Monday, March 25, 2019
15 Tanda Kamu Mengalami Kelelahan Fisik dan Emosi Akibat Stress
Kita hidup di dunia yang serba cepat dan serba sibuk. Kita semua punya tanggung jawab, tagihan-tagihan yang harus dibayar, deadline pekerjaan yang harus ditepati. Hal-hal lain yang masih harus dilakukan dan tempat-tempat yang masih harus didatangi. Kita berusaha memenuhi ini semua, dan dalam prosesnya kita terkena stress yang mengurangi efektifitas kita. Stres sangat mempengaruhi emosi dan mental kita. Ini juga menimbulkan beberapa gejala. Mengganggu irama hidup kita dan kemampuan kita berfungsi memenuhi berbagai tuntutan hidup. Ini juga mempengaruhi produktivitas dan relasi-relasi kita. Memang mustahil kita terhindar dari stress sama sekali, namun baik kiranya jika kita tahu bahwa meski adanya semua tuntutan dan kebutuhan ini, kita perlu memberi istirahat pada pikiran dan tubuh.
Simak 15 tanda kamu mengalami kelelahan mental dan emosional akibat stress.
1. Selalu merasa lelah. Kelelahan kronis tidak bisa disamakan dengan kelelahan yang memang kadang kamu alami karena kegiatan sehari-hari. Jika kamu terserang kelelahan kronis, meski jam tidurmu sangat lama kamu tetap sulit bangun dan memenuhi tuntutan aktivitas. Kamu merasa kekurangan tenaga dan merasa lelah bahkan untuk melakukan hal-hal kecil dan rutin. Kamu bahkan tak ingat kapan terakhir kalinya kamu merasa senang dan having fun. Hal-hal yang tadinya membuatmu senang namun sekarang itu semua tidak lagi memberi kesenangan.
2. Sulit tidur. Selain mengalami kelelahan kronis, kamu juga mengalami sulit tidur. Ini sangat mengganggu. Sulit tidur disebabkan karena kamu dilanda stress terlalu banyak dan mengalami kelelahan emosional. Ini mengganggu fungsi bioritme tubuh. Rasanya malam hari jadi panjang namun kamu tak kunjung tidur. Parahnya, ini semakin membuatmu lelah dan kamu semakin tidak mampu memenuhi tuntutan hidup esok harinya. Kamu selalu lelah dan kamu hanya ingin tidur, tapi ternyata kamu malah sulit tidur. Kamu hanya berbaring di ranjang sambil memikirkan semua hal dan kejadian dan relasi yang membuatmu stres, tertekan dan sedih. Dan akhirnya saat kamu sudah mulai terlelap, ada pikiran-pikiran masuk yang menggangu dan membuatmu terbangun lagi. Kamu semakin tak bisa memenuhi kebutuhan tidur dan siklus sulit tidur ini semakin memperburuk kondisimu.
3. Mudah jengkel dan marah. Kamu jadi mudah jengkel karena hal-hal kecil. Kamu jadi mudah kehilangan kesabaran dan kamu jadi banyak berpikir negatif. Kamu jadi kerap berkata-kata kasar pada pasangan dan marah pada gangguan-gangguan kecil tak terduga yang menghalangi jalanmu untuk memenuhi tuntutan hidup. Seperti cuaca buruk atau lalu lintas yang macet. Ini semakin membuat hari-harimu berat.
4. Terkena penyakit. Kelelahan pasti mempengaruhi seluruh tubuh. Saat kamu lelah, tubuhmu tak sanggup menjalankan fungsi normal. Kamu jadi terkena sakit kepala dan sakit-sakit lain yang disebabkan karena stress. Kamu jadi sulit bernafas dan bahkan bisa muntah-muntah. Ini sebenarnya adalah reaksi tubuh yang normal pada stress yang berkepanjangan. Ini bisa menimbulkan dampak serius pada tubuh. Ini terus memburuk sampai kamu menyelesaikan masalah dan perkara yang membuatmu stres.
5. Mudah menangis. Saat kamu lelah karena stres, perasaan-perasaanmu jadi lebih intens. Kamu jadi terlalu sensitif dan hal-hal kecil saja bisa membuatmu menangis. Kamu jadi sulit efektif memenuhi berbagai tuntutan hidup dan kegagalanmu ini semakin membuatmu sedih. Kamu merasa tak mampu. Kamu jadi mudah terluka karena perkataan dan perbuatan orang lain. Berita sedih dan tragedi di televisi juga membuatmu mudah menangis.
6. Abai merawat diri. Saat kamu kelelahan mental dan emosi, kamu jadi mudah menganut strategi coping stress yang tidak sehat. Kamu jadi tergantung pada obat tidur atau alkohol untuk meringankan stress, kamu juga minum kopi makin banyak agar bisa berfungsi dengan baik dengan tujuan punya tenaga di pagi hari. Kamu mulai makan, makanan tak sehat. Kamu jadi kurang peduli pada penampilan, padahal sebelumnya kamu lebih mementingkan penampilan.
7. Banyak menunda-nunda. Setiap orang pasti pernah menunda-nunda. Tapi jika kamu kerap menunda-nunda, ini pertanda jelas bahwa kamu sulit mengerjakan hal-hal yang memang perlu dikerjakan tepat waktu. Kamu bahkan menunda mengerjakan hal-hal yang senang kamu lakukan atau yang biasanya kamu kerjakan dengan mudah dan cepat.
8. Sangat mengkritik diri sendiri. Ada dua macam suara di kepalamu. Suara bernada negatif dan mengkritik dan suara yang positif dan bernada berbelas kasih. Suara yang positif dan berbelas kasih bisa membantu kita memenuhi dan mewujudkan potensi kita. Ini bisa membantu kita berpikir jernih dan menciptakan keseimbangan. Namun saat kamu sedang stress dan mengalami kelelahan emosi, suara positif ini jadi bungkam sedangkan suara negatif jadi makin dominan.
9. Mulai mengalami ketumpulan perasaan. Saat kamu sudah mengalami burn-out dan stres cukup lama, perasaanmu jadi tumpul. Lama-kelamaan kamu jadi tidak bisa merasa apa-apa. Kamu jadi tidak merasa sesuatu pada apa yang tadinya kamu punya perasaan tentang itu. Kamu juga tidak lagi berusaha untuk mengalami perasaan itu lagi. Rasanya kamu sudah melepaskan harapan pada segala hal dan semua orang. Kamu mengalami keterputusan hubungan dengan orang lain dan diri sendiri.
10. Relasi-relasimu jadi rusak. Saat kamu stres, sikapmu pada orang lain jadi negatif dan relasi-relasimu rusak. Kamu merasa dijauhi semua orang. Kamu jadi lebih sering mendebat dan bertengkar dan negatif pada semua sikap dan perlakuan orang. Kamu juga jadi menarik diri. Kamu jadi suka menyendiri. Meski semua orang pasti pernah mengalami emosi negatif, kamu perlu memberi perhatian kalau ini semakin merusak kesejahteraan emosionalmu dan sikapmu pada orang lain. Sebaiknya jangan menjauhi semua orang, apalagi keluarga dan teman, karena mereka justru orang-orang yang bisa membantu kamu dalam masa-masa berat seperti ini. Namun juga jangan sampai mereka semakin menambah beban penderitaan dan sulit keadaanmu. Pilah dan bijaklah juga dalam menyikapi dan meminta bantuan mereka dan menanggapi perkataan mereka. Meski kamu stres kamu bisa melakukan ini dengan bantuan doa dan rahmat Tuhan.
11. Pikiranmu jadi kacau dan bingung. Stres kronis bisa mengurangi kemampuanmu untuk membuat keputusan dan mencari solusi. Ini mengurangi daya konsentrasi untuk menghadapi kehidupan dan masalah. Salah satu tanda kamu ada dalam tekanan mental adalah kamu jadi mudah lupa dan dibuat kewalahan oleh tuntutan hidup. Hal-hal kecil bisa dirasa sebagai besar.
12. Mudah dan kerap gelisah. Hal-hal yang tadinya tak kamu pikirkan dua kali sekarang jadi mengganggu pikiranmu dan membuatmu gelisah. Kamu jadi mudah terserang kegelisahan karena hal-hal kecil.
13. Kehilangan motivasi. Ada masa-masa di mana kamu punya semangat besar untuk menghadapi dunia dan tantangan. Kamu punya motivasi dan semangat untuk meraih impian. Namun sekarang kamu jadi kurang motivasi bahkan untuk melakukan langkah pertama. Kamu jadi malas menggapai impianmu dan cenderung menyerah pada halangan pertama. Kamu merasa impianmu jauh dari jangkauan. Kamu mungkin tidak bisa bermimpi lagi dan jangankan bermimpi, memenuhi tuntutan hidup harian saja rasanya luar biasa berat. Rumah yang tadinya rapi jadi berantakan. Semakin banyak hal yang menumpuk yang harus dikerjakan dan performa kerjamu melorot drastis.
14. Makin jarang tertawa dan tersenyum. Ini mungkin hal kecil tapi serius. Jika kamu mengalami kelelahan emosi, kamu jadi sulit tertawa. Bulan demi bulan berlalu tanpa kamu tertawa lagi. Rasanya tak ada lagi yang lucu dan kamu jadi marah kalau melihat orang tertawa dan senang karena keberuntungan mereka. Kamu tidak senang melihat orang menikmati hidup. Kamu merasa dirimu jadi korban dan terpuruk karena ulah dan keegoisan orang. Ini lingkaran setan, karena orang makin menjauhi kamu dan akibatnya kamu jadi makin jarang tertawa lagi. Padahal teryawa dan tersenyum sangat baik untuk kesehatan.
15. Jadi kehilangan harapan dan putus asa. Saat kamu stres dan merasa gagal memenuhi tuntutan hidup, kamu jadi kehilangan harapan. Meski kamu merasa sudah berusaha untuk memperbaiki situasi, tetap saja usahamu sia-sia dan keadaan tidak akan membaik. Kamu hanya fokus pada hal-hal sulit dan rintangan dan apa yang negatif dalam usahamu. Ini malah semakin memperburuk kondisi pikiran dan perasaanmu. Pikiranmu jadi begitu fokus pada yang negatif sehingga melupakan hal-hal positif yang bisa kamu syukuri dalam hidupmu.
Kita semua punya batas kemampuan. Dan ini berbeda dari satu orang ke orang lain. Jika kamu mulai mengalami gejala-gejala di atas dan mengganggu kesehatan dan kesejahteraan emosionalmu, jangan kamu abaikan. Cari cara untuk meringkankan stressmu tanpa menggorbankan pekerjaan dan hal-hal lain yang jika dikorbankan malah membuat situasimu makin buruk. Jangan tunda sampai keadaan makin buruk bahkan terlambat. Mungkin ada relasi-relasi yang memang harus kamu akhiri karena ini membuatmu stres berkepanjangan. Lakukan penyesuaian atau perubahan gaya hidup yang perlu. Mungkin semua awalnya tidak mudah, namun tubuhmu butuh rileks dan istirahat. Maka, jangan biarkan ini berlarut-larut karena kerugian dan kerusakan di masa depan akan lebih besar jika kamu tidak lakukan penanganan segera pada stres. Usaha temukan cara praktis, mudah dan murah.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
If you like this article, please support us by giving your thumbs up…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment