Tuesday, July 30, 2019
Rahasia Bersyukur untuk Kehidupan Bahagia
Di dunia jaman kini, kita melihat ada begitu banyak orang yang lebih senang menerima (“takers”) dibanding memberi (“givers”). Semuanya serba tentang aku..aku…dan…aku. Semuanya serba tentang “saya…saya…dan saya. Ada begitu banyak orang yang hanya memikirkan tentang dirinya sendiri. Memikirkan bagaimana aku bisa survive. Bagaimana aku bisa mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Bagaimana aku bisa unggul dari orang lain. Bagaimana supaya orang menuruti kemauanku dan keinginanku. Semuanya tentang saya dan aku. Barang-barangku. Hartaku. Uangku. Kepentinganku. Kebutuhanku. Statusku. Titelku. Keselamatanku. Terpusat pada diriku sendiri.
Namun untunglah, didunia jaman kini ini. Ternyata masih ada orang yang mau memberi. Mereka ada dimana-mana. Orang-orang yang masih mau memikirkan kepentingan dan kebutuhan orang lain. Orang-orang yang mau mau dan bersedia berkorban. Harap dicatat: orang-orang yang lebih senang dan banyak menerima “takers” – bisa makan dengan kenyang dan puas. Namun para pemberi “givers” bisa tidur dengan lebih nyenyak. Orang yang lebih banyak menerima mungkin mengalami kehidupan yang menyenangkan. Namun para pemberi mengalami kehidupan yang bahagia.
Dalam tindakan memberi. Dalam seni memberi (the art of giving) terkandung suatu keajaiban yang tak bisa dibeli dengan uang. Inilah kepuasan batin dan kebahagiaan. Dalam memberi. Dalam berbagi. Dalam peduli. Takers bisa makan kenyang dan puas. Namun givers bisa tidur dengan nyenyak. Taker mungkin mengalami a great life. Namun givers akan mengalami fulfilled life.
Bersyukurlah untuk apa yang telah kamu peroleh dan miliki. Dan jangan lupa untuk berbagi. Agar terjadi kesimbangan antara apa yang kamu peroleh dan terima dan apa yang kamu bagikan dan beri. Berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung dan membutuhkan. Memberi perhatian dan telinga pada mereka yang sedang kena masalah berat. Inilah yang akan memberimu kepuasan batin dan kebahagiaan.
Ada perbedaan antara “making a living” – mencari uang. Dan “making a life” – mencari nafkah. Ada begitu banyak orang mencari uang. Namun mereka bukan mencari nafkah. Jangan mengabaikan sisi spiritual dalam dirimu. Beri perhatian pada orang-orang yang menciptakan perbedaan dalam hidupmu. Gurumu. Temanmu di kantor. Temanmu di sekolah. Temanmu di kampus. Tetanggamu. Orangtuamu. Bersyukurlah karena orang-orang ini ada dalam hidupmu. Beri ucapan terima kasih pada mereka. Beri penghargaan dan penghormatan yang selayaknya.
Syukuri setiap pemberian dan kebaikan yang telah kamu terima. Untuk semua apa yang baik dalam hidupmu. Berilah kembali semuanya agar terjadi keseimbangan. Syukur tidak hanya perasaan namun juga tindakan. Tindakan untuk melakukan kebaikan pada semua orang yang telah berbuat baik pada kita. Mulailah hari ini, mulailah memberi kembali untuk semua apa yang telah kamu terima dan peroleh. Seperti halnya bernafas. Kita menghirup dan mengambil. Kita membuang dan melepas.
Bersyukur sangat berhubungan dengan memberi dan berbagi. Lakukan itu dalam tindakan. Jadi, bersyukur adalah tentang mensyukuri untuk semua yang telah kamu peroleh dan terima. Lalu kembalikan itu, bagikan apa yang telah kamu peroleh dan terima itu. Bersyukur buka cuma soal perasaan dan menerima. Namun juga soal memberi kembali dan melakukan tindakan nyata.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Menginspirasi, mendidik dan menghibur…
Sumber: “Three R of Gratitude to Live a Happy Life” by Gaur Gopal Das
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment