Monday, May 13, 2019
Cara Menyeimbangkan antara Passion dan Profesi
Dalam artikel kali ini, Mr. Gaur Gopal Das akan membahas bagaimana kamu bisa menyeimbangkan antara passion dan profesi. Semoga dengan membacanya kamu mendapat insight lebih tentang bagaimana sikap yang harus kamu anut, jika saat ini kamu sedang ada di pekerjaan yang tidak kamu sukai. Sudah berapa lama kamu di pekerjaanmu yang sekarang? Bagaimana kamu bisa sampai mendapatkan pekerjaan ini? Apa rencanamu ke depan? Pertanyaan-pertanyaan ini berfungsi sebagai pengantar bagi artikel kali ini. Jika seandainya kamu boleh dan pasti mendapatkan pekerjaan impianmu, maka pekerjaan apa itu? Seperti apa? Jangan terlalu lama ada di awang-awang, kembalilah berpijak pada realita yang ada sekarang dan read on…!!
Berapa banyak dari kamu yang sudah tiba pada titik dimana kamu merasa sebaiknya kamu melakukan pekerjaan lain? Berapa banyak dari kamu yang saat ini mengerjakan pekerjaan yang tidak kamu sukai, namun dengan bayaran besar? Berapa banyak dari kamu yang saat ini mengerjakan pekerjaan yang tidak kamu sukai dan ini masih ditambah dengan bayaran kecil pula? Berapa banyak dari kamu yang saat ini merasa ingin mengejar dan melakukan sesuatu yang menjadi passion-mu? Namun terjebak dalam pekerjaan yang tidak kamu sukai?
Secara keseluruhan 80% dari para profesional di seluruh dunia tidak menyukai pekerjaan mereka. Sekarang pertanyaannya adalah, jika kamu punya bayaran besar dalam pekerjaanmu, apakah it’s ok untuk mengabaikan rasa tidak puas yang kamu alami karena melakukan pekerjaan yang tidak kamu senangi? Apakah it’s ok untuk melupakan passion-mu dan terus bertekun dalam pekerjaan yang tidak kamu sukai?
Ini jawabannya: anggaplah saja kamu menghabiskan waktu rata-rata 8 jam sehari untuk bekerja dan 5 hari dalam seminggu. Ini artinya kamu menghabiskan 40 jam per minggu untuk bekerja. Katakan saja kamu berhak dapat cuti dua minggu dalam setahun, maka ini artinya kamu menghabiskan 2000 jam untuk bekerja dalam setahun. Cukup banyak, bukan??
Sekarang, katakan saja kamu menghabiskan 45 tahun untuk bekerja dalam hidupmu. Maka, ini artinya kamu harus menjalani, harus menghabiskan 90.000 jam dalam hidupmu untuk bekerja. Ini artinya 10 tahun masa hidupmu. Dan jika kamu tidak suka dengan pekerjaanmu, maka ini artinya kamu menghabiskan
8 jam sehari…
40 jam seminggu…
2000 jam setahun…
90.000 jam dalam hidupmu…
…dalam kesengsaraan.
Bukan perhitungan yang bagus, bukan?
Kamu tentu berpikir, “Mengejar passion tidak bisa digunakan untuk membayar tagihan. Menjawab panggilan hidup tidak bisa melunasi cicilan rumah. Namun mereka yang terus memaksa diri untuk melakukan pekerjaan yang tidak mereka sukai nyatanya punya mobil yang lebih bagus. Rumah yang lebih bagus dan lebih besar. Liburan di tempat-tempat yang lebih mahal. Kehidupan yang lebih baik?? Kehidupan yang lebih baik…apa benar mereka punya?”
Alasanmu sepenuhnya masuk diakal dan bisa dimengerti. Kamu tidak bisa keluar dari pekerjaanmu saat ini karena kamu punya kebutuhan-kebutuhan yang nyata (real needs) didalam dunia yang nyata (real world). Namun berbarengan dengan itu, coba kamu tanyakan pada dirimu sendiri. Apakah fair untuk dirimu sendiri jika kamu menghabiskan 10 tahun masa hidupmu dalam penderitaan?
Jadi bagaimana jalan keluarnya? Simak ini baik-baik…
Jangan ambil resiko untuk meninggalkan pekerjaanmu saat ini demi mengikuti passion-mu. Bagaimana kalau nanti passion-mu tak bisa menghasilkan uang? Siapa yang harus membayar tagihan-tagihan?
Namun berdampingan dengan itu juga, jangan abaikan passion-mu dan menjadi tua dan lapuk dalam pekerjaanmu sekarang yang tak kamu sukai. Maka, cobalah untuk menemukan keseimbangan.
Begini caranya...
Langkah 1: carilah elemen-elemen, bagian-bagian dalam pekerjaanmu sekarang ini yang kamu bisa mengembangkan rasa suka padanya. Yang bisa kamu sukai. Ini akan sedikit meringankan penderitaanmu selama 40 jam seminggu. Tak seorang pun punya pekerjaan sempurna. Sama persis, dengan tak seorang pun punya pasangan yang sempurna. Namun jika kamu bisa mencari dan menemukan aspek-aspek dari pasanganmu yang kamu sukai, yang bisa kamu sukai, dan kamu bisa mengembangkan hubungan di situ, maka segi-segi dari pasanganmu yang tak kamu sukai jadi lebih mudah diatasi dan ditolerir. Sikapi dan jalinlah hubungan dengan pekerjaanmu sebagaimana kamu menyikapi dan menjalin hubungan dengan pasanganmu.
Fokuskan dan beri penekanan pada segi-segi positif sambil berusaha mengatasi, menerima dan mentolerir segi-segi yang negatif.
Langkah 2: berdampingan dengan ini, mulailah mengejar passion-mu. Kejarlah, lakukan dan tekuni. Meski mungkin awalnya cuma kecil dan sedikit. Mungkin kamu cuma bisa mengerjakannya di akhir pekan. Namun saat kamu melakukan apa yang kamu sukai, kamu akan mengalami kepuasan batin yang mendalam. Dan selain itu ini juga mengembangkan kemampuanmu untuk menghandel apa yang harus kamu lakukan dan kerjakan dalam pekerjaanmu sepanjang minggu.
Dan coba tebak…siapa tahu, semoga saja suatu hari nanti, passion-mu bisa menjadi profesimu. Ini memberimu kepuasan batin dan uang yang kamu butuhkan untuk hidup di dunia nyata. Kamu menjalani hidup yang lebih bahagia dan kualitas hidupmu pun meningkat.
Dengan perkataan lain, marilah mencoba menyukai pekerjaanmu yang kamu lakukan setiap hari. Cobalah untuk menikmatinya, sambil berdampingan dengan itu, punyai pekerjaan yang kita senang melakukannya. Meski itu hanya kecil atau sedikit.
Syukuri pekerjaan yang kamu sekarang miliki, meski kamu tidak senang mengerjakannya. Belajarlah untuk menyukainya dan menikmatinya. Masih banyak orang diluar sana yang tidak punya pekerjaan dan mendambakan posisi yang kamu punya sekarang ini. Punya pekerjaan yang tidak disukai masih lebih baik dibanding tidak punya pekerjaan dan penghasilan sama sekali. Bagaimana kamu melakukan dan menyikapi pekerjaanmu sekarang sangat besar pengaruhnya. Lakukan saja meski kamu tidak menyukainya. Lakukan dan syukuri itu. Karena inilah yang ada padamu sekarang.
Siapa tahu, semoga saja suatu hari kelak kamu bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu dan dengan bayaran yang memuaskan. Jika kamu mengerjakan apa yang ada di depanmu sekarang dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian, kamu akan diberi yang lebih baik kelak. Barang siapa setia dengan perkara kecil, ia akan dipercaya untuk mengerjakan perkara dan pekerjaan yang lebih besar.
“LOVE WHAT YOU HAVE….HAVE WHAT YOU LOVE.”
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Terus ikuti artikel-artikel kami untuk wawasan dan pengembangan diri lebih…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment