Friday, December 21, 2018

10 Wawasan Kehidupan yang Kamu Perlu Tahu






Simak 10 wawasan kehidupan ala Budhis berikut ini untuk memberimu pedoman dalam menapaki kehidupan. Jangan menerimanya mentah-mentah, namun periksalah apakah ini benar untukmu dan bisa kamu terapkan didalam hidupmu. Semua orang memilih jalan hidupnya masing-masing dan menentukan sendiri siapa dirinya dan apa yang benar untuknya. Jangan ragu untuk menambahkan poin-poin hasil pengolahanmu sendiri.

1. Perbuatan bicara lebih keras dibanding perkataan. Seseorang tidak dikatakan sebagai orang bijak karena ia banyak bicara, namun karena ia penuh kedamaian, penyayang, dan tak kenal takut. Maka, ia disebut sebagai orang bijak.

2. Kata-kata lebih powerful dibanding yang engkau sadari. Kata-kata punya kekuatan untuk menyembuhkan dan menghancurkan. Saat kata-katamu benar dan baik, itu bisa mengubah duniamu.

3. Rasa takut adalah pembunuh pikiran. Rahasia dari keberadaan adalah tidak adanya rasa takut. Jangan pernah bergantung pada siapa pun. Hanya pada momen engkau menolak semua bantuan, engkau pun bebas.

4. Tak seorang pun bisa membantumu dalam menapaki jalan hidupmu, kecuali dirimu sendiri. Tak ada seorang pun bisa menyelamatkan diri kita kecuali diri kita sendiri. Tak seorang pun, dan tak akan pernah ada. Kita sendirilah yang harus menapaki jalan hidup kita.

5. Kehidupan spiritual adalah bagian dari keberadaan kita yang terpuaskan dan tercukupi. “Sama seperti lilin tidak bisa menyala tanpa api, manusia tak dapat hidup tanpa kehidupan spiritual.

6. Teman lebih penting dibanding yang engkau sadari. Seorang teman yang jahat dan bermuka dua lebih berbahaya dibanding seekor binatang buas. Seekor binatang buas dapat melukai tubuhmu, namun teman seperti ini bisa melukai jiwamu dan pikiranmu.

7. Temukan sendiri kebenaranmu. Jangan percaya pada apa pun hanya karena engkau telah mendengarnya. Jangan percaya pada apa pun hanya karena banyak orang mempercayainya dan itu banyak dibicarakan orang. Jangan percaya pada apa pun hanya karena itu tertulis di dalam kitab-kitab keagamaan. Jangan percaya pada apa pun hanya karena itu dikatakan oleh pihak otoritas, guru-guru dan tua-tua.

Jangan percaya pada tradisi hanya karena ini telah diwariskan secara turun-temurun. Namun percayai sesuatu lewat analisa dan observasi, jika engkau dapati itu sejalan dengan nalar dan akal sehatmu. Jika itu kondusif bagi kebaikanmu dan bermnafaat bagimu, maka terimalah kebenaran itu dan hidupilah itu.

8. Kasih adalah jawabannya. Engkau boleh-boleh saja mencari di seluruh alam semesta untuk menemukan orang lebih patut menerima afeksi dan kasih sayangmu, dan engkau tak akan menemukan orang itu dimana pun, karena orang itu adalah dirimu sendiri. Dirimu, sama seperti semua orang di seluruh alam semesta, layak menerima afeksi dan kasih sayangmu.

9. Sehat artinya menjalani hidup di momen kini. Rahasia bagi kesehatan tubuh dan pikiran adalah tidak meratapi masa lalu, tidak khawatir tentang masa depan, namun hidup di momen kini dengan bijak dan sungguh-sungguh (tulus).

10. Jalani hidup dengan sepenuhnya/maksimal. Pada akhirnya, hanya tersisa tiga hal yang penting: seberapa banyak engkau mengasihi, seberapa lembut engkau menjalani hidupmu, dan seberapa anggun engkau melepaskan hal-hal yang memang tidak diperuntukkan bagimu.
 

Dalam menapaki jalan hidupnya, seseorang akan berkembang dalam kemampuan mengolah, menganalisa dan mengobservasi. Mungkin kamu bisa menjadikan 10 poin di atas sebagai titik tolak, namun untuk selebihnya kamu bisa kembangkan sendiri lewat pengalaman.

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


 

No comments:

Post a Comment