Sunday, March 10, 2019
Simak Rahasia Kebahagiaan yang Ternyata Simpel Ini
Seorang wanita muda yang kaya raya dan berparas cantik serta mengenakan busana mewah suatu hari datang ke seorang konselor spesialis kebahagiaan. Ia mengeluh bahwa hidupnya kosong dan rasanya tidak ada makna. Si konselor mendengarkan wanita muda ini dengan sabar, lalu memanggil seorang wanita tua pembersih lantai yang bekerja di klinik miliknya. Konselor itu kemudian berkata kepada si wanita kaya ini. “Biarkan dia memberitahu kamu tentang bagaimana ia menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Dengarkan ceritanya.”
Maka, wanita tua itu meletakkan tongkat pelnya ke ubin, duduk di sebuah kursi, lalu memulai kisahnya. “Hanya dalam periode 3 bulan, aku telah kehilangan suamiku karena penyakit malaria. Dan anakku satu-satunya tewas dalam kecelakaan mobil. Hidupku jadi tak berarti. Aku tak punya siapa-siapa lagi. Aku jadi sulit tidur. Jadi sulit makan. Dan tak bisa tersenyum lagi. Aku bahkan sempat berpikir hendak bunuh diri.”
“Kemudian di suatu sore, saat aku pulang dari bekerja, ada seekor anak kucing mengikutiku. Aku kasihan padanya. Karena hawa diluar dingin, aku membiarkan kucing ini masuk. Aku mengambil susu lalu menuangkannya di mangkuk. Dan anak kucing ini meminumnya sampai habis. Ia kemudian mendengkur dan menggosok-gosokkan badannya di kakiku. Dan untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan, aku bisa tersenyum lagi.”
“Aku berpikir. Jika menolong seekor anak kucing saja bisa membuatku tersenyum, maka mungkin menolong orang yang sedang membutuhkan akan membuatku bahagia. Maka esok harinya aku membuat sekaleng biskuit dan membawakannya ke seorang tetangga yang sedang sakit.”
“Sejak itu, setiap hari aku selalu berusaha melakukan kebaikan pada seseorang. Dan ternyata itu membuatku sangat bahagia karena melihat mereka bahagia. Hingga hari ini, aku belum pernah melihat ada orang yang makan lebih nikmat dan tidur lebih nyenyak dibanding diriku. Aku telah menemukan kebahagiaan hidup lewat memberikan kebahagiaan itu pada orang lain.”
Saat wanita muda yang kaya itu mendengar cerita ini, ia meneteskan air mata. Ia bisa membeli apa saja dengan uang yang ia punya. Namun telah kehilangan sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang.
Pelajaran yang bisa kamu petik: saat kita mulai mendahulukan orang lain dan membantu orang lain. Lebih mengutamakan untuk melayani orang lain, kita pun sadar bahwa tidak saja kita melupakan penderitaan kita, namun kita juga mulai mengalami rasa kebahagiaan yang mendalam dan hidup kita pun jadi bermakna.
Matematika kehidupan mengajarkan pada kita: bahwa kebahagiaan akan berlipat ganda saat kita membagikan apa yang kita miliki, untuk melayani, berbuat baik, dan menolong orang lain.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
If you like this article, please support us by giving your thumbs up…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment