Thursday, February 28, 2019

Tak Ada Tantangan Artinya Tak Ada Sukses



Pada tanggal 10 Desember 19014, terjadi sebuah ledakan hebat Di West Orange, New Jersey, Amerika Serikat. 10 gedung di areal pabrik yang dimiliki oleh seorang inventor ternama, Thomas Alfa Edison, dilanda lautan api. 6 hingga 8 unit markas pemadam kebakaran dikerahkan namun mereka tetap tidak sanggup memadamkan kobaran api bagai neraka ini. Setelah berusaha dengan segenap daya upaya, Thomas Edison berdiri dengan tenang di sana. Menyaksikan kobaran api menghancurkan seluruh kerja keras seumur hidupnya. Putranya yang berusia 24 tahun, bernama Charles, kemudian datang dan berdiri di sampingnya.

Dengan suara penuh kepolosan yang menyerupai suara kanak-kanak, Edison berkata pada putranya, “Charlie, panggilah mama dan teman-temannya. Agar mereka bisa menyaksikan pertunjukan api yang spektakuler ini...” Nampak terkejut karena sikap ayahnya, Charlie bertanya, “Seluruh pabrik kita terbakar ludes jadi abu, Yah..” Namun Thomas Edison berkata dengan nada sangat tenang, “Ya, pabrik kita terbakar jadi abu, namun semua kesalahan yang pernah kita lakukan di pabrik itu juga ikut terbakar jadi abu. Kita akan mulai semuanya lagi dari awal...”

Ia kemudian berkata kepada seorang wartawan dari surat kabar New Your Times, “Meski umurku sudah 67 tahun dan aku sangat lelah karena telah bekerja keras selama ini dan berusaha memadamkan api. Esok aku akan memulai awal yang baru dan segar.” Dan dia melakukannya. Hari berikutnya adalah awal yang baru dan segar. Thomas Edison dan putranya berusaha membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh api.

Kerap, inilah yang terjadi dalam kehidupan kita. Impian kita hancur. Harapan kita kandas. Upaya-upaya kita gagal. Namun orang-orang hebat tidak terus menangis...namun mereka berjuang berusaha membangun kembali impian mereka. Orang-orang hebat tidak menyerah. Mereka menghadapi tantangan-tantangan yang dilontarkan oleh kehidupan pada mereka. Orang-orang hebat justru bertumbuh saat melewati kesukaran yang mereka jumpai sepanjang perjalanan hidup mereka. Mereka mau memulai semuanya lagi dari awal. Dengan harapan besar. Tekad besar. Dengan kegigihan. Dan inilah mengapa mereka meraih puncak kesuksesan yang hanya diimpikan oleh banyak orang.

Inilah mengapa, “TAK ADA TANTANGAN, MAKA ARTINYA TAK ADA SUKSES...” 

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

If you like this article, please support us by giving your thumbs up…



Wednesday, February 27, 2019

Rahasia dari Sebuah Hubungan yang Langgeng




Ada seorang pria yang sifatnya penakut dan menarik diri suatu kali merasa ragu untuk meminta kenaikan gaji pada bossnya. Pada suatu Jumat pagi ia terbangun dari tidurnya dan berkata pada istrinya, “Sayang, aku mau minta kenaikan hari ini. Aku mau minta kenaikan gaji pada boss.” Saat pria ini datang ke kantornya, ia sangat gelisah dan takut. Sepanjang hari ia diliputi kekhawatiran. Akhirnya sore hari ia datang ke kamar kerja boss-nya. Akhirnya ia berusaha mengumpulkan keberanian untuk bicara dan meminta kenaikan gaji. Ia senang bukan kepalang, karena boss-nya menyetujui permintaannya.

Pria ini senang sekali. Saat ia pulang ke rumah, ia melihat sebuah meja makan mewah dengan berbagai hidangan lezat di atasnya. Ada dua batang lilin menyala. Ternyata istrinya telah mengadakan santap malam kejutan untuk keberhasilannya mendapatkan kenaikan gaji. Pria ini menduga ada orang di kantornya yang telah memberitahu istrinya. Ia kemudian memeluk istrinya dan menceritakan kabar baik ini. Lalu duduk untuk menyantap hidangan itu.

Di atas piringnya ada sebuah kartu. Pria ini mengambil kartu itu dan membaca, di situ tertulis, “Selamat ya yang...aku tahu kamu akan berhasil mendapat kenaikan gaji. Ini semua, meja makan, hidangan, lilin dan semua hiasan, adalah untuk menunjukkan betapa aku sangat menyayangimu...!!” Istrinya kemudian melayani suaminya hidangan demi hidangan.

Saat ia kembali lagi ke meja dari dapur untuk menghidangkan makanan pencuci mulut, sebuah kartu lagi jatuh dari saku celemeknya. Namun ia tak tahu. Diam-diam suaminya memungut kartu itu. Air matanya mengalir. Di situ tertera, “Jangan khawatir, sayang. Meski engkau tak berhasil memperoleh kenaikan gaji, kau patut mendapat lebih dari itu. Meja makan ini, semua hidangan ini. Lilin ini dan semua hiasannya. Semuanya untuk menunjukkan betapa aku sangat menyayangimu...!!”

Penerimaan yang total. Kasih yang total. Dukungan yang total. Kasih sayangnya pada suaminya tak bersyarat. Ini tidak bergantung pada keberhasilannya di pekerjaan. Malah sebaliknya, jika suaminya gagal dan mengalami penolakan, ia malah semakin membutuhkan dukungan dan penerimaan. Dan istrinya ini selalu mendampinginya. Meringankan penderitaan. Menyembuhkan dia. Percaya kepadanya. Mengasihi dia.

Meski seluruh dunia menolak kita, jika kita punya satu orang saja dalam hidup kita, yang bisa menerima dan percaya pada kita sepenuhnya. Bisa sepenuhnya mengasihi kita dan mendukung kita, kita dapat mencapai banyak hal. Maka, kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang menerima dan percaya pada dirimu, yang tak bergantung pada keberhasilan dan kegagalanmu. Dan juga jadilah orang seperti itu untuk seseorang...

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


Monday, February 25, 2019

Ini 15 Tanda Ternyata Kamu Cukup Dewasa Dibanding Orang Kebanyakan



Kita biasanya menganggap orang yang lebih tua usianya artinya lebih dewasa. Mereka biasanya lebih punya integritas. Namun kedewasaan atau kematangan secara psikologis tidak selalu berhubungan dengan usia atau kerut merut wajah seseorang. Namun ini lebih berhubungan dengan bagaimana kamu meresponi lingkungan dan kejadian-kejadian yang datang dengan baik, efektif, dan pantas. Kedewasaan bisa membuatmu menjadi orang yang lebih baik. Lebih punya toleransi, belas kasih, pengertian dan empati pada orang lain. Simak 15 tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa kamu lebih dewasa dibanding orang-orang di sekelilingmu.

1. Kamu tidak menyia-nyiakan waktu. Salah satu tanda paling jelas dari kedewasaan adalah kemampuan mengelola waktu dengan baik dan efektif. Kamu mengerti bahwa waktu itu berharga maka kamu tidak mau membuang-buang waktumu. Kamu juga mengerti bahwa sama pentingnya untuk menghargai waktu orang lain. Ini berlaku baik dalam lingkup personal maupun profesional.

2. Kamu bersedia mengemban tanggung-jawab. Tanggung-jawab lebih berhubungan dengan pengalaman, bukan usia. Hanya orang dewasa yang bisa mengemban tanggung-jawab. Ini adalah ciri penting yang menentukan apa seseorang itu sehat, produktif, dan bahagia. Tanpanya, kamu tidak bisa meraih kemajuan dalam kehidupan. Kamu dewasa jika mau memikul tanggung-jawab dan tidak melarikan diri darinya. Kamu tidak lagi selalu menunda-nunda mengerjakan tanggung-jawab. Kamu tahu bahwa perasaanmu jauh lebih baik jika kamu lebih mengutamakan mengerjakan apa yang menjadi tanggung-jawabmu daripada cuma duduk santai.

3. Kamu menyikapi pekerjaan dengan serius. Setiap orang punya urutan prioritasnya. Sesuai jenis pekerjaanmu, prioritas ini sifatnya menetap atau hanya temporer. Dan kamu cenderung menyikapi pekerjaanmu dengan serius. Entah pekerjaan ini kamu jalani sebagai profesi seumur hidup atau hanya kamu lakukan dalam periode tertentu untuk membayar tagihan dan biaya sekolah/kuliah. Kamu selalu berusaha sebaik mungkin. Kamu menyadari dan mengerti bahwa pekerjaan apa pun yang kamu lakukan itu penting dan bernilai. Dan ini bisa bermanfaat bagi perkembanganmu dan masa depanmu.

4. Kamu menghormati perbedaan. Kamu mengembangkan sikap penerimaan dan penghargaan pada orang-orang dan hal-hal yang berbeda dari seleramu. Mungkin kamu bersedia mencoba hal-hal atau makanan yang tidak begitu cocok dengan selera demi menghargai undangan orang, atau mencoba gaya hidup yang masih agak asing bagimu. Karena kamu berpikiran terbuka, kamu menerima bahwa orang lain itu beda dan tidak berusaha meyakinkan atau mempengaruhi mereka jadi sama denganmu.

5. Kamu menguasai seni mendengarkan. Kamu tak lagi merasa bahwa egomu harus yang selalu bersinar, menang dan unggul dalam setiap percakapan. Kamu bisa mendengarkan orang dan tidak selalu merasa perlu memotong kata-katanya sebelum ia selesai bicara. Kamu mengerti tentang nilai dari mendengarkan. Kamu tahu bahwa dengan melakukannya, kamu lebih bisa belajar banyak dibanding jika kamu yang bicara terus. Kecuali orang bertanya, kamu tidak merasa perlu bicara terus tentang dirimu. Kamu tidak selalu mencari kesempatan untuk mendapat pengakuan, pujian, penghormatan dan penerimaan orang. Kamu tahu bahwa orang tak ingin tahu tentang seluruh seluk beluk hidupmu dan dirimu.

6. Kamu berpikir sebelum merespons. Kamu memberi perhatian saksama pada apa yang orang katakan dan kamu bisa mengendalikan perasaan. Kamu bersedia mengerti sudut pandang orang lain, dan kamu merespons dengan rasio. Sebagai orang yang mature, kamu menyaring pikiran-pikiranmu sebelum bicara, khususnya dalam acara—acara sosial. Dan jika orang bicara melantur dan mengucapkan hal-hal yang tidak enak tentang dirimu, kamu tidak membiarkan dirimu turun lebih rendah ke level mereka, juga tetap tenang saat kamu mendiskusikan berbagai perkara. Kamu tidak membiarkan dirimu dikendalikan emosi. Satu-satunya saat kamu berdebat, jika ini menyakut tentang hal-hal yang sangat bernilai dan mendasar. Kamu lebih mementingkan relasi dibanding menang adu argumen. Bukannya berusaha membalas orang-orang yang telah melukaimu, kamu selalu berusaha mengerti mereka.

7. Kamu fokus pada pengembangan diri. Ini lebih berhubungan dengan semangat untuk maju dan bukan ambisi. Semakin kamu dewasa, semakin kamu mengerti bahwa semakin kamu berusaha memajukan diri, semakin hidupmu berguna, lebih baik dan tidak sia-sia. Kamu menikmati kemajuan dan penemuan pintu-pintu kesempatan baru dan situasi-situasi baru. Dan kamu sadar bahwa semakin kamu berusaha memajukan dan mengembangkan diri, kamu punya semakin banyak pilihan.

8. Kamu tahu arti dari kesabaran. Kita hidup dalam budaya tak bisa menunggu dan pemenuhan hasrat dan keinginan dengan cepat. Kamu sadar tentang nilai dari menunggu. Seiring kamu makin dewasa, pengharapan-pengharapanmu makin realistis. Kamu tidak lagi menuntut semuanya berjalan menurut keinginanmu dan semua keinginanmu terpuaskan, dan terpenuhi dalam tempo cepat. Sebaliknya, kamu bersedia mengerahkan upaya, bertekun dengan sabar, bahkan menderita dan tetap gigih, untuk menanti sampai hasilnya terwujud. Meski ini butuh waktu lama. Kamu tidak menuntut kepuasan seketika, dan dengan sikap ini kamu memberi teladan pada dunia yang hidup dalam tempo serba cepat dan budaya instan.

9. Kamu tidak takut pada komitmen. Dengan kematangan dan kedewasaan, kamu bisa memberi tempat pada seseorang lain dalam hidupmu. Kamu tidak lagi tertarik kencan-kencan sesaat dan relasi asmara putus sambung. Kamu memberikan segalanya dalam relasi. Kamu punya komtimen dan fokus pada relasi jangka panjang. Kamu juga mau menghadapi tantangan dan kesulitan yang muncul dalam relasi. Kamu mau memberanikan diri untuk menjalani masa-masa sulit, meski ini menyakitkan. Dan jika memang sebuah relasi harus berakhir, kamu tidak terpuruk dalam keputusasaan yang berkepanjangan, namun mau terus belajar dan bertumbuh.

10. Kamu bersedia lebih banyak berkompromi. Kita memang hidup di jaman di mana semua orang ingin berpikir dan merasa bahwa dirinya benar, padahal mungkin tidak. Namun sebagai orang yang mature, kamu sadar bahwa dunia tidak berputar di sekelilingmu. Kamu bersedia berkompromi dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Kamu bersedia berkorban, dan menghilangkan atau setidaknya mengurangi kebiasaan-kebiasaan tak sehat dan egois demi kepentingan, perasaan dan perkembangan orang lain. Dan kamu juga mau memikirkan dan memperhitungkan bagaimana efek dari keputusan-keputusanmu terhadap orang lain. Kamu bersedia menerima dan mengakui kesalahan dan selalu berusaha mencari jalan untuk memperbaiki situasi.

11. Kamu lebih mementingkan keluarga. Dulu, kamu mungkin lebih memprioritaskan teman-temanmu. Dan berkumpul bersama keluarga atau kerabat mungkin lebih dianggap sebagai kewajiban. Namun seiring dengan waktu, kamu pun berubah. Meski kamu tetap memelihara kedekatan dengan teman, sekarang kamu lebih mementingkan keluarga. Kamu selalu mencari waktu untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kamu sayangi.

12. Kamu peduli kesehatan. Banyak orang mengira, semakin usia seseorang bertambah, ia semakin peduli pada kesehatan. Namun banyak orang lanjut usia yang tidak mau menjaga kesehatan. Sebagai orang yang mature, kamu tahu bahwa kesehatan tetap perlu dijaga di usia berapa pun. Kamu sadar bahwa tubuhmu tidak akan sehat dan kuat selamanya. Kamu menjaga diet dan bersedia mengadakan penyesuaian gaya hidup demi memelihara kesehatan.

13. Kamu tidak keberatan meluangkan waktu untuk sendirian. Untuk orang yang mature dan dewasa, meluangkan waktu sendirian itu sangat berguna untuk pemulihan dan ini mengandung efek teraupetik. Namun ini bukan pelarian karena kamu tak bisa hadir di tengah orang banyak atau karena kamu memang dijauhi orang. Ini artinya kamu tidak selalu butuh kehadiran orang lain dan bisa menyibukkan diri sendiri tanpa kehadiran mereka. Kamu mengadakan waktu untuk diri sendiri, entah itu menonton TV, membaca buku atau tidur siang sebentar. Ini bukan artinya kamu pemalas, namun sadar bahwa kamu butuh waktu untuk rileks dan memulihkan diri.

14. Kamu menganut sikap positif. Sebagai orang yang mature, kamu sadar bahwa pikiran-pikiranmu sangat mempengaruhi bagaimana dirimu sebagai pribadi. Kamu berupaya untuk membuat pikiranmu positif dan menganut cara pandang optimis terhadap kehidupan. Kamu tahu bahwa menganut pikiran positif akan membuatmu lebih bahagia dan seimbang. Kamu tidak membiarkan dirimu mengeluh berlarut-larut dan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, tahu bahwa setiap orang punya jalan hidupnya sendiri dan ritme pertumbuhannya sendiri. Kamu juga menolak terlibat dalam kegiatan-kegiatan bersama orang lain yang membuat kamu “down.”Kamu tahu bahwa berlarut-larut berkubang dalam sikap mengasihani diri sendiri dan penderitaan pribadi tidak banyak gunanya dan tidak membuatmu maju. Kamu selalu berusaha melihat “silver lining in every clouds” – melihat hal-hal positif dalam setiap pengalaman dan kejadian buruk, serta apa yang bisa kamu pelajari dari situ.

15. Kamu bisa menerima apa yang tak bisa kamu kendalikan. Menjadi mature artinya menyadari dan bersedia menerima memang ada hal-hal dalam kehidupan yang tak bisa kamu kendalikan. Kamu juga sadar bahwa tidak ada sesuatu yang sifatnya permanen selamanya kecuali perubahan. Maka, kamu merengkuh perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupmu. Jika arah hidupmu memang harus berubah, kamu tak membiarkan diri berlama-lama terjebak dalam lingkaran setan kemurungan, namun menerima dan berpasrah pada Tuhan saat terjadi hal-hal tak terduga dan hantaman-hantaman dalam kehidupan yang memang tak terelakkan.

Memang lebih mudah terus bersikap kekanak-kanakan dan jadi bertingkah jika kehidupan sedang sulit, namun kehidupan terus berjalan dan waktu hidup kita di bumi terbatas. Cepat atau lambat kamu harus bertumbuh dan jadi lebih dewasa. Untuk jadi dewasa memang butuh perjuangan, proses dan pengorbanan. Ini memang artinya jadi dewasa. Artinya menata hidupmu dan mengambil keputusan-keputusan yang baik, take action, menghargai orang lain, serta tidak menyia-nyiakan hidupmu.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat


 

Saturday, February 23, 2019

12 Cara Sederhana Mendeteksi Kebohongan Orang



Berbohong adalah bagian dari pembawaan alami manusia. Kita semua pasti pernah berbohong dan dibohongi. Namun untuk menangkap saat orang berbohong padamu tidak selalu mudah. Dari tanda-tanda bahasa tubuh yang terselubung dapat membantu kita mendeteksi saat seseorang berbohong pada kita.
 

Simak 12 faktor yang bisa membongkar seorang pembohong bahkan yang paling berpengalaman sekalipun.

1. Ada jeda panjang antar kalimat. Seorang pembohong biasanya mengalami keraguan lebih besar dalam suatu percakapan normal. Adanya jeda sebelum mengucapkan kalimat biasanya menandakan orang berbohong. Ia berpikir bagaimana cara sebaik mungkin menutupi kebohongannya. Jika seseorang biasanya fasih dan lancar bicara namun sekarang mengadakan jeda sebelum bicara, ini bisa menjadi tanda. Jika orang biasanya bicara tanpa berpikir namun sekarang harus berpikir sebelum bicara, maka kemungkinan ia sedang berusaha menyusun kebohongan. Kebohongan lebih sulit disusun dibanding kebenaran, maka terjadi jeda. Seseorang berusaha mencari waktu untuk menyusun kebohongan.

2. Perubahan dalam intonasi suara dan kecepatan bicara. Perubahan intonasi suara dapat membongkar kebohongan lebih cepat. Saat orang berbohong, intonasi suaranya cenderung meninggi. Jika kamu menangkap orang bicara seolah dengan tempo dipercepat, seolah menekan tombol fast forward di tape recorder, ini bisa jadi pertanda. Ini menandakan seseorang ingin bicara secepat mungkin agar tak ketahuan. Semakin rumit kebohongannya, semakin otak butuh waktu untuk menyusun kebohongan. Orang bicara cepat sambil otaknya berusaha menyusun kebohongan.

3. Kontak mata. Banyak yang mengira bahwa seorang yang berbohong biasanya menghindari kontak mata. Namun seorang pembohong biasanya malah menjalin kontak mata lebih lama dibanding orang bukan pembohong. Ini ia lakukan karena berusaha meyakinkan kamu tentang kejujurannya. Orang biasanya menjalin kontak mata antara 3 sampai 5 detik dalam percakapan sehari-hari. Namun jika durasinya lebih lama dari ini, dia bisa saja tertarik padamu atau berbohong padamu.

4. Ritme nafas jadi lebih cepat atau melambat. Perubahan dalam pola bernafas dapat menunjukkan bahwa orang sedang berbohong padamu. Bernafas secara mendalam menandakan adanya aktivitas lebih pada otak, yang bisa dipertalikan dengan perbuatan berbohong.

5. Keringat berlebihan. Berkeringat adalah gejala kegelisahan. Dan kegelisahan kerap mengiringi kebohongan. Saat kebohongan mereka tertangkap basah, sebagian pembohong kerap berkeringat lebih. Berkeringat di dahi juga bisa menandakan bahwa seseorang berbohong. Namun hati-hati untuk tidak melompat pada kesimpulan bahwa orang berbohong hanya dari keringat berlebihan, karena ini mungkin berhubungan dengan kondisi kesehatan mereka.

6. Senyuman palsu. Kadang-kadang kita memang harus pura-pura tersenyum untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Kita ingin orang melihat kita gembira, padahal di balik itu kita sebenarnya tidak begitu. Ada beda antara senyuman sungguhan dan senyuman pura-pura. Senyuman sungguhan melibatkan mata dan mulut. Sedangkan senyuman palsu hanya menggunakan bibir. Jika senyuman tidak terpancar pada sorot mata, biasanya ini palsu.

7. Gestur yang bertolak belakang. Perkataan kita tak selalu sejalan dengan perbuatan kita. Kadangkala si pembohong membongkar sendiri kebohongannya karena kelakuannya bertolak belakang dengan perkataannya. Bisa terjadi si pembohong menganggukkan kepala saat ia berkata tidak. Atau pembohong juga bisa mengatakan sesuatu dengan nada ringan tentang sesuatu yang sebenarnya menghancurkan jiwanya. Saat isi kata-kata dan gestur serta isi kata-kata dan nada suara tidak cocok, maka biasanya ada kebohongan.

8. Menyentuh hidung. Kita semua pasti sudah pernah mendengar efek hidung panjang pada kisah Pinokio saat ia berbohong. Dan memang ternyata hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa hidung menjadi mekar saat orang berbohong. Ini disebabkan karena zat kimia yang dilepaskan saat orang berbohong. Ini menyebabkan rasa gatal pada hidung yang ingin digaruk oleh si pembohong.

9. Menyentuh leher atau menarik kerah baju. Ini adalah pertanda klasik dari orang yang berbohong, ini karena jaringan wajah dan leher memang peka. Saat orang berbohong ini menyebabkan rasa gatal pada area ini, maka si pembohong ingin menyentuhnya. Ini juga menyebabkan leher berkeringat. Bisa juga si pembohong menggaruk bagian leher di bawah telinga, yang dilakukan dengan jari telunjuk atau tangan kanan (tangan dominan). Ini menunjukkan rasa tidak aman, keraguan, dan ketidakpastian yang melanda pikiran seseorang yang tidak mengungkapkan seluruh kebenaran.

10. Terlalu defensif. Saat kamu mengkonfron seorang pembohong dengan fakta, ia biasanya jadi sangat defensif. Menolak untuk menjawab setiap pertanyaan dan balik bertanya, “Kenapa kamu mau tahu itu?” atau “Itu tidak penting.” Biasanya saat terpojok ia menggunakan taktik itu.

11. Mengubah topik pembicaraan. Semua orang yang berbohong merasa tak nyaman saat berbohong, meski ia seorang pembohong berpengalaman dan menampilkan ekspresi rileks. Orang yang berbohong biasanya segera mengganti topik pembicaraan dengan cepat.

12. Menutupi mulut. Ini sebenarnya adalah gerakan refleks karena orang yang berbohong sebenarnya berusaha menahan kata-kata kebohongan keluar dari mulutnya. Bisa terjadi orang menyentuh bibirnya. Seperti ketika orangtua menyuruh anaknya diam. Pada orang dewasa ini sebenarnya tanda untuk menahan kata-kata mereka.
Sekarang kamu tahu saat seseorang berbohong padamu. Dengan berlatih mengamati tanda-tanda ini kamu bisa tahu saat ada orang berbohong padamu. Semakin terampil kamu mengamati tanda-tanda ini, semakin sulit kamu dibohongi. Namun juga jangan langsung berkesimpulan bahwa seseorang sedang berbohong jika kamu melihat ada tanda-tanda ini. Jika ada beberapa dari tanda di atas muncul, kamu bisa memverifikasi perkataannya.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat


For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


Friday, February 22, 2019

18 Ciri Orangtua yang Luar Biasa



Orangtua kita adalah orang pertama yang kita jumpai saat kita lahir. Mereka adalah orang terpenting dalam hidup kita. Apa pun yang kita bangun nantinya dalam kehidupan, dilandasi oleh apa yang diberikan oleh orangtua. Tugas-tugas orangtua untuk mengasuh anak adalah tugas yang tidak mudah. Ini penuh dengan tanggung jawab. Meski orangtua berusaha melakukan tugas-tugasnya dengan baik, tidak ada orangtua yang sempurna. Semua orangtua berusaha untuk menjadi orangtua yang baik.

Simak apa saja yang bisa dilakukan oleh orangtua yang baik untuk membesarkan anak-anak yang adaptif dan siap menghadapi kehidupan.

1. Mereka rukun satu sama lain. Salah satu hal terpenting yang mencirikan orangtua yang baik adalah, mereka membina interaksi yang rukun satu sama lain. Anak yang orangtuanya tidak rukun, entah itu sering bertengkar atau bahkan bercerai, akan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan dibanding anak-anak yang orangtuanya tidak sering berkonflik. Hasil-hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal lebih berhasil dalam kehidupan dibanding jika dibesarkan oleh kedua orangtua yang masih lengkap namun sering bertengkar. Orangtua yang baik tahu bahwa jika mereka ingin anak mereka tumbuh dengan baik, gembira dan punya kemampuan penyesuaian diri yang baik, mereka harus mencari cara untuk membina kerukunan.

2. Mereka menunjukkan afeksi fisik. Segunung hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa anak bisa berkembang pesat jika mengalami afeksi yang cukup. Mereka yang merasa dirinya dikasihi akan punya penghayatan bahwa dirinya layak (self esteem yang baik). Sentuhan atau pelukan akan membuat anak tahu bahwa orangtuanya peduli padanya. Afeksi fisik akan mengurangi kemungkinan seorang anak jadi agresif, punya kepribadian anti sosial dan kemungkinan masalah-masalah prilaku lain. Anak remaja pria mungkin malu dengan ekspresi afeksi fisik, namun ini bisa diimbangi dengan kata-kata dukungan dan empati. Orangtua yang baik harus tahu ini.

3. Mereka mengadakan quality time bersama anak-anak. Orangtua yang baik berusaha mengadakan quality time bersama setiap anak-anaknya. Anak punya kepribadian masing-masing dan setiap anak tidak punya kebutuhan yang sama. Namun semuanya pasti memperoleh manfaat dengan quality time bersama orangtua mereka. Ini bisa berbentuk olahraga, memasak, atau mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Tidak ada cara yang lebih baik bagi orangtua untuk menunjukkan betapa mereka mengasihi anaknya. Pada hari-hari yang sibuk, saat mereka tidak sempat mengadakan quality time dengan masing-masing anaknya, orangtua yang baik memastikan bahwa mereka menggantikan ini di hari lain dengan interaksi lebih lama.

4. Mereka bersedia mendengarkan dan mengerti. Orangtua biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara “pada” anak-anak mereka. Mengatakan mereka harus ini dan itu, namun bukan berbicara “bersama” anak-anak mereka. Kita semua ingin didengar. Kita semua ingin merasa diri kita berarti. Saat anak merasa terluka, orangtua akan menunjukkan pada mereka bahwa ini tidak apa-apa. Mereka berusaha membantu anak melewatinya. Berapa pun usia anak mereka, orangtua yang baik memastikan bahwa mereka meluangkan waktu untuk mendengarkan anak-anaknya. Mereka mau mendengarkan pikiran-pikiran, ketakutan-ketakutan dan keprihatinan-keprihatinan mereka. Jika merasa dirinya didengarkan, ini akan membantu anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan.

5. Mereka membimbing dan mendukung. Orangtua biasanya ingin agar anak-anaknya sukses. Mereka akan mendorong, menuntut bahkan mengancam anak agar mereka mau belajar, berprestasi di sekolah, dan di olah raga. Namun orangtua yang baik tahu bahwa menjadi “tiger mom or tiger dad” justru tidak akan memberi bimbingan dan dukungan pada anak mereka.

6. Mereka tidak menjadikan anak-anak mereka sebagai “pusat dari alam semesta.” Sebagian orangtua membiarkan kehidupan mereka “berputar” di sekitar anak-anaknya. Namun anak yang bisa mendikte orangtuanya tentang apa yang akan mereka makan untuk malam hari, dan menentukan apa acara untuk akhir pekan, artinya terlalu punya power terhadap orangtua mereka. Mereka tumbuh menjadi seorang pribadi yang terlalu berpusat pada dirinya sendiri dan merasa dirinya “entitled.”Orangtua yang baik mendorong anaknya untuk mengambil pilihan-pilihan yang baik namun tetap memelihara hirarki dan mengajarkan pada anak-anaknya tentang apa yang bisa mereka tawarkan pada dunia, yang bukan apa yang bisa mereka peroleh.

7. Mereka tak mencampuradukkan antara disiplin dan hukuman. Memberi hukuman artinya memberi anak ganjaran atas perbuatan mereka yang keliru. Namun disiplin mengajarkan anak tentang bagaimana melakukan yang lebih baik di masa depan. Meski orangtua yang baik memberi konsekuensi, sasaran mereka yang sebenarnya adalah mengajarkan pada anak untuk mengembangkan disiplin diri yang mereka butuhkan untuk mengambil pilihan-pilihan yang lebih baik di sepanjang hidup.

8. Mereka mendorong anak-anak untuk melakukan hal-hal baru. Sebagian anak tak keberatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan baru, sedangkan yang lain tidak pernah mau ambil bagian. Banyak anak menghindari hal-hal yang mereka belum terbiasa. Mereka tidak mau mengambil resiko untuk melakukan hal-hal baru. Ini menyebabkan mereka kehilangan peluang dan membuat adanya pola-pola negatif yang terus menetap hingga usia dewasa. Orangtua mendorong anak-anaknya untuk mencoba hal-hal baru yang mendorong mereka keluar dari zona nyaman. Namun mereka memastikan bahwa mereka mendorong anak-anaknya dengan alasan yang benar. Yakni agar anak-anaknya mencoba sesuatu dan bukan ingin agar anaknya menjadi sesuatu yang bukan diri mereka.

9. Mereka melindungi, melestarikan dan mengembangkan bakat-bakat anak-anak mereka. Mengenali bakat-bakat pada anak-anak sangat penting dan sama pentingnya untuk mengembangkannya. Orangtua bisa tahu apa bakat anak lewat memberi mereka kesempatan untuk mengeksplor berbagai bidang dan mengetahui di mana kemampuan dan minat mereka. Anak-anak itu bagai spons yang menyerap perbuatan dan reaksi orang-orang disekitar mereka. Saat ada orang punya ketertarikan yang tulus pada kemampuan mereka, tidak ada batasan sampai di mana mereka bisa mengembangkan kemampuan lebih baik lagi. Orangtua yang baik mendorong dan menginspirasi anak-anaknya untuk punya percaya diri pada bakat-bakat dan talenta mereka. Mereka memberi lingkungan kondusif bagi anak-anaknya untuk mengekspresikan diri dengan bebas dan terbuka.

10. Mereka mengajar anaknya untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satu kemampuan terbaik yang dapat diwariskan orangtua kepada anak adalah kemampuan interaksi sosial. Ini akan mempengaruhi semua yang mereka lakukan. Pertemanan. Asmara. Dan karir. Anak yang bisa beradaptasi akan tumbuh menjadi orangtua yang bahagia, sukses dan smart. Sebuah penelitian yang berdurasi 20 tahun menemukan bahwa orangtua yang mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan orang lain akan membantu mereka berkembang menjadi orang dewasa dengan kemampuan tinggi. Seorang anak yang bisa bersosialisasi punya peluang empat kali lebih besar untuk meraih gelar universitas saat mereka berusia 25 tahun.

11. Mereka mau mengakui kesalahan dan minta maaf. Orangtua yang baik mendorong anaknya untuk meminta maaf atas kesalahan mereka dan memperbaiki kelakuan mereka. Namun orangtua harus memberi contoh juga. Orangtua tahu bahwa mereka kadang-kadang juga berbuat salah. Mereka belajar dari situ. Dengan begitu mereka mengajarkan anaknya untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

12. Mereka memberi tanggung jawab. Memberi tanggung jawab pada anak akan meningkatkan rasa kelayakan diri mereka. Mereka tahu dengan melakukan tanggung jawab maka mereka akan memperoleh imbalan. Ini bukan cuma imbalan berupa uang, namun mereka perlu dididik untuk merawat barang-barang milik mereka. Mereka harus menghargai apa yang mereka miliki. Dan rumah adalah tempat pertama untuk memulai. Memberi anak tanggung jawab dan membantu mereka melakukannya adalah cara efektif.

13. Mereka berusaha menjadi model peran. Anak belajar dari apa yang dilakukan orangtua mereka, lebih dari apa yang dikatakan orangtua. Kadangkala orangtua memberi contoh prilaku yang kurang sehat pada anak-anaknya. Contohnya seorang ayah yang menghabiskan banyak waktu menonton televisi namun mengharuskan anaknya untuk lebih banyak membaca. Orangtua yang baik berusaha menjadi model peran yang baik. Mereka memberi contoh lewat sikap dan tindakan. Mereka mengambil kesempatan tiap hari untuk membuat anak belajar hal baru sehingga anak bisa punya kelakuan lebih baik.

14. Mereka menganut growth mindset. Pola pikir ini artinya berkeyakinan bahwa kepandaian dan kepribadian bukanlah sesuatu yang menetap namun bisa dikembangkan lewat usaha. Potensi seseorang selalu bisa dikembangkan lewat dedikasi bertahun-tahun dan kerja keras. Mengajarkan growth mindset pada anak akan memberi mereka kesempatan untuk bertumbuh dan berhasil. Orangtua yang baik mendorong pertumbuhan anaknya. Memberi kesempatan pada anaknya untuk gagal agar mereka belajar dan tidak membiarkan anaknya berpandangan bahwa potensi mereka kurang.
 
15. Berpartisipasi dalam pendidikan anak. Orangtua yang baik melakukan investasi besar pada pendidikan anak. Anak yang tahu bahwa orangtuanya berpartisipasi dalam pendidikan mereka, cenderung bekerja lebih keras. Penguat positif terjadi saat orangtua membantu anaknya belajar. Ini juga saat di mana mereka berkumpul bersama sebagai keluarga. Anak perlu tahu bahwa orangtua peduli pada pendidikan mereka dan masa depan mereka.

16. Mereka mengajarkan pondasi bagi keberhasilan. Sukses diraih lewat coba dan salah serta menghadapi tantangan. Orangtua yang baik belajar bahwa penting untuk mengajarkan pada anaknya bahwa mereka bisa bekerja keras untuk meraih sukses. Mereka juga memberi imbalan pada anak saat mereka berprestasi di sekolah dan di rumah. Percaya diri seorang anak akan tumbuh saat mereka tahu bahwa orangtua mendukung apa yang mereka lakukan. Membesarkan seorang anak yang percaya diri dengan rasa kelayakan diri yang sehat artinya realistis dan mengerti tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Anak perlu belajar bahwa tidak semua selalu berjalan mulus dan baik. Mereka tidak selalu menjadi pemenang. Namun dengan terus berusaha dan bertekun serta gigih, mereka dapat meraih apa yang mereka inginkan.

17. Mereka mendorong anak untuk mencari jalannya sendiri. Orangtua yang baik tidak berusaha memaksakan pengharapan yang tidak cocok dengan diri anak. Mereka mendorong anaknya untuk selalu mengikuti kata hati mereka. Meski orang lain kurang bisa mengerti. Orangtua yang baik akan terus mengingatkan anak mereka bahwa masing-masing punya jalan hidup yang unik. Hanya dengan menjalani jalan hidupnya sendiri, mereka akan tahu siapa diri mereka yang sesungguhnya. Dari mana mereka dan kemana tujuan mereka.

18. Mereka melatih self-care. Orangtua yang baik tahu bahwa memprioritaskan diri pada self care adalah faktor yang penting untuk membesarkan anak yang sehat. Orangtua yang bisa mengelola stress mereka cenderung lebih rileks dan bisa berpikir lebih matang. Mereka mengajarkan anaknya bagaimana mengelola perasaan mereka secara sehat.
Menjadi orangtua adalah sebuah perjalanan yang menuntut banyak kesabaran dan pengertian, sebagian orangtua memang mengikuti teori dan panduan parenting. Lainnya lebih mengandalkan instink untuk mendidik dan mengatur kelakuan anak-anaknya. Meski perjalanan menjadi orangtua sangat ditentukan oleh tempramen dan tindakan anak, menerapkan informasi di atas tentu bisa memberi manfaat jangka panjang.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com



Pelajaran tentang Pertumbuhan dari Tanaman



Ada 2 buah rumah yang letaknya bersebelahan satu sama lain. Kedua rumah ini dipisahkan oleh sebuah dinding beton. Di rumah pertama, hiduplah seorang pemuda. Dan di rumah kedua, hiduplah seorang pria lanjut usia yang sudah pensiun. Keduanya menanam sebuah benih tanaman yang sama di pekarangan masing-masing. Pemuda itu menyiram tanamannya dengan banyak air. Memberinya pupuk berkualitas tinggi. Sedangkan pria tua yang telah pensiun itu memberi tanamannya hanya sedikit air dan pupuk. Tanaman si pemuda tumbuh dengan subur dan daunnya lebat. Sedangkan tanaman si pria lanjut usia hanya tumbuh mendekati normal namun jauh lebih baik dibanding tanaman tetangganya.

Di suatu malam, turunlah hujan lebat. Dan angin bertiup dengan kencang dan keras. Pagi berikutnya, mereka berdua pergi ke pekarangan untuk melihat bagaimana nasib tanaman mereka. Si pemuda sangat terkejut karena tanamannya telah tercabut akarnya. Sedangkan tanaman si pria tua tetangganya, nampak tak tergoyahkan sedikitpun. Si pemuda bertanya pada tetangganya, “Mengapa tanamanku tercabut dari akarnya karena hujan lebat itu? Meski sudah kurawat dengan baik? Namun kok bisanya tanamanmu tetap kokoh dan kuat? Meski kamu hanya memberinya sedikit perawatan?”

Si tetangga menjawab, “Anak muda, kamu memasok semua yang dibutuhkan oleh tanaman ini dengan melimpah. Karena tamana ini tidak perlu melakukan apa pun. Tidak perlu berusaha untuk mencari apa yang dia butuhkan, maka akar tanaman itu tidak tumbuh dengan kuat. Tidak mengakar dalam. Aku hanya memasok tanamanku dengan air dan pupuk secukupnya saja, cuma supaya ia bisa tetap hidup. Karena itu, akarnya tak punya pilihan selain masuk makin dalam ke tanah agar ia bisa memenuhi kebutuhannya.””Karena akar tanamanmu itu sifatnya hanya di permukaan, maka angin dan hujan bisa dengan mudah merobohkannya. Namun karena akar tanamanku mengakar dengan kuat ke dalam tanah, maka ia dengan mudah dapat menahan terpaan angin dan hantaman cuaca.”

Bukankah kisah ini juga berlaku dengan cara kita mendidik anak-anak kita? Kadangkala kita bisa sangat posesif dan memperlakukan mereka overprotective. Kita terlalu care dan sayang pada mereka, sehingga meninabobokan mereka. Kita malah kurang memberi mereka ruang, fasilitas, kesempatan dan dorongan untuk bertumbuh lewat memikul tanggung jawab. Namun di lain pihak, jika kita hanya membiarkan mereka saja, tanpa dukungan dan bantuan semestinya, mereka akan mengambil keputusan yang keliru. Dan kurang dewasa.

Mengasuh dan merawat anak kita dapat dianalogikan dengan merawat tanaman. Kurang perawatan akan membuat tanaman itu mati. Namun terlalu merawatnya dan memberinya semua kebutuhan secara berlimpah akan membuatnya lemah. Butuh keseimbangan yang tepat agar anak kita tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah, dalam bentuk pengalaman, kebijaksanaan, dan kedewasaan.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


Monday, February 18, 2019

5 Kiat Confucius untuk Menjalani Kehidupan yang Bahagia



Confucius adalah seorang filsuf dan pemikir yang hidup di China sekitar tahun 479 SM. Ia sangat terkenal. Ajarannya memberi penekanan pada moralitas, keadilan dan ketulusan hati untuk perorangan maupun pemerintahan, serta mendorong relasi damai di seluruh negeri. Meski ajarannya telah berusia lebih dari 2500 tahun, namun masih sangat diminati oleh banyak orang di China hingga kini. Berikut adalah 5 ajarannya yang menjadi dasar bagi falsafahnya dan menunjukkan mengapa ini masih sangat diminati hingga sekarang.

1. Fokus pada tujuanmu. “Semakin seseorang mengabdikan dirinya pada pikiran-pikiran yang baik, semakin baik dunianya dan dunia keseluruhan.”Coba kamu pikirkan tentang benak dan bagaimana sifatnya. Pikiran akan memikirkan masalah dan berusaha mencari solusi untuk menuntun langkah kita. Ini mengapa dengan mengubah apa yang kamu pikirkan dapat mengubah dunia disekitarmu. Kamu menjadi apa yang kamu pikirkan. Jika kamu mengganti pikiran-pikiran negatif dengan pikiran-pikiran positif, kamu akan membuat duniamu jadi lebih baik. Hal-hal yang sebelumnya kurang kamu perhatikan akan masuk ke dalam fokus dan memberimu kejernihan serta arah, dan kekhawatiran-kekhawatiran yang tak perlu akan terlalu kamu pikirkan lagi.

2. Tunda impuls agar terhindar dari konsekuensinya. “Saat kemarahan muncul, pikirkan tentang konsekuensi-konsekuensinya. Kita mudah sekali terjebak oleh situasi yang memanas dan melupakan konsekuensi-konsekuensi perbuatan kita. Ini adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi, namun kerapkali ini bukan keputusan yang baik. Hal ini khususnya berlaku bagi kemarahan. Saat kamu merasa tergoda untuk marah, tarik dan embuskan nafas 15 kali dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini layak dilakukan? Apa konsekuensinya sepadan dengan reaksiku?” Saat kamu sudah tenang, barulah kamu bisa bereaksi.

3. Pandanglah kesederhanaan hidup. “Kehidupan sebenarnya sederhana, namun kita sendiri yang membuatnya jadi rumit. Pikiran senang membuat cerita dan drama. Ini akan sangat mempengaruhi suasana hati kita dan jalan hidup kita. Pikiran menyusun dialog yang rumit dan membuat benak kita keruh dan suasana hati kita buruk. Ini bisa memperkeruh situasi. Hal-hal yang sebenarnya baik bisa jadi rusak karena pikiran yang rumit dan keruh.
Jangan get stuck! Hingga taraf tertentu, jangan terlalu memusingkan detail dan hal-hal sepele, namun biarkan mengalir saja.

4. Kadangkala, lebih baik untuk memperlambat. “Tak perduli seberapa lambat kemajuanmu, yang penting kamu tidak berhenti.” Jika kamu memang ingin meraih kemajuan dalam hidupmu, hindari sikap menunda-nunda. Langkah-langkah kecil maju masih lebih baik dibanding diam di tempat, bukan?  Peribahasa “Biar lambat asal kelakon yang akan menang dalam perlombaan” bisa berlaku di sini. Ini adalah sebuah kebijaksaan penting. Jika kamu terus melakukan langkah-langkah kecil menuju tujuanmu, akan lebih mudah bagimu untuk melawan resistensi dan penolakan untuk maju, yang mungkin kamu alami.

5. Kaidah emas. “Jangan lakukan pada orang lain apa yang kamu tidak mau mereka lakukan padamu.”Bagaimana kamu memperlakukan orang lain, seperti itu juga mereka memperlakukan kamu. Mereka akan meniru tindakan dan perbuatanmu. Jika kamu hidup disekitar orang-orang yang menyukaimu, ini akan mem-boost mood-mu, memberimu rasa keterhubungan serta menjadi perasaan menjadi bagian.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com



Friday, February 15, 2019

12 Kebiasaan Sehari-Hari yang Dapat Merusak Otakmu



Otak adalah sistem kendali dari semua kegiatan yang terjadi pada tubuhmu. Namun tahukah kamu bahwa kita mungkin punya kebiasaan-kebiasaan yang menghalangi otak untuk berfungsi maksimal? Bahkan bukan itu saja, kebiasaan-kebiasaan ini bisa mengakibatkan dampak jangka panjang yang serius. Maka, kamu perlu tahu cara merawat organ terpenting ini. Ini artinya memberi perhatian pada hal-hal yang bisa membuat otakmu tetap sehat dan tidak menimbulkan kerusakan.

Simak 12 kebiasaan yang dapat merugikan dan merusak otakmu.

1. Terpapar pada suara bising. Bagi orang yang hidup di kota besar, mereka bisa terpapar pada kebisingan, hampir setiap saat. Suara mobil lalu-lalang dan pekerjaan konstruksi bangunan. Juga jika kamu mengenakan headset mendengarkan lagu-lagu favorit dengan volume keras. Sebaiknya jangan kamu lakukan terus. Hanya perlu waktu 30 menit mendengarkan musik dengan suara keras untuk menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaranmu. Lalu apa hubungannya dengan otak? Para ilmuwan telah membuktikan bahwa kehilangan pendengaran berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif. Kehilangan pendengaran membuat kamu berisiko kehilangan banyak jaringan otak. Ini juga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit Alzheimer pada orang dewasa. Telingamu punya kemampuan untuk beradaptasi saat mendengarkan musik keras, memberi sinyal padamu bahwa suara itu masih belum terlalu keras. Ini sebabnya kamu kerap terus menaikkan volume suara. Secara teratur, lepaskan headsetmu setelah 30 detik. Dengan melakukan jeda ini, kamu pun menyadari bahwa volume suara terlalu keras. Usahakan jangan menyetel volume suara lebih dari 50%.

2. Terlalu lama ada dalam kegelapan. Kegelapan memberi efek menenangkan. Namun tubuh butuh cahaya alami, maka terlalu lama ada dalam kegelapan bisa menyebabkan depresi, yang mengakibatkankan penurunan fungsi otak. Maka, jika kamu ada kesempatan, keluarlah selama beberapa menit dan buatlah dirimu terpapar pada cahaya alami.

3. Pilihan diet yang buruk. Sangat penting untuk menjalani diet yang bergizi. Ini bisa membantu otakmu bekerja optimal. Ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan fungsi otak, namun ada juga yang dapat mengurangi. Junk food dan fast food biasanya mengandung sangat sedikit nutrisi. Jika terlalu banyak dikonsumsi dapat menurunkan kesehatan mental. Terlalu banyak gula juga berpotensi menyebabkan masalah. Seperti obesitas, diabetes, dan penyakit lain yang lebih serius, misalnya kanker. Terlalu banyak gula bisa menghalangi penyerapan nutrisi dari makanan yang kita santap. Ini menyebabkan kita mengalami malnutrisi sehingga memperlambat perkembangan otak, karena otak tidak memperoleh nutrisi yang dibutuhkan. Kamu harus berusaha menghindari junk food dan makanan dengan kandungan gula terlalu banyak.

4. Merokok. Meski secara keseluruhan terjadi penurunan pada jumlah perokok, masih ada banyak orang merokok. Kita pasti sudah sering mendengar efek buruk dari merokok, tapi tahukah kamu bahwa merokok juga bisa menyebabkan kerusakan otak? Sigaret menyebabkan penurunan aliran oksigen ke otak, sehingga membuat otakmu tidak bisa berfungsi dengan kapasitas normal. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi kuat antara Alzheimer, Dimensia, dan merokok. Bukan itu saja, merokok juga menyebabkan kanker paru-paru. Sel-sel kanker yang disebabkan terjadinya ketidakberesan pada reproduksi DNA juga dapat merugikan otak.

5. Terlalu banyak minuman beralkohol. Sedikit bir dan minuman beralkohol itu tidak ada salahnya. Namun timbul masalah jika kamu kecanduan. Ini akan mempengaruhi otak. Banyak orang yang kecanduan alkohol mengalami kekurangan vitamin B1 dan magnesium. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan kebingungan, penurunan daya ingat, penurunan kesiagaan mental, dan ketidakstabilan emosi. Jika kamu kekurangan magnesium, ini bisa menyebabkan kamu terkena depresi, disorientasi dan mudah marah. Kamu bisa lihat sendiri bahwa kecanduan minuman beralkohol sangat merugikan otakmu.

6. Gaya hidup terlalu banyak duduk dan kurang bergerak. Tidak ada salahnya untuk baring-baring di sofa untuk bersantai, malah ini baik. Tapi duduk seharian untuk bekerja dan kurang olahraga itu buruk bagi kesehatan otak dan kesehatan tubuhmu secara keseluruhan. Gaya hidup macam ini bisa menyebabkan penyakit diabetes dan sakit jantung. Ini sangat berhubungan dengan penyakit degenerasi otak. Pastikan kamu keluar rumah setiap hari, setidaknya untuk menghirup udara segar. Jalan-jalan santai atau bergabung dengan gym. Semakin kamu aktif, semakin otakmu mendapat stimulasi.

7. Multitasking. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang kerap melakukan multitasking rentan merugikan otak mereka karena mengalangi perkembangan otak. Mengapa, karena bahan kelabu otak yang bertanggung jawab untuk pengendalian emosi, pengambilan keputusan dan empati, mengerut saat orang melakukan multitasking. Untuk menghindari ini terjadi, yang terbaik adalah fokus pada satu tugas setiap saat. Ini tidak saja meningkatkan produktifitas namun juga melindungi otakmu.

8. Kurang tidur. Tidur sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental. Saat kamu tidur setelah hari yang melelahkan, otakmu mendapat kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri. Jika kamu kurang tidur, maka otakmu kurang istirahat. Ini bisa mengarah pada hilangnya sel-sel otak dan berkurangnya daya ingat. Ini juga mengarah pada penyakit alzheimer. Maka, penting untuk tidur cukup. Tidurlah sekurangnya 8 jam setiap hari. Jika kamu terkena insomnia, untuk remedinya kurangi asupan alkohol dan kafein. Kurangi waktu melihat layar ponsel atau latop menjelang tidur. Dengan melakukannya, kamu menjaga kekuatan kognitif dan merasa lebih baik saat terjaga esoknya.

9. Bekerja saat sakit. Banyak orang yang mengorbankan kesehatan mereka demi studi dan karir. Tapi memaksa otakmu untuk bekerja saat kamu sakit atau sedang memulihkan diri dari sakit bukan ide yang baik. Saat kamu merasa kurang sehat atau sakit, tubuhmu menggunakan seluruh sumber daya untuk penyembuhan. Hal serupa berlaku bagi otakmu. Saat kamu memberi otakmu bahan untuk dijadikan fokus, kamu membuatnya bekerja keras. Berilah kelonggaran pada diri sendiri. Ijinkan dirimu untuk berhenti bekerja satu dua hari bila mungkin. Atau segera istirahat sepulang dari kantor dan sekolah.

10. Tidak melakukan aktivitas yang memberi stimulasi. Otak itu seperti otot. Jika kamu tak melatihnya secara teratur, ia akan mengerut. Dengan berhenti membaca selama beberapa waktu, kamu akan mempercepat penurunan kemampuan kognitif dan verbal dalam jangka panjangnya. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang jarang berbicara dan berinteraksi dengan orang lain akan mengalami dampak negatif pada otaknya. Jika kamu tak terlibat percakapan secara aktif, maka sel-sel otakmu jadi non aktif, sehingga menyebabkan pengerutan otak. Untuk menjaga kebugaran otak, sering-seringlah membaca atau mengisi teka-teki silang. Dan libatkan diri dalam percakapan intelektual secara teratur.

11. Tidur dengan kepala ditutup selimut. Kamu mungkin kerap tidur dengan kepala ditutup selimut karena rasanya hangat dan nyaman. Namun jika kepalamu ditutup ini akan menambah masuknya karbondioksida dan mengurangi masuknya oksigen. Jika otakmu menghirup karbondioksida dalam jumlah besar, otakmu akan mengalami dampak yang merugikan kesehatan. Karena oksigen itu vital untuk menjaga fungsi otak, jangan tutupi kepalamu dengan selimut saat tidur. Lebih baik sedikit menaikkan temperatur ac daripada menutup kepala dengan selimut.

12. Kurang minum air. Minum air cukup itu penting dan baik bagi tubuh. Air dapat mengatur suhu tubuh, melumasi persendian, mencerna makanan, dan berfungsi sebagai peredam kejut bagi otak dan susunan syaraf tulang belakang. Namun jika kamu mengalami dehidrasi karena kurang pasokan air, tubuhmu tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Ini mengurangi fungsi atensi dan ingatan. Air dapat membantu menjaga tingkat elektrolit tubuh, yang mempengaruhi daya kognitif. Untuk menjaga otakmu tetap sehat, kamu perlu minum secara teratur, apalagi jika cuaca terik dan kamu banyak melakukan aktivitas diluar ruangan.

Memang banyak kebiasaan yang disebutkan di atas kamu lakukan sehari-hari, namun kabar baiknya adalah kamu selalu bisa mengubah kebiasaanmu. Dengan bekal informasi di atas, kamu lebih mudah untuk memelihara kesehatan otakmu. Dengan melakukannya, kamu akan memetik manfaat jangka panjang.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


 

Wednesday, February 13, 2019

Girls, Jika Lak-Lakimu Punya 15 Kualitas Istimewa Ini, Jangan Lepaskan Dia



Ada kualitas-kualitas dari pria yang memang dicari oleh wanita. Dan sebagian pria memang lebih baik dibanding yang lainnya untuk menjadi seorang partner. Ya, memang ada pria yang tidak bisa menjadi partner yang baik. Namun ini bukan artinya mereka tidak bisa menjadi partner yang baik suatu hari nanti. Karena pribadi seseorang akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Ia belajar dan beradaptasi. Para ilmuwan telah menghabiskan waktu selama beberapa dekade untuk mencari tahu apa yang membuat kita jatuh cinta. Ada beberapa kualitas yang pantas kamu cari dan amati pada diri seorang pria yang berpotensi untuk menjadi pasanganmu. Jika partnermu yang sekarang punya kualitas-kualitas berikut ini, jangan kamu lepaskan dia...

1. Dia menghormati dan menghargai kamu. Kasih sayang adalah hal nomor satu yang dicari seorang wanita pada pria. Maka, banyak wanita melupakan bahwa penghormatan dan penghargaan itu sama pentingnya. Temukan pria yang menghargai kepribadianmu, nilai-nilaimu, keyakinanmu, perasaanmu, tubuhmu, kesukaan-kesukaanmu, kekurangan dan cacat celamu. Singkatnya, dia menghargai dirimu secara keseluruhan.

2. Dia melindungi kamu. Ini bukan artinya semua wanita tak bisa melindungi dan membela dirinya sendiri, namun pria ini akan tetap hadir untuk melindungimu. Ia tak membiarkan siapa pun melukai kamu. Dan jika sampai ada orang melakukannya, bila perlu ia akan memberinya pukulan. Ia akan menangkap laba-laba dan membersihkan sarangnya sebelum kamu dibuat ketakutan. Ia mengerti setiap lapisan jiwamu. Dia membiarkan kamu berkembang sebagai pribadi. Dan dia paling bisa mengerti kamu.

3. Dia selalu bisa membuatmu tersenyum. Tak peduli betapa marah dan kesalnya kamu padanya, pria ini selalu bisa membuatmu tersenyum. Ini bukan artinya dia tidak bisa menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, dan selalu berusaha lari dari adu argumen dengan menggunakan humor. Kamu tak bisa marah lama-lama ke dia. Jika kamu punya pasangan pria semacam ini, kamu dengan sendirinya merasa hidupmu jadi lebih baik. Kamu jadi lebih percaya diri. Kamu jadi lebih bergairah menjalani hidup. Hidupmu jadi lebih cerah.

4. Dia baik dan tidak memaksakan kemauannya. Ada jenis pria yang terlalu agresif dan berusaha menguasai semua orang. Juga ada tipe pria lemah yang selalu menghindar dari komitmen dan konfrontasi. Namun pria yang berkualitas punya gabungan power dan simpati. Hatinya baik namun ia brutal dalam pertempuran. Ia tidak akan memulai perkelahian namun menyelesaikannya. Ia cukup bijak dalam mengombinasikan kekuatan dan belas kasih.

5. Dia suportif. Apa kamu mau kembali bersekolah dan melanjutkan pendidikan atau mulai membangun karir, seorang pria yang baik akan selalu mendukungmu soal keinginan-keinginanmu dalam kehidupan. Ia tidak pernah menyurutkan semangatmu untuk melakukan apa yang kamu niatkan. Dia selalu ada di sisimu dalam setiap langkah perjalanan. Ikut senang atas kemenangan-kemenanganmu dan menghiburmu di saat kamu kalah.

6. Ia berusaha membuatmu percaya. Pria yang baik akan berusaha membuatmu percaya diri dan nyaman dalam relasi dengannya. Dia tahu bahwa kamu perlu bisa percaya padanya agar dapat mengalami rasa nyaman ini. Tanpa kepercayaan, tidak ada dasar yang kuat untuk kasih dan penghargaan. Ia tahu bahwa kepercayaan itu tak bisa diberikan begitu saja, namun harus diraih dan dipelihara.

7. Dia selalu membuatmu merasa cantik. Dia tahu bahwa untuk selalu membuatmu merasa cantik bukan artinya dia selalu mengatakan kamu cantik. Namun ia membuatmu merasa seperti ini lewat cara dia memandang kamu, menyentuh kamu dan memperlakukan kamu. Ia memberi perhatian pada detail saat kamu berusaha meningkatkan penampilan. Ia selalu membuatmu sadar betapa menarik dirimu di matanya, bahkan saat kamu sendiri tak menganggap dirimu menarik. Pria berkualitas tahu bahwa entah kamu sedang mengenakan pakaian santai sambil tiduran di sofa atau mengenakan gaun malam untuk pergi ke pesta, ia menyayangi kamu ada adanya. Di matanya, kamu sama cantiknya.

8. Dia tidak egois. Dasar dari semua relasi yang sehat adalah kompromi. Jika masing-masing pihak tidak mau mengalah, relasi pasti mengarah pada kegagalan. Jika seorang pria kadang-kadang bersedia lebih mengutamakan kebutuhanmu dibanding kebutuhannya, ini pertanda yang baik bahwa dia seorang partner yang tepat. Pria ini bukan seorang narsis yang segala sesuatu harus berputar di sekitar dirinya. Ia tahu bahwa sebuah relasi melibatkan timbal balik dari kedua belah pihak dan selalu butuh kompromi. Ia siap berkorban demi kamu dan relasi kalian.

9. Dia selalu berusaha meningkatkan diri. Entah itu belajar hal-hal baru, mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau membaca buku-buku pengembangan diri dan menonton video motivasi, pria berkualitas selalu berusaha meningkatkan diri dan mencari tantangan intelektual. Dia melakukannya untuk dirinya sendiri, namun ini memberi dampak positif bagi relasi kalian.

10. Dia bisa memasak. Wanita menganggap pria yang terampil untuk urusan dapur itu sexy. Pria yang bisa memasak cenderung menyantap makanan sehat dan tubuhnya lebih sehat juga. Ia seorang partner yang sehat.

11. Dia jujur dan terbuka. Untuk membangun dasar relasi yang sehat dan bahagia, pria yang baik tahu bahwa kejujuran adalah yang terbaik. Relasi yang nyaman butuh kejujuran dan keterbukaan terhadap satu sama lain. Dan ini bisa terjadi jika kamu sadar tak akan dihakimi jika kamu jujur dan terbuka. Sebagian orang memang sulit mengungkapkan perasaan mereka, juga ketakutan-ketakutan dan hasrat-hasrat terdalam mereka. Memiliki seorang partner dalam hidup kita kerap membuka pintu-pintu untuk semua hal ini. Pria berkualitas tahu bahwa memang ada hal-hal yang harus dirahasiakan, namun ia tetap mau terbuka dan tidak memendam perasaannya. Ia tahu bahwa melakukan yang sebaliknya hanya menimbulkan ketegangan dalam relasi dan rasa frustrasi. Dia juga mendorong kamu untuk membuka diri dan men-sharing-kan perasaan-perasaanmu padanya. Ia membuatmu merasa aman untuk men-sharing-kan sesuatu padanya tanpa ia akan marah atau bereaksi secara berlebihan. Kamu bisa menjadi dirimu sendiri apa adanya di dekatnya.

12. Dia punya ambisi namun tetap membumi. Wanita menginginkan pria yang punya impian, namun tetap realistis dan rendah hati. Ini biasanya mewarnai percakapanmu dengan pria itu. Ia sadar kalau dirinya merindukan bintang namun hanya bisa meraih bulan. Namun ia tak membiarkan ini menghalangi ambisinya dan ia tidak membiarkan kesuksesan membuatnya jadi sombong. Ia selalu berusaha sebaik mungkin namun tak pernah menjanjikan sesuatu yang tak bisa ia tepati.

13. Dia mau melakukan hal-hal kecil untukmu. Kamu butuh dibelikan obat karena sedang flu? Kamu butuh dibelikan makanan saat bekerja hingga larut malam? Dia bersedia pergi membelikannya. Kamu ingin diajak nonton konser musik?  Ternyata dia sudah beli tiketnya jauh-jauh hari. Perbuatan kecil-kacil namun tak bisa disangkal. Dia selalu hadir untukmu, merawat kamu dan berusaha sebaik mungkin untuk membuatmu senang dan bahagia. Tandanya ia memang partner yang baik. Ia mau melakukan apa saja untukmu. Ia tak berpikir dua kali untuk memberi bantuan saat kamu sedang membutuhkan.

14. Dia menganut nilai-nilai serupa. Menganut pandangan tentang kehidupan yang kurang lebih mirip adalah faktor penting bagi keberhasilan sebuah relasi. Semakin kepribadian kalian ada kemiripan, semakin kalian punya cara pendekatan yang sama terhadap masalah. Jika prioritas-prioritas nilai kalian serupa, kalian cenderung punya cara pendekatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mengarah pada sikap semakin saling menghormati satu sama lain.

15. Dia selalu ada di sampingmu. Pria mana pun bisa tetap mendampingi kamu di hari-hari yang cerah. Ujian sejati bagi karakternya adalah apakah dia mau memayungi kamu di hari-hari berhujan. Akan ada hari-hari yang baik dan hari-hari yang buruk. Tantangan-tantangan dan situasi-situasi tak terduga pasti muncul. Namun ia akan tetap ada di sisimu, menjadi rekan satu tim untuk melewati semuanya. Ini bukan artinya dia tak akan pernah berbohong. Ini juga bukan artinya kamu tak pernah mengkhianati kepercayaannya karena ia telah berkomitmen padamu, namun poin intinya adalah kalian berdua bersama-sama melewati semua ini. Kalian sama-sama punya integritas untuk tidak pergi meninggalkan pihak lain di masa-masa sukar.

Saat seorang pria berkualitas masuk ke dalam hidupmu, ia akan membuatmu mengalami relasi yang sehat dan produktif. Ia akan membuatmu mengerti bagaimana rasanya dikasihi tanpa syarat. Dan ia akan membuatmu sadar mengapa relasi-relasimu yang sebelumnya tak berhasil. Jika kamu cukup beruntung untuk menemukan pria macam ini, jangan lepaskan dia. Tidak semua orang seberuntung kamu.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com



 

Tuesday, February 12, 2019

Buat Kamu Kamu yang Kuper dan Pemalu, Ini Ada Cara Mudah untuk Cari Teman



Jika kamu sedang mencari cara untuk mengatasi rasa malu dan mencari teman, artikel kali ini akan memberitahu caranya. Banyak orang pemalu punya banyak teman, dan kamu juga bisa. Mencari teman tidak selalu artinya kamu harus banyak bicara, namun ini lebih tentang cara pendekatan yang kamu lakukan. Simak cara-cara mudah berikut ini untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang-orang baru.

1. Libatkan diri dalam komunitas dan kelompok. Bergabung dengan suatu komunitas atau perkumpulan adalah cara termudah untuk berkenalan dengan orang-orang baru. Saat kamu melibatkan diri didalamnya, kamu akan menemukan orang-orang baru untuk hang out secara teratur. Mungkin kamu akan menyukai teman-teman baru ini. Jika kamu seorang kutu buku, bergabunglah dengan klub buku. Jika kamu menyukai seni, temukan kelompok-kelompok seni di kotamu. Poin intinya di sini adalah membina koneksi dengan orang-orang yang punya minat serupa. Ini kesempatan untuk berdikusi tentang topik-topik yang menjadi minatmu dan menjalin hubungan pertemanan dengan mereka.

2. Berikan senyuman. Orang biasanya senang pada seseorang yang nampak ramah dan bersahabat. Niatkan untuk memberi senyuman pada banyak orang. Mungkin awalnya ini agak dipaksakan. Namun tersenyum adalah salah satu hal terbaik yang dapat kamu tunjukkan saat berkenalan dengan orang lain. Kamu tak perlu tersenyum lebar-lebar, cukup senyuman ramah dan bersahabat. Jangan khawatir jika kamu merasa sulit untuk banyak tersenyum, karena kebiasaan baru memang butuh proses.

3. Buka percakapan. Meski malu, kamu sulit mendapat teman jika tidak mau berinisiatif memulai percakapan. Meski cuma menyapa, “Hai...” ini mungkin sudah cukup untuk mengawali percakapan. Cara terbaik untuk memulai obrolan ringan adalah mengajukan pertanyaan pada orang tentang diri mereka. Ini biasanya berhasil karena kebanyakan orang senang bicara tentang dirinya sendiri. Tanyakan tentang pekerjaan mereka, atau hobi mereka. Atau bagaimana mereka menghabiskan waktu di akhir pekan. Agar pertanyaanmu tulus, ajukan pertanyaan yang kamu memang ingin tahu jawabannya. Ini biasanya akan mengarah pada obrolan yang sebenarnya, bukan cuma obrolan basa-basi.

4. Ungkapkan cerita dan kisah. Memang baik untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Tapi ini bukan artinya kamu tak boleh bicara. Jika kamu merasa perlu mengatakan sesuatu, katakan saja. Jika kamu ingin bercerita tentang kegiatan yang kamu lakukan baru-baru ini, ungkapkan saja. Ada baiknya untuk punya kumpulan kisah dan cerita untuk di-share ke teman-temanmu. Jadi kamu tidak kehabisan bahan obrolan. Intinya mengungkapkan kisahmu secara jujur dan apa adanya. Contohnya, kamu bisa menceritakan tentang masa-masa berat dan penuh kesulitan yang pernah kamu alami. Dan apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya. Serta pelajaran apa yang kamu petik.

5. Tawarkan bantuan. Jika kamu bermurah hati untuk memberi bantuan lewat bakat dan talenta, ketrampilan dan kebaikanmu, kamu lebih mudah menjalin pertemanan dengan orang lain. Hanya saja kamu perlu pastikan bahwa hubungan ini bukan terjalin semata-mata karena kamu bisa memberi sesuatu. Harus terjadi give and take dalam sebuah relasi. Maka, pastikan bahwa temanmu juga memberi dan hadir di saat kamu butuh dia, bukan cuma saat dia sedang butuh kamu.

6. Berbagi. Salah satu cara termudah untuk berteman adalah dengan belajar untuk memberi dan berbagi. Ini dapat membantu kamu menjalin keeratan dan komunikasi. Ini tak harus pemberian dan pengorbanan besar. Cukup dengan berbagi snack dengan teman kuliah atau rekan kerja. Jika kamu ingin mendapat perhatian, pikirkan apa yang bisa kamu share berupa makanan pada kelompok. Poinnya adalah menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati.

7. Rileks. Tak punya teman karena malu bisa membuat kamu merasa terisolir dan sendirian. Jika kamu tak nyaman dengan diri sendiri dan tidak bisa menjadi diri sendiri, kamu bisa memancarkan getaran yang mendorong orang untuk menjauhi kamu. Merasa nyaman dengan diri sendiri di tengah orang lain memang butuh waktu. Kamu bisa membina keterhubungan dengan orang lain jika mau membuka diri.

8. Tambahkan orang-orang yang baru kamu kenal kedalam daftar pertemanan facebook. Sudah bukan rahasia lagi bahwa facebook punya pengaruh besar dalam kehidupan kita. Ini bisa memudahkan kita mencari teman baru. Dari statusnya, kamu bisa mendapat informasi lebih tentang orang tersebut.

9. Undang orang-orang yang berpotensi menjadi teman. Ajaklah orang-orang ini hang out dan minum kopi. Lakukan inisiatif. Meski mungkin kadang tawaranmu ditampik mereka, kamu pasti bisa mengundang beberapa dari mereka untuk bertemu. Ini memang butuh keberanian, namun jika tak dicoba kamu tak pernah mengeksplor kemungkinan untuk menjalin pertemanan dengan seseorang. Jika kamu merasa bisa having fun dengan orang tersebut atau punya minat serupa, kemungkinan besar ia mau menghabiskan waktu bersamamu.

10. Terima undangan. Sebagai orang pemalu, mungkin reaksi pertamamu saat menerima undangan adalah menolaknya, apalagi jika itu undangan dari orang yang belum kamu kenal baik. Namun jika kamu tak pernah menerima undangan, kamu akan sulit mendapat teman. Jika jumlah temanmu mulai bertambah, kamu selalu bisa menolak undangan jika kamu merasa tak ingin datang. Ini memang butuh usaha, namun patut dicoba.

11. Keep in touch. Jika kamu merasa patut memelihara pertemanan dengan sejumlah orang, kontaklah mereka dari waktu ke waktu lewat WA, atau medsos lain. Atau teleponlah mereka. Ini tidak saja membuat mereka tahu bahwa kamu ingat mereka, namun juga bisa membantu hubunganmu dengannya berkembang secara alami.

Mencari teman mungkin memang tidak mudah, apalagi jika kamu seorang pemalu dan hanya kenal beberapa orang. Namun kamu bisa memikirkan strategi di atas sebagai titik awal. Meski tidak semua orang itu baik untuk dijadikan teman, semua orang butuh teman karena manusia adalah makhluk sosial. Membangun relasi pertemanan memang butuh waktu. Orang yang punya lingkaran sosial yang mendukung biasanya lebih sehat secara emosional dibanding dengan orang yang tinggal sendirian dan tidak punya teman sama sekali. Kamu selalu bisa memulai hubungan pertemanan, hanya perlu niat dan usaha. Jika kamu sabar, Tuhan dan kehidupan pasti mendukung usahamu dan mempertemukan kamu dengan orang-orang yang tepat dan bisa mendukungmu.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com



 

Monday, February 11, 2019

Arti Kasih Sejati Menurut Pandangan Budhisme




Apa yang dimaksud dengan jatuh cinta? Sedang dilanda cinta? Atau menetap dalam cinta? Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan cinta? Apa yang dimaksud dengan kasih? Dalam pandangan Budhis, berusaha mencari sesuatu diluar diri kita dipandang sebagai suatu kesia-siaan. Ini karena menurut pandangan Budhis, diyakini bahwa segala sesuatu yang kita butuhkan sudah ada di dalam diri kita. Usaha untuk mencari kebahagiaan dan kepuasan batin pada orang lain disebut kelekatan, yang ujung-ujungnya hanya menimbulkan penderitaan. Saat kita melekat pada orang lain, kita jadi bergantung pada orang tersebut untuk pemenuhan kepuasan batin dan fantasi kita tentang cinta.

Namun sebenarnya kasih sejati, cinta sejati, tak butuh sarana agar ungkapannya dan ekspresinya dapat terpenuhi. Kasih sejati, cinta sejati, tidaklah menuntut. Maka, bagaimana pandangan Budhis tentang kontradiksi ini? Caranya adalah dengan memeriksa kebenaran agung pertama yang dinyatakan oleh Budha, yakni “kehidupan adalah dukkha.” Dukkha terbagi menjadi tiga keadaan:

1. Penderitaan. Penderitaan yang biasa kita alami dan rasakan dalam hidup sehari-hari. Penderitaan ini mencakup derita fisik, mental dan emosional. Penderitaan disebabkan karena adanya keterpisahan dengan kesadaran ilahi. Keterpisahan ini menimbulkan rasa kesepian. Ini adalah bagian penderitaan dari dukkha, yakni keterpisahan dari Tuhan.
 
2. Perubahan. Semua yang tidak permanen dan akan berubah adalah dukkha. Maka kegembiraan adalah dukkha, karena kegembiraan itu tidak permanen. Keberhasilan dan kesuksesan besar, yang akan pudar seiring dengan berjalannya waktu adalah dukkha. Ini bukan artinya kegembiraan dan keberhasilan itu buruk atau salah jika kita menikmatinya. Jika kamu merasa gembira, alami perasaan gembira ini, namun jangan melekat padanya.

3. Keadaan yang terkondisi. Segalanya saling mempengaruhi satu sama lain. Ini adalah bagian dari ajaran tentang dukkha yang paling sulit untuk dimengerti. Bagaikan seekor laba-laba yang menebarkan jaringnya, menciptakan matriks kesadaran yang hidup. Beridentifikasi dengan sesuatu diluar dirimu sama saja artinya dengan mengundang penderitaan. Penderitaan timbul karena ada rasa kehilangan. Namun, di dalam intinya, sebenarnya penderitaan adalah suatu ilusi. Kasih yang otentik itu utuh, lengkap dan pada intinya melampaui penderitaan. Ketika sesuatu itu mati atau pergi, sebenarnya kamu tidak kehilangan sesuatu itu, karena kamu tak pernah memilikinya. Kita merasa paling menderita saat kita melekat pada ilusi ini. Kasih sejati tidak meninggalkan luka saat kita kehilangan itu, karena mustahil kita kehilangan kasih sejati. Saat tercipta, kasih sejati akan terus ada dalam dimensi ilahi. Percakapan ilahi tentang kasih sejati lebih daripada sekadar sebuah diskusi. Namun ini suatu kehidupan yang sarat dengan kemungkinan. Bagai seekor kupu-kupu yang hendak membuka sayapnya untuk yang pertama kalinya. Kasih sejati adalah penyatuan diri. Yang dicari sebenarnya sudah ada di dalam diri kita.

Sebagai kekasih, sebenarnya apa yang kita cari? Kita sebenarnya sudah memilikinya. Hari ini, jangan harapkan hari yang lain, namun harapkan untuk hari ini saja. Maka, kamu pun sadar bahwa dirimu sungguh diberkati. Begitu pula untuk kasih: jangan harapkan sesuatu yang sebenarnya sudah ada di dalam dirimu.

Sebagai kalimat penutup: seseorang tidak bisa jatuh cinta dengan sesuatu yang ada di luar dirinya, karena hakikat diri sejati seseorang adalah kasih itu sendiri. Saat kita menyadarinya, kita semakin mudah menarik lebih banyak kasih kepada diri kita. Maka, jatuh cinta sebenarnya adalah berpulang ke diri sejati kita sendiri. Sungguh ini adalah sebuah paradoks yang hebat. Maka, sering-seringlah jatuh cinta!!  

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


 

Thursday, February 7, 2019

Ini 18 Tanda Kamu Mengalami Depresi yang Tak Kentara



Orang yang mengalami depresi belum tentu menunjukkan gejala-gejala seperti yang kamu bayangkan selama ini. Memang sebagian orang yang menderita depresi merasa sulit bangkit dari tempat tidur setiap pagi. Sedangkan yang lainnya masih bisa menjalani kegiatan normal sehari-hari. Mereka masih bisa tersenyum dan melakukan berbagai tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya setiap hari. Ini disebut dengan “Smiling Depression” – “Orang depresi yang tersenyum.” Ini terjadi saat orang nampak gembira, sukses, dan bisa berprestasi di luarnya, namun sebenarnya di dalam diri mereka bergulat dengan rasa sedih, tidak layak dan tidak mampu, dan suasana hati mereka berkecamuk. Sebenarnya tidak semua orang sadar jika dirinya terkena depresi, maka mereka bisa terkejut saat sadar bahwa dirinya mengalami gejala-gejala terkena depresi.

Maka, simak 18 tanda depresi yang kerap terselubung namun mungkin kamu alami:

1. Merasa sedih, namun tidak tahu apa penyebabnya. Semua orang kadang-kadang pasti merasa sedih. Ini adalah perasaan yang umum dialami. Namun jika kamu hampir selalu sedih namun tak tahu apa sebabnya, maka ini tanda kamu mengalami depresi. Meski ini tidak membuat kamu terus-menerus di tempat tidur dan masih bisa menjalankan fungsi sehari-hari, namun ini membuat kamu terbeban dan merasa down.

2. Tidak bisa rileks. Orang yang terkena depresi tahu bahwa jika mereka berhenti beraktivitas, meski hanya sejenak, mereka akan mulai diliputi oleh kesedihan. Ini mengapa mereka terus menyibukkan diri dan melakukan sesuatu. Jika kamu terkena depresi, kamu merasa tidak nyaman dengan ketenangan dan istirahat. Dan kamu mau melakukan apa saja untuk membuat pikiranmu sibuk.

3. Merasa ada tekanan waktu. Seringkali orang yang terkena depresi adalah mereka yang terlalu mengejar prestasi dan mengalami tekanan waktu. Mereka harus menyelesaikan sesuatu sebelum dead line. Mereka juga harus meluangkan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang mereka sendiri tahu tak layak dikerjakan. Dan daftar tugas-tugas yang menunggu untuk dikerjakan seolah tak kunjung habis. Jika kamu menderita depresi, kamu bahkan merasa ada tekanan waktu saat mengerjakan hal-hal yang menyenangkan, seperti melakukan hobi atau kegiatan santai.

4. Terlalu memikirkan semuanya. Entah masalahnya besar atau kecil, orang yang terkena depresi cenderung terlalu memikirkan semuanya. Ini disebabkan orang yang bersangkutan mengalami keraguan diri setiap hari. Jika kamu terkena depresi, kamu kerap merasa mempertanyakan semua yang kamu lakukan. Ini mengakibatkan pikiranmu jadi lelah karena terlalu menganalisa semuanya dan akhirnya menyebabkan keruntuhan emosi dan mental.

5. Berusaha meraih kesempurnaan. Karena biasanya tidak bisa rileks dan melepaskan tekanan, orang yang terkena depresi biasanya kurang puas jika hanya mencapai prestasi yang sedang-sedang saja. Mereka punya pengharapan terlalu tinggi dan dalam seluruh upaya untuk mewujudkan harapan dan semua sasaran tersebut, mereka jadi terkuras tenaganya dan makin merosot keadaannya dalam menjalani prosesnya. Namun dengan itu pun kamu merasa masih belum cukup bekerja keras. Jadi, kamu mengkritik hasilnya dan produktivitasmu.

6. Perubahan dalam pola tidur. Depresi juga berpengaruh pada tidur. Ini menyebabkan perubahan pola tidur dan sulit tidur. Atau sebaliknya, terlalu banyak tidur. Jika kamu sudah tidur selama 10 jam setiap malam, namun masih merasa mengantuk saat bekerja atau justru sulit tidur di malam hari, sehingga kurang tidur, kemungkinan besar kamu terkena depresi. Orang depresi juga tidur siang lama, yang merugikan produktivitas dan kesehatan mental. Tidur adalah cara pelarian dari menghadapi realita dan agar tidak perlu mengalami perasaan depresi. Ini sebenarnya mekanisme pertahanan diri.

7. Sulit gembira. Emosi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Maka kadang-kadang merasa sedih itu wajar. Meski orang depresif tetap mengalami momen-momen kegembiraan, mereka tak mengijinkan diri mereka untuk mengalami kegembiraan dalam rentang maksimal. Jika mereka punya hobi, kegiatan dan sasaran yang di masa lalu bisa membuat mereka gembira, sekarang itu semua lebih mereka rasakan sebagai beban. Kamu juga mengalami ketumpulan perasaan dalam situasi-situasi yang normalnya menimbulkan gejolak perasaan. Atau merasa sedih yang sulit dijelaskan pada situasi-situasi yang semestinya membangkitkan rasa gembira.

8. Menampik undangan-undangan sosial. Meski depresi tidak selalu membuat orang kehilangan harapan dan kehancuran jiwa, ini sangat mengurangi kualitas hidup. Mengurangi antusiasme mereka untuk sekolah, pekerjaan, keluarga dan kegiatan sosial. Perubahan dalam kegiatan sosial adalah salah satu tanda yang perlu diwaspadai. Jika kamu mengalami depresi, kamu mungkin masih pergi bekerja dan berinteraksi dengan orang, namun diluar lingkup pekerjaan, kamu tidak lagi hang out dengan teman-teman. Kamu selalu membuat dalih dan ini membuatmu terisolasi dan menjauhkan kamu dari menjalin kontak dan relasi dengan orang lain.

9. Sangat impulsif. Seperti telah disebutkan sebelumnya, orang yang menderita depresi sulit untuk merasa gembira. Sebagai reaksinya, mereka kerap melakukan hal-hal ekstrem agar bisa mengalami perasaan. Bisa saja mereka mau tubuhnya ditato atau melukai tubuh mereka sendiri agar bisa mengalami rasa sakit. Mereka melakukan sesuatu yang berbahaya atau ilegal agar bisa merasakan aliran adrenalin. Jika kamu mendapati dirimu mensabotase hidupmu lewat melakukan hal-hal ekstrem, ini tanda yang perlu diwaspadai bahwa ada masalah yang lebih serius.

10. Melakukan semuanya secara berlebihan. Jika sudah soal makan, minum, bekerja, belajar, orang yang terkena depresi tidak tahu taraf yang wajar. Mereka melakukan segalanya hingga ekstrem. Mereka melakukan semuanya secara berlebihan. Ini bisa mengarah pada kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti berjudi, minuman keras, atau penyalahgunaan obat.

11. Membesar-besarkan hal sepele. Orang yang terkena depresi merasa hal-hal yang tadinya hanya sepele namun sekarang bisa membuat mereka marah dan tidak tahan. Hal-hal yang tidak dirasa sebagai gangguan di masa lalu sekarang dirasa jadi beban. Ini juga membuat kamu lupa di mana menaruh kunci dan terlambat ketinggalan kereta. Jika kamu merasa sulit untuk menghadapi dan mengatasi meski situasi yang menimbulkan stres ringan, kemungkinan besar kamu terkena depresi.

12. Punya masalah dengan pengendalian amarah. Setiap orang pasti pernah mengalami bad mood. Tapi jika sudah soal kemarahan, orang yang terkena depresi jauh lebih cepat marah dibanding orang normal. Mereka sulit menahan emosi dan lebih mudah meledak. Jika kamu sulit mengendalikan perasaan dan memendam perasaan, maka jika ada sesuatu yang memicu, kamu pun melampiaskan semuanya, kerap di tempat dan saat yang salah.

13. Sulit fokus. Depresi bisa menyebabkan orang merasa tidak bisa berpikir dengan jernih. Mereka sulit fokus saat bekerja, di sekolah, di rumah, atau selama menjalani kegiatan sosial. Misalnya, tatapan kamu mungkin menerawang atau kosong saat teman sedang bercerita. Kamu sulit memusatkan pikiran saat bekerja. Meski ini kadang memang terjadi, kamu harus memberi perhatian pada hal ini.

14. Menggunakan strategi coping. Orang yang terkena depresi kerap menggunakan strategi coping. Namun jika kamu jadi terlalu bergantung pada mekanisme coping, ini bisa menimbulkan masalah. Mungkin secara sepintas tidak ada salahnya dengan menonton TV. Namun jika kamu melakukannya tiap malam sebagai sarana pelarian, ini bisa jadi tanda bahwa kamu punya masalah yang lebih besar. Juga kecanduan bermain video game serta penyalahgunaan obat serta alkohol.

15. Terus-mempertanyakan masa lalu dan masa depan. Orang yang terkena depresi kerap mempertanyakan keputusan-keputusan yang mereka ambil di masa lalu, dan bagaimana ini semua mempengaruhi masa depan mereka. Ini bisa berupa mempertanyakan apakah jurusan kuliah yang mereka ambil sudah tepat. Apakah pilihan karir mereka sudah tepat? Apa pilihan pasangan hidup sudah tepat? Dll. Jika kamu terkena depresi, kamu mungkin sulit menepis kekhawatiran tentang keputusan-keputusanmu dan jadi terobsesi oleh itu selama berhari-hari.

16. Tidak nyaman dengan stabilitas. Orang yang terkena depresi biasanya tidak nyaman dengan keadaan stabil. Jika keadaan berjalan terlalu baik, ini malah membuat mereka jadi tak nyaman. Jika kamu selalu mencari-cari ketidakberesan, ini adalah pertanda serius. Ini ujung-ujungnya bisa mensabotase hidup, karir, dan relasimu.

17. Merasa disalahpahami orang lain. Orang yang depresi kerap merasa orang lain salah paham tentang dirinya, karena mereka mungkin tidak berkelakuan seperti orang depresi. Kamu mungkin tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari: merawat rumah, bekerja dan memelihara kehidupan sosial. Namun apa yang terjadi di dalam dirimu mungkin tidak cocok dengan yang kamu tampilkan di luar.

18. Punya masalah kesehatan. Masalah kesehatan lain seperti diabetes dan kanker yang menyebabkan rasa tertekan dapat mengarah pada depresi. Depresi bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Ini membuatmu lebih rentan terkena penyakit. Depresi bisa mewujud dalam rasa sakit pada tubuh. Seperti sakit kepala dan bahu yang menganggumu sepanjang hari. Ini juga bisa menimbulkan rasa nyaman secara keseluruhan yang tidak mau hilang. Meski gejala-gejala ini mungkin masih tergolong ringan, ini menghalangi kamu untuk happy dan menjalani hidup secara maksimal.

Depresi bisa ditangani lewat konseling dengan seorang psikolog, konselor dan psikiater profesional, juga lewat pengobatan medis. Dengan membaca artikel ini, kamu lebih bisa mengerti jika kamu mengalami gejala-gejala di atas. Jika kamu menjalani kehidupan yang bermakna. Jika kamu punya orang-orang yang kamu kasihi dan mengasihi kamu. Jika kamu merasa dirimu berguna dan dibutuhkan oleh orang tersebut. Jika kamu punya iman bahwa Tuhan mengasihi kamu dan memelihara kamu. Ini semua akan memperkecil peluangmu untuk mengalami depresi.

Dengan iman, ketekunan, kasih sayang serta usaha untuk menjalani hidup dan pekerjaan meski sedang dilanda depresi, kamu pasti bisa keluar dari periode depresi sebagai orang yang lebih kuat dan tegar untuk menghadapi kehidupan.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com



Kisah Kearifan: Ubin dan Patung Marmer




Di tengah-tengah sebuah kota yang indah, berdirilah sebuah museum. Ubin museum ini dipasangi lempengan-lempengan batu marmer yang indah. Dan persis di tengahnya nampak berdiri sebuah patung marmer yang indah sekali. Banyak orang di seluruh dunia yang mengunjungi museum ini mengagumi keindahan patung ini. Mereka berdiri di dekat patung, menginjak-injak ubin di bawahnya. Pada suatu malam, salah satu ubin di dekat patung berkata, “Hei patung. Kita sama-sama berada dari daerah yang sama. Kita diambil dari tambang batu yang sama. Diangkut dengan kereta yang sama. Dan dipahat oleh pemahat yang sama. Lalu kenapa orang banyak dari seluruh penjuru dunia datang dan menginjak-injak saya, sedangkan mereka mengagumi dan memuji-muji engkau. Bukankah ini sungguh tak adil?”

Patung itu kemudian menjawab, “Temanku, ubin. Tidakkah kau ingat bahwa kita diletakkan berdampingan di bengkel pematung? Tidakkah kau ingat bahwa si pematung lebih mengutamakan engkau, dia mengerjakan engkau lebih dulu? Ia menggunakan perangkatnya untuk mulai memahatmu. Ia ingin membuatmu menjadi sebuah mahakarya. Namun engkau menolak dibentuk. Kau jatuh dan mau menuruti maumu sendir...” “Tentu saja aku ingat itu semua,” jawab si ubin. “Aku benci pada si pematung itu.” “Kok dia tega-teganya menggunakan pisau pemotong batu yang tajam itu. Rasanya sangat menyakitkan. Sangat melukai.”

Patung itu menjawab lagi, “Benar, kalau kau tidak tahan dengan rasa sakit karena pisau pemotong dan alat pahat, dia memutuskan untuk berhenti dan tidak mau menggarapmu lagi. Lalu ia mulai menggarapku. Ia menaruh harapan padaku. Aku tahu, bahwa jika aku memang ingin dibentuk jadi lebih baik, aku harus mau menahan rasa sakit. Maka, bukannya menolak dan memberontak lewat menjatuhkan bagian-bagianku, aku bersedia menahan sakit saat si pemahat melakukan pekerjaannya padaku, untuk membentukku jadi lebih baik dan menaikkan nilaiku.”

“Temanku, dalam kehidupan ini semua ada harganya. Karena kau memutuskan untuk tidak menjalani prosesnya dan berhenti di tengah jalan, sekarang kau tidak bisa menyalahkan jika orang-orang itu menginjak-injak engkau. Kehidupan itu bagaikan si pematung dulu, ia mau membentukmu menjadi sebuah maha karya. Ia memberimu kesempatan. Dan kesempatan selalu tidak datang dua kali. Namun jika kau menolak kesempatan yang diberikan, ia tidak punya pilihan selain mengarahkan perhatiannya pada batu lain yang lebih mau dibentuk dan pantas mendapat fokusnya dan tenaganya...”

Pelajaran dari kisah ini: temanku, bersabarlah jika sekarang hidup rasanya menyakitkan dan tidak adil, karena Tuhan dan kehidupan sedang membentukmu menjadi lebih baik. Pasti ada seribu satu macam pikiran tentang ketidakadilan yang terjadi dalam hidup kita. Bagaimana orang memperlakukan kita tidak pantas. Sebenarnya Tuhan sedang memberimu kesempatan untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih baik. Ini adalah ujian. Memang rasanya sakit dan tidak enak. Tapi maukah kamu menjalaninya dengan tekun dan sabar, sampai prosesnya selesai? Setiap pukulan? Setiap masalah? Setiap kegagalan? Setiap penderitaan yang kamu alami? Setiap hinaan? Setiap ketidakadilan? Itu semua akan meninggikan nilaimu dan posisimu dalam kehidupan. Apakah kau mau dibentuk dan jadi lebih kuat oleh Tuhan dan kehidupan atau kamu menolak dan hancur berantakan? Lalu akhirnya hanya jadi ubin yang diinjak-injak orang?”

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com