya menerima hidupmu begitu saja tanpa banyak berusaha, kamu hanya hidup demi hal-hal yang sebenarnya tak patut mendapatkan perhatianmu, waktumu dan energimu.

Agar hidupmu mengalami peningkatan. Agar hidupmu bisa menanjak. Kamu harus meniatkannya. Tak ada orang yang mengalami peningkatan dan perbaikan hanya karena faktor kebetulan. Tidak ada prestasi yang diraih secara kebetulan. Tapi kamu harus meniatkan apa yang mau kamu lakukan dan kamu mau menjadi orang seperti apa.

Jadi, temukan area yang menjadi kekuatanmu, miliki niat, dan komitmen, setiap hari untuk memajukan dan meningkatkan dirimu serta hidupmu.

Selalu ada masalah, rintangan, kesulitan dan perkara dalam kehidupan. Itu akan selalu kamu temukan dan jumpai. Maka, tidak ada ada tempat dimana semuanya beres tanpa masalah. Kamu hidup untuk memberi nilai tambah pada orang lain, dan itu artinya kehidupan yang menanjak. Tetapkan komitmen untuk itu. Maka ini akan menjadi sebuah perjalanan pendakian yang indah. Panoramanya akan sangat indah.

Kamu harus sungguh-sungguh meniatkannya, dan mulailah hari ini juga. Mulailah dengan niat, lalu tindaklanjuti dengan action. Tidak akan terjadi apa-apa sampai kamu take action. Dan tak akan ada take action jika kamu tidak memulainya dengan niat. Niatkan untuk meraih impianmu dan mencapai potensi maksimal, lalu take action hari ini juga...

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!


 

Sunday, May 19, 2019

Arti Makna Hidup: Cara Menemukan dan Mengisi Hidupmu dengan Makna



Apa makna kehidupan? Seperti telah disebutkan dalam artikel sebelumnya, kita menemukan makna dalam kehidupan saat kita memberi kontribusi suatu nilai pada sesuatu atau seseorang yang signifikan (penting) bagi kita. Ini memberi kita alasan keberadaan kita di planet ini. Ini memberi kita alasan untuk hidup. Bisa berupa melaksanakan kehendak Tuhan atau memperjuangkan suatu perkara kemanusiaan atau melayani masyarakat.

Dalam lingkup sosialManusia adalah makhluk sosial. Kita punya kebutuhan untuk membina keterhubungan. Menjadi bagian dari kelompok. Merasa dimiliki dan punya seseorang yang mengasihi dan peduli pada kita. Relasi menjadikan kehidupan kita bermakna. Teman, keluarga dan pasangan. Orang-orang yang peduli, mengasihi dan memberi kita afeksi dan sebaliknya kita memberi itu pada mereka.

Rasa berprestasiKita ingin merasa telah mencapai atau menghasilkan sesuatu. Kita ingin merasa meraih kemajuan dan mencapai sasaran atau impian. Rasa berprestasi atau upaya mengejar sesuatu memberi makna dalam kehidupan kita. Kita ingin upaya-upaya kita dihargai dan diakui. Kita ingin perbuatan kita memberi dampak dan menciptakan perbedaan.

Kompetensi dan pengetahuanMenjadi the best of what we can be – menjadi versi diri kita yang terbaik – berkembang menjadi diri kita yang terbaik – dorongan untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik – dalam lingkup pribadi maupun profesional. Ini juga memberi makna pada kehidupan kita. Termasuk juga untuk belajar dan menambah pengetahuan.


Bagaimana kamu dapat menemukan makna hidupmu yang unik?
Makna hidup itu sifatnya unik dan subyektif untuk setiap orang. Meski ada area-area yang disebutkan di atas, setiap orang menangkapnya secara unik lewat pikiran, nilai-nilai, kepribadian dan sejarah hidup mereka. Tidak ada dua orang yang punya makna hidup secara persis sama. Selalu unik dari satu orang ke orang lain. Setiap orang menghayati makna hidupnya secara unik dan subyektif.

Lalu bagaimana kita dapat menemukan dan mencari tahu makna hidup kita. Ini ada beberapa pedoman yang dapat menuntunmu.

1. Temukan dan sadari apa yang bisa membuatmu senang. Ini bisa berupa passion, membaca, menulis, menjaga kebugaran dan bentuk tubuh, traveling, atau apa saja yang bisa kamu temukan sendiri. Kamu senang melakukannya dan ini memberimu kepuasan. Ini membuatmu bergairah saat bangun tidur di pagi hari. Ini berhubungan dengan Tujuan Hidup (Life Purpose) dan Panggilan Hidup (Life’s Calling)-mu yang lebih besar.

2. Reproduksi. Memiliki anak dan keluarga adalah sumber makna yang besar dalam kehidupan. Termasuk kebutuhan kita yang mendasar untuk menjadi bagian dari sesuatu, merasa dimiliki, memberi dan menerima kasih, saling peduli dan mendukung.

3. Keinginan untuk meninggalkan warisan atau menciptakan perbedaan di dunia. Berbarengan dengan kesadaran bahwa hidup kita hanya sementara, kita ingin menciptakan sesuatu yang berharga yang dapat kita wariskan atau menjadi peninggalan kita di dunia. Untuk menciptakan perbedaan dan perubahan. Kita semua punya kapasitas untuk mempengaruhi hidup orang lain. Meski dalam skala kecil. Namun yang penting adalah niat dan perbuatan yang tulus. Mulailah dari sesuatu yang kecil yang kamu anggap bermakna, lalu mulailah membangun dari situ. Misalnya menjadi relawan untuk pelestarian lingkungan dan satwa liar.
 

Membantu orang yang kesepian dan membutuhkan. Menjadi pendengar untuk orang yang sedih dan terbeban. Seperti pernah dikatakan oleh Mother Teresa, “Kehidupan yang bermakna diisi dengan kepedulian pada sesama.”

 

Cara menjalani kehidupan yang bermakna
1. Berbelas kasih pada diri sendiri dan orang lain. Ada lima hal yang bisa kita lakukan untuk menjalani kehidupan yang bermakna:
- Membina keterhubungan dengan keluarga dan komunitas.
- Berolahraga teratur.
- Menjadi seorang pembelajar seumur hidup.
- Memberi pada sesama.
- Punya kepedulian pada lingkungan sekitar.

Dengan kata lain, menemukan cara-cara untuk care pada diri sendiri dan melakukan sesuatu yang membuat kita feel good. Berbaik hati, punya kepedulian pada sesama, berbelas kasih, menolong orang lain semuanya dapat meningkatkan kebahagiaan, memperpanjang umur dan menangkal stres dan depresi. Kita bisa lebih menghargai dan menikmati hidup.

2. Buatlah dirimu berguna. Makna kehidupan bukanlah untuk mencari dan mengejar kesenangan dan kebahagiaan, namun membuat diri kita berguna. Daripada mengejar kesenangan dan kebahagiaan lewat mengumpulkan kekayaan materi, kita pantas melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang berguna – untuk membantu orang lain dan berusaha membuat mereka senang, serta menciptakan dan menghasilkan sesuatu.

3.  Menjalin keterhubungan dengan dunia. Makna hidup dapat diperoleh dari tiga hal ini:

- Komunikasi.
- Pengertian.
- Pelayanan.

Momen-momen paling bermakna dalam kehidupan berhubungan dengan komunikasi dan menjalin keterhubungan. Entah itu dengan orang lain, menulis buku, menggubah lagu. Ini membuat kita tak terisolasi. Pengertian berhubungan dengan kemampuan untuk memahami dunia disekitar kita. Dan pelayanan berhubungan dengan meningkatkan kehidupan orang lain.

4. PURE model. Peter Wong, seorang psikolog aliran eksistensial asal Kanada megajukan PURE model untuk seseorang bisa menemukan makna hidupnya.

P – purpose: punya tujuan hidup dan sasaran yang memberi makna.
U – understanding: punya pemahaman yang jelas tentang diri sendiri dan dunia disekitar kita.
R – responsibility: bertanggung jawab untuk menentukan hidup kita sendiri dengan semua perbuatan dan konsekuensinya.
E – evaluation: kebutuhan untuk mengevaluasi, untuk memastikan bahwa arah hidup kita sejalan dengan sasaran-sasaran yang telah kita tetapkan.

Jadi seperti kamu lihat, ada banyak cara untuk membuat kehidupan jadi bermakna dan merasa punya tujuan hidup. Mungkin terkadang kamu merasa bahwa apa yang kamu lakukan tidak banyak artinya, bahkan disepelekan dan kurang dipeduli. Bahwa apa yang kamu lakukan itu terlalu kecil untuk memberi dampak dan menciptakan perbedaan.

Namun itu tidak benar. Makna hidup berhubungan dengan mengeluarkan yang terbaik dari dirimu dan melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Jika kamu punya komitmen untuk meningkatkan hidupmu dan hidup orang lain, sedikit demi sedikit ini pasti akan berdampak.
 

Seperti pernah dikatakan oleh Viktor Frankl, “Makna dari kehidupan adalah memberi makna pada kehidupan kita.”

 

Final

Upaya pencarian dan pengejaran makna hidup boleh jadi adalah pendorong terbesar dari semua yang kita lakukan. Ini yang menjadi alasan semua perbuatan kita. Salah satu cara menemukan tujuan hidup adalah berusaha menjadi versi diri kita yang terbaik; membantu dan melayani orang lain; serta menetapkan sasaran serta berusaha meraihnya.

Setiap orang menghayati makna dan tujuan hidupnya secara unik. Tak ada seorang pun yang persis sama. Mungkin cara memandan makna dan tujuan hidup kita adalah bagaikan memandang sebuah “mosaik” – setiap pengalaman, sejarah masa lalu, setiap aspek: pekerjaan, keluarga, teman, penghargaan, keberhasilan – semuanya ini menyusun sebuah totalitas. Kamu harus memandangnya sebagai suatu keseluruhan. Dan pada akhirnya kamu bisa mengatakan bahwa kamu senang dengan gambaran mosaik tentang hidupmu ini. Dengan “lukisan kehidupan” yang telah kamu buat ini.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Be the best you can be and reach your full potential…!!