Tuesday, February 4, 2020

Ini 5 Jenis Toxic People yang Sebaiknya Kamu Hindari


Pernahkah kamu berpikir,  “Apa yang sudah saya lakukan, kok orang itu memperlakukan saya seperti itu dan berkata-kata kasar pada saya?” Mungkin kamu memang telah berbuat salah, tapi mungkin juga tidak. Dialah yang perlu berusaha memperbaiki tabiatnya. Ini mungkin disebabkan oleh rasa insecure yang sudah sangat mengakar di dalam dirinya, sehingga membuatnya jadi seperti itu. Juga bisa karena dia masih belum bisa membereskan masa lalunya. Tapi ketahuilah ini: kamu tak perlu mentolerir kelakuan mereka yang toxic dan tak sehat. Dialah yang harus berusaha memperbaiki dirinya.

Berikut ini 5 jenis orang toxic yang kelakuannya tak sehat, yang perlu kamu hindari:

Satu: the green monster – si monster hijau. Pernahkah kamu mengenal orang yang rasa-rasanya sulit ikut gembira saat kamu meraih keberhasilan? Ia selalu kompetitif, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. Saat timbul rasa iri dari pihaknya, ini akan menyebabkan ketegangan dalam relasi kalian berdua. Kalian berdua jadi sulit mengembangkan relasi yang autentik dan saling mendukung. Kamu juga sulit merayakan momen-momen istimewa bersama orang ini. Jangan masuk dan terjebak ke dalam permainannya yang senang membanding-bandingkan antara dirinya dengan dirimu (comparison game), dan jangan pernah juga kamu jadi meremehkan dan mengecilkan prestasi, potensi dan dirimu sendiri karena ulahnya, demi membuat dia merasa senang dan oke tentang dirinya sendiri. Tanyakan pada dirimu sendiri, apa kamu mau mau mempertahankan relasi dengan orang ini.

Dua: the neater - si perusak kesenangan. Kehidupan memang tak selalu cerah dan positif, ada kalanya kamu muram dan murung. Tapi jika kamu mengenal orang yang selalu merusak kesenangan dan mood positif, tentang impian, hobi, passion dan harapan akan masa depan yang baik, kamu jadi sulit berbagi kegembiraan dengannya. Sadarlah bahwa kamu tak perlu turun level jadi sama pesimisnya dengan mereka. 

Menjauhi sifat mereka yang negatif sungguh bermanfaat bagi kesehatanmu. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang kerap sinis dan pesimis, beresiko lebih besar terkena dimensia dibanding orang yang bisa terbuka dan mempercayai orang lain.

Tiga: the slacker - si pencontek. Pernahkan kamu dulu di sekolah punya teman yang kerap mencontek pekerjaanmu saat ujian dan mendapat nilai yang sama baiknya denganmu? Ini tidak adil, bukan? Mereka ini kurang punya motivasi untuk berjuang dan berusaha, serta tak perduli pada etika. Ia mau mencapai tujuannya dengan menghalalkan segala cara, apalagi dengan jalan pintas. Jangan menjalin kerja sama dengan mereka, karena sifat mereka yang pemalas. Ini bisa merusak motivasimu. Mereka akan memanipulasi, membuat kamu merasa bersalah, dan bermulut manis. Waspadalah terhadap mereka ini. Sepintas mereka nampak peduli padamu, namun fokus perhatian mereka hanya ini: hasil dan keuntungan yang cepat, dan diri mereka sendiri.

Empat: the complainer – si pengeluh. Yang paling parah adalah jika orang selalu mengeluh tentang situasi dan hidup mereka namun tak mau berbuat apa-apa untuk mengubahnya. Jika kamu kenal seseorang yang selalu berkubang dalam rasa mengasihani diri sendiri dan tidak mau take action, ini pengaruhnya buruk untukmu. Mereka selalu memainkan kartu menjadi “korban” dan tidak mau bertanggung jawab untuk keadaan hidup mereka dan melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Fokus perhatian mereka cuma terarah pada diri sendiri. 

Lima: the verbal abuser – si tukang omong kasar. Mereka ini pandai mencari-cari kesalahan, kelemahan dan mengkritik orang lain, tapi kurang mawas diri. Mereka tidak menerapkan kritik tentang orang lain kepada dirinya sendiri. Mereka lebih senang merendahkan dan mengkritik orang lain daripada memperbaiki dirinya sendiri dan membereskan masalah-masalah mereka sendiri. 

Ingat, kamu tak perlu peduli dan memasukkan ke dalam hati semua omongan kasar mereka. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang bisa dan mau membangun dirimu dan bukan malah menjatuhkan kamu. Mereka senang bicara kasar dan menyerang kamu dengan kata-kata kasar karena itu bisa membuat mereka merasa dirinya superior.

Teman dan orang yang baik dan sehat, biasanya suportif dan mau membantu kamu maju, bukannya menghambat kemajuanmu dan membuatmu turun level. 

Apa kamu mengenal orang-orang seperti di atas di dalam hidupmu? Adakan evaluasi pada sasaran dan impianmu. Pertimbangkan untuk membatasi relasi dengan mereka, bahkan bila perlu memutuskan relasi demi kesejahteraan emosionalmu dan masa depanmu.  

Alihbahasa: Boni Sindyarta

Be D*Light for Awareness & Enlightenment"

D*Light Institute – House of D*Light
Tomang, Jakarta Barat

Menginspirasi, mendidik dan menghibur…

Sumber: 5 Toxic People to Walk Away From - Psych2Go – YouTube Channel

No comments:

Post a Comment