Monday, August 5, 2019
Master Your Emotion dengan 7 Langkah Sederhana Ini
Jika kamu bisa mengendalikan perasaan dan emosimu, ini artinya kamu juga bisa mengendalikan hidupmu. Punya kendali perasaan dalam kondisi apa pun adalah salah satu ketrampilan terbaik yang bisa kamu miliki. Penting untuk dicatat, entah kamu setuju atau tidak, perasaan apa pun yang kamu alami, kamu tidak mengalaminya karena kamu memang memilih untuk mengalami perasaan itu. Kamu adalah sumber dari semua perasaanmu sendiri. Semua perasaan yang kamu alami bersumber dari dirimu sendiri. Kamu bisa memilih untuk merasa happy sekarang juga. Kamu sendiri yang menentukan perasaan-perasaanmu. Ada tiga kekuatan yang menentukan perasaan yang kamu alami.
Jika kamu ingin punya kendali atas perasaanmu dan bisa memilih secara sadar mau mengalami perasaan apa, kamu harus mengerti kekuatan-kekuatan ini dan memanfaatkannya.
Satu: fisiologi. Perasaan apa pun yang kamu alami saat ini sangat berhubungan dengan bagaimana posisi tubuhmu dan bagaimana kamu menggerakkan tubuhmu. Contohnya, menundukkan kepala dalam posisi tubuh terus-menerus membungkuk cenderung membuatmu merasa depresi. Maka, setiap kali kamu dilanda perasaan negatif, tegakkan dagu dan kepala, berdiri tegap dan tarik hembuskan nafas dalam beberapa kali. Menggunakan fisiologi untuk menentukan bagaimana perasaanmu akan membuat kamu bisa mengambil keputusan lebih baik dan meningkatkan kepercayaan diri. Ini bisa membuat kamu lebih tenang saat harus mengambil keputusan dalam situasi sulit.
Dua: bahasa. Bahasa yang kamu gunakan sangat mempengaruhi keadaan perasaanmu. Contohnya, mengatakan, “Nasibku selalu sial.” “Kejadian buruk selalu menimpaku.” Akan membuat perasaanmu jadi negatif. Namun jika kamu mengatakan, “Apa saja yang bisa kupelajari dari sini?” “Bagaimana kejadian ini bisa membawa manfaat untukku?” Akan menghasilkan keadaan perasaan lebih positif. Kata-kata yang kamu gunakan sangat menentukan penafsiran dan interpretasimu tentang situasi dan kejadian. Dan penafsiran tersebut sangat mempengaruhi perasaanmu. Jika kamu merasa down tentang suatu kejadian atau situasi, periksa pikiran dan bahasa yang kamu miliki tentang itu. Bagaimana kamu bisa mengubah perasaan negatif menjadi positif dan memberdayakan.
Tiga: fokus. Energi terarah kemana kamu fokuskan perhatian. Hidupmu sangat ditentukan oleh kemana kamu mengarahkan fokusmu. Fokuskan kemana kamu ingin menuju. Kemana kamu ingin mengarahkan hidupmu. Dan jangan fokus pada apa yang kamu takuti. Lain kali kamu ada dalam keadaan tidak menentu atau tidak pasti, fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan dan mengubah keadaan menjadi lebih baik dan positif. Dengan mengarahkan fokus seperti ini, kamu bisa membuat perasaanmu lebih positif. Dengan begitu kamu lebih bisa mengambil keputusan dan potensi-potensimu jadi lebih berkembang. Kamu juga lebih bisa menikmati hidup.
Langkah #1: mengenali (identify) perasaanmu. Langkah pertama adalah mengenali dan menyadari perasaanmu. Ini penting, karena jika kamu tidak tahu perasaan apa yang kamu alami, kamu jadi sulit meresponi dengan baik. Untuk memudahkan kamu mengenali perasaan, ajukan tiga pertanyaan berikut: apa yang kurasakan saat ini? Mengapa aku merasakannya? Semakin kamu punya kejelasan, semakin kamu bisa mengenali dan menyadari perasaan-perasaanmu, semakin mudah kamu mengolahnya. Semakin mudah kamu menjalani prosesnya.
Langkah #2: menghargai perasaanmu. Menolak atau menyangkal perasaanmu sendiri itu tidak sehat. Ini bisa membuat keadaan makin sulit. Menyangkal dan menolak perasaan-perasaanmu sendiri bisa membuat kamu tidak punya kepastian. Dan membuatmu terhalang untuk menggunakan perasaanmu demi keuntunganmu sendiri. Namun jika kamu menghargai perasaan-perasaanmu, kamu bisa mengubahnya menjadi bermanfaat bagimu dan kamu lebih mudah mengolahnya sambil kamu terus maju. Maka, akui, terima dan hargai perasaan-perasaanmu, serta pahami makna/arti yang terkandung disitu. Daripada berusaha melawan rasa frustrasi ini, cobalah untuk mengakui bahwa kamu frustrasi dan apa situasi-situasi yang membuatmu seperti itu. Sekali kamu bisa menyadari dan mengenali perasaanmu serta mempelajarinya secara terbuka, kamu siap untuk beralih masuk ketahap berikutnya.
Langkah #3: menganalisa perasaanmu. Hal penting yang bisa kamu lakukan di langkah ini adalah berusaha mencari tahu dan menganalisa perasaanmu. Rasa ingin tahu membuka banyak pintu peluang dan perspektif. Ini membantu kamu menemukan insight untuk perasaan-perasaanmu dan situasi dimana kamu ada didalamnya. Punya rasa ingin tahu tentang perasaan-perasaanmu, bisa menuntun kamu pada pertanyaan sebagai berikut: apa yang ditawarkan oleh perasaan ini padaku? Nilai apa yang terkandung dalam emosi ini? Apakah perasaan ini berguna untukku? Bagaimana aku bisa memperoleh hasil yang kuinginkan? Apa yang sesungguhnya kuinginkan dari perasaan ini? Aku bisa belajar apa dari perasaan ini untuk memperbaiki masa depanku? Penting untuk diingat bahwa untuk setiap perasaan, pasti ada alasannya. Maka, mungkin meski tak kamu sadari, kamu mengalami suatu perasaan, karena itu bisa menguntungkan kamu. Mungkin selama ini kamu tak sadar, namun begitulah adanya. Perasaan dan emosi bisa mengajarkan sesuatu padamu dan tentang situasi hidupmu.
Langkah #4: yakinlah bahwa kamu sanggup menghandel perasaan-perasaanmu. Jika kamu ingin lebih bisa mengelola emosimu, yakinkan dirimu bahwa kamu sanggup melakukannya. Penting untuk belajar apa yang bisa kamu pelajari tentang perasaanmu, sehingga kamu bisa mengelolanya. Sehingga kamu bisa merespons perasaan-perasaanmu lebih efektif. Kamu bisa mengingat-ingat masa lalu, kapan kamu pernah mengalami perasaan ini dan bagaimana kamu menggunakan perasaan itu sehingga bermanfaat untukmu? Ingatan ini bisa kamu gunakan dan berguna bagimu untuk merintis jalan ke kehidupan yang lebih baik, yang tak lagi dikendalikan oleh emosi. Kamu belajar untuk merespons emosimu secara proaktif.
Langkah #5: maafkan apa yang memicumu secara emosional. Pemicu-pemicu emosi bisa berupa orang atau situasi atau kejadian, yang memicumu untuk mengalami perasaan-perasaan tertentu. Ini bisa datang dari teman, rekan kerja, keluarga atau bahkan dari dirimu sendiri. Belajarlah untuk memaafkan dirimu sendiri dan orang lain untuk hal-hal yang telah memicu emosimu. Ini bisa membuatmu terbebas dari emosi negatif yang tadinya terpicu oleh hal-hal ini. Kamu bisa membiarkan orang lain untuk menjadi diri mereka sendiri ada adanya tanpa kamu perlu terpicu dan menimbulkan negativitas.
Langkah #6: lihatlah gambaran besarnya. Cobalah untuk melihatnya seperti ini. Apa pun yang terjadi dalam hidupmu, entah itu baik atau buruk. Terjadi karena suatu alasan. Bisa menoleh ke belakang ke masa lalu dan melihat makna serta pelajaran yang terkandung didalamnya bisa membuatmu makin bijak. Mungkin awalnya memang sulit, namun seiring dengan berjalannya waktu, kamu pelan-pelan mulai bisa melihat gambaran besarnya. Bahkan dalam momen-momen yang menyengsarakan, itu semua ada maksud dan tujuan dibaliknya.
Langkah#7: take action. Sekarang tibalah waktunya untuk bersikap proaktif untuk mengubah keadaan emosionalmu menjadi lebih baik. Lakukan langkah-langkah yang telah diberikan sebelumnya agar keadaanmu membaik dan kamu punya kehidupan yang lebih berkualitas dengan keadaan emosi yang sehat.
Bagaimana keadaan hidupmu sehari-hari, sangat dipengaruhi oleh bagaimana keadaan emosimu, bagaimana keadaan perasaanmu. Cara terbaik dan termudah untuk menyehatkan kondisi emosimu adalah dengan menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan. Banyak-banyak berdoa dan bermeditasi. Luangkan waktu secukupnya secara teratur setiap hari. Maka, kualitas hidupmu pasti meningkat dan kamu pun lebih bahagia.
“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"
D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat
Menginspirasi, mendidik dan menghibur…
Sumber: How to Master Your Emotion – Emotional Intelligence – Brainy Dose – YouTube Channel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment