Saturday, January 26, 2019

7 Buku yang akan Membuat Hidupmu Lebih Sukses, Bahagia dan Berkembang




Pernah dibilang bahwa kamu akan menjadi orang seperti apa 5 tahun semenjak dari sekarang, sangat dipengaruhi oleh buku-buku yang kamu baca dan orang-orang yang hadir di sekitarmu saat ini. Menjadi orang seperti apa kelak sangat dipengaruhi oleh asupan yang kamu berikan pada pikiranmu hari ini. Maka, asupan apa yang kamu berikan sekarang? Jika kamu ingin menjalani a great life kelak, kehidupan yang jauh melampaui kehidupanmu sekarang ini, kamu harus punya komitmen untuk belajar. Dan untuk mengembangkan dan memperbaharui pola pikirmu yang ada sekarang. Juga memperluas kesadaranmu dan wawasanmu.

Simak 5 buku yang pantas kamu baca jika kamu ingin lebih bahagia, sukses dan berkembang.

1. “The Power of Now” oleh Eckhart Tolle. Sepertinya ini buku pertama yang harus kamu baca sebelum buku-buku lain. Buku ini akan menyadarkan kamu bahwa, seperti kebanyakan orang kamu tidak hidup di momen kini. Namun dalam kisah di dalam pikiranmu yang kamu ciptakan sendiri. Eckhart mengatakan: “Semua negativitas disebabkan oleh akumulasi waktu psikologi dan penyangkalan momen kini. Kegelisahan, ketegangan, ketidaknyamanan, stres, kekhawatiran – semua bentuk ketakutan, disebabkan oleh terlalu banyak memikirkan masa depan dan kurang hadir di momen kini. Rasa bersalah, kemarahan, kedongkolan, kesedihan, kepahitan, dan semua bentuk ketidaksediaan untuk mengampuni, disebabkan karena terlalu banyak memikirkan dan hidup di masa lalu, dan kurang hadir di momen kini.

Saat kamu mulai mengembalikan pikiranmu ke momen kini, kamu akan mengalami rasa takjub seperti yang pernah kamu alami saat masih kanak-kanak. Saat kamu hidup lebih sadar dan di momen kini, kamu akan bisa mengambil keputusan lebih baik. Relasi-relasimu akan mengalami perbaikan. Dan perasaan damai akan kamu alami lagi. Kamu tidak bisa hidup di momen kini dan sekaligus stres tentang masa depan. Kamu tak bisa hidup di momen kini dan sekaligus mengalami kepahitan tentang masa lalu.

Eckhart berkata, “Kerap terjadi, orang menghabiskan seluruh masa hidup mereka dalam penantian untuk mulai menjalani kehidupan.” Jangan seperti mereka. Bacalah buku ini dan belajarlah untuk hidup sepenuhnya selalu di momen kini.

2. “Think and Grow Rich” oleh Napoleon Hill. Buku ini disebut-sebut telah membantu banyak orang menjadi miliarder lebih banyak dibanding buku lain yang pernah ditulis dalam sejarah. Bukan itu saja, buku ini juga mengajarkan tentang kekuatan pikiran dan hukum tarik-menarik. Dalam buku ini, kamu akan belajar cara meraih apa saja yang kamu inginkan dalam hidup. Entah itu berupa materi atau non materi. Kamu akan belajar dari salah satu benak paling hebat dalam sejarah, dan akan dipandu langkah demi langkah untuk meraih keseimbangan, kebahagiaan dan keberlimpahan dalam setiap area kehidupan.

Napoleon Hill berkata:  “Titik tolak dari semua prestasi adalah hasrat. Camkan terus ini dalam benakmu. Hasrat yang lemah hanya akan membuahkan hasil yang lemah. Sama seperti nyala api yang kecil hanya menghasilkan sedikit panas. Kamu adalah Penguasa dari Nasibmu sendiri. Kamu dapat mempengaruhi, mengarahkan, dan mengendalikan lingkunganmu. Kamu dapat membuat hidupmu menjadi seperti yang kamu inginkan.

3. “Ask and It is Given” oleh Esther dan Jerry Hicks. Setiap orang memendam dan ingin meraih hasrat yang mereka yakini akan membuat mereka merasa lebih baik saat meraihnya. Entah itu berupa hasrat akan materi, hasrat akan keadaan fisik, hasrat akan relasi, situasi dan kondisi. Inti dari setiap hasrat adalah hasrat untuk “feel good.” Maka sebenarnya standar keberhasilan dalam hidup tidak ditentukan oleh materi atau uang, namun ini ditentukan oleh besarnya sukcita yang kamu alami dan rasakan.

Temukan cara untuk mewujudkan apa saja yang kamu inginkan dalam hidupmu. Dan apa saja yang kamu cari sebenarnya hanya sejauh perasaan. Belajarlah cara menggunakan hukum terbesar di alam semesta, hukum tarik-menarik, secara benar dalam hidupmu. Setiap pikiran memancarkan getaran dan sinyal. Dan setiap pikiran menarik signal yang cocok dengannya untuk mendekat.

4. “The Power of Intention” oleh Dr. Wayne Dyer. Dalam buku ini, mendiang Dr. Wayne mengajarkan bagaimana kekuatan intensi menciptakan realita kita. Ia mengajarkan bahwa intensi bukan hanya sesuatu yang kita lakukan, namun energi. Saat kita menyadapnya, kita menjadi rekan pencipta (co-creator) bagi kehidupan kita. Jika kita fokus pada apa yang buruk, kita akan semakin menarik lebih banyak keburukan dalam pikiran kita, kemudian ke dalam emosi kita, dan akhirnya ke dalam hidup kita. Saat kamu terhubung dengan “kekuatan intensi” maka ke mana pun kamu pergi dan siapa pun yang kamu jumpai akan terpengaruh olehmu dan oleh energi yang kamu pancarkan. Saat kamu menjadi “kekuatan intensi,” kamu akan melihat bahwa impian-impianmu terwujud secara ajaib dan kamu menciptakan riak-riak besar dalam medan energi orang lain, hanya lewat kehadiranmu.

5. “A New Earth” oleh Eckhart Tolle. Dalam buku ini kamu akan menemukan “joy” untuk sekadar “berada dan mengada – being.” Hidup di dunia ini di dalam tubuhmu sebagai manusia. Kamu akan belajar bahwa dirimu “cukup baik – good enough.” Maka tidak ada gunanya membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu akan belajar untuk melepaskan ketakutan-ketakutan dan kegelisahan-kegelisahan apa saja dan mulai menjalani hidup dengan sukacita dan kedamaian yang sebenarnya sudah ada didalam dirimu. Eckhart mengajarkan bahwa penyebab utama ketidakbahagiaan bukanlah situasi, namun pikiran-pikiranmu tentang situasi tersebut. Dia juga mengajarkan bahwa kita harus menerima setiap momen seperti pilihan kita. Ia berkata, “Kehidupan akan memberimu pengalaman-pengalaman yang paling berguna bagi evolusi kesadaranmu. Lalu bagaimana kamu tahu bahwa ini adalah pengalaman yang kamu butuhkan? Karena pengalaman ini yang sedang kamu alami saat ini.”

6. “Don’t Sweat the Small Stuff” oleh Richard Carlson. Mendiang Richard Carlson menulis buku ini di tahun 1996 dengan prinsip-prinsip dan pelajaran-pelajaran yang masih berlaku hingga sekarang. Dalam buku yang bisa mengubah kehidupan ini, kamu akan belajar dalam bahasa yang sederhana untuk tidak membiarkan hal-hal kecil atau besar dalam kehidupan membuatmu stres. Kamu akan belajar untuk memandang semua masalah-masalahmu sebagai guru, dan bagaimana kamu dapat menjalani hidup yang lebih seimbang, sederhana, bebas stres dan diisi oleh sukacita. Ya, kamu bisa menjalani kehidupan seperti ini.

Carlson mengatakan, “Sesuatu yang indah akan terjadi saat kamu mulai menyadari bahwa kehidupan itu seperti mobil. Dikendalikan dari dalam keluar, bukan dari luar kedalam. Saat kamu fokus untuk semakin damai dengan siapa dirimu, dan bukan fokus untuk menjadi orang yang bagaimana kamu seharusnya, kamu akan mulai mengalami kedamaian di momen kini. Lalu, saat kamu bergerak, mencoba hal-hal baru, bertemu orang, kamu akan membawa kedamaian batin ini bersamamu. Salah pelajaran inti dari buku ini adalah tentang kebaikan hati. Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh dunia. Pilihlah untuk berbaik hati daripada untuk benar, maka setiap kali kamu akan benar.

7. “Mens’ Search for Meaning” oleh Viktor Frankl. Buku ini ditulis pada tahun 1946 oleh Viktor Frankl. Ia membagikan pengalamannya sebagai seorang penghuni kamp konsentrasi Auschwitz selama jalannya Perang Dunia II. Frankl menjelaskan bahwa memiliki tujuan hidup dan membayangkan yang positif telah membantunya bisa bertahan hidup ketika begitu banyak orang lain tak bertahan. Ada begitu banyak pelajaran yang dapat diambil dari buku ini. Ada begitu banyak sudut pandang. Frankl mengatakan, “Segalanya bisa diambil dari seorang manusia, kecuali satu: kebebasan terakhir seorang manusia: untuk memilih sikapnya dalam situasi apa pun. Untuk memilih jalannya sendiri.” Lebih lanjut, ia berkata, “Saat kita tidak lagi bisa mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita.”

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

For more information & benefit, please visit us at www.house-of-the-light.com


 

No comments:

Post a Comment