Friday, January 24, 2020

10 Hal yang Diam Diam Bisa Merampok Kebahagiaanmu




Kita semua punya kebiasaan-kebiasaan, keinginan dan hasrat masing-masing. Juga ambisi. Bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari dan mindset yang kita anut sangat mempengaruhi kebahagiaan kita. Jika selama ini kamu merasa hidupmu tak bahagia tapi tahu tahu kenapa sebabnya, artikel kali ini bisa memberimu sejumlah petunjuk.

Simak 10 hal yang diam-diam membuat hidupmu tak bahagia...

Satu: kamu diperbudak oleh sasaran-sasaran hidupmu. Punya ambisi dan sasaran dalam kehidupan itu bagus sekali. Ini membuat kita antusias dan punya antisipasi positif untuk masa depan. Dan meraihnya bisa membuatmu bahagia dan puas. Tapi jika selama ini kamu membiarkan hidupmu diperbudak oleh sasaran dan impian, kamu menganggap hanya bisa bahagia saat sasaran atau impian itu tercapai. Kamu baru bisa bahagia saat tiba di posisi atau keadaan tertentu di dalam hidup. Ini bisa merampok kebahagiaanmu saat ini.

Dua: kamu lebih menghargai harta milik dibanding pengalaman. Apa kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli jam tangan bermerek, pakaian, sepatu dan benda-benda lain agar kamu merasa oke (feel good)? Memang tak ada salahnya sekali-sekali memanjakan diri dengan membeli benda-benda ini. Tapi menurut sebuah penelitian dengan rentang 20 tahun yang dilakukan oleh seorang profesor di bidang Psikologi, Dr. Thomas Gilovich, rasa senang dan bahagia karena membeli suatu benda akan pudar saat benda itu menjadi bagian hidupan sehari-hari kita yang normal. Ini disebut “hedonic adaptation”. 

Sebaliknya pengalaman menonton konser musik, menonton film, travelling, outing....rasa senang yang kamu rasakan karena hal-hal ini lebih cepat pudar dibanding membeli HP baru, namun kenangan positif yang timbul bisa kamu simpan dan rasakan seumur hidup, lama setelah kesenangan punya HP baru itu pudar.

Tiga: kamu memendam kedongkolan dan amarah. Jika orang berbuat salah padamu, wajar jika kamu kesal atau marah. Ini reaksi yang normal dan bisa dimengerti. Tapi memedam kedongkolan dan amarah serta keinginan untuk membalas dan menyakiti akan menjadi bumerang. Jika kamu tak memaafkan, ini membuatmu semakin terjebak dalam lingkaran setan negativitas. Ini sangat merusak kebahagiaanmu.

Empat: kamu banyak menghabiskan waktu mengingat-ingat masa lalu. Memang enak untuk mengenang momen-momen dan periode bahagia di masa lalu. Tapi ada perbedaan antara mengenang masa lalu dan hidup di masa lalu. Jika kamu terlalu banyak hidup di masa lalu, ini bisa merusak kebahagiaan momen kini dan kamu luput menangkap peluang-peluang yang muncul di hadapanmu. Apalagi jika kamu terus memikirkan pengalaman pahit dan kejadian buruk, ini sangat merusak kesejahteraan emsionalmu.

Lima: kamu terlalu menghemat pengeluaran. Terus menyimpan uang yang sudah kamu peroleh dengan susah payah dan menggunakan sesedikit mungkin, dan membeli barang-barang dengan harga termurah memang bisa mencegah dompetmu kosong. Tapi jika kamu terlalu ketat dalam pengeluaran dan tak mengijinkan dirimu untuk having fun dan mentraktir diri sendiri, akhirnya tujuanmu yang sebenarnya untuk menghemat tidak tercapai dan hidupmu sulit bahagia. 

Enam: kamu tidak berkontribusi. Wajar saja jika kamu berpikir untuk menyimpan semua yang kamu peroleh hanya untuk dirimu sendiri. Namun menurut para peneliti di Stony Brook University, saat kita bermurah hati dan memberi ke orang lain, otak kita akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang membuat kita merasa damai dan bahagia. Penelitian lain yang diadakan di Carnegie Mellon University memperoleh temuan bahwa orang yang melakukan kerja relawan selama 4 jam dalam seminggu punya resiko 40% lebih kecil untuk mengalami tekanan darah tinggi dibanding orang yang tidak melakukannya. Memang memberi lebih baik dibanding menerima.

Tujuh: melarikan diri dari masalah. Melarikan diri dari masalah dan bukannya memikirkan dan menyusun rencana untuk solusi akan merusak kebahagiaanmu. Jika kamu terus bermain video game, menonton televisi, bermain medsos, minum minuman kerasa dan makan snack tanpa henti sebagai pelarian dari masalah, ini hanya membuatmu makin stres dan tak bahagia. Berandai-andai masalah tidak ada bukanlah solusi, karena alam bawah sadarmu tahu bahwa masalah masih tetap ada dan belum beres.

Delapan: kamu membiarkan jalannya hari-harimu dikuasai oleh berbagai sarana pengalih perhatian. Apa yang langsung kamu lakukan saat bangun tidur di pagi hari? Apa kamu langsung browsing status di medsos? Apa yang kamu lakukan di waktu luang? Apa kamu melatih ketrampilan yang ingin kamu kuasai, berolahraga dan melakukan hal-hal positif? Jika kamu menggunakan sebagian besar waktu sepanjang hari untuk bermain medsos, memeriksa email, bermain video game, menonton tv, kamu biasanya tidak merasa positif tentang diri sendiri karena menghabiskan waktu untuk hal-hal itu. Hidupmu jadi tak bahagia. 

Sembilan: menampik pujian. Terkadang harga diri kita memang sedang rendah-rendahnya. Dan kita tak mau dianggap orang sombong karena menerima pujian dari orang lain dan berbangga untuk itu. Kita menampik pujian orang, atau berkata pujian mereka terlalu berlebihan. Namun sebenarnya tak ada salahnya menerima pujian tulus yang diberikan orang lain. Karena memang begitu adanya yang mereka katakan.

Sepuluh: kamu memandang hidupmu terlalu serius. Kita memang sebaiknya serius, bijak dan tidah gegabah dalam mengambil berbagai keputusan dalam hidup. Tapi jika kamu takut pada penilaian orang lain dan terlalu serius menyikapi hidupmu, mudah jengkel dan bad mood oleh gangguan-gangguan kecil, dan khawatir tentang segala hal, hidupmu jadi sulit bahagia.

Maka, perbanyaklah tersenyum dan tertawa, putuskan untuk be happy dan having more fun. 

“Hal terpenting yang bisa kamu lakukan adalah enjoy hidupmu  dan be happy. Tak ada yang lebih penting dari ini.”
- Audrey Hepburn

Alihbahasa: Boni Sindyarta

Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: 10 Things that Secretly Making You Unhappy - Psych2Go – YouTube Channel

No comments:

Post a Comment