Friday, May 3, 2019

Pelajaran dari Seorang Office Boy




Pada suatu hari, ada seorang pria pengangguran yang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang sangat besar. Posisi yang ingin ia jalani adalah sebagai seorang “office boy.” Pihak HRD mewawancarai dia kemudian memberinya tes masuk. “Bersihkan lantai itu.” Setelah pria itu melakukannya, ia mendapat jawaban dari manajer HRD tadi, “Kamu diterima. Berikan alamat emailmu pada saya, karena saya akan mengirim formulir aplikasi lamaran dan memberitahu tanggal kamu bisa mulai bekerja.”

Namun pria itu menjawab, “Aku tak punya komputer dan alamat email.” “Oh, begitu,” jawab si manajer HRD. “Kalau kamu tidak punya alamat email maka itu artinya kamu tidak eksis. Dan orang yang tidak eksis tidak bisa dapat pekerjaan.”

Maka, pria itu pergi dengan perasaan kecewa. Ia merasa putus asa, tidak tahu apa yang harus ia perbuat dengan uangnya yang tinggal tersisa 10$ di saku celananya. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke supermarket dan membeli buah tomat sebanyak 10 kg. Ia berniat menjualnya, door to door. Dalam waktu kurang dari dua jam, ia berhasil menjual semuanya dan melipatgandakan modalnya.

Ia mengulanginya sampai 3 kali, dan pulang ke rumahnya dengan berhasil mengantongi uang sebanyak 60$. Pria ini sadar bahwa ia bisa bertahan hidup dengan cara ini, maka ia memutuskan untuk setiap hari pergi lebih pagi dan pulang lebih larut. Uangnya selalu berlipat ganda atau triple setiap hari.

Akhirnya, dalam waktu dekat ia berhasil membeli sebuah motor pengangkut, kemudian sebuah truk dan akhirnya ia punya armada kendaraan delivery sendiri.

Lima tahun kemudian perusahaan pria ini menjadi salah satu perusahaan retail makanan terbesar. Maka, ia mulai bisa merencanakan masa depan keluarga dan memutuskan untuk menggunakan jasa asuransi untuk keluarganya. Ia menghubungi seorang agen asuransi dan meminta informasi tentang program perlindungan. Saat percakapan mereka selesai, agen asuransi ini meminta alamat email pria ini. Dan lagi-lagi pria ini mengatakan tidak punya.

Dengan nada penasaran, agen asuransi ini berkata, “Kamu mengatakan tidak punya alamat email, padahal kamu berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis. Bayangkan apa yang bisa kamu raih seandainya kamu punya alamat email.” Pria itu terdiam sejenak, kemudian menjawab, “Aku bisa menjadi office boy.”

Pelajaran dari kisah ini: keadaan memang selalu tidak berpihak padamu. Namun jangan putus asa, karena kesempatan-kesempatan yang lebih baik masih menunggumu di masa depan. Jika saat ini kamu sedang mengalami keadaan sulit, bertahanlah sampai keadaan membaik. Kamu masih belum tahu apa yang masih menanti di depan sana. Teruslah berbuat baik sambil bertahan dalam keadaan ini.

Ini akan membentuk karaktermu dan menempa batin dan mentalmu. Bersabarlah sampai keadaan membaik. Jangan menunggu dengan pasif, namun setiap hari lakukan sesuatu untuk membuat keadaan membaik.

Mungkin kamu akan mengalami banyak malam dimana kamu sulit tidur di rumahmu. Tapi ini masih lebih baik dibanding jika kamu terbaring sakit di malam hari di ranjang rumah sakit, dan sulit tidur. Kamu yang sangat ini masih sedang berjuang dan berusaha untuk memperbaiki keadaan, ketahuilah bahwa usahamu tidak akan sia-sia. Ini akan berimbas pada area-area hidup yang lain.

Satu-satunya yang tidak boleh kamu lakukan adalah menyerah dan pasrah pada keadaan. Do something!! Mungkin semua yang kamu lakukan sekarang, seolah tidak memberi efek apa pun untuk mengubah keadaan. Namun meski mungkin keadaan tetap tidak berubah, yang berubah adalah dirimu. Mentalmu jadi lebih tahan uji dan ulet. Kamu jadi lebih kuat. Kamu jadi lebih punya daya tahan untuk berkanjang dalam kesulitan dan kesusahan. Semuanya ini akan menjadi persiapan untukmu untuk kesempatan-kesempatan di masa depan yang disediakan oleh kehidupan bagimu. Jika kamu setia dan tekun bertahan, kamu pasti akan memetik hasil positif.

Karakter justru ditempa dalam keadaan sulit dan dalam kesusahan, bukan dalam keadaan mudah dimana semua serba lancar dan mudah.

Teruslah bertekun dan semangat….jangan menyerah. In God we trust…!!

Dialihbahasakan & dikembangkan oleh Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Terus ikuti artikel-artikel kami untuk wawasan dan pengembangan diri lebih…


 

No comments:

Post a Comment