Thursday, October 25, 2018
Waspadai 13 Ciri Orang Narsis (lanjutan)
8. Mereka tidak mau memikul tanggung jawab untuk kelakuan mereka. Orang narsis cenderung mempersalahkan semua orang kecuali diri mereka sendiri. Mereka pandai mencari alasan dan tidak mau bertanggung jawab untuk kesalahan yang mereka buat. Orang narsis tidak mau menerima bahwa mereka menciptakan sendiri apa yang mereka alami. Respons-respons mereka dipicu oleh luka-luka yang masih belum sembuh, maka mereka berusaha untuk meringankan penderitaan mereka lewat melakukan aniaya emosional pada orang lain.
9. Mereka kerap pasangan yang tidak setia. Anda akan segera melihat, setelah Anda berhenti memberi makan pada ego mereka, dengan cara bersikap apa adanya dan menegur mereka untuk prilaku mereka yang buruk, mereka akan segera meninggalkan Anda. Ini karena orang narsis lebih mengutamakan perasaan mereka diatas perasaan mereka sendiri. Mereka juga merasa harga dirinya meningkat saat mengetahui pasangan mereka atau ada orang yang tertarik pada mereka. Ini juga menjelaskan mengapa relasi mereka ditandai pola putus sambung, yang biasanya disebabkan oleh ketidaksetiaan.
10. Bukan tugas Anda untuk memperbaiki mereka. Mereka punya faham kebesaran (grandiose), karena mereka merasa dirinya superior, dan ini menyebabkan hanya kemungkinan kecil mereka berusaha mencari treatment untuk penyakit mereka. Mereka sangat kecanduan untuk dikagumi karea bisa memberi kepuasan sesaat pada ego mereka. Orang narsis tidak bersedia melepaskan ego palsu/semu yang sangat mewarnai pandangan mereka tentang diri sendiri, padahal ini sebenarnya perlu dilakukan sebagai bagian dari proses penyembuhan mereka. Sayangnya, mereka telah mengalami kerusakan yang cukup mendasar, sehingga sulit membuka diri bagi kesembuhan.
11. Mereka berusaha mencari kerentanan dan kelemahan Anda. Mereka senang jadi pusat perhatian dan merasa dirinya berhak diistimewakan. Karena mereka terus-menerus butuh dikagumi dan dihargai, mereka bersedia melakukan upaya ekstra untuk meraihnya. Mereka tidak bisa punya kepedulian yang tulus pada perasaan Anda. Mereka sulit dibuat mengerti bagaimana kelakuan mereka bisa melukai orang lain. Mereka kerap membicarakan dan mengkritik secara kurang peka terhadap rasa tidak aman, kerentanan, dan kelemahan, juga kesulitan-kesulitan yang selama ini membuat Anda menderita Sekali mereka menemukan apa yang Anda nilai penting, mereka akan menggunakannya untuk melawan atau menjatuhkan Anda.
12. Mereka tidak pernah menunjukkan kerentanan. Meski mereka berusaha menampilkan dan mempertahankan citra diri yang palsu/keliru dan kosong, ini akhirnya memaksa mereka mencegah timbulnya perasaan-perasaan tertentu kedalam kesadaran. Karena berusaha mempertahankan citra diri semu/palsu yang cukup sempurna, maka sebagai konsekuansinya banyak perasaan harus mereka tekan. Maka orang narsis tidak mau mengalami perasaan-perasaan seperti kerentanan, empati dan belas kasih sama sekali dipermukaan dan mereka menutupinya lewat kemarahan, amukan, sikap menyalahkan, merendahkan, serta memanipulasi orang lain.
Di dalam lubuk hati, mereka tahu bahwa ada yang tidak beres, bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak benar, namun sayangnya mereka tidak bisa berempati dengan perasaan orang lain, sebaliknya mereka malah mencemooh dan tidak menghargai perasaan orang. Mereka tidak bisa menunjukkan perasaan-perasaan mereka yang sebenarnya karena itu akan menghancurkan ego mereka seluruh identitas mereka. Biasanya perasaan marah dan amukan mereka ekspresikan pada momen mereka mengalami perasaan yang jauh lebih menyakitkan dan perasaan-perasaan yang memalukan, yang tersembunyi persis di bawahnya, khususnya saat ada orang memicu rasa tidak aman (insecure)terdalam mereka, dan membawanya terlalu dekat ke permukaan (kesadaran), sehingga membuat merasa merasa terancam.
13. Mereka memperjelas bahwa mereka tahu semuanya. Tidak dapat dipungkiri mereka biasanya tahu lebih banyak dibanding orang rata-rata. Dan mereka tidak takut untuk menunjukkan itu. Mereka punya wawasan luas dan bisa mengimbangi topik percakapan apa pun. Mereka tidak berusaha menghindar jika terjadi ketidaksepahaman dan tidak segan-segan menggunakan kesempatan itu untuk mengajari Anda tentang cara berpikir mereka dan memastikan Anda tahu bahwa cara berpikir mereka yang lebih baik.
Kini Anda sudah tahu ciri-ciri orang narsisistik. Gunakan informasi ini sebaik-baiknya untuk membekali diri Anda dalam berhubungan dengan mereka. Waspadalah pada taktik dan manipulasi yang mereka gunakan untuk mereka merusak rasa kelayakan diri Anda. Jangan membiarkan hidup dan masa depan Anda dirusak oleh mereka.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Come visit us at www.house-of-the-light.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment