Monday, February 18, 2019
5 Kiat Confucius untuk Menjalani Kehidupan yang Bahagia
Confucius adalah seorang filsuf dan pemikir yang hidup di China sekitar tahun 479 SM. Ia sangat terkenal. Ajarannya memberi penekanan pada moralitas, keadilan dan ketulusan hati untuk perorangan maupun pemerintahan, serta mendorong relasi damai di seluruh negeri. Meski ajarannya telah berusia lebih dari 2500 tahun, namun masih sangat diminati oleh banyak orang di China hingga kini. Berikut adalah 5 ajarannya yang menjadi dasar bagi falsafahnya dan menunjukkan mengapa ini masih sangat diminati hingga sekarang.
1. Fokus pada tujuanmu. “Semakin seseorang mengabdikan dirinya pada pikiran-pikiran yang baik, semakin baik dunianya dan dunia keseluruhan.”Coba kamu pikirkan tentang benak dan bagaimana sifatnya. Pikiran akan memikirkan masalah dan berusaha mencari solusi untuk menuntun langkah kita. Ini mengapa dengan mengubah apa yang kamu pikirkan dapat mengubah dunia disekitarmu. Kamu menjadi apa yang kamu pikirkan. Jika kamu mengganti pikiran-pikiran negatif dengan pikiran-pikiran positif, kamu akan membuat duniamu jadi lebih baik. Hal-hal yang sebelumnya kurang kamu perhatikan akan masuk ke dalam fokus dan memberimu kejernihan serta arah, dan kekhawatiran-kekhawatiran yang tak perlu akan terlalu kamu pikirkan lagi.
2. Tunda impuls agar terhindar dari konsekuensinya. “Saat kemarahan muncul, pikirkan tentang konsekuensi-konsekuensinya. Kita mudah sekali terjebak oleh situasi yang memanas dan melupakan konsekuensi-konsekuensi perbuatan kita. Ini adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi, namun kerapkali ini bukan keputusan yang baik. Hal ini khususnya berlaku bagi kemarahan. Saat kamu merasa tergoda untuk marah, tarik dan embuskan nafas 15 kali dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini layak dilakukan? Apa konsekuensinya sepadan dengan reaksiku?” Saat kamu sudah tenang, barulah kamu bisa bereaksi.
3. Pandanglah kesederhanaan hidup. “Kehidupan sebenarnya sederhana, namun kita sendiri yang membuatnya jadi rumit. Pikiran senang membuat cerita dan drama. Ini akan sangat mempengaruhi suasana hati kita dan jalan hidup kita. Pikiran menyusun dialog yang rumit dan membuat benak kita keruh dan suasana hati kita buruk. Ini bisa memperkeruh situasi. Hal-hal yang sebenarnya baik bisa jadi rusak karena pikiran yang rumit dan keruh.
Jangan get stuck! Hingga taraf tertentu, jangan terlalu memusingkan detail dan hal-hal sepele, namun biarkan mengalir saja.
4. Kadangkala, lebih baik untuk memperlambat. “Tak perduli seberapa lambat kemajuanmu, yang penting kamu tidak berhenti.” Jika kamu memang ingin meraih kemajuan dalam hidupmu, hindari sikap menunda-nunda. Langkah-langkah kecil maju masih lebih baik dibanding diam di tempat, bukan? Peribahasa “Biar lambat asal kelakon yang akan menang dalam perlombaan” bisa berlaku di sini. Ini adalah sebuah kebijaksaan penting. Jika kamu terus melakukan langkah-langkah kecil menuju tujuanmu, akan lebih mudah bagimu untuk melawan resistensi dan penolakan untuk maju, yang mungkin kamu alami.
5. Kaidah emas. “Jangan lakukan pada orang lain apa yang kamu tidak mau mereka lakukan padamu.”Bagaimana kamu memperlakukan orang lain, seperti itu juga mereka memperlakukan kamu. Mereka akan meniru tindakan dan perbuatanmu. Jika kamu hidup disekitar orang-orang yang menyukaimu, ini akan mem-boost mood-mu, memberimu rasa keterhubungan serta menjadi perasaan menjadi bagian.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment