Friday, February 14, 2020
Ini Dia 6 Alasan Mengapa Sampai Sekarang Kamu Masih Singgel
Apa sekarang ini kamu merasa semua teman dan saudaramu sudah punya pacar atau pasangan, sedangkan kamu sendiri kok masih tetap singgel? Padahal kamu merasa punya penampilan cukup menarik, punya pekerjaan dan penghasilan yang mapan. Apa sebenarnya ada sesuatu di dalam dirimu yang selama ini menghambat kamu menemukan pasangan hidup?
Simak 6 alasan yang boleh jadi membuatmu masih tetap singgel sampai sekarang....
Satu: kamu kurang punya rasa identitas diri yang solid. Apa selama ini kamu sulit mempertahankan hubungan yang langgeng dengan banyak orang dan terus gonta-ganti pacar? Mungkin kamu masih belum jelas tentang apa yang kamu inginkan dalam hidup. Rasa identitas dirimu juga masih belum solid. Kamu juga masih belum jelas ingin pasangan yang seperti apa. Jika selama ini kamu mencari partner untuk mengisi kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, kamu mungkin punya anggapan yang salah bahwa menjalin relasi dengan pasangan akan membuat dirimu utuh. Kamu perlu merasa dirimu utuh dengan diri sendiri terlebih dahulu, dan bukan pasangan yang membuatmu utuh.
Perasaan kosong yang sekarang ini kamu alami mungkin disebabkan karena kamu terisolasi dan putus keterhubungan dengan diri sendiri. Jika sekarang ini kamu merasa kosong dan kesepian, mungkin setelah punya pasangan pun kamu masih mengalami perasaan itu.
Psikolog terkenal, Erik Erikson mengatakan bahwa tanpa adanya rasa identitas diri yang aman dan solid, akan sulit bagi seseorang untuk membina relasi yang sehat dengan orang lain, apalagi dengan pasangan. Apa kamu merasa hal ini juga berlaku untukmu?
Dua: kamu punya standar terlalu tinggi. Menyadari bahwa dirimu layak dan kamu menghargai dan menghormati dirimu sendiri, maka kamu mematok standar tinggi untuk orang yang akan menjadi pasanganmu dan tidak mau yang kurang dari standar itu, akan membuatmu makin sulit menemukan pasangan. Kamu sudah mencari begitu lama dan rasanya sampai sekarang tak seorang pun memenuhi standar itu. Mungkin pasangan seperti itu memang tak ada.
Tak seorang pun yang punya minat dan orientasi sama persis denganmu dan tahu persis bagaimana harus bersikap dan berkelakuan di dekatmu. Banyak film dan novel bisa memberi gambaran keliru tentang hubungan asmara dan pernikahan yang nyata. Belum lagi status yang diposting oleh banyak orang tentang betapa bahagianya hubungan mereka dengan pasangan. Ini membuatmu jadi kurang membumi.
Relasi yang langgeng dan sehat butuh banyak perjuangan dan dedikasi.
Tiga: kamu masih belum sembuh dari luka hati dengan mantan-mantanmu. Kamu mungkin mengira cepat-cepat punya pacar baru setelah putus dengan yang lama kamu bisa dapat pengganti. Namun ini bukan ide yang baik. Entah sudah berapa lama kamu putus dengan mantan, bahkan mungkin sudah bertahun-tahun, jika kamu masih terus berusaha merawat luka-luka hatimu, kamu sebenarnya masih belum dalam kondisi yang baik untuk membina relasi baru. Secara teori ilmu psikologi memang sebaiknya begitu, namun kerap jalannya kehidupan tidak selalu sesuai dengan teori. Mungkin Tuhan mempertemukan kamu dengan orang yang memang untuk menjadi pasanganmu, sebelum luka-luka hatimu sembuh sepenuhnya.
Ada baiknya untuk jadi singgel untuk waktu yang cukup lama setelah kamu putus, karena ini bisa menjadi kesempatan emas untuk pertumbuhan jati diri dan psikologis serta peningkatan kualitas hidup.
Empat: kamu takut pada komitmen. Menurut Robert Sternberg, penggagas Triachic Theory of Love, hubungan kasih yang solid dengan pasangan melibatkan tiga unsur: komitmen, intimitas dan passion. Apa selama ini kamu hanya senang having fun melakukan kegiatan bersama dengan pacar namun takut memberi komitmen?
Takut pada komitmen itu wajar, karena komitmen membuat orang perlu mengungkap kerentanan dirinya dan membuka diri kepada pihak lain. Atau kamu takut terjebak dalam relasi dengan orang yang salah untuk seumur hidupmu. Mungkin kamu juga masih ragu apa relasimu dengan orang itu bisa langgeng. Kamu harus tahu apa sebabnya kamu takut berkomitmen. Selama kamu masih belum tahu sumbernya dan takut memberi komitmen, kamu sulit melangkah maju dari tahap berpacaran menjadi tahap berpasangan.
Lima: kamu tidak meluangkan waktu untuk dating. Mungkin selama ini kamu terlalu sibuk mengejar karir, atau jenjang akademik atau tuntutan-tuntutan situasi hidupmu membuatmu tak punya kesempatan untuk mencari pasangan. Memang wajar jika kamu mungkin sekarang kurang memprioritaskan punya pasangan jika situasi hidupmu tak memungkinkan. Apalagi jika usiamu sekarang ini masih muda. Namun jika kamu memang serius ingin punya pasangan, kamu perlu mengadakan penyesuaian dan perubahan dalam hidupmu.
Enam: kamu memang memilih hidup singgel. Akhirnya, alasan kamu sekarang ini masih tetap singgel adalah karena kamu memang memilih jalan hidup singgel. Kamu sangat menikmati kemandirian dan keadaan tak terikat serta bebas. Kamu memilih untuk tetap singgel karena mungkin kamu masih ingin membereskan sejumlah masalah di dalam dirimu atau masih berusaha meraba-raba mencari jalan dalam mengarungi kehidupan. Kamu masih belum menemukan tempatmu di dalam kehidupan. Dan kamu masih ingin menemukan orientasi hidup dan membentuk identitas diri yang lebih solid. Ini semua tak ada salahnya dan baik adanya.
Apa pun alasan kenapa saat ini kamu masih tetap singgel, kamu perlu mencari kejelasan, apa kamu untuk ke depannya mau terus singgel atau punya pasangan. Alasanmu pasti benar dan baik adanya untuk dirimu. Kenapa kamu ingin punya relasi dengan pasangan, alasannya juga perlu jelas. Jangan punya pasangan karena paksaan dan tekanan dari keluarga dan teman.
Jika saat ini kamu tidak senang dengan dirimu sendiri dan hidupmu, cepat-cepat punya pasangan mungkin bukan solusinya. Ujung-ujungnya kamu sendiri yang memutuskan dan menentukan mau apa dengan hidupmu. Dengan pertolongan Tuhan, jawabannya bisa kamu temukan di dalam dirimu sendiri.
Penulis: Boni Sindyarta
Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Menginspirasi, mendidik dan menghibur…
Sumber: 6 Reasons Why You are Still Single– Psych2Go – YouTube Channel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment