Friday, September 28, 2018

Cara Mengatasi Depresi dan Kegelisahan

depresi, motivasi hidup positif, cara mengatasi depresi


Kita hidup di sebuah jaman yang aneh. Dimana orang-orang memiliki yang terbanyak dan terbaik, justru mereka merasa paling berkekurangan. Orang-orang yang hidup di tempat di mana mereka punya alasan terbaik untuk bisa merasa paling bahagia, namun justru mereka yang paling kekurangan dalam hal kebahagiaan.

Apa sebabnya? Apakah ini karena kita membanding-bandingkan? Kita mungkin membanding-bandingkan diri kita dengan orang-orang yang kita anggap lebih dari kita. Lebih kaya, lebih kuat, lebih hebat, lebih percaya diri, lebih berkembang, lebih dihargai dan dihormati, lebih pintar, lebih menang, lebih tinggi statusnya, dan masih banyak lagi “lebih” – “lebih” yang lain yang bisa kita munculkan dalam pikiran kita.

Ini semakin dikuatkan dengan tren memasang status di media sosial. Hampir semua orang ingin terlihat sukses, bahagia, maju, berkembang, dan orang berlomba-lomba menampilkan serta memasang sisi diri dan penampilan terbaik mereka.

Banyak orang tidak pernah merasa cukup. Mereka mau lebih dan lebih lagi. Yang sudah tinggi mau lebih tinggi lagi, dan yang masih merasa dirinya rendah berusaha meningkatkan diri lewat kekayaan, tampilan mewah, dan masih banyak lagi cara lain untuk membuat dirinya eksis di dunia dan di tengah masyarakat.

Namun akan selalu ada orang yang lebih baik dibanding mereka. Lebih hebat, lebih kaya, lebih unggul, lebih ganteng dan cantik, dan masih banyak “lebih-lebih” yang lainnya sehingga membuat diri kita merasa kurang dan minder, bahkan kalah dibanding mereka.

Simaklah penuturan dari Presiden Theodore Roosevelt ini, “Sikap membanding-bandingkan adalah perampok sukacita.”

Jadi, usahakan jangan lagi membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Tidak peduli, seberapa pun hebatnya Anda, pasti akan ada orang yang lebih hebat lagi dari Anda.

Jika Anda tidak mensyukuri diri Anda apa adanya, dan apa yang Anda miliki, Anda tak akan pernah bahagia. Jika Anda selalu membanding-bandingkan diri Anda, Anda tak akan pernah menang. 

Ada satu hal yang tak akan pernah diungguli oleh orang lain atas Anda:
MEREKA BUKAN ANDA…
Aset terbesar yang Anda miliki adalah: DIRI ANDA UNIK ADANYA
 

Dan saat Anda bebas untuk menjadi diri Anda sendiri, maka ini adalah cara terbaik untuk menjalani kehidupan.

Semakin Anda kurang peduli pada pendapat orang lain tentang diri Anda. Semakin Anda kurang peduli bahwa orang lain lebih dihargai dan dihormati dibanding Anda, semakin Anda mudah untuk merasa bahagia.
 

Depresi dan ketidakbahagiaan terjadi saat Anda fokus pada apa yang tidak Anda miliki dan fokus pada penilaian negatif orang lain pada diri Anda. Saat Anda fokus pada usaha orang lain untuk menjatuhkan Anda dan merendahkan Anda. Saat Anda fokus pada sikap orang lain yang membangga-banggakan dirinya di atas kekurangan Anda dan dengan itu menganggap dirinya lebih baik dibanding Anda. Saat Anda fokus pada kejahatan orang lain yang tidak rela Anda lebih baik dari mereka.

Namun sebaliknya, jika fokus pada nilai diri kita yang sebenarnya, pada kelayakan diri kita yang sejati. Saat kita fokus untuk mensyukuri diri kita apa adanya. Saat kita fokus untuk merasa bahwa diri kita cukup baik, dan cukup layak, cukup adanya dengan apa pun keadaan diri kita sekarang ini, kita akan bahagia. Kita juga akan senang dan bahagia jika kita fokus kepada menjadi orang seperti apa yang kita inginkan. Dengan ini semua kita akan lebih bahagia dengan hidup kita. Karena kita bergerak untuk menjadi orang yang lebih baik dengan tetap menerima dan mensyukuri diri kita yang sekarang. Kita akan terhindar dari depresi.

Penghargaan pada diri sendiri dan rasa syukur akan membuat kita bahagia, dan membuat kita jauh dari depresi dan keadaan negatif.

Anda tak dapat mengalami rasa syukur yang mendalam dan negativitas pada saat berbarengan. Sains telah membuktikan bahwa rasa syukur yang mendalam tidak dapat terjadi berbarengan dengan depresi. Sebenarnya sains telah membuktikan bahwa kita tanpa sadar memilih sendiri apa yang membuat kita depresi dan gelisah (selective depression and anxiety).

Momen-momen dalam tawa dan pengharapan positif akan masa depan, momen-momen kebahagiaan, meski ini hanya berlangsung singkat, akan menjauhkan Anda dari depresi. Juga momen-momen membina keterhubungan dengan orang lain, dan momen-momen dalam kasih sayang, juga merasa diri layak, baik, dan tak kekurangan sesuatu. Ini akan membuat kita bahagia.

Jika Anda punya pandangan, “Aku hanya akan bahagia jika x dan y terjadi dalam hidupku. Aku hanya akan bahagia jika aku punya x dan y dalam hidupku.” Ini justru menyulitkan Anda untuk bahagia. Ini karena ada banyak rintangan diluar diri Anda dalam kehidupan yang dapat menghalangi kebahagiaan Anda.

[bersambung di artikel berikutnya…]

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Come visit us at www.house-of-the-light.com

No comments:

Post a Comment