Tuesday, October 23, 2018
15 Tanda Rasa Tidak Aman pada Pria yang Membuat Seorang Wanita Turned Off
Ada perbedaan antara sesekali mengalami rasa tidak aman (insecure), dan mengalaminya terus-menerus. Seorang pria dengan rasa tidak aman (insecure) bisa tampak dalam berbagai bentuk. Pria kaya. Pria miskin. Pria bertubuh tinggi. Pria bertubuh pendek. Pria dengan wajah menarik atau sebaliknya. Mereka adalah pria yang selalu butuh pengukuhan (validasi) secara berlebihan, juga perhatian dari dunia luar. Sebagian pria yang merasa insecure tidak menyadari bahwa kelakuan mereka menunjukkan hal tersebut. Dan mereka yang menyadari insecurity ini, terlalu malu untuk mengakuinya. Seorang pria yang merasa sangat insecure akan berusaha mengendalikan tindak tanduk pasangannya, mengekang kebebasannya, bahkan bisa melakukan penganiayaan.
Simak ulasan tentang 15 tanda rasa insecure pada diri pria yang membuat seorang wanita turned off. Informasi ini bisa menjadi titik awal bagi kaum wanita, untuk membantu pasangan/pacar Anda. Sedangkan bagi kaum pria, menyadari tanda-tanda ini bisa membantu Anda untuk mengendalikannya sehingga tidak berlebihan. Jika Anda sadar tanda-tanda ini, Anda jadi punya kendali atasnya.
1. Menghindari kontak mata. Pria yang insecure mengalami kesulitan untuk menjalin kontak mata dengan siapa pun. Menatap langsung mata seseorang membuatnya sangat tidak nyaman, bahkan dalam kasus lebih parah ini membuatnya berkeringat dan gelisah. Dalam sebuah relasi, seorang pria yang insecure akan menghindari konfrontasi, khususnya didalam suatu argumen atau perdebatan hangat. Ia juga mengindar untuk menatap pasangannya saat santap malam atau saat sedang bercinta. Seorang pria yang insecure merasa tidak nyaman untuk menatap mata pasangannya atau mata orang lain karena ia takut rasa tidak amannya terlihat.
2. Cemburu. Seorang pria insecure akan cemburu pada pasangannya jika pasangannya menghabiskan waktu bersama beberapa orang teman, walau hanya sebentar. Juga apabila pasangannya menghabiskan waktu bersama teman-teman perempuan. Ia tidak senang jika pasangannya bertemu dengan rekan kerja seusai kerja. Ia tidak senang jika pasangannya pergi berbelanja bersama teman-teman perempuan lainnya, dan ia melarang pasangannya bergaul dengan pria mana pun. Ia kerap mengeluh pasangannya tidak punya waktu untuknya dan tidak memprioritaskan dia. Ia juga kerap memantau pasangannya dengan cara memeriksa ponselnya untuk melihat dengan siapa saja pasangannya berhubungan di telepon, WA, atau SMS. Awalnya, perhatian khusus seperti ini bisa membuat seorang wanita merasa istimewa, namun lama-kelamaan sikap posesif ini akan membuatnya jengkel. Pasangannya akan merasa ia tidak bebas melakukan apa saja bersama teman-temannya tanpa membuatnya marah.
3. Terlalu cepat jatuh cinta. Seorang pria insecure kerap menyamakan kelekatan yang tidak sehat dengan cinta. Didalam sebuah relasi ia terlalu cepat menyatakan dirinya telah jatuh cinta pada seorang wanita. Ia biasanya melakukan ini untuk membuat si wanita tetap bersamanya. Padahal sebenarnya butuh waktu bagi seorang pria untuk cukup mengenal si wanita sebelum mencintainya. Dan jika seorang pria segera menyatakan cintanya pada si wanita segera setelah mereka berkenalan, si wanita harus waspada, apalagi jika pria ini menuntut si wanita untuk menyatakan hal serupa.
4. Selalu mencari pengukuhan (validasi). Seorang pria yang sedang didalam kondisi perasaan gembira tidak membutuhkan pasangannya terus-menerus memberinya validasi, namun pria insecure selalu mencari pengukuhan atau validasi. Ia kerap bertanya, seperti, “Apa kau mencintaiku?” “Seberapa besar cintamu padaku?” “Apa dimatamu aku ini menarik?” Pada dasarnya ia selalu ingin memperoleh pujian, afirmasi positif, dan ini karena ia sebenarnya merasa dirinya kurang layak (low self-esteem).
5. Mood sangat bergantung pada pasangan. Peka terhadap mood pasangan itu wajar dan baik, namun mood (suasana hati) seorang pria insecure sangat bergantung pada pasangannya. Jika pasangannya sedang senang padanya, mood-nya akan bagus. Namun saat pasangannya sedang kelelahan dan kewalahan karena terlalu banyak yang harus dikerjakan sehingga tidak punya waktu untuknya, ia akan sedih dan tertekan. Sikap dependen ini memberi tekanan besar pada pasangannya dan membuat pasangannya harus selalu menjaga mood yang baik, sehingga pria ini tidak merasa down.
6. Kerap memantau media sosial pasangan. Seorang pria insecure akan selalu memantau status media sosial pasangannya, hingga sekecil-kecilnya. Alasan yang ada dibaliknya adalah ia ingin tahu semua gerak-gerik pasangannya. Ia akan memberi komentar pada status dan memastikan semua orang melihatnya. Jika pasangannya memasang status yang tidak ia sukai, ia langsung memberitahu pasangannya. Jika seorang pria selalu me-like dan memberi komentar pada status pasangannya, memeriksa daftar pertemanan dan dengan siap saja pasangannya ber-chatting, ini adalah pertanda jelas bahwa dia adalah seorang pria insecure.
7. Menggunakan relasi-relasi masa lalu sebagai alat. Seorang pria insecure cenderung memandang dirinya sebagai korban. Tentang mantan-mantannya, dia sama sekali tidak punya sesuatu yang positif tentang mereka yang bisa diceritakan. Ia berpegang pada suatu keyakinan bahwa dirinya telah diperlakukan secara tidak adil. Ia mengklaim bahwa mantan-mantannya tidak ada yang menyayanginya. Ini mungkin benar dan bisa menjadi alasan mengapa ia sangat insecure, namun mungkin juga ini adalah proyeksi dari rasa insecure-nya sendiri. Seorang wanita harus waspada pada cerita-cerita si pria tentang mantan-mantannya jika ia tidak mau terjebak kedalam rasa bersalah dan bertahan didalam relasi yang buruk.
8. Tidak memberi ruang gerak pada pasangan. Ruang gerak dan jarak yang sehat didalam suatu hubungan adalah faktor yang mendukung keberhasilan hubungan ini. Namun seorang pria insecure tidak mau memberi ruang gerak pada pasangannya. Sebaliknya, ia mengekang pasangannya dengan kebutuhannya yang besar akan kasih dan dukungan emosional, juga kebutuhan untuk komunikasi secara terus-menerus. Hanya selang beberapa menit setelah mereka berpisah, ia akan mengirim pesan yang menyatakan bahwa ia kangen. Ia ingin berjumpa dengan pasangannya setiap hari. Dia menggerutu jika pasangannya punya tanggung jawab yang mengharuskan mereka berpisah selama beberapa waktu. Ia punya cara untuk membuat pasangannya merasa bersalah jika pasangannya harus mengerjakan tugas-tugas rumah tangga namun tidak bisa hadir, dan ia sedang butuh teman namun pasangannya tidak bisa menemaninya pergi. Tidak butuh waktu lama seorang wanita merasa terbeban karena perhatian yang sifatnya obsesif ini.
9. Menuntut untuk tahu semua. Seorang pria insecure merasa harus tahu semua tentang kehidupan pasangannya. Ia terus-menerus bertanya tentang bagaimana pasangannya menghabiskan waktunya, orang-orang yang ia ajak bicara dan tempat-tempat yang ia kunjungi. Pria insecure juga biasanya menuntut si wanita membicarakan tentang hal-hal yang membuat si wanita merasa tidak nyaman. Tentu saja kita semua punya pikiran-pikiran dan rahasia-rahasia yang tidak kita ungkapkan pada pasangan. Namun didalam suatu relasi dengan seorang partner yang insecure, Anda tidak punya privasi. Semua harus diungkapkan, bila perlu dengan resiko apa pun, bahkan meski seandainya hal itu tidak penting.
10. Selalu mengintai. Seorang wanita pantas menjauhi seorang pria yang tidak menghormati privasinya. Tindakan ini berupa: selalu memeriksa ponsel, akun media sosial, catatan kartu kredit. Dan bukan itu saja, seorang pria insecure kerap gelisah saat pasangannya menggunakan ponsel didekatnya. Ia akan mengintip di balik bahu pasangannya, saat pasangannya sedang mengetik teks pesan. Ia akan bertanya tanpa kentara, pasangannya sedang mengirim pesan kepada siapa. Ia bahkan menuntut untuk memeriksa teks pesan tersebut. Ia kerap merasa pasangannya sedang berusaha menyembunyikan sesuatu darinya saat pasangannya sedang bersama komputernya, meski pasanganya cuma sedang memeriksa email atau membalas teks pesan dari seorang teman perempuan.
11. Marah soal tanggapan yang lambat untuk pesan dan missed-call. Seorang pria insecure menganggap jika pasangannya tidak segera membaca teks pesan atau membalas missed-call-nya sebagai suatu penghinaan. Ia sulit mengerti bahwa pasangannya sedang punya urusan dan tanggung jawab lain. Ia sulit menerima bahwa pasangannya juga punya kehidupan diluar hubungan mereka. Jika seorang pria marah tentang hal-hal ini, tak diragukan ia seorang pria insecure yang selalu butuh kasih sayang serta dukungan.
12. Menuduh pasangan berselingkuh. Bahkan meski seorang wanita menghabiskan sebagian besar waktunya dengannya, seorang pria insecure tidak bisa menepis kecurigaan bahwa pasangannya diam-diam berselingkuh. Ia menuduh pasangannya main mata dengan pelayan toko, punya affair dengan rekan kerja, atau sedang mencari pria yang lebih baik dari dirinya. Pasangannya tidak bisa memberitahunya tentang seorang sobat email tanpa dibarengi kecurigaan darinya. Setiap kali ia merasa kurang mendapat perhatian dari pasangannya, ia akan menuduh pasangannya punya affair atau punya hati dengan orang lain. Ini bukan selalu artinya ia tidak percaya pada pasangannya, namun ini lebih berhubungan dengan perasaan bahwa dirinya tidak cukup baik.
13. Terlalu memikirkan perkatan dan perbuatan pasangan. Seorang pria insecure cenderung terlalu menganalisa perbuatan dan kata-kata pasangannya. Ia menuduh pasangannya telah menghinanya atau kurang peka, meski pasangannya tidak bermaksud begitu. Meski bicara tanpa disaring telah menjadi kebiasaan pasangan yang sudah lewat, pasangan seorang pria insecure harus selalu memikirkan kata-katanya baik-baik sebelum bicara agar tidak memicu rasa tidak pada diri pria ini.
14. Terlalu peka terhadap kritik. Tak seorang pun senang dikritik. Namun bahkan kritik paling ramah dan membangun sekalipun oleh pria insecure ditanggapi sangat buruk. Ia punya rasa kelayakan diri yang rendah (low self-esteem) dan sulit menerima keraguan pada dirinya divalidasi (dibenarkan) saat orang lain menunjukkan kekurangan dan kelemahan dirinya. Jika pasangannya membuka diri menyatakan bahwa si pria terlalu mengekang dirinya dan ia butuh waktu untuk sendirian, bukannya bersedia mendengarkan keprihatinan pasangan dan mengadakan refleksi pada sikapnya, serta berjanji untuk memperbaiki, dia tetap tidak mau jauh-jauh dari pasangannya.
15. Kerap mengancam untuk mengakhiri relasi. Jika terjadi ketidaksepahaman dengan pria insecure, ia akan mengancam untuk pergi atau mengakhiri relasi. Normalnya, orang akan membicarakan untuk memikirkan bagaimana memperbaiki situasi, namun ia bersikap ekstrem. Ini karena dia insecure dan manipulatif. Ia ingin pasangannya memohon agar dia tidak pergi. Ini semua karena egonya yang lemah.
Nah, penting untuk diketahui bahwa tidak semua pria insecure menunjukkan tanda-tanda ini. Ada sebagian pria insecure yang menyadari adanya tanda-tanda ini lalu belajar untuk menyembunyikannya. Pria insecure bisa memberi tekanan besar pada relasi, sehingga menyulitkan relasi ini bertahan lama. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang wanita adalah tidak memperparah rasa insecure ini.
Sedangkan skenario terburuk terjadi jika rasa insecure ini semakin menjadi-jadi dan merusak relasi. Ladies, tanda-tanda mana saja yang Anda jumpai pada diri pasangan sehingga membuat Anda turned off. Dan Guys, apakah Anda menyadari tanda-tandi ini didalam diri Anda? Bicarakan bersama pasangan Anda untuk memperbaikinya dan alami relasi yang bertahan lama antar kalian berdua.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment