Tuesday, July 30, 2019

Rahasia Bersyukur untuk Kehidupan Bahagia




Di dunia jaman kini, kita melihat ada begitu banyak orang yang lebih senang menerima (“takers”) dibanding memberi (“givers”). Semuanya serba tentang aku..aku…dan…aku. Semuanya serba tentang “saya…saya…dan saya. Ada begitu banyak orang yang hanya memikirkan tentang dirinya sendiri. Memikirkan bagaimana aku bisa survive. Bagaimana aku bisa mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Bagaimana aku bisa unggul dari orang lain. Bagaimana supaya orang menuruti kemauanku dan keinginanku. Semuanya tentang saya dan aku. Barang-barangku. Hartaku. Uangku. Kepentinganku. Kebutuhanku. Statusku. Titelku. Keselamatanku. Terpusat pada diriku sendiri.

Namun untunglah, didunia jaman kini ini. Ternyata masih ada orang yang mau memberi. Mereka ada dimana-mana. Orang-orang yang masih mau memikirkan kepentingan dan kebutuhan orang lain. Orang-orang yang mau mau dan bersedia berkorban. Harap dicatat: orang-orang yang lebih senang dan banyak menerima “takers” – bisa makan dengan kenyang dan puas. Namun para pemberi “givers” bisa tidur dengan lebih nyenyak. Orang yang lebih banyak menerima mungkin mengalami kehidupan yang menyenangkan. Namun para pemberi mengalami kehidupan yang bahagia.

Dalam tindakan memberi. Dalam seni memberi (the art of giving) terkandung suatu keajaiban yang tak bisa dibeli dengan uang. Inilah kepuasan batin dan kebahagiaan. Dalam memberi. Dalam berbagi. Dalam peduli. Takers bisa makan kenyang dan puas. Namun givers bisa tidur dengan nyenyak. Taker mungkin mengalami a great life. Namun givers akan mengalami fulfilled life.

Bersyukurlah untuk apa yang telah kamu peroleh dan miliki. Dan jangan lupa untuk berbagi. Agar terjadi kesimbangan antara apa yang kamu peroleh dan terima dan apa yang kamu bagikan dan beri. Berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung dan membutuhkan. Memberi perhatian dan telinga pada mereka yang sedang kena masalah berat. Inilah yang akan memberimu kepuasan batin dan kebahagiaan.

Ada perbedaan antara “making a living” – mencari uang. Dan “making a life” – mencari nafkah. Ada begitu banyak orang mencari uang. Namun mereka bukan mencari nafkah. Jangan mengabaikan sisi spiritual dalam dirimu. Beri perhatian pada orang-orang yang menciptakan perbedaan dalam hidupmu. Gurumu. Temanmu di kantor. Temanmu di sekolah. Temanmu di kampus. Tetanggamu. Orangtuamu. Bersyukurlah karena orang-orang ini ada dalam hidupmu. Beri ucapan terima kasih pada mereka. Beri penghargaan dan penghormatan yang selayaknya.

Syukuri setiap pemberian dan kebaikan yang telah kamu terima. Untuk semua apa yang baik dalam hidupmu. Berilah kembali semuanya agar terjadi keseimbangan. Syukur tidak hanya perasaan namun juga tindakan. Tindakan untuk melakukan kebaikan pada semua orang yang telah berbuat baik pada kita. Mulailah hari ini, mulailah memberi kembali untuk semua apa yang telah kamu terima dan peroleh. Seperti halnya bernafas. Kita menghirup dan mengambil. Kita membuang dan melepas.

Bersyukur sangat berhubungan dengan memberi dan berbagi. Lakukan itu dalam tindakan. Jadi, bersyukur adalah tentang mensyukuri untuk semua yang telah kamu peroleh dan terima. Lalu kembalikan itu, bagikan apa yang telah kamu peroleh dan terima itu. Bersyukur buka cuma soal perasaan dan menerima. Namun juga soal memberi kembali dan melakukan tindakan nyata.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “Three R of Gratitude to Live a Happy Life” by Gaur Gopal Das

Sunday, July 21, 2019

Yang Kamu Harus Tahu tentang Kebiasaan Unik Orang INFJ




INFJ adalah tipe kepribadian yang sangat unik. Saking uniknya, orang-orang INFJ punya kebiasaan-kebiasaan yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang. Kebiasaan-kebiasaan aneh. Tidak ada salahnya kita coba simak kebiasaan-kebiasaan aneh mereka. Jangan lupa, kamu kemungkinan akan berkontak dengan orang-orang INFJ meski mereka adalah tipe kepribadian yang paling jarang ditemukan. Jika sudah begini, informasi ini bisa berguna untuk membekali kamu agar semakin efektif membina relasi dengan mereka. Agar relasi ini bisa menghasilkan yang terbaik dan saling menguntungkan bagi semua pihak. Ingat, orang INFJ punya potensi besar. Kamu bisa menjalin kerja sama yang sangat mengembangkan dan membuka banyak peluang bersama mereka, demi kemajuanmu dan masa depanmu.

Kebiasaan #1: punya keyakinan dan pendirian. Orang INFJ dikenal punya keyakinan, pendapat dan pendirian yang teguh, yang mereka kejar dan perjuangkan tanpa kenal lelah. Mereka juga punya kemauan kuat dan bisa mengambil keputusan. Mereka menggunakan kelebihan ini untuk maju dan mencapai banyak hal. Selain itu, mereka kreatif, imajinatif, punya pendirian, dan kepekaan. Nilai yang mereka junjung tinggi adalah kasih sayang dan welas asih.

Kebiasaan #2: takut pada kelelahan. Seperti kebanyakan tipe kepribadian introvert lainnya, orang INFJ tidak suka harus berhubungan dengan kerumunan banyak orang. Namun mereka senang berada ditengah kelompok kecil yang punya nilai-nilai dan pola pikir serupa. Orang INFJ sangat menghindari diri mereka kehabisan banyak energi ditengah orang banyak.

Kebiasaan #3: penulis alam. Sesuai dengan jenis kepribadiannya yang introvert, orang INFJ adalah penulis alam. Namun pada kesempatan-kesempatan tertentu, mereka juga bisa bicara dengan baik didepan banyak orang. Apalagi, jika ia telah mempersiapkan apa yang hendak ia katakan secara tertulis. Orang INFJ lebih bisa mengomunikasikan pikiran-pikirannya secara tertulis. Karena tergolong pemikir, imajinatif, cocok untuk bekerja sendirian dan punya perasaan mendalam, orang INFJ adalah penulis alam. Mereka bisa menghasilkan karya tulis yang sangat bermutu dan inspiratif.

Kebiasaan #4: bisa berempati namun sekaligus juga tidak. Orang INFJ punya keinginan tulus agar orang lain berkembang mencapai potensi maksimal mereka. Maka ini sebabnya, terkadang mereka bisa bicara kasar dan tanpa difilter (blak-blakan) saat sedang dimintai nasihat atau tuntunan oleh orang yang sedang terkena masalah dan ingin berkembang. Tujuan mereka sebenarnya baik, yakni agar orang tersebut maju dan bangkit, namun cara penyampaiannya yang terkadang tidak enak didengar.

Kebiasaan #5: tenang dan sekaligus sensitif. Orang INFJ punya kedalaman perasaan dan bisa merasakan serta menghayati sesuatu secara mendalam. Namun meski begitu, wajah mereka bisa tidak menunjukkan ekspresi. Mereka juga bisa mengambil jarak perasaan dan secara emosional terhadap sesuatu jika mereka memang menghendakinya.

Kebiasaan #6: cara berpikir tak selalu mengikuti nalar. Pada orang INFJ, intuisi lebih berperan dibanding logika. Mereka bukan orang bodoh namun juga tidak berotak super brilian. Karena unsur perasaan sangat berperan dalam diri orang INFJ, mereka kerap mengandalkan intuisi.

Kebiasaan #7: banyak melamun dan berkhayal. Orang INFJ menyukai lingkungan yang tenang dan stabil. Ini memudahkan mereka untuk berfungsi optimal. Namun mereka sebaiknya juga sadar bahwa action bisa menciptakan keseimbangan agar mereka bisa lebih efektif.

Kebiasaan #8: serius dalam bekerja. Orang INFJ punya daya kreativitas dan daya pikir analitis yang tinggi. Ini sangat mendukung dalam pekerjaan mereka. Kemampuan mereka dalam analisa membuat mereka serius menekuni apa yang menjadi pekerjaan dan bidang mereka. Kombinasi antara kreativitas dan kemampuan berpikir analitis menghasilkan suatu perpaduan yang powerful dan menguntungkan bagi orang INFJ dalam pekerjaan.

Kebiasaan #9: memberi jawaban sebelum sampai pada kesimpulan. Benak orang INFJ yang kerap tak tertata dan kepingan-kepingan informasi ini kerap digunakan mereka untuk segera sampai pada kesimpulan dan memberi jawaban. Namun ini juga ada kerugiannya, karena orang INFJ bisa terlalu cepat memberi jawaban sebelum sampai pada kesimpulan akhir yang menyertakan seluruh kepingan informasi.

Itulah kebiasaan-kebiasaan yang bisa kamu temukan pada diri orang-orang INFJ, tipe kepribadian paling jarang dijumpai dimuka bumi. Kebiasaan-kebiasaan ini mendukung mereka dalam berfungsi dan menghadapi kehidupan. Mungkin suatu saat kamu akan bertemu dengan orang INFJ, meski jumlah mereka memang tidak banyak. Saat itu terjadi, pastikan kamu mengingat potongan-potongan informasi yang telah diberikan diatas agar kamu efektif dalam menjalin hubungan dengan mereka. Jika kamu bisa mengelola relasi dan membina kerja sama dengan orang INFJ, kamu akan memetik banyak manfaat dan maju berkembang bersama. Ini karena mereka punya potensi besar dan mampu memberi performa yang baik dan bermutu dalam pekerjaan. Kamu bisa membina relasi yang win-win dan saling menguntungkan serta mengembangkan bersama mereka, dan orang INFJ adalah tipe yang cocok untuk itu.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

“In You Have These 9 Strange Behaviors, You Belong to INFJ Personality Type” – Behind The Science – YouTube Channel

Friday, July 19, 2019

Sisi Gelap Orang INFJ - Tipe Kepribadian Paling Langka dimuka Bumi



Tipe kepribadian INFJ juga punya sisi gelap. Memang tidak ada orang yang sempurna. Setiap tipe kepribadian punya keunikan dan kelebihannya sendiri. Begitu pula dengan INFJ. INFJ ternyata juga punya beberapa sisi gelapnya. Kepribadian INFJ mungkin secara sepintas terkesan sempurna. Namun tunggu dulu. Ternyata tidak sebagus itu. Mereka juga punya sisi gelap. Mereka terkesan baik hati, lemah lembut dan pemikir. Namun dilain pihak mereka mudah terpicu oleh hal-hal tertentu. Mari kita simak sisi-sisi gelap orang INFJ agar kamu bisa lebih memahami mereka. Bagi kamu-kamu orang INFJ, ini bisa membantumu untuk semakin mengenal dan mengerti dirimu sendiri.

#1 – Keras kepala. INFJ adalah orang yang biasanya selalu punya rencana yang terinci dan tersusun rapi. Mereka tidak senang jika keadaan tidak berjalan sesuai rencana. Mereka ingin segala sesuatunya berjalan menurut rencana. Otak orang INFJ biasanya terpola secara alami untuk fokus kemasa depan. Jika keadaan tidak berjalan sesuai rencana, orang INFJ jadi mengalami tekanan dan kurang bisa merespons. Namun orang-orang INFJ yang sudah lebih masak, tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh kebiasaan ini.

#2 – Menaruh pengharapan tinggi. Orang INFJ biasanya punya pengharapan tinggi. Secara sepintas, mereka tidak mengharapkan banyak dari kamu. Namun sebenarnya mereka punya pengharapan tinggi. Mereka tidak saja punya harapan tinggi pada diri sendiri, namun juga pada orang-orang disekitar mereka. Khususnya pada orang-orang terdekat dengan mereka. Mereka mendambakan suatu relasi jangka panjang yang permanen yang tidak sarat konflik. Jika terjadi konflik dalam relasi, ketidakstabilan emosi bisanya mudah membuat orang INFJ goyah.

#3 – Mood mudah berubah (moody). Orang INFJ dikenal karena moody. Perasaan mereka mudah beralih dan terombang-ambing. Tidak mudah bagi orang INFJ untuk tetap berada disatu perasaan, karena mereka memang emosional. Meski dari luar mereka nampak tenang, pikiran mereka senantiasa kacau. Dalam hal ini, mereka berusaha mencari bantuan. Namun, sayangnya orang-orang disekeliling mereka kurang bisa membantu. Orang INFJ cenderung merasa bersalah jika mengungkapkan uneg-unegnya pada orang lain, karena itu akan membebani mereka. Akan membebani pendengarnya. Mereka juga bukan tipe orang yang dengan senang hati dan mudah menerima nasihat. Mereka cuma ingin ada orang yang bersedia mendengarkan. Itu saja.

#4 – Terlalu keras. Orang INFJ kadang-kadang bisa bicara kasar. Ini adalah salah satu sisi gelap mereka yang tidak banyak orang tahu. Namun ini bisa terungkap saat ada orang yang minta saran dan nasihat dari orang INFJ. Mereka biasanya akan kecewa setelah menjalani suatu percakapan dengan orang INFJ. Kata-kata mereka bisa terlalu blak-blakan dan tanpa disaring. Orang-orang INFJ bisa bicara apa adanya kalau sudah soal memberi saran, karena mereka sebenarnya ingin yang terbaik bagi orang yang mereka beri saran. Mereka ingin membantu dan ingin agar orang yang mereka beri saran bisa menjadi sebaik-baiknya yang bisa ia raih.

#5 – Menimbun emosi negatif. Orang INFJ biasanya sabar. Namun orang INFJ tidak mudah melupakan kesalahan dan pelanggaran yang orang lain lakukan pada mereka. Mereka selalu ingat itu semua dan menyimpannya didalam hati. Jika sudah terlalu penuh, terbuka kemungkinan bagi orang INFJ untuk meledak.

Nah, itulah beberapa sisi gelap yang dimiliki oleh seorang INFJ. Memang tidak ada tipe kepribadian yang sempurna. Yang terbaik adalah jika kamu mengenal dirimu dengan sebaik-baiknya, dengan semua kelebihan dan kekuranganmu. Tes kepribadian Myers Briggs hanya berfungsi membantu kamu sebagai titik tolak dan titik awal dalam memahami kepribadianmu secara umum. Untuk mengenal dan mengerti dirimu secara lebih mendalam dan tahu mengapa kamu bisa menjadi seperti adanya sekarang ini, kamu bisa mengeksplorasinya sendiri dan bisa didampingi oleh seorang teman terpercaya yang bisa membantumu menggali tanpa menghakimi dan terlalu banyak menasihati.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

“The Unexpected Dark Side of INFJ – The World’s Rarest Personality Type” – Power Blackout – YouTube Channel

Thursday, July 18, 2019

16 Tipe Kepribadian Menurut Myers Brigss Personality Test


Simak 16 tipe kepribadian menurut Tes Kepribadian Myers Briggs. Dengan mengetahui tipe kepribadianmu, kamu jadi lebih tahu tentang keunikanmu dan kekuatanmu. Dengan tahu tentang keunikan dan kekuatanmu, kamu pun bisa menemukan tempat yang cocok untuk kepribadianmu dan pekerjaanmu didunia jaman kini yang sarat dengan hiruk pikuk, keruwetan dan konflik. Simak yuk…

Tipe 1: ISTJ – The Inspector. ISTJ adalah kependekan dari: Introverted. Sensing. Thinking. Judging. Orang ISTJ serius dan sangat mengandalkan logika. Orang bisa merasa terintimidasi oleh mereka, karena mereka memberi kesan serius dan formal. Secara umum, orang ISTJ biasanya berkelakuan pantas, tenang dan tradisional. Meski orang kerap salah paham karena keseriusan pembawaan mereka, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan menghargai tanggung jawab sosial.

Tipe 2: INFJ – The Counselor. INFJ adalah kependekan dari: Introverted. Intuition. Feeling. Judging.    Orang INFJ menganut pandangan-pandangan yang unik terhadap kehidupan karena mereka selalu melihat lebih dalam dari apa yang nampak dipermukaan. Biasanya mereka cocok berprofesi sebagai pengacara atau diplomat. Orang INFJ biasanya sangat kreatif dan punya kemampuan untuk menangkap dan memahami konsep-konsep secara jauh lebih mendalam. Mereka juga tidak menerima begitu saja apa yang nampak dipermukaan. Kadang-kadang orang INFJ dianggap agak eksentrik dimata banyak orang.

Tipe 3: INTJ – The Mastermind. INTJ adalah kependekan dari: Introverted. Thinking. Judging. Intuition. Orang tipe INTJ adalah pemikir yang sangat serius dan mendalam. Mereka tergolong tipe introvert yang tradisional. Cocok untuk bekerja sendirian dan bisa menjalani periode cukup lama tanpa perlu adanya kontak dengan manusia lain. Mereka senang memikirkan dan mengembangkan strategi yang terelaborasi dan tidak senang keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana mereka yang terperinci

Tipe 4: ENFJ – The Giver. ENFJ kependekan dari: Extroverted. Intuition. Feeling. Judging. Ciri yang paling menyolok pada orang ENFJ adalah, mereka senang menolong orang lain. Tipe orang ini sangat etis dan idealis. Mereka senang menjalin keterhubungan dengan orang lain, juga dalam rangka menguatkan sisi diri mereka yang berkharisma. Lebih percaya pada intuisi dan oleh karenanya agak putus kontak dengan dunia sekitar. Orang ENFJ biasanya selalu menatap kemasa depan dengan satu matanya.

Tipe 5: ISTP – The Craftsman. ISTP kependekan dari: Introverted. Sensing. Thinking. Perceiving. Mereka senang melakukan pekerjaan tangan. Mereka memegang “kartu-kartu diri dan kehidupan” mereka dengan erat dan tidak mau terlalu banyak membuka diri tentang perasaan-perasaan dan motif-motif dalam diri mereka. Mereka sulit diketahui. Orang ISTP terkadang membuat orang lain terkejut dengan spontanitas mereka yang blak-blakan, dan diam-diam ingin bersikap lebih liar dibanding yang mereka ijinkan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain, mereka mengekar keliarannya.

Tipe 6: ESFJ – The Provider. ESFJ adalah kependekan dari: Extroverted. Sensing. Feeling. Judging. Orang ESFJ adalah tipa paling ekstrovert. Mereka sangat menyukai dan maju pesat dalam urusan interaksi dan lingkup sosial. Mereka senang jadi sorot perhatian namun tetap berkomitmen membantu orang-orang yang butuh pertolongan. Mereka senang jadi organizer acara. Dari seluruh tipe kepribadian, tipe ini yang paling mudah ditebak tipenya.

Tipe 7: INFP – The Idealist. INFK kependekan dari: Introverted. Intuition Feeling. Perception. Orang INFP tergolong introvert dan cenderung percaya pada takhayul. Mereka mudah melihat pertanda-pertanda, isyarat-isyarat dan simbol-simbol (misalnya melihat ada pertanda buruk dari suatu kejadian). Atau melihat ada pertanda buruk menanti dimasa depan. Mereka senang menghabiskan waktu sendirian untuk merenungkan makna kehidupan. Sangat imajinatif dan kerap tenggelam dalam fantasi dan impian. Orang INFP cenderung tertutup terutama pada orang-orang yang belum mereka kenal. Mereka lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang menganut nilai-nilai serupa.

Tipe 8: ESPF – The Performer. Banyak aktor tergolong tipe ESPF. Extroverted. Sensing. Perceiving. Feeling. Mereka senang menjadi sorot perhatian dan panggung. Dan berkembang pesat dalam situasi-situasi ini. Mereka biasanya mampu memikat perhatian kita dan mampu mempertahankan obrolan selama berjam-jam untuk suatu topik. Selain mampu tampil dengan performa bagus, orang ESPF juga punya kepedulian pada kesejahteraan orang lain, juga sangat friendly.

Tipe 9: ENFP – The Champion. Extroverted. Intuition. Feeling. Perception. Tipe kepribadian ini memang terlahir sebagai seorang pemenang. Mereka hidup dan bergerak seiring dengan ritme mereka dan merintis alur-alur baru didalam kehidupan. Jika mereka tidak mendapat kesempatan untuk mengekspresikan individualitas mereka dan sasaran-sasaran mereka yang unik, mereka sulit bahagia. Orang ENFP juga senang bersosialisasi dan menjalani keterhubungan nyata dengan banyak orang. Mereka dipandu oleh perasaan namun juga sangat pemikir dan kaya wawasan.

Tipe 10: ESTP – The Doer. Extroverted. Sensing. Thinking. Perception. Senang melakukan kerja tangan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat tangan kotor dan menyukai kebebasan setiap hari. Orang ESTP tidak menyukai aturan dan tidak membiarkan rintangan-rintangan kecil menghalangi mereka mengalami semua yang bisa ditawarkan oleh kehidupan. Mereka tidak memusingkan diri dengan gagasan-gagasan abstrak, namun lebih lebih senang fokus pada momen kini dan disini (here and now). Mereka bisa membuat keputusan seketika dan ceroboh yang menjerumuskan mereka kedalam masalah.

Tipe 11: ESTJ – The Supervisor. Extroversion. Sensing. Thinking. Judging. Orang ESTJ tergolong yang paling terorganisir dan tertata. Menaruh keyakinan pada nilai-nilai tradisional dan selalu berusaha melakukan apa yang mereka anggap benar. Seorang pemimpin alam. Punya tendensi mengawasi dan mensupervisi orang-orang disekitar mereka. Dari seluruh tipe kepribadian, mereka tergolong yang paling bisa memberi nasihat dan tuntunan. Mereka menyukai tantangan.

Tipe 12: ENTJ – The Commander. Extroverted. Intuitive. Thinking. Judging. Mereka berkembang pesat diposisi kepemimpinan karena mereka menggabungkan antara logika dan intuisi. Tipe kepribadian ini menyukai dua dunia: disatu pihak mereka memikirkan dan merenungkan masalah-masalah mereka secara mendalam namun tetap ekstrovert. Mereka sanggup mengambil keputusan dengan cepat dan kerap benar dalam hal penilaian.

Tipe 13: INTP – The Thinker. Introverted. Intuitive. Thinking. Perceptive. Kerap bisa menghasilkan teori-teori baru yang brilian dan inovatif. Logika dalam menangkap dan memahami sesuatu adalah kemampuan bawaan orang INTP. Karenanya mereka bisa melihat sesuatu yang luput dari perhatian orang. Jangan coba-coba berbohong pada orang INTP karena mereka bisa mendeteksi. Jika diberi outlet untuk energi besar dan inteligensi kreatif, mereka dapat meraih apa saja. Pekerjaan yang melibatkan rincian yang rutin cenderung membuat orang INTP bosan.

Tipe 14: ISFJ – The Nurturer. Introverted. Sensing. Feeling. Judging. Mereka adalah orang-orang yang paling suka menolong. Orang ISFJ berhati emas dan selalu membantu mereka yang membutuhkan. Biasanya memancarkan aura positif dan kehangatan. Orang senang hadir dekat dengan mereka, tidak saja karena mereka senang menolong namun karena mereka bisa memunculkan yang terbaik dalam diri orang lain.

Tipe 15: ENTP – The Visionary. Extroverted. Intuition. Thinking. Perceptive. Mungkin sampai sekarang kamu belum pernah berjumpa dengan orang ENTP. Mereka sangat jarang ditemuka dan kerap melakukan sesuatu yang revolusioner. Mereka ekstrovert namun tidak menyukai percakapan-percapakan kosong yang tidak bermakna. Lebih suka bicara to the point. Mereka juga tidak akan menghindar dan lari dari perdebatan. Dari seluruh tipe kepribadian, tipe ENTP agaknya yang paling punya pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep dan teori-teori paling rumit.

Tipe 16: ISFP – The Composer. Introverted. Sensing. Feeling. Perceiving. Ini mungkin tipe yang paling kontradiktif. Secara sepintas tipe orang ini nampaknya tidak introvert. Meski mereka hangat dan bersahabat, mereka juga senang sibuk dan mengurusi urusan mereka sendiri, juga mengeksplorasi sasaran-sasaran pribadi mereka didalam kehidupan. Mereka tahu bahwa dengan bertemu dengan orang-orang baru, mereka bisa belajar banyak hal. Maka mereka lebih punya kharisma dibanding tipe introvert lainnya. Mereka senang mengalami hal-hal baru, kerap punya bakat dibidang seni dan kemungkinan punya masalah dalam hal harga diri dan kelayakan diri (self esteem).

Nah, itulah 16 tipe kepribadian yang diulas secara singkat. Menurut Myers Briggs Personality Test. Dengan mengetahuinya, kamu bisa tahu dimana letak keunikanmu dan kekuatanmu serta kelebihanmu. Dengan mengetahuinya, kamu pun berpeluang lebih besar untuk menemukan tempatmu. Tempat yang sesuai untuk kepribadian dan pekerjaanmu ditengah dunia kini yang sarat dengan hiruk pikuk, tantangan serta konflik. Semoga kamu berhasil…

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “Myers Briggs Personality Types Explained – Which One are You” - Psych2Go – YouTube Channel

Tuesday, July 16, 2019

Rahasia Cara Mengembangkan Kapasitas Belas Kasih



Ada sebuah cerita yang sangat singkat. Sebuah pelajaran tentang belas kasih. Suatu hari ada seorang pria sedang duduk bermeditasi. Tiba-tiba, ada pria lain melemparkan batu kepadanya. Batu ini mengenai kepalanya. Tentu saja meditasinya jadi terganggu. Pria ini pun marah. Ia begitu marah sehingga tak bisa melanjutkan meditasinya. Maka, hari berikutnya ia pergi untuk membicarakan kejadian ini dengan gurunya. Dengan pembimbing spiritualnya. Sang guru berkata, “Aku bisa mengerti kenapa kau marah.” “Tapi kenapa kau marah kepada sebuah batu?” “Batulah yang mengenai kepalamu. Bukan orang itu.” Tapi pria itu menjawab, “Batu itu hanya benda mati. Tapi tenaga yang membuat batu itu melayang dan mengenai kepalaku berasal dari orang itu.” “Jadi aku marah pada orangnya, bukan batunya.”

Guru itu lalu berkata lagi, “Kalau kita mau pakai logika. Seharusnya kamu juga tak perlu marah pada orang itu.” “Tenaga yang menyebabkan orang itu melemparkan batu tadi dan mengenai kepalamu. Bersumber dari penderitaannya.” Jadi jika kamu mau melihat jauh kedalam. Kedalam dirinya. Kamu akan melihat kesedihan-kesedihan dan penderitaan-penderitaannya. Kemarahanmu akan lenyap. Kamu tidak marah lagi padanya. Malah kamu akan kasihan dan berbelas kasih.” “Maka, anutlah cara berpikir seperti ini. Ini akan membantumu mengembangkan kapasitas untuk berbelas kasih pada orang lain. Pada orang-orang yang kamu anggap sudah melukaimu.”

Mengembangkan kapasitas berbelas kasih memang tidak mudah. Apalagi pada orang-orang yang kamu marah dan tidak suka padanya. Namun bantuan rahmat Tuhan selalu tersedia dan tak pernah habis. Manfaatkan itu baik-baik. Kapasitas kita untuk berbelas kasih, mirip dengan kapasitas kita untuk melakukan angkat beban.

Mungkin awalnya kamu hanya bisa menahan beban berat selama lima detik. Namun dengan latihan lambat laun kamu bisa melakukannya 10 detik. Dan semakin lama kamu berlatih, kamu bisa semakin lama menahan dan mengangkat beban lebih berat, lebih lama. Kapasitas itu juga berlaku dalam hal belas kasih pada orang lain.

Mungkin awalnya kamu hanya sanggup mentolerir pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan-kesalahan kecil dari orang lain. Tapi kehidupan tidak selalu berjalan dengan teratur dan rapi, serta bisa diramalkan. Bisa terjadi kapasitasmu untuk berbelas kasih masih belum cukup berkembang untuk menerima pelanggaran yang kamu anggap sangat parah dan sulit diterima serta ditolerir, namun itu terjadi. Pelanggaran-pelanggaran yang cukup berat, berat, atau bahkan sangat berat [menurut penilaian kita, dengan ikut menyertakan sejarah penderitaan kita sendiri]. Ini dapat dianalogikan dengan beban berat yang harus kita pannggul. Kita angkat. Disinilah kita mendapat kesempatan untuk mengembangkan kapasitas berbelas kasih.

Jika kamu cukup bisa melihat. Cukup jeli melihat. Kamu akan melihat bahwa perbuatan, sikap dan perkataan orang itu bersumber dari penderitaan yang ada didalam dirinya. Bersumber dari rasa insecure (rasa tidak aman). Kamu akan melihat bahwa ia punya sejarah penderitaan dibalik perbuatannya. Semoga saja ini bisa membantumu meredakan amarahmu dan rasa tidak suka padanya. Meski mungkin saja tetap tidak semudah itu. Jika mengingat kerusakan yang telah ia timbulkan. Kamu mungkin merasa dirimu menjadi korban. Kamu mungkin merasa dirimu dikorbankan demi kepentingan dan ego seseorang. Namun kamu tidak perlu terus ada di posisi sebagai korban. Caranya adalah mengembangkan kapasitas berbelas kasih. Disini kamu menjadi subyek yang berbelas kasih dan tidak lagi menjadi obyek kejahatan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Mungkin kamu berpikir: yah, berbelas kasih itu mungkin hanya semacam mekanisme pertahanan diri psikologis karena kalau kita mau jujur, sebenarnya orang yang menjahati itu lebih kuat dan punya power dibanding kita, jadi kita memang tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin kalau dicari-cari dan mau jujur memang ada benarnya seperti itu. Namun pilihan untuk berbelas kasih tetap masih lebih baik dibanding memendam kedengkian dan kepahitan pada orang yang telah menjahati dan lebih kuat, yang selalu memposisikan dirinya lebih tinggi dan unggul dibanding kita. Kehendak bebas sebenarnya masih tetap berfungsi disini, meski mungkin kurang kamu sadari. Kamu tetap ada diposisi untuk bisa memilih. Dan memilih untuk berbelas kasih, meski katakan saja ini adalah mekanisme pertahanan diri psikologis karena sebenarnya kita tidak bisa berbuat apa-apa, tetap adalah pilihan yang masih lebih baik dibanding menyimpan kepahitan yang berkepanjangan dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Mengembangkan kapasitas berbelas kasih pada orang-orang yang telah melukai kita adalah hasil dari upaya manusia dan bantuan rahmat Tuhan. Jika kita mengandalkan kekuatan kemampuan dan niat semata tanpa bantuan rahmat Tuhan, maka jalan yang kita tempuh akan jauh lebih berat dan sulit. Mengembangkan kapasitas berbelas kasih adalah suatu proses. Salah satu tujuan dari kehidupan kita didunia. Untuk alasan inilah kita diciptakan. Maka, mohonlah bantuan rahmat Tuhan untuk mengembangkan kapasitas berbelas kasih pada musuh-musuh kita, untuk semakin memurnikan hati dan jiwamu. Kita bisa sungguh bisa memetik banyak pelajaran dari Guru yang lemah lembut dan rendah hati dalam urusan mengembangkan kapasitas berbelas kasih ini.

Semua orang diam-diam menyimpan kesedihan dan penderitaan didalam hatinya. Menyimpan rasa insecure. Kita tidak mungkin bisa tahu dan mengerti seluruh isi hati orang. Kita tidak mungkin tahu seluruh rahasia sejarah orang. Masalah terjadi saat sejarah penderitaan kita berbenturan dengan sejarah penderitaan orang lain. Maka cukuplah kita berusaha mengembangkan kapasitas untuk mengerti dan berempati. Ini termasuk fungsi luhur di otak dan pikiran manusia. Berkembang lewat niat, usaha, belajar, pengalaman dan bantuan rahmat Tuhan.

Jika, didalam hidup kita, ada beberapa orang atau bahkan cukup ada satu orang saja yang sungguh dengan tulus hati mau dan bisa berempati dan mengerti penderitaan kita. Menyediakan telinganya untuk mendengarkan dengan belas kasih tanpa menghakimi dan menginterupsi. Kita boleh dibilang sangat beruntung. Dengan ini semoga kita bisa belajar untuk meringankan penderitaan orang lain, bukan malah justru menambah parah penderitaan mereka.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “How to Have More Compassion” by Sean Buranahiran – YouTube Channel

Monday, July 15, 2019

15 Tanda Kamu Seorang INFJ - Tipe Kepribadian Paling Langka dimuka Bumi




INFJ adalah kependekan dari: Introversion, Intuition, Feeling and Judgment. Jenis kepribadian ini adalah kepribadian paling jarang ditemukan menurut Myers-Briggs Personality Types. Tes Kepribadian Myers-Briggs. Hanya sekitar 2% dari seluruh populasi didunia yang punya tipe kepribadian ini. Orang-orang dengan tipe kepribadian ini sangatlah unik. Mereka berbeda dari orang rata-rata. Mereka memancarkan aura misterius dan punya kecerdasan emosional tinggi. Mereka cocok untuk berprofesi sebagai konselor. Orang-orang dengan tipe kepribadian INFJ kerap disalahpahami oleh banyak orang. Maka, mari kita simak ciri-ciri orang dengan tipe kepribadian ini. Siapa tahu, kamu tergolong tipe ini…

Memancarkan gelombang aura yang berbeda. Orang INFJ kerap merasa dirinya tidak menjadi bagian dari kelompok. Mereka memancarkan gelombang yang berbeda. Dan fungsi dominan mereka adalah intuisi. Mereka secara tanpa sadar dapat menangkap adanya pola-pola dan pola-pola ini berhubungan dengan sifat dan pembawaan manusia. Ini karena mereka punya intuisi yang tinggi. Intuisi adalah kemampuan yang tanpa disadari, untuk sekadar tahu saja, tanpa tahu mengapa (alasannya), atau tidak tahu mengapa mereka tahu sesuatu (menangkap sesuatu tentang seseorang). Ini karena fungsi intuisi bekerja tanpa disadari. Kerap dipertalikan dengan kemampuan indra keenam (psychic ability). Karena mereka kurang mengerti fungsi intuitif mereka yang kuat, mereka kerap merasa terkucil dan disalahpahami banyak orang.

Ingin serba sempurna dan kerap menunda-nunda. Mereka kerap punya perasaan yang terus-menerus muncul. Perasaan takut gagal. Maka, mereka berusaha meraih kesempurnaan dan berusaha keras melampaui kemampuan normal orang rata-rata. Maka, orang INFJ banyak menunda-nunda karena mereka tanpa sadar punya kebutuhan untuk meraih kesempurnaan absolut (mutlak) dan dalam segala hal. Meski mungkin secara realistis mereka dapat meraihnya, mereka takut mencoba dengan segenap daya upayanya. Maka, orang INFJ sulit menerima kritik. Mereka bahkan kerap menghapus dan melupakan seluruh umpan balik positif yang pernah mereka peroleh dari orang lain, hanya karena satu kritikan negatif. Seiring mereka bertambah matang, mereka mulai bisa melepaskan kebutuhan akan kesempurnaan ini. Mereka mulai bisa menerima diri sendiri meski melakukan kesalahan, dan mulai lebih fokus pada pengembangan kepercayaan diri meski dengan ketisaksempurnaan dan kekurangan mereka demi mencapai sasaran dan tujuan hidup.

Menghargai keindahan dan mutu. Mutu tinggi dan keindahan adalah unsur yang dicari oleh orang INFJ hampir pada segala sesuatu. Mereka senang mengelilingi dirinya dengan unsur-unsur keindahan dan tertarik pada barang-barang berkualitas tinggi. Seperti makanan berkualitas tinggi, busana, dan barang-barang seni. Meski mereka tahu bahwa barang-barang berkualitas tinggi mahal harganya dan bisa mengarah pada konsumerisme dan materialistis, yang berlawanan dengan pembawaan alami mereka yang spiritual, keindahan bisa sangat menenangkan dan menginspirasi mereka. Orang INFJ menyukai minimalis. Mereka lebih senang memiliki sedikit barang-barang berkualitas tinggi dibanding segudang barang-barang berkualitas rata-rata atau rendahan.

Memancarkan kehangatan dan kedekatan. Jarang diantara kita yang mau duduk didekat orang yang masih belum kita kenal untuk kemudian mengungkapkan rahasia-rahasia terdalam dan ketakutan-ketakutan terbesar kita. Namun orang INFJ bisa melakukannya pada orang asing yang baru saja mereka kenal. Mereka memancarkan aura yang membuat orang lain merasa sangat nyaman, tenang dan damai saat berada didekat mereka. Banyak orang senang hadir dekat dengan mereka dan mereka pandai membuat orang lain merasa nyaman. Mereka tidak saja bisa dipercaya namun juga seorang pendengar yang baik. Bisa menjalin kedekatan dan masuk keposisi orang lain dan bicara dengan bahasa yang mudah diterima orang lain.

Pintar membaca orang. Orang INFJ punya kemampuan tinggi untuk membaca orang. Mereka juga bisa merasakan dan menangkap keadaan perasaan (emosi) orang lain dan motif (niat) orang lain. Namun orang lain tidak mudah mengerti orang INFJ. Mereka lebih bisa mengerti orang lain dibanding orang lain mengerti mereka. Orang INFJ tidak saja pandai membaca perasaan orang namun mereka juga menggunakan kemampuan intuitif untuk menggali apa yang ada dibalik tampilan luar orang lain. Mereka tertarik untuk mencari tahu dan menangkap apa yang menjadikan seseorang itu unik. Mereka dengan mudah bisa menangkap saat orang berbohong pada mereka, atau bahkan saat seseorang berbohong pada dirinya sendiri.

Menyerap perasaan (emosi) orang lain. Orang INFJ kerap menyerap perasaan orang lain dan menafsirkannya sebagai perasaan mereka sendiri. Contohnya, saat mereka berdekatan dengan orang yang sedang senang, mereka ikut senang. Namun saat berdekatan dengan orang yang gelisah dan takut, mereka ikut seperti itu. Ini bisa membuat mereka kewalahan namun dilain pihak ini bisa membuat mereka punya kemampuan menyembuhkan, mengerti perasaan orang dan menjalin keintiman perasaan. Orang INFJ pandai memberi dukungan pada orang lain yang sedang terbeban masalah, bahwa semuanya akan oke dan baik-baik saja.

Menjalin keintiman perasaan yang mendalam. Orang INFJ bisa terkesan menarik diri dan pemalu didepan orang-orang yang belum mereka kenal, apalagi dalam kelompok. Mereka memberi kesan misterius dan menutup diri. Namun mereka sebenarnya bisa menjalin relasi dan hanya butuh waktu yang tak lama bagi mereka untuk membuka diri dan mengungkapkan diri apa adanya. Orang INFJ merindukan relasi dengan orang lain secara otentik dan membina rasa saling percaya yang mendalam. Karena kemampuan mereka dalam berempati dan menjalin percakapan yang penuh makna, mereka bisa membina ikatan perasaan yang kuat dengan orang-orang yang mereka percaya.

Punya pembawaan alami introvert. Meski orang INFJ punya pembawaan alami introvert, mereka efisien untuk membaur dalam lingkup sosial. Mereka jauh lebih tenang dalam lingkup kelompok kecil orang yang patut mendapatkan kepercayaan dan kasih sayang mereka. Orang INFJ terkuras energinya dan mudah kewalahan dalam kerumunan besar orang yang gaduh dan bising. Meski mereka tetap mampu maju dan berkembang dalam konteks ini. Mereka butuh waktu untuk sendirian untuk rileks dan memulihkan energi.

Sensitif pada konflik. Konflik akan membuat orang INFJ masuk kedalam kondisi stres. Merek berusaha memelihara relasi harmonis dengan orang-orang yang dekat pada mereka dan mereka ingin orang-orang ini memelihara harmoni dalam relasi. Saat timbul konflik, ini dapat mengganggu kondisi fisik mereka yang biasanya senantiasa optimis. Ini membuat mereka sulit tidur dan berkonsentrasi, saat memikirkan konflik yang mereka alami. Jika semakin parah ini bisa menyebabkan rasa sakit pada otot, perut, dan kepala. Ini bukan artinya orang INFJ selalu berusaha menghindari konflik, namun seiring dengan berjalannya waktu mereka akan menetapkan batas-batas yang sehat dalam konflik dan tetap membela dan mengedepankan kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka dan nilai-nilai mereka, sambil tetap memelihara pengertian mereka pada orang lain.

Fokus pada masa depan. Kekuatan kehendak dan tekad adalah aspek sangat penting pada orang INFJ. Mereka bisa melakukan apa saja dalam batas kemampuan mereka untuk semakin mendekatkan diri pada sasaran. Jika mereka ada didalam relasi yang tak mengarah kemanapun dan bekerja di perusahaan yang mereka tidak senang bekerja disitu atau tidak melihat ada hari depan disitu, mereka akan memutuskan relasi. Masa lalu juga berperan besar pada mereka. Orang INFJ cenderung ingat pada pengalaman-pengalaman buruk dimasa lalu dan ingin menghindari perasaan-perasaan negatif yang biasanya menyertai flashback kejadian masa lalu. Mereka ingin menjalani kehidupan yang terfokus pada masa depan.

Mereka tertarik pada orang-orang yang butuh pertolongan. Orang INFJ dapat melihat sisi-sisi baik dan positif dari orang lain. Namun mereka jadi korban dari apa yang namanya “Broken Wings Theory – Teori Sayap Patah” – karena mereka meyakini bisa menolong semua orang. Mereka tertarik dan berminat pada orang-orang yang bisa mereka tolong karena mereka punya belas kasih dan kemampuan menyembuhkan. Ini bisa bermanfaat dan memberi kepuasan batin pada orang INFJ. Namun saat batas-batas diri mereka yang sehat dilanggar dalam upaya mereka menolong orang lain, ini bisa membuat mereka stres dan tertekan.
 

Pemikir intelektual & cerdas. Orang INFJ sangat pemikir tentang tujuan dan panggilan hidup. Makna kehidupan. Dan apa dan bagaimana yang membuat kehidupan mereka menjadi seperti adanya sekarang. Mereka senang mendengarkan musik dan membaca. Mereka menyukai hal-hal tentang spiritual dan filsafat. Karena kegemaran mereka untuk belajar, ini semakin memperluas cakupan wawasan dan pemahaman mereka tentang dunia. Kerena mereka punya kebutuhan untuk memahami wawasan yang mendalam tentang kehidupan, mereka tak tertarik untuk percakapan hanya untuk iseng dan basa basi yang tak tentu tujuan, juga kebiasaan bergosip. Orang INFJ sulit melakukan kegiatan rutin sehari-hari tanpa terlalu banyak berpikir.

Punya bakat di bahasa. Karena sifat alami mereka yang introvert, INFJ senang menghabiskan waktu sendirian untuk menekuni hobi dan mengembangkan wawasan. Ini sangat mengembangkan kreativitas mereka dan ini kerap dibarengi dengan pemahaman dan wawasan yang mendalam dibidang bahasa. Orang INFJ lebih senang menulis dibanding bicara karena dengan menulis mereka lebih bisa menyalurkan pikiran dan gagasan kreatif tanpa banyak halangan, dibanding lewat percakapan yang bisa mengarah ke percakapan dangkal dan negatif, jika sudah bicara soal pendapat. Maka mereka menghindari banyak bicara, dan menulis memberi nuansa relaksasi dan kedamaian karena ini adalah sarana yang lebih memadai untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan terdalam. Orang INFJ kerap seorang penulis sangat berbakat dan berhasil.

Paling baik bekerja sendirian atau didalam kelompok kecil. Meski bisa membina kerukunan dan keharmonisan dengan orang lain, orang INFJ paling senang dan efektif bekerja sendirian tanpa gangguan. Juga dalam kelompok kecil yang mereka percayai dan punya proses berpikir yang serupa. Meski orang INFJ sangat emosional dan sensitif, mereka juga bisa analitis dan ilmiah. Mereka menyukai karir yang berhubungan dengan sains, riset dan teknologi.

Fokus pada apa yang benar. Karena sifat mereka yang penyayang dan penyembuh, mereka kerap terdorong untuk protektif. Mereka tidak mentolerir perlakuan bully terhadap hak orang lain, juga orang-orang yang mereka sayangi. Mereka terdorong untuk menolong orang lain yang sedang berada dalam situasi sulit. Jika mereka berkarir di bidang yang tidak melibatkan kegiatan menolong orang, mereka akan menyumbangkan sebagian uang mereka ke yayasan amal dan perjuangan perkara kemanusiaan, hewan dan lingkungan, juga menjadi relawan. Orang INFJ punya rasa takut untuk menjadi orang yang jahat, dan ini memotivasi mereka untuk melakukan apa yang mereka anggap benar.

Seperti semua tipe kepribadian, INFJ juga punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Maka informasi diatas bisa membekali kamu untuk menjalin relasi dengan orang INFJ. Tentu saja banyak karakteristik diatas dimiliki oleh banyak orang, maka cara terbaik untuk menentukan apakah kamu seorang INFJ adalah dengan menjalani tes kepribadian dengan seorang psikolog. Namun jika kamu punya banyak karakteristik diatas, maka kemungkinan kamu adalah seorang INFJ. Tipe kepribadian paling jarang dijumpai dimuka bumi. Selamat ya…

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “The 15 Signs You’re an INFJ- The World Rarest Personality Type” – Brainy Dose – YouTube Channel

Saturday, July 13, 2019

Advis Ampuh untuk Mengatasi Ketakutan oleh Robin Sharma



Siapa yang tak pernah mengalami rasa takut? Kita semua pasti pernah takut. Manusia normal pasti kenal takut. Ini perasaan yang wajar dan manusiawi. Orang-orang hebat. Orang-orang besar. Orang-orang legendaris. Bukannya tak pernah merasa takut. Namun mereka mau menghadapi ketakutan-ketakutan mereka. Mereka mau menghadapi apa yang mereka takuti. Mereka melatih diri untuk menghadapi apa yang mereka takuti. Mereka mengembangkan ketahanan diri terhadap rasa takut. Apa yang paling kamu takuti? Lakukan itu. Coba lakukan itu. Hadapi itu. Maka, ketakutan itu lama-kelamaan akan hilang. Keberanianmu pelan-pelan akan tumbuh.

Mungkin ada sesuatu yang selama ini kamu takuti. Kamu sudah bertahun-tahun berusaha menghindarinya. Selama kamu tidak menghadapinya, ketakutan itu terus ada. Kamu harus melatih diri untuk menghadapinya. Putuskan untuk menghadapinya.

Lalu bagaimana caranya? Dalam artikel kali ini Robin Sharma akan membantu dan mendukung kamu dengan metode dan advisnya yang ampuh, agar kamu bisa menghadapi ketakutanmu. Simak yuk..

1. Latihan keberanian (bravery training). Jika kamu mau menjadi seorang koki yang hebat, kamu harus mau berlatih. Kamu harus mau menghadapi ketakutanmu saat berlatih membuat masakan. Kamu harus menghadapi ketakutanmu untuk ikut sekolah memasak. Kalau kamu mau jadi seorang penulis hebat, kamu harus banyak berlatih menulis. Kamu harus menghadapi ketakutanmu saat menulis – untuk menghasilkan karya tulis – siap menerima kritik dan penolakan. Kamu harus mau bayar harga. Kalau kamu mau jadi seorang pengusaha hebat, kamu harus mau menghadapi ketakutan untuk belajar cara berdagang dan berbisnis. Berani mengambil resiko bisnis. Mau menghadapi ketakutan dalam upayamu menjadi orang seperti yang kamu inginkan. Kamu harus berani mencurahkan upaya untuk berlatih. Kamu harus berani melatih kedisiplinan. “Aturan 10 Tahun – 10 Years Rule” yang dicanangkan oleh Anders Ericsson dari Universitas Florida. Ia seorang peneliti terkemuka yang meneliti tentang apa yang bisa menghasilkan performa luar biasa. Temuannya adalah: semua orang-orang dengan prestasi hebat dan bisa memberi kinerja luar biasa, semuanya menghabiskan 10 tahun atau 10.000 jam melatih ketrampilan mereka, hingga akhirnya kejeniusan mereka dibidang yang mereka tekuni bisa mulai muncul.

Maka, temukan setiap hari apa yang bisa kamu jadikan sebagai latihan keberanian. Saat atasanmu berkata bahwa kamu besok harus memberi presentasi. Saat atasanmu memberimu tugas-tugas ekstra yang lebih berat dan sulit. Kembangkan mindset: oke, aku akan melakukannya. Oke aku akan melakukannya sampai bisa. Oke aku mau terus mencoba sampai aku bisa. Maka, advis pertama adalah: lakukan apa yang kamu takuti. Maka lama-kelamaan kamu menjadi lebih berani. Lama-kelamaan ketakutan itu makin berkurang.

 

2. Jangan melekat pada hasilnya (release attachment to the outcome). Salah satu hal yang menghalangi kita untuk melakukan apa yang kita takuti adalah: kita takut gagal. Kita takut dinilai orang. Kamu takut pada hasilnya. Maka, kembangkan mindset untuk tetap lakukan saja tanpa peduli pada hasilnya. Maka dengan begitu kamu pelan-pelan bisa mengurangi rasa takutmu. Kamu bisa belajar sambil jalan. Kamu bisa dapat pengalaman. Tapi, lakukan saja dulu. Just do it!

 

3. Hang out dengan para pemberani (hang with heroes). Hang out dengan mereka juga artinya membaca buku-buku karangan mereka. Membaca buku artinya sama dengan mengadakan percakapan dengan penulisnya. Hang out dengan Nelson Mandela. Mother Teresa. Orang-orang yang pernah menghadapi ketakutan dan rintangan besar, namun berhasil mengatasinya. Hang out dengan Martin Luther King, Jr. Atau dengan orang-orang yang kamu kenal yang sudah sukses. Dengan pebisnis sukses. Dengan penulis sukses. Dengan motivator sukses. Dengan orang-orang yang dulu pernah sangat terpuruk namun sekarang sudah berhasil bangkit dan sukses. Belajarlah dari mereka dan bacalah buku-buku mereka. Dengan orang-orang yang membiarkan rintangan, membuat rintangan, membuat keterpurukan, menjadikan mereka lebih mengenal talenta-talenta, menjadi lebih kuat, lebih tahan menderita. Lebih punya daya juang. Kegagalan menjadikan mereka pemikir yang lebih baik. Lebih tahan uji. Orang-orang yang pernah mengalami ketakutan-ketakutan besar dalam kehidupan, namun berhasil mengatasinya dan naik level.


4. Merengkuh kekacauan. Jika kamu memang ingin mengatasi rasa takutmu, kamu harus merengkuh kekacauan yang terjadi dalam hidupmu. Hal-hal yang awalnya sulit kamu lakukan, kelak akan menjadi mudah. Semua master dulunya adalah pemula. Semua perubahan itu sulit pada awalnya. Kacau dipertengahan. Namun ujung-ujungnya akan indah. Maka, jika kamu ingin meraih kemajuan, jangan takut pada kekauan dan keruwetan. Kamu memang harus menjalaninya. Kamu memang harus mengalaminya. Namun kamu punya pilihan. Kamu mau tetap jiwamu terkungkung dalam kotak, dalam pola pikiran yang sempit. Atau kamu mau berkembang dan mencapai potensi maksimal. Mau naik level. Apa kamu mau emosimu tidak berkembang? Apa kamu tidak mau mengalami kematangan emosi? Ini adalah resep untuk stagnasi. Ini adalah resep untuk sebuah kehidupan yang penuh dengan penyesalan. Saat kamu menoleh kebelakang di penghujung hidupmu, kamu pasti menyesal. Tuliskan setiap hal yang kamu takut lakukan di sehelai kertas. Setiap hal yang kamu takut lakukan itu mengambil sedikit kekuatanmu. Mengurangi kekuatanmu. Dan jika ada banyak hal yang kamu takut lakukan, maka kekuatanmu banyak berkurang. Saat kamu melakukan apa yang kamu takuti, kamu mengambil kembali kekuatanmu yang tadinya diambil dan dikurangi oleh kondisi tersebut. Dan kamu pun menjadi orang yang lebih powerful. Jika kamu menggunakan setiap hari sebagai suatu landasan untuk meningkatkan keberanianmu. Maka lama-kelamaan keberanianmu makin besar.

Keberanian memang perlu dilatih dan dikembangkan. Ini modal sangat penting untuk menghadapi kehidupan. Jika kamu punya modal keberanian, kamu bisa menempuh jarak yang sangat jauh dan mencapai banyak hal. Semoga advis dan metode diatas berguna untuk kemajuan dan perkembanganmu mencapai potensi penuh.
 

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “The Cure for Fear” by Robin Sharma – YouTube Channel

Friday, July 12, 2019

Belajar dari Filosofi Pohon Bambu



Mungkin kamu sudah pernah mendengar tentang kisah ini sebelumnya. Kisah Pelajaran dari Pohon Bambu. Ada analogi sebuah pohon bambu tentang kehidupan. Pohon bambu adalah pohon yang unik. Berbeda dengan jenis pohon-pohon lainnya. Kamu harus memberinya air dan pupuk selama lima tahun. Namun tak terjadi apa pun selama lima tahun. Kamu bagaikan hanya menyiram tanah. Tak terjadi apa-apa. Tak nampak ada perubahan dan pertumbuhan. Semuanya nampak sama saja. Namun ditahun kelima. Pohon bambu ini mulai tumbuh. Dan akan tumbuh setinggi 80 kaki hanya dalam periode 6 minggu.

Ini dapat dianalogikan dengan hidupmu. Dengan dirimu. Saat ini kamu mungkin sedang memperjuangkan sesuatu. Menggarap sesuatu. Mengusahakan sesuatu. Namun nampaknya usaha dan perjuanganmu tak membuahkan hasil sama sekali. Tak ada yang berubah. Semuanya sama saja. 

Tapi tunggu dulu. Jangan patah semangat dan berkecil hati. Percayalah. Sesuatu jauh didalam dirimu pasti mengalami perubahan. Kamu, dirimu. Bagaikan pohon bambu itu. Kamu menggali jauh kedalam dirimu. Mengakar kuat-kuat. Dasar dirimu. Pondasi dirimu. Menjadi makin kokoh meski dari luar nampaknya tidak terjadi perubahan apa-apa.

Sesuatu yang bernilai, pasti membutuhkan waktu untuk menumbuhkannya. Dasar dirimu. Pondasi dirimu. Pondasi hidupmu. Terjadi proses pembentukan dan penguatan. Lambat laun menjadi makin kokoh. Kamu membangun hidupmu. Kamu membangun dirimu. Dari pondasi ini. Sehingga saat terjadi guncangan. Saat terjadi badai kehidupan. Kamu tidak ambruk. Kamu tetap berdiri dengan teguh.

Dalam artian tertentu, pondasi ini bisa juga berupa iman. Iman pada Tuhan dan pada diri sendiri. Kamu membangun dasar yang kokoh dahulu, sebelum kamu bisa membangun hidupmu. Dasar yang kokoh akan membuatmu tahan banting dan goncangan.

Butuh waktu lama untuk membangun dasar dan pondasi yang kokoh. Namun saat itu jadi dan terbentuk. Kamu pun tak tergoyahkan. Kamu siap menghadapi apa pun. Halangan utama dari membangun pondasi yang kokoh adalah kemalasan dan ketidaktekunan. Serta semangat suam-suam kuku. Saat kamu mau membangun sesuatu, jangan hanya bersemangat pada awalnya. Hanya bersemangat sebentar pada awalnya, namun lambat laun semangat ini kendor dan kamu pun tidak lanjut membangun pondasi. Kamu tidak setia dengan misi kehidupan yang kamu emban. Kuncinya disini adalah komitmen. Komitmen yang tak dipengaruhi oleh perasaan yang naik turun dan tidak tetap. Kadang senang kadang tidak. Kadang rajin kadang enggan. Apa pun kondisi perasaanmu. Kamu tetap setia pada komitmen. Dengan sikap seperti ini kamu bisa membangun pondasi diri yang kuat.

Untuk membangun apa pun dalam hidupmu. Untuk menekuni proyek apa pun. Untuk mengemban misi hidup apa pun. Terlebih dahulu kamu harus membentuk pondasi yang kuat. Sambil jalan pun juga bisa. Jadi ketika kamu menghadapi guncangan disepanjang jalan, kamu tidak goyah dan komitmen terpelihara dan kesetiaanmu tetap terjaga.

Pondasi diri yang kokoh tidak dibangun lewat proses yang nyaman, namun dari kesediaan bertekun setiap hari untuk menjalani prosesnya. Untuk menjadi pribadi yang bernilai, untuk mengembang misi kehidupan yang bernilai memang butuh proses yang panjang dan tidak mudah. Bersediakah kamu menjalani prosesnya?

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “Life and a Bamboo Tree” by Sean Buranahiran – YouTube Channel

Thursday, July 11, 2019

Jangan Menuntut Orang Lain untuk Berubah Tapi Kamu yang Harus Berubah




Pernahkan kita didalam kehidupan, didalam lingkup pergaulan dan kancah sosial berjumpa dengan orang-orang yang kita rasa sangat menyulitkan dan menyusahkan hidup kita? Mungkin ini teman, mungkin juga kerabat. Kita rasa mereka membuat hidup kita menderita. Kita merasa orang-orang itu sangat menghambat perkembangan kita. Bahkan kita menganggap mereka membuat kita terpuruk. Kita jadi diliputi negativitas yang berkepanjangan. Hidup kita jadi terbeban dan sulit happy dengan keberadaan mereka. Tapi kita merasa diri kita tidak punya pilihan. Kita harus tetap hidup berdampingan dengan mereka. Disini masalahnya. Kita merasa ingin bebas. Tapi ini tidak selalu bisa. Kita terpaksa hidup berdampingan dan terus membina kontak dan hubungan.

Lalu bagaimana kalau sudah begini. Kita merasa tidak punya pilihan. Mau tidak mau. Kita terpaksa. Sebenarnya caranya sederhana saja. Memang tidak mudah. Namun simpel. Advisnya adalah: “Jika kamu ingin mencari dan mengalami damai. Janganlah berusaha untuk mengubah orang lain. Namun kamulah yang harus berusaha berubah dan menyesuaikan diri.” Benarlah pernyataan kuno ini: “Agar kakimu tak terluka, jangan berusaha menutupi seluruh permukaan bumi dengan sandal. Tapi tutupi alas kakimu dengan sandal dan kamu bisa berjalan kemana pun ke seluruh bumi tanpa kakimu jadi terluka.”

Kita tidak bisa mengubah orang lain. Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk berubah. Semakin kita memaksa mereka untuk berubah, semakin mereka mengeraskan diri. Semakin mereka keras kepala. Semakin kita terluka dan jadi frustrasi oleh sikap dan ulah mereka. Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk berkelakuan sesuai kemauan dan keinginan kita. Jika kita bersikeras disini, yang ada kita malah terus menderita. 

Maka, buat apa kita semakin memperpanjang penderitaan kita sendiri. Jauh lebih bijak jika kita, untuk melindungi diri sendiri agar tak terus terluka dan menderita, kita yang berubah dan menyesuaikan diri (kita melindungi kaki kita dengan sandal) dan tidak memaksa orang lain untuk berubah (menutupi seluruh permukaan bumi dengan sandal).

Kita juga berusaha mengerti, mengapa mereka bisa menjadi seperti itu? Selangkah lebih jauh lagi, kita pantas kasihan pada mereka, karena mereka bisa sampai menjadi seperti itu. Usahakan jangan sampai menghakimi mereka, karena ini malah akan mengotori hatimu sendiri. Jika bisa, dan ini suatu tanda kedewasaan rohani dan psikologis yang tinggi: terimalah mereka apa adanya dan kasihi mereka. Kamu akan sangat berkembang rohani dan secara psikologis jika bisa melakukannya.

Sama seperti kamu, mereka juga berjuang untuk berkembang dan menjadi orang baik dengan segala kekurangan dan cacat celanya. Sama seperti kamu, mereka juga ingin menjadi pribadi ideal. Sama seperti kamu, mereka juga ingin bahagia. Kita semua ingin bahagia dan berkembang menjadi pribadi ideal dan unik menurut maksud Tuhan menciptakan kita masing-masing.

"Pada akhir hidupmu, saat menoleh ke belakang kamu akan bertanya, bukan 'Sudah berapa orang yang bisa kuubah?' Namun 'Sudah berapa banyak orang yang hidupnya berubah jadi lebih baik karena aku?'"

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Monday, July 8, 2019

Kebaikan Hati Bukanlah Sebuah Pertanda Kelemahan




Dunia jaman kini semakin membutuhkan orang-orang baik hati. Orang-orang yang punya belas kasih. Orang-orang yang punya empati dan bersedia mencoba mengerti penderitaan orang lain. Di jaman yang semkin kompetitif ini, pesan yang kerap didengung-dengungkan adalah, “Jika kamu mau berhasil. Jika kamu mau menjadi seorang pemimpin. Kamu harus agresif. Kamu harus kejam pada orang lain. Jika tidak maka kamu yang akan diperalat oleh mereka. Kamu harus menunjukkan dirimu. Menunjukkan kemampuanmu. Kamu harus bicara dengan suara keras. Kamu harus memikirkan dirimu sendiri dan jangan terlalu lemah berbelas kasih pada orang lain.”

Namun coba kamu renungkan ini: kelak, pada hari-hari terakhir hidupmu di dunia. Pada hari-hari terakhir menjelang kematianmu kelak, kamu mungkin akan merenung: sudahkah selama ini, sepanjang hidupmu kamu menjalaninya dengan berusaha menjadi orang yang baik hati? Jika selama ini kamu banyak menyakiti orang lain. Jika selama ini kamu selalu mementingkan dirimu sendiri dan mengorbankan orang lain, mungkin sekali kamu akan mengakhiri hidupmu dengan penyesalan.

Maka, ini ada sebuah pesan yang sangat penting bagi kamu semua, “Sungguh penting untuk menjalani kehidupan dengan menjadi orang yang baik hati.”

Kebaikan hati bukanlah sebuah pertanda kelemahan. Di jaman kini, banyak orang agresif. Ada prinsip, “Get them before they can get you – pukul duluan sebelum kamu dipukul.” Ada keyakinan bahwa jika kita tidak agresif, kita tidak bisa survive. Sebenarnya agresi bersumber dari perasaan insecure (rasa tidak aman). Dan rasa insecure ini berakar pada rasa takut. Saat kita merasa takut. Saat kita merasa tidak aman. Hati kita menciut, mengkerut. Dan kita menutup hati kita. Kamu akan melakukan apa saja agar merasa aman. Kamu akan melakukan apa saja untuk membela diri. Kamu akan melakukan apa saja untuk menjaga keselamatanmu.

Kita tidak bisa menjadi orang yang baik hati, atau setidaknya kita sulit untuk menjadi orang yang baik hati, saat kita takut. Sistem Limbik adalah bagian otak kita yang punya fungsi survival. Ini bertugas untuk menjaga kelangsungan hidup kita. Saat kamu takut, kamu masuk ke survival mode – modus pertahanan diri: fight (bertempur), flight (melarikan diri), atau freeze (lumpuh). Persepsimu menyempit. Detak jantungmu bertambah kencang. Satu-satunya tujuan adalah: agar kamu merasa aman. Agar kamu tetap hidup.

Ada begitu banyak orang yang mengalami trauma dalam hidupnya. Ada banyak orang yang sudah begitu banyak menderita. Sudah banyak menderita kehilangan. Kekecewaan. Trauma. Termasuk orang-orang yang kamu kenal. Orang-orang yang dekat denganmu. Karenanya, mereka hidup dalam ketakutan. Ini menjadi kondisi mereka yang normal sehingga mereka sudah tidak sadar lagi: hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran yang konstan. Apa akibatnya? Akibatnya mereka tidak berfungsi menggunakan tatanan fungsi otak yang lebih tinggi. Mereka terus berfungsi dalam sistem limbik yang bekerja. Maka persepsi mereka menyempit. Hati mereka tertutup. Mereka terus berusaha menjaga diri untuk aman. Mereka terus berjaga-jaga akan bahaya. Akan kekhawatiran hidup. Akan ketakutan hidup. Dilingkup lingkungan kerja. Keluarga. Teman. Saudara. Dan masyarakat. Dimana saja.

Orang-orang yang tertutup hatinya bukanlah orang-orang yang memberi dampak positif bagi kehidupan. Bagi orang lain. Orang-orang yang tertutup hatinya tak akan menjalani kehidupan yang bermakna dan bahagia. Tidak akan memberi inspirasi. Tidak akan banyak memberi dan berempati. Tidak akan banyak berbelas kasih, karena mereka sedang berusaha memikirkan keselamatan diri sendiri.

Saat kita masih kecil. Hati kita polos, bersih dan terbuka. Kita innocent. Murni dan bersih. Namun saat kita mulai beranjak dewasa dan menghadapi dunia, kita mengalami trauma. Bahkan kita mengalami trauma sejak masa kecil. Kita menderita kehilangan. Kita dikecewakan. Kita dikhianati. Kita diperalat. Kita dimanipulasi. Kita dihina. Kita dilecehkan. Kita dirugikan. Kita dikorbankan. Kita dianiaya. Kita gagal. Rasa kelayakan diri kita rusak. Kita jadi minder. Dsb.

Semuanya makin bertumpuk didalam diri kita. Masyarakat berkata: jangan baper. Ayo jadi orang kuat. Jangan letoy. Jangan cengeng. Jangan lembek. Ayo keraskan hati. Ayo berjuang lebih keras. Sibukkan dirimu. Ayo raih sukses setinggi-tingginya. Jangan rasakan lukamu. Abaikan saja. Anggap saja tidak ada. Namun ini rahasianya agar kamu sembuh:

“Agar kamu bisa sembuh dari luka, kamu harus merasakan luka-luka itu.” Saat kamu mengalaminya. Saat kamu merasakannya. Kamu melepaskannya. Karena kamu membawa semua luka-luka itu kedalam terang kesadaran. Kedalam terang Tuhan. Maka itu larut, lepas dan kamu pun bebas.

Tapi yang sebagian besar orang lakukan dalam masyarakat adalah: kita menelan itu semua mentah-mentah masuk kedalam hati kita. Kedalam diri kita. Akibatnya ini menghambat, memblokir kreativitas kita, produktivitas kita, performa kita. Dan yang lebih penting lagi, ini memblokir keotentikan kita. Kita tidak bisa menjadi orang yang tulus dan otentik.

“ORANG YANG MENDERITA AKAN MELAKUKAN HAL-HAL YANG MENYAKITKAN DAN MEMBUAT ORANG LAIN MENDERITA.” Orang yang insecure dan takut akan menjadi agresif. Bicara kasar dengan suara keras. Mereka berusaha mengejar harta, kesuksesan, posisi dan kemashyuran, karena jauh didalam diri mereka, ada bagian diri mereka yang masih anak kecil yang ketakutan. Yang berusaha untuk merasa aman. Mereka mengira bahwa dengan memperoleh itu semua, mereka akan dikasihi oleh banyak orang, dan merasa lebih aman.

Maka, let’s play different game. Kamu cobalah mengeksplor, menjelajahi dan menggali penderitaanmu. Tanyakan pada dirimu sendiri. Apa yang selama ini menghalangi kamu untuk berbelas kasih pada orang lain. Apa yang selama ini menghalangi kamu untuk menjadi dirimu yang sejati. Untuk mengungkapkan dirimu yang sejati dan apa adanya. Apakah kamu merasa insecure. Maka, jelajahi dan galilah rasa insecure ini. Mengapa kamu tidak menjadi duta kebaikan? Jika kamu sudah membereskan rasa insecure ini, kamu pun menghadapi dunia dengan perasaan aman.

Ini ada satu rahasia lagi: “DIA YANG MEMBERI PALING BANYAK, ITULAH YANG PALING MENANG” Semakin banyak kamu memberi kasih. Semakin kamu banyak memberi ke orang lain, ke keluarga, ke saudara, ke teman-teman, ke orang asing yang belum kamu kenal, ke tetangga, ke dunia – dunia akan semakin membalas pemberianmu dan kebaikanmu.

Satu lagi rahasia besar: “KITA MENERIMA DARI KEHIDUPAN, BUKAN DARI APA YANG KITA AMBIL. NAMUN KITA MENERIMA DARI KEHIDUPAN DARI APA YANG KITA BERI.” Ego yang menjadi sumber ketakutan dan rasa insecure mengatakan: ambil. Ambil sebanyak-banyaknya. Namun jiwa kita punya tatanan yang lebih tinggi. Semakin banyak orang yang kita bantu dan tolong, semakin hidup kita mengalami peningkatan, dalam cara-cara yang tak pernah terbayangkan oleh kita saat ini. Itu semua akan kembali berkali-kali lipat kepadamu. Hanya karena bukan seperti ini cara sebagian besar orang dalam masyarakat berfungsi, bukan berarti prinsip ini tidak bekerja.

Nelson Mandela menderita 27 tahun di pengasingan. 18 tahun ia jalani di Robben Island dimana ia disiksa. Ia dipaksa untuk menggali lubang. Masuk dan berbaring didalamnya, untuk kemudian dikencingi dan diolok-olok. Saat ia kelak dibebaskan dan diangkat menjadi presiden Afrika Selatan, saat upacara pelantikan ia mengundang si penjaga penjara yang dulu mengurungnya. Ia telah membangun kebaikan hati didalam dirinya. Saat ia ditanya mengapa ia melakukannya, ia menjawab, “Jika aku tidak membangun kebaikan hati seperti ini, aku tentu masih ada di penjara sama seperti dulu.”


Maka, bangunlah kekuatan kebaikan hati didalam dirimu. Kekuatan kebaikan hati yang tak dapat dikalahkan oleh kejahatan. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Dengan kamu melakukannya di skala lingkup kehidupanmu, dilingkungan dimana kamu hidup, kamu telah menjadikan dunia ini sebagai tempat yang lebih baik untuk dihuni.

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “Why Kindness is not a Weakness” by Robin Sharma – YouTube Channel

Sunday, July 7, 2019

Beda antara Psikopat dan Sosiopat Bagaimana Cara Mengenalinya



Saat kita mendengar istilah “Psikopath” dan “Sosiopath”, kita mengira keduanya punya arti yang sama. Namun kebanyakan orang tidak mengerti bahwa sebenarnya ada perbedaan besar dari keduanya. Meskipun nampaknya mirip, namun sebenarnya sangat berbeda. Baik “Psikopath” maupun “Sosiopath” keduanya tergolong sebagai “Antisocial personality disorder” atau “Gangguan Kepribadian Antisosial.” Meski keduanya punya kesamaan, namun ada ciri-ciri yang membedakan keduanya.

Simak 5 perbedaan utama antara “Psikopath” dan “Sosiopath”, dengan mengetahui perbedaannya, kamu bisa memilah saat kamu terlibat hubungan dengan orang dengan gangguan kepribadian ini dan cukup waspada untuk menjaga keselamatan dirimu.

1. Perbedaan pada otak. Salah satu pembeda utama antara seorang Psikopath dan Sosiopath adalah asal muasal penyebabnya. Para psikolog menemukan bahwa orang dengan gangguan kepribadian Psikopat adalah bersifat bawaan sejak lahir. Maka ini sangat berhubungan dengan faktor genetik. Jika ada salah seorang anggota keluarga mengidap gangguan ini, kemungkinan kamu juga punya ciri-ciri seorang Psikopath. Penelitian dibidang medis telah membuktikan bahwa seorang Psikopath punya fungsi otak yang berbeda dengan orang-orang normal. Ini karena struktur otak mereka yang berbeda. Banyak orang dengan gangguan Psikopath kurang punya kemampuan untuk mengelola emosi. Mereka juga sulit mengendalikan impuls. Sedangkan seorang Sosiopath terlahir tanpa adanya gangguan kepribadian. Gangguan ini timbul lebih dari hasil pembelajaran karena faktor lingkungan dan situasi hidupnya. Ini sangat berhubungan dengan trauma masa kecil. Adanya sejarah tindak penganiayaan. Atau cara mereka dibesarkan. Karenanya, banyak orang dengan gangguan Sosiopath jauh lebih impulsif dibanding Psikopath. Mereka kurang mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang mereka ambil dan tindakan mereka.

2. Stabilitas emosional dan kecenderung melakukan tindak kriminal. Psikopath punya tendensi melakukan tindak kriminal karena mereka kurang punya empati yang adalah salah satu perasaan mendasar yang dimiliki manusia pada umumnya. Mereka bisa sangat cerdik dan manipulatif. Mereka banyak berpikir untuk memperhitungkan tindakan mereka. Psikopath lihai menipu dan sering melakukan “tindak kriminal kerah putih” (pekerjaan kantorang) seperti penggelapan/penipuan uang dan pencucian uang. Mereka menyusun plot tindakan dengan cerdik dan bisa melakukan tindak agresi untuk memperoleh apa yang mereka inginkan dari orang lain. Dua emosi (perasaan) mendasar yang kurang dimiliki oleh seorang Psikopath adalah rasa takut dan stres. Psikopath bisa tenang dan tertata serta terkendali dibawah tekanan. Oleh banyak ilmuwan ciri ini disebut sebagai “Resilient to chaos” – “Ketahanan terhadap kedaan diluar kendali.” Ini membuat Psikopath bisa berhasil dalam situasi dimana banyak orang merasa stres. Mereka mudah untuk tetap tenang dan merencanakan langkah-langkah mereka dengan kepala dingin. Ini membuat mereka semakin berbahaya dan punya catatan tindak kriminal yang tinggi.

Sedangkan sosiopath lebih mudah gugup dan terpicu emosinya. Kesamaan dengan Psikopath adalah Sosiopath juga menawan, memikat dan bersahabat. Psikopath menggunakan banyak waktu untuk merencanakan tindakannya, sedangkan Sosiopath lebih impulsif dan tindakan mereka lebih tak bisa diramalkan. Sosiopath punya masalah dalam pengendalian amarah. Ini mengakibatkan banyak masalah pada mereka. Mereka bisa mengamuk lepas kendali tanpa penyebab yang jelas. Ini dibarengi dengan tindak agresi. Mereka tidak mampu coping dengan stres dan bisa menyebabkan situasi yang berbahaya. Sosiopath tidak hanya bermusuhan terhadap diri sendiri namun juga kerap menafsirkan prilaku orang lain sebagai memusuhi mereka. Ini memicu mereka untuk melakukan tindak balas dendam. Mereka bisa melakukan tindak kekerasan yang mencederai orang lain, bahkan mengakibatkan kematian. Karena Sosiopath kurang teliti memikirkan dan cenderung gegabah dalam bertindak, maka tindak kriminal yang mereka lakukan cenderung kurang dipikirkan secara saksama.

3. Interaksi sosial. Psikopath biasanya sangat manipulatif dan menuntut orang lain taat pada mereka. Mereka pandai memakai kedok untuk menutupi sifat mereka yang sebenarnya yang bisa ramah serta bersahabat untuk mempengaruhi kamu memberi apa yang mereka inginkan. Psikopath sering menghabiskan banyak waktu guna melatih taktik mereka dalam memanipulasi. Mereka kerap nampak normal dan memberi kesan dapat dipercaya, namun sebenarnya kamu sudah terjerat. Banyak Psikopath sukses dalam karir bergengsi, seperti menjadi manajer atau pimpinan di perusahaan besar, juga menjadi CEO. Mereka sangat cerdas dan pandai menyusun dan bermain kata-kata untuk mengelabui kamu agar percaya pada mereka. Mereka juga sangat pandai membaca perasaan orang dan dilain pihak mereka pandai menutupi perasaan mereka sendiri. Mereka menggunakan kelebihan ini untuk memanipulasi dan mencari keuntungan pribadi. 


Sedangkan Sosiopath tak sepandai ini dalam urusan membaca pikiran dan perasaan orang. Mereka kerap canggung dan menghindari interaksi sosial. Orang melabelkan mereka sebagai “orang aneh.” Saat seorang Sisiopath ditegur oleh orang lain karena apa yang ia lakukan bertentangan dengan standar sosial, ia balik menyalahkan orang lain. Juga nampak jelas bahwa ia hanya memikirkan dan mengkhawatirkan dirinya sendiri. Berbeda dengan Psikopath, Sosiopath mengalami kesulitan untuk mempertahankan pekerjaan mereka, karena mereka tak dapat diandalkan dan kurang teliti.

4. Hati nurani. Saat kita hendak membedakan antara Psikopath dan Sosiopath. Suara hati memainkan peran penting untuk menentukan apakah seseorang itu Psikopath dan Sosiopath atau bukan. Psikopath tidak punya suara hati didalam otak mereka yang mencegah dan memberitahu saat mereka berbuat salah. Jika seorang Psikopath berbohong padamu untuk memperoleh uangmu, ia tak merasa bersalah. Ia akan tetap menampilkan emosi seseorang yang tak bersalah sehingga dia bisa lolos. Sedangkah Sosiopath punya hati nurani. Namun suara hati ini sifatnya kabur dan kurang dipeduli. Saat seorang Sosiopath melakukan tindak kriminal, ia tahu bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Tapi itu tetap tidak mencegahnya untuk terus melakukan perbuatan itu.

5. Relasi. Psikopath sering memperalat orang untuk kepentingan pribadi, mereka sulit membina keeratan relasi dengan orang lain. Mereka cenderung memiliki relasi-relasi yang dangkal atau pura-pura dimana mereka bisa punya kendali. Mereka pintar memanipulasi orang lain sambil menutupi sifat mereka yang sadistis. Orang lain hanya pion-pion kecil dimana seorang Psikopath dalam permainan catur kehidupan. Ia mempelajari bagaimana orang lain itu agar bisa memanfaatkan mereka. Namun meski Sosiopath mengalami kesulitan untuk membina hubungan dengan orang lain, mereka masih bisa melakukannya. Sosiopath sulit membina relasi karena emosi mereka yang tak dapat diramalkan. Psikopath bisa meniru perilaku orang lain yang sehat dan punya kehidupan yang bahagia, sedangkan Sosiopath tidak memiliki kehidupan seperti itu. Mereka kerap tidak peduli bagaimana dunia memandang mereka.

Psikopath dan Sosiopath sama-sama kurang punya empati dan kurang bisa mengerti perasaan orang lain yang wajar. Ini yang membuat mereka kerap tak dapat diramalkan bahkan berbahaya. Namun banyak orang Psikopath dan Sosiopath yang hidup dalam masyarakat tidak melakukan tindak kekerasan. Namun tendensi ini tetap ada didalam benak mereka. Banyak orang Psikopath dan Sosiopath hidup dalam masyarakat dan sulit untuk mendeteksinya, karena mereka berusaha keras untuk menjalani hidup sebagai orang normal dan coping dengan gangguan mereka.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “Psychopath vs. Sociopath – What’s the Difference” – Brainy Dose – YouTube Channel

Trik Jitu untuk Pulih dari Keterpurukan oleh Robin Sharma




Saat keadaan tak berjalan sesuai dengan keinginanmu. Saat kamu ditimpa kejadian buruk. Ini ada taktik yang bisa mengubah situasi dan keadaan dirimu menjadi lebih baik. Mungkin sekarang ini kamu sedang terpuruk dan kehilangan fokus. Mungkin saat ini kamu sedang patah semangat. Saat kita bangun setiap pagi dan hendak menghadapi dunia. Kita semua punya kesempatan. Kita mau bangun pagi sebagai seorang “korban” atau kita mau bangun tidur dipagi hari sebagai seorang “pemimpin.” Kamu bisa menjadi seorang pemimpin meski kamu bukan seorang boss di perusahaan. 

Kamu bisa menjadi seorang pemimpin meski kamu bekerja sebagai pelayan toko, tukang sapu, petugas keamanan, supir taksi, guru, dosen, musisi, dokter, petugas kebersihan, atau apa saja. Ini karena “kepemimpinan” sebenarnya bukan soal tentang posisi atau jabatan, namun lebih tentang sikap. Tentang sikap bagaimana kamu menyikapi kehidupan. Tentang sikap bagaimana kamu menghadapi kehidupan.

Jadi saat kamu menjalani kehidupan, kamu dapat memandang dirimu dan bersikap sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas hidupmu sendiri. Atau kamu dapat memandang dirimu dan bersikap sebagai seorang korban yang terus-menerus mengeluh dan meratapi keadaan serta menyalahkan orang lain. Dijaman kini ada begitu banyak orang yang merasa dirinya sebagai korban dan tidak menatap ke cermin dan berkata pada diri sendiri, “Aku bisa mengubah diriku. Aku bisa berubah dan tidak perlu terus-terusan menjadi korban, tidak terus-terusan memposisikan diri sebagai korban. Aku bisa bangkit dan berjuang. Aku bisa maju dan berkembang. Aku bisa berusaha. Aku bisa melakukan sesuatu. Aku punya pilihan untuk menentukan sikap, untuk mengambil sikap.” Sedangkan seorang korban akan berkata, “Aku menjadi seperti sekarang ini, hidupku menjadi sekarang ini karena ulah orang lain, karena kesalahan orang lain, karena kejahatan orang lain, karena keegoisan orang lain, karena keserakahan orang lain,…dll” Semua karena kesalahan orang lain. Semua karena salah keadaan. “Aku jadi korban orang lain. Aku jadi korban dari situasi.”

Jadi kamu saat ini bisa bertanya pada dirimu sendiri, “Apakah selama ini aku berkelakuan sebagai seorang korban?” “Apakah aku selama ini memandang diriku sebagai seorang korban?” Sebenarnya kita menciptakan realita kita sendiri. Kita menciptakan cara pandang kita sendiri terhadap situasi dan kehidupan. Sebenarnya kita sendiri yang menciptakan realita tentang diri kita dan kehidupan kita.

Ada orang-orang yang tetap maju dan berkembang bahkan dalam kondisi paling sulit dan situasi persaingan paling keras dan kompetitif, karena mereka tidak memandang diri sendiri sebagai korban.

Lalu, bagaimana taktiknya, taktiknya adalah disebut WTOH Tool “What is The Opportunity Here” dengan kata lain kamu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, “Kesempatan apa yang ada disini?” “Kesempatan apa yang terkandung disini?”

Mula-mula rasakan dan alami penderitaannya. Alami rasa sakitnya dalam kejadian itu. Jangan diabaikan atau ditekan, karena lama-kelamaan akan makin membengkak dan bertambah banyak, sehingga kamu bisa terkena penyakit jantung atau kanker. Kemarahan. Kebencian. Kedongkolan. Kekecewaan. Kesedihan. Akan menumpuk dan merusak kesehatan. Maka alami, terima dan biarkan itu larut dan cair. Ini adalah cara tercepat untuk kamu terbebas dari perasaan itu. 

Ajukan pertanyaan: Kesempatan apa yang terkandung disini? Bagaimana aku dapat menggunakan kejadian buruk ini untuk bertumbuh? Bagaimana aku bisa menggunakan situasi ini untuk menguatkan aku? Untuk memberiku daya tahan lebih? Untuk bertambah bijak? Untuk bertambah pengalaman? Bagaimana aku bisa menggunakan situasi ini untuk membuatku jadi manusia yang lebih otentik dan riil. Karena bencana dan kejadian buruk bisa membongkar topeng dan kedok sosial kita dan kita pun lebih menjadi apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Dan juga tanyakan, “Bagaimana aku bisa menjadikan situasi ini untuk membuat hidupku lebih baik?”

Terapkan mindset ini, terapkan cara berpikir ini berulang-ulang. Latihlah terus setiap kali kamu mengalami kejadian buruk dan merasa terpuruk. Sampai akhirnya menjadi bawaan alami kamu.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: “How You Can Recover From a Fall” by Robin Sharma – YouTube Channel