Sunday, December 9, 2018

12 Cara Menghandel Frustrasi dan Amarah




Kita cenderung merasa frustrasi bahkan marah saat menghadapi kesulitan dan tantangan, dan saat harapan kita tak kesampaian. Juga saat kita merasa terhalang dalam mencapai tujuan dan sasaran kita, juga saat terhalang untuk melakukan keinginan kita. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan rasa frustrasi dan kemarahan. Ini disebabkan oleh kekuatan luar yang tak dapat kita kendalikan. Bisa saja ponsel atau komputer kita yang nge-hang, atau orang-orang yang kita anggap menjengkelkan dan merusak mood kita. Merasa frustrasi dan marah itu wajar. Namun yang penting bagaimana kita menghandel dan mengatasi frustrasi dan kemarahan.

Yuk, simak 12 cara untuk menghandel frustrasi dan kemarahan untuk menjadikan hidup Anda lebih baik dan meningkatkan produktivitas dan efektivitas kamu dalam bekerja.

1. Tariklah dan embuskan nafas dalam. Cobalah untuk rileks dan menarik serta menghembuskan nafas dalam-dalam dan teratur. Hasil-hasil penelitian menunjukkan ini akan mengubah kimiawi otak dan aktivitas pada otak yang terjadi dan dikendalikan oleh neo korteks, sehingga reaksimu tidak lagi dikendalikan oleh bagian amygdala yang menghasilkan fight or flight. Tarik dan embuskan nafas mendalam dengan penuh kesadaran akan mencegahmu melakukan tindakan gegabah yang impulsif dan melontarkan kata-kata pedas. Saat kamu sedang frustrasi atau marah, mungkin karena situasi lingkungan atau pekerjaan, cobalah untuk menarik dan mengembuskan nafas dalam. Bila perlu hitunglah sampai 4 saat kamu menarik nafas dan hitung lagi sampai 4 saat kamu mengembuskan nafas. Lakukan terus ini sampai kamu merasa tenang.

2. Ubahlah sudut pandang/perspektif. Cobalah untuk memandang halangan yang menyebabkan kamu frustrasi sebagai keberhasilan yang tertunda dan bukan kegagalan. Pola pikirmu atau kerangka pikirmu terhadap situasi akan mempengaruhi reaksimu dan emosimu. Cobalah untuk melihat “gelas separuh penuh” daripada melihat “gelas separuh kosong.” Jika kamu melihat kemunduran-kemunduran sebagai hal yang bisa kamu atasi, kamu lebih cenderung merasa bisa mengatasi rasa fustrasimu. Ingat kemunduran ini bukan permanen, namun memberimu kesempatan untuk memikirkan bagaimana maju lagi dan mencoba lagi.

3. Bicaralah pada seorang teman. Bicarakan apa saja yang menganggumu pada seorang teman yang dapat kamu percayai. Kamu mungkin tak perlu bicara seluruh rincian namun yang terpenting adalah kamu mengungkapkan perasaan-perasaanmu untuk melepaskan tekanan emosimu. Siapa tahu, temanmu itu punya ide atau solusi yang bisa membantumu. Jika kamu tak punya teman dekat, cobalah minta bantuan konseler, psikolog atau psikiater profesional. Atau juga bisa kelompok pendukung. Meski mungkin orang tersebut tidak bisa menawarkan solusi ampuh, membicarakannya mungkin ia bisa menawarkan sudut pandang lain atau membantu kamu menemukan masalah-masalah lain yang tersembunyi dan selama ini masih belum kamu sadari. Seperti rasa kelayakan diri rendah atau masalah kegelisahan tentang suatu hal yang terpendam jauh didalam dirimu.

4. Tulislah jurnal. Menuliskan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang membuatmu frustrasi marah juga dapat membantu. Selain itu kamu juga bisa menulis bagaimana pandanganmu tentang kehidupanmu. Juga menulis tentang keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalanmu. Ini bisa memotivasi kamu untuk maju. Juga menuliskan keyakinan-keyakinan yang selama ini membatasi kamu untuk meraih sasaran bisa membantu kamu menghilangkan keyakinan-keyakinan itu. Menuliskan cara-cara yang bisa kamu pakai dan cara-cara yang kurang berhasil juga bisa membantumu untuk meraih kemajuan. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Bagaimana caranya agar aku bisa maju mengatasi masalah ini?” Ini akan memicu otakmu untuk memikirkan dan menghasilkan solusi.

5. Terimalah kenyataan. Kamu juga perlu memeriksa dan melihat kenyataan yang ada. Jika kamu sudah berusaha maksimal dengan berbagai cara yang ada dalam jangkauanmu namun masih tetap belum berhasil juga, mungkin kamu memang harus menerima kenyataan. Mungkin bisa membantu jika kamu membuat daftar pro dan kontra tentang usaha-usaha yang bisa kamu coba. Hiduplah dengan kenyataan yang ada malah lebih mudah dibanding sulit menerima kenyatan dan berontak. Belajar menerima kenyataan adalah kunci dari kedewasaan dan kematangan emosional.

6. Pantaulah kemajuanmu. Kadangkala kamu mungkin merasa kemajuanmu terlalu lambat atau keadaan tidak berjalan sesuai harapan. Ini bisa membuatmu frustrasi dan marah. Maka, buatlah daftar checklist untuk mencantumkan kemajuan-kemajuan yang telah kamu raih. Mungkin secara sepintas itu hanya kemajuan-kemajuan kecil rasanya tak banyak berarti. Namun saat mencantumkan dan melihat kemajuan-kemajuan kecil ini kamu melihat banyaknya kemajuan yang telah kamu raih. Bandingkan keadaanmu dengan beberapa minggu dan bulan sebelumnya, dan lihatlah serta syukuri perbaikan dan kemajuan yang telah kamu raih dan alami.

7. Rawatlah tubuhmu. Frustrasi dan kemarahan dapat menyebabkan ketegangan dan kegelisahan. Ini merugikan bagi mood, siklus tidur dan susunan kimiawi tubuh. Dengan merawat tubuhmu kamu dapat mengurangi frustrasi. Daripada terjebak dalam rasa frustrasi yang belarut-larut, mandilah air hangat atau air dingin, jalan-jalan, atau membaca buku. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengubah susunan kimiawi tubuh sehingga membuatmu lebih tenang dan fokus. Bacalah buku-buku yang bisa memacumu untuk bermimpi dan membangkitkan semangatmu. Kamu akan dapat pasokan energi dan tidak lagi terkungkung dalam rasa frustrasi. Atau bacalah buku-buku yang menenangkan dan bisa memberi nasihat bijak, mungkin dari teknik spiritual kuno untuk mengatasi frustrasi dan amarah.

8. Berolahraga. Kegiatan fisik dapat meringankan tekanan dan stres yang disebabkan oleh frustrasi. Khususnya jika kamu berolahraga di alam terbuka. Jika kamu tidak bisa berolahraga secara teratur, karena harus berangkat ke tempat kerja pagi-pagi sekali, cobalah untuk meluangkan waktu bermeditasi di tempat kerja dan menarik serta mengembuskan nafas dalam. Ini akan membuat pikiranmu lebih jernih dan moodmu lebih tenang di tempat kerja, sehingga kamu lebih fokus dan produktif.

9. Berhentilah marah. Marah adalah cara untuk melampiaskan frustrasi. Kemarahan bisa diarahkan pada dirimu sendiri atau pada orang-orang yang berdekatan padamu. Cobalah untuk menonton video di YouTube atau membaca artikel lucu. Sasarannya disini adalah untuk mengurangi kemarahanmu sehingga kamu bisa berpikir lurus dan jernih. Hanya saat kamu tenang kamu dapat berpikir dengan jernih tentang masalah yang membuatmu frustrasi. Dengan pikiran jernih kamu lebih bisa menganalisa masalahmu dan mencari penyebab yang membuatmu marah. Lalu memikirkan langkah apa yang sebaiknya kamu ambil.

10. Berhentilah menyalahkan diri sendiri. Mungkin apa yang membuatmu frustrasi adalah perbuatanmu dan kesalahanmu sendiri. Tapi terus-menerus menyalahkan diri sendiri hanya akan membuat kondisi pikiranmu jadi negatif dan ini merugikan kamu. Maka cobalah untuk memikirkan jika kamu bisa mengulangi keadaan, bagaimana kamu akan melakukan hal yang berbeda, lalu lakukan itu dalam keadaan sekarang. Juga memikirkan solusi jauh lebih produktif dibanding terus menyalahkan diri sendiri. Tanyakan pada dirimu, “Dalam situasi ini, solusi apa yang bisa kuambil dan kulakukan? Pelajaran apa yang bisa kupetik yang memperkaya dan mengembangkan diriku?”

11. Bertemanlah dengan orang-orang optimis. Orang-orang optimis menularkan energi positif dan bisa meringankan rasa frustrasimu. Mereka selalu percaya bahwa pasti ada jalan keluar bagi persoalan dan masa depan yang baik. Mungkin mereka pernah mengalami situasi serupa dengan yang kamu alami sekarang, sehingga bisa menawarkan solusi atau mendorong semangatmu. Membuatmu jadi lebih riang dan tak diliputi oleh frustrasi dan kemarahan terus. Kita menjadi seperti orang-orang dengan siapa kita bergaul dan menghabiskan waktu kita. Maka, bergaullah dengan orang-orang positif, ini mungkin bisa mengubah jalan hidupmu ke depan.


12. Usahakan dan cobalah untuk positif. Ingatlah masa lalumu ketika kamu sedang terpuruk namun kamu berhasil bangkit dan mengatasinya. Alami perasaan positif yang kamu rasakan saat itu, di masa sekarang saat kamu dilanda frustrasi dan kemarahan. Frustrasi dan amarah adalah energi negatif, maka untuk mengubahnya, usahakan untuk berpikir dan bersikap positif terhadap situasi. Kamu pasti bisa meraih sasaranmu dan impianmu, hanya saja butuh waktu. Ingat, tidak ada halangan yang permanen. Kamu tetap bisa mengubah lensa pandangmu dan pola pikirmu menjadi positif untuk halangan didepan mata yang membuatmu marah dan frustrasi. Amarah dan frustrasi pasti akan berlalu, maka usahakan untuk positif dan jangan marah lama-lama. Sikapmu sangat menentukan. 


Cobalah untuk menghitung berkat-berkatmu dan melihat bagaimana Tuhan selalu menolongmu di saat kamu terpuruk dulu. Lepaskan sakit hati dan kepahitan pada orang-orang yang membuatmu marah dan maafkan mereka. Coba lihat sisi positif mereka dan kebaikan yang telah mereka berikan padamu. Pelajaran apa yang bisa kamu petik dalam berhubungan dengan mereka? Ambil sisi positifnya. Belajarlah dari mereka bila perlu.

Kita semua memang pasti mengalami frustrasi dan amarah, apalagi jika kita ingin mencapai suatu sasaran dan impian. Ini memang tak bisa dihindari. Namun ingat, yang terpenting adalah bagaimana kamu menghandel frustrasi dan kemarahan. Jika kamu menghandelnya dengan tepat, kamu pasti berkembang dan maju. So, jangan biarkan dirimu dikuasai frustrasi dan amarah ya guys…

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


No comments:

Post a Comment