Tuesday, September 10, 2019
Cara Menerima Diri Apa Adanya dan Be Happy
Satu-satunya orang yang kamu menjalani relasi seumur hidup dengannya 24 jam sehari adalah dengan dirimu sendiri. Karena itu kamu harus happy dan berdamai dengan diri sendiri. Jika kamu tidak berdamai dengan diri sendiri kamu akan selalu mengalami konflik didalam dirimu. Kamu mungkin akan berusaha mengkritik, menghukum, mencela atau mengubah apa yang tidak kamu sukai pada dirimu. Berubah menjadi lebih baik memang penting namun ini perlu diimbangi juga dengan penerimaan dirimu apa adanya. Ini akan memberimu kedamaian dan kebahagiaan.
Jika selama ini kamu mengalami kesulitan untuk menerima diri sendiri, simak tips berikut ini agar kamu mengalami kehidupan yang hanya bisa diimpikan oleh mereka yang tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri.
Satu: duduk diam dan temukan siapa dirimu. Banyak orang sulit menerima diri sendiri karena mereka masih harus menjalani proses penemuan diri (self discovery). Banyak orang merasa hidupnya tak punya arah serta tujuan. Dan mereka merasa tersesat. Ini bisa terjadi jika kamu kurang mengenal dan mengerti diri sendiri. Juga apa yang kamu inginkan dalam kehidupan.
Proses penemuan diri mencakup:
Menemukan tujuan hidup. Ada suatu tahap dalam kehidupan dimana kita merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Mungkin ini untuk mengembangkan potensi dan menekuni passion. Untuk menolong orang lain berkembang. Saat kamu membantu orang lain berkembang, kamu juga ikut berkembang dengan sendirinya. Mungkin juga menolong orang yang membutuhkan dan sendirian dalam hidupnya, tak punya siapa-siapa dan perlu seseorang yang bersedia menyediakan telinga mendengarkan kisah mereka.
Kamu perlu menemukan apa pasionmu. Apa yang membuatmu bergairah setiap kali bangun pagi? Apa yang saat kamu mengerjakannya membuatmu lupa semuanya? Menurut bayanganmu, apa yang mau kamu lakukan sepanjang sisa hidupmu? Misi apa yang mau kamu jalani? Kamu hendak mengabdikan diri pada perkara kemanusiaan apa?
Mempelajari nilai-nilai dan keyakinan. Ini biasanya kamu peroleh semenjak masa kecil lewat pola asuh orangtua. Juga bisa kamu cari selama masa muda dalam periode pencarian jati diri. Ini semua berperan dalam pembentukan dirimu dan menggerakkan kita menuju hal-hal yang kita anggap penting.
Bagaimana dengan kelompok sosial dan pergaulanmu? Dengan tipe orang macam apa? Nilai-nilai spiritual dan agama apa yang paling kamu utamakan dan anut? Nilai-nilai kehidupan apa yang kamu peroleh selama pencarian jati diri dan telah membentuk dirimu juga terus mempengaruhi dirimu hingga sekarang? Kamu mau mengerahkan komitmen dan pengorbanan untuk nilai-nilai apa? Nilai-nilai apa yang selalu menjadi pedomanmu?
Menulis jurnal harian. Menulis jurnal harian bisa membantumu menyalurkan perasaan. Ini membantu kamu melihat sekarang ini fokus perhatianmu sedang terarah kemana. Apa yang menjadi obsesimu? Bagaimana kamu mau menjalani hidupmu dan menggapai impian serta ambisimu. Menulis jurnal untuk kemudian kamu baca sendiri juga bisa membantumu semakin mengenal dirimu, lewat ungkapan kata-kata yang kamu tulis.
Kamu juga bisa menulis tentang masalah-masalahmu. Apa yang kamu rasa mengganggu. Bagaimana kamu menyikapinya dan tetap maju dalam hidup.
Dua: terima apa yang tidak bisa kamu ubah. Memang ada hal-hal dalam dirimu yang tak bisa kamu ubah. Kamu perlu menerimanya dan hidup dengan itu. Menghabiskan energi mental untuk mengubah apa yang memang tidak bisa kamu ubah hanya membuang-buang waktu dan membuatmu frustrasi. Sadari bahwa dirimu layak dan berharga meski ada hal-hal yang tak bisa kamu ubah dan selama ini membuatmu merasa insecure. Kamu tetap layak meski ada perasaan insecure.
Agar kita bisa happy dengan diri sendiri, jangan dengarkan suara-suara negatif yang mengatakan bahwa kamu tak layak. Kamu perlu menerima seluruh aspek dirimu, apa pun itu. Namun ini bukan artinya memberi ijin untuk tidak mengubah aspek-aspek buruk yang bisa kamu ubah. Kamu tetap perlu mengubah sambil tetap menerima apa yang memang tidak bisa diubah.
Sayangi dirimu sendiri apa adanya dengan semua kelemahan dan cacat cela, daripada berusaha mengabaikannya atau menyembunyikannya. Luangkan waktu bersama diri sendiri untuk melakukan apa yang kamu senangi sehingga kamu bisa menjalin ikatan dengan diri sendiri dan semakin menyayangi diri sendiri.
Tiga: ubahlah apa yang memang perlu diubah demi kebaikanmu. Tadi telah disinggung bahwa kamu perlu menerima hal-hal yang memang tidak bisa kamu ubah. Namun mungkin di aspek-aspek lain memang perlu diubah dan diperbaiki demi kebaikanmu sendiri. Perubahan ini akan membuatmu bertumbuh menjadi pribadi yang kamu inginkan.
Perlu ada keseimbangan untuk menerima hal-hal yang memang tidak bisa kamu ubah dan mengubah hal-hal bisa kamu ubah. Kamu selalu bisa bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dengan potentsi yang terus berkembang. Jangan menuntut dan memaksa dirimu mengubah apa yang memang tidak bisa kamu ubah.
Aturan mudahnya seperti ini:
- Apa perubahan ini membuat hidupmu lebih bahagia?
- Jika berusaha mengubahnya membuat hidupmu jadi negatif dan stres, mungkin kamu memang harus belajar menerimanya.
- Jika tidak mengubahnya membuat dirimu dan hidupmu merosot lebih buruk dan ini juga mempengaruhi aspek-aspek kehidupan yang lain, kamu perlu berusaha mengubahnya.
- Yang menjadi tanda utama adalah: apa perubahan ini membawa ketenangan dan kedamaian? Apa dengan mengubahnya kamu mengalami kepuasan batin dan merasa hidupmu lebih bermakna? Apa dengan mengubahnya ini membuat hidupmu maju dan potensimu lebih berkembang?
- Juga tanyakan: apa dengan berusaha mengubahnya hidupmu malah mengarah jadi lebih buruk?
Kesimpulan
Kamu adalah dirimu sendiri. Ini fakta yang tidak bisa kamu ubah. Kamu perlu belajar menerima dan menyayangi apa yang tidak bisa kamu ubah dalam dirimu sambil pelan-pelan berusaha mengubah apa yang bisa kamu ubah. Terima dirimu seutuhnya dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Saat kamu menerima dirimu apa adanya sambil berusaha terus berkembang menjadi versi dirimu yang terbaik, kamu mulai menjalani kehidupan yang berlimpah dengan sukacita dan kemajuan.
“To be beautiful means to be youself. You don’t need to be accepted by others. You need to accept youself.”- Thich Nhat Hanh
Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sidnyarta
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Menginspirasi, mendidik dan menghibur…
Sumber: “How to Accept Youself for Who You Are and Be Happy” by Dylan Buckley
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment