Sunday, January 19, 2020

7 Fakta Psikologis tentang Musik yang Menarik dan Belum Banyak Orang Tahu


Musik adalah bahasa jiwa. Selama ribuan tahun, manusia telah menciptakan jutaan lagu dan melodi yang bisa menghanyutkan perasaan, menginspirasi dan menghipnotis. Sejarah dan kultur tak dapat dipisahkan dari musik. Jadi, tak heran jika musik sangat besar efeknya bagi pikiran kita. Musik bisa membantu kita rileks, terbang ke awang-awang, dan musik juga bisa mendorong kita hingga batas kemampuan. Apa kamu ingin tahu sains di balik semua ini?

Simak 7 fakta psikologis yang menarik dan belum banyak orang tahu tentang musik...

Satu: efek Mozart. Efek Mozart mungkin adalah konsep sains paling populer di seputar musik. Konsep ini dikembangkan oleh Dr. Gordon Shaw, beberapa dekade lalu. Gagasan dasarnya cukup sederhana: musik klasik bisa membuatmu tambah pintar. Hasil-hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik bisa meningkatkan IQ-mu hingga 9 poin. 

Ini berhubungan dengan penalaran spasial (spatial reasoning). Aktivitas otak ini digunakan dalam pengerjaan soal-soal matematika, bermain catur, engineering dan sains. Efek Mozart menyatakan bahwa musik klasik meningkatkan penalaran spasial secara signifikan. Mungkin, sudah waktunya kamu mendengarkan lagu-lagu gubahan Mozart saat belajar dan bekerja. 

Dua: terapi musik bisa membantu perbaikan kerusakan otak. Belakangan ini, kerusakan otak adalah menjadi topik paling populer diteliti dan dibahas di dunia psikologi. Sebagian orang yang menderita kerusakan otak merasa sangat tidak nyaman dan rasa sakit yang cukup menyiksa. Ini merusak kualitas hidup mereka.

Lalu apa hubungannya dengan musik? Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memperbaiki kerusakan otak dan telah dihipotesakan bahwa terapi musik memberi dampak signifikan terhadap neurogenesis. Neurogenesis adalah pembentukan sel-sel baru dalam otak. 

Tiga: mendengar suara musik/lagu dalam mimpi sangat jarang terjadi. Coba kamu ingat-ingat apa selama ini kamu pernah mendengar suara musik saat sedang bermimpi? Hanya sebagian kecil dari populasi dunia yang pernah mengalaminya. Menurut hasil penelitian di tahun 2018, hanya 6% dari seluruh mimpi yang bisa diingat ada suara musik didalamnya. Menariknya, semakin besar kemungkinan kamu mengalami mimpi seperti ini jika kamu seorang musisi atau sering mendengarkan musik.

Empat: seluruh otakmu teraktivasi saat kamu mendengarkan musik. Ada banyak akvititas yang bisa membuat seluruh bagian otakmu menyala, dan mendengarkan musik jelas salah satunya. Saat kamu mendengarkan musik tak ada bagian otak yang tak teraktivasi. Bagian-bagian otak yang bertanggung jawab bagi emosi, kreativitas dan fungsi motorik jadi aktif saat kamu mendengarkan musik. Jadi, jika kamu mau senam otak, setel saja lagu-lagu favoritmu.

Lima: musik dapat meningkatkan kemahiran bahasa. Kaitan antara musik dan bahasa adalah salah satu topik paling menarik di dunia psikologi. Keduanya sangatlah berhubungan. Sebuah hasil penelitian di tahun 2012 menegaskan bahwa musik dan bahasa ternyata tidak menggunakan fungsi otak yang berlainan. Dulunya, fungsi bicara dianggap ada di hemisfer otak sebelah kiri. Sedangkan fungsi musik ada di hemisfer sebelah kanan. Namun sekarang telah diyakini bahwa kedua hemisfer ini sama-sama berperan untuk bahasa dan musik. Ini artinya fungsi musik dapat meningkatkan fungsi bicara dan sebaliknya. Dengan kata lain, kedua kegiatan ini menggunakan otot otak yang sama.

Enam: selera musikmu mengungkap banyak hal tentang kepribadianmu. Pernahkah kamu bertanya mengapa kamu suka jenis musik tertentu? Mengapa suara musik kesukaanmu dianggap gangguan besar oleh orang lain? Ini ada hubungannya dengan kepribadianmu. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa jika kamu suka genre musik tertentu, kamu punya ciri-ciri kepribadian tertentu. 

Penelitian di tahun 2014 mengungkap bahwa orang ekstrovert punya selera musik yang umum namun condong pada musik pop. Ini hanya satu contoh dari segunung hasil penelitian tentang topik ini. Apa lagu favoritmu? Apa yang dicerminkan oleh lagu ini tentang kepribadianmu?

Tujuh: terapi musik bisa membantu anak-anak dengan gangguan autisme. Di atas sudah disebutkan bahwa musik bisa menyalakan seluruh otakmu. Fakta ini membuat musik adalah pilihan ideal bagi anak-anak penyandang autisme. Saat kedua hemisfer aktif, anak-anak autis jadi punya kesadaran tentang dirinya (self aware) sambil membentuk relasi dengan orang-orang sekitar. 

Bermain musik secara berkelompok adalah terapi yang sangat bermanfaat untuk anak-anak dengan gangguan autis. Karena mendorong anak untuk berinteraksi dengan instrumen musik dan menjalin komunikasi dengan anaik pemain musik lainnya. Ini akhirnya membuat mereka bisa melakukan upaya kolaborasi bersama untuk bermain musik (band).

Banyak sekali bukan, manfaat psikologis yang bisa diberikan oleh musik.... Lagu-lagu favoritmu bisa memberi cerminan apa tentang dirimu? Dengan mendalaminya, kamu pun bisa lebih mengenal dirimu sendiri lewat musik.

“Music is the universal language of mankind.”
- Henry Wadsworth Longfellow       

Alihbahasa: Boni Sindyarta

“Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: 7 Interesting Psychological Facts about Music - Psych2Go – YouTube Channel

No comments:

Post a Comment