Tuesday, August 13, 2019
Nilai dalam Perjuangan Hidup
Kehidupan tak dapat dilepaskan dari yang namanya perjuangan. Setiap orang harus berjuang agar dapat bertahan hidup. Semenjak seorang manusia keluar dari rahim ibunya sampai ia menutup mata kelak diakhir hidupnya, ada sebuah rentang perjuangan yang panjang. Perjuangan memberi makna dalam hidup seseorang. Orang yang banyak berjuang, diatas kaki sendiri biasanya hidupnya lebih terasa bermakna dan bahagia dibanding orang yang selalu mengharapkan belas kasihan dari orang lain.
Perjuangan hidup bisa berhubungan dengan impian. Perjuangan hidup bisa berhubungan dengan pengembangan potensi. Apa impian yang kamu punya? Potensi apa yang ingin kamu gali dan kembangkan? Semuanya butuh usaha dan perjuangan.
Bahkan semut-semut pun berjuang mencari makan. Semut identik dengan hewan pekerja. Mereka bekerja gotong royong mengumpulkan makanan. Mereka tak pernah berhenti bekerja. Selalu mengisi hari-harinya dengan kerja, kerja dan kerja tanpa henti.
Bagaimana kamu mau mengisi hari-harimu? Apa kamu mau berjuang untuk menggapai impianmu? Apa yang mau kamu lakukan demi menyambung hidup? Potensi apa yang kamu miliki dan ingin kembangkan? Memang idealnya, orang berjuang dibidang yang menjadi bakat dan minatnya. Namun terkadang hidup bicara lain. Kamu harus mengerjakan sesuatu yang diluar bakat dan minatmu, demi agar bisa menyambung hidup.
Dalam perjuanganmu menyambung hidup, kamu ingin agar hidupmu bisa berguna untuk orang lain. Kamu ingin memberi kebaikan pada orang lain dan kehidupan. Kamu ingin usahamu dihargai dan dirasakan manfaatnya.
Bagaimana dengan hari esok? Itu urusan nanti, yang penting sekarang melakukan apa yang masih bisa dikerjakan. Jangan terlalu pikir panjang-panjang dulu. Hidup cukup untuk sehari. Hidup sehari demi sehari. Itu saja dulu. Cukuplah. Kenapa harus malu jika kita bekerja halal? Kenapa harus terus-menerus khwatir akan hari esok jika hati ini terus menyimpan harapan?
Tetaplah berjuang, meski mungkin dirimu kurang dianggap oleh sementara orang. Dalam hati, diam-diam kamu tahu, selama ini bagaimana kamu menjalani perjuanganmu dalam kehidupan. Dalam pekerjaan. Dalam profesi. Memang tak sempurna, namun ini selalu bernilai.
Bagaimana mungkin kamu bisa berujar memberi jawab, jika ada orang bertanya, “Bagaimana hidupmu selama ini? Apa yang kamu lakukan untuk mencari nafkah? Apa profesimu?” Jika kamu selama ini tak pernah merasakan berat dan getirnya perjuangan demi menyambung hidup? Kamu mungkin bisa menjawabnya dari apa yang pernah kamu baca di buku-buku. Kamu mungkin bisa mengutip kata-kata mutiara orang-orang terkenal. Namun, jawaban dari hati selalu berasal dari pengalaman perjuangan itu sendiri.
“Hidup memang tak selalu adil,” begitulah yang pernah kamu dengar dari orang. Nasib orang memang tidak sama. Sebagian orang memang lebih beruntung dibanding yang lain. Namun selama hati ini masih menyimpan semangat dan harapan, kamu selalu punya hari esok. Jangan berpikir terlalu rumit. Usahakan fokus hanya di arena yang menjadi perjuanganmu. Tuhan memberi setiap orang, sebuah area. Beberapa area. Untuk menjadi arena perjuangan kita. Jangan keruhkan hati dan pikiranmu dengan ___________________ [kamu sendiri sudah tahu jawabannya]. Fokuslah pada hal-hal yang penting dan perlu saja. Jangan buang-buang energi untuk ___________________ [kamu sendiri tahu apa jawabannya]. Lakukan ini demi dirimu sendiri dan demi orang-orang yang kamu sayangi.
Kamu berjuang. Kamu berusaha. Disitulah terletak takdirmu. Jangan kamu mengurusi takdir dan nasib orang lain. Setiap orang punya garis hidupnya sendiri. Lakukan dengan sebaik mungkin apa yang memang menjadi bagianmu. Atau setidaknya, lakukan dengan baik dan pengabdian. Itulah dimana nasibmu tersimpan. Jika kamu terus berusaha dengan maksimal, nasibmu akan sebaik-baiknya dalam garis takdirmu. Tak bisa lebih baik lagi dari itu. Rahasia takdir hidup setiap orang adalah hak Sang Khalik. Pastikan jangan mentahtakan dirimu sebagai penentu nasib orang. Karena diatas langit masih ada Tuhan.
Jika kamu masih bisa hidup dan ada hingga hari ini. Jika kamu sampai hari ini masih punya tenaga untuk berjuang. Itu sungguh berkah tersendiri. Syukurilah setiap hari.
Bagaimana dirimu sekarang? Apa kamu lebih baik atau lebih buruk dari orang-orang tertentu. Hanya sang Pencipta Catur Kehidupan, yang memegang jawabnya. Pastikan saja hatimu berikhtiar untuk menjadi lebih baik dibanding kemarin. Ikhlaskan. Relakan. Dan biarkan hatimu seperti sungai kasih yang mengalir. Bukan kali mati yang berbau busuk. Pastikan hatimu memberi kehidupan bagi orang-orang disekelilingmu. Bukan bagai semak berduri yang menyakiti kesegala arah.
Jauh didalam dirimu, inti jiwamu suci, murni dan abadi. Jangan biarkan orang lain merusak nilainya. Orang mungkin boleh berusaha menutupi, mengabaikan dan mengecilkan nilainya,…namun Kepingan Sang Ilahi tetap utuh tersimpan, kemilau terang menurut hakikatnya yang sejati…
“Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, jangan lihat apa yang sudah dia capai, tapi lihatlah pada apa yang ia cita-citakan.”
- Kahlil Gibran
Penulis: Boni Sindyarta
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Menginspirasi, mendidik dan menghibur…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment